Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kekuatan dan Durabilitas Oil Palm Shell (OPS) sebagai Alternatif Pengganti Agregat Kasar pada Beton Bertulang Patah, Dahlia; Dasar, Amry; Ridhayani, Irma; Suryani, Herni; Saudi, Akbar Indrawan; Sainuddin, Sainuddin
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 12, No 1 (2024): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v12i1.2103

Abstract

Cangkang kelapa sawit atau Oil Palm Shell (OPS) berpotensi digunakan pada beton sebagai pengganti agregat kasar guna meningkatkan kekuatan dan durabilitas. Penelitian ini melakukan penyelidikan pada kekuatan dan potensi korosi (durabilitas) baja tulangan pada beton yang menggunakan OPS hingga berumur 244 hari. Penggunaan OPS sebesar 10% dan 20% sebagai pengganti sebagian dari agregat kasar untuk dibandingkan dengan nilai kekuatan dan durabilitas terhadap beton normal. Metode pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi penghambatan laju korosi baja tulangan beton yaitu melalui uji tekan beton, penyerapan air, porositas, half-cell potential (HCP), Rapid Chloride Permeability Test (RCPT), dan kedalaman penetrasi ion klorida. Hasilnya diperoleh bahwa kuat tekan beton menggunakan OPS 10% pada umur 20 hari memiliki kuat tekan yang relatif sama dengan beton normal. Lebih lanjut, berdasarkan pengujian HCP dan RCPT, beton menggunakan OPS 10% dan 20% memiliki kriteria potensi korosi sebesar 50% dan kedalaman penetrasi ion klorida yang sama dengan beton normal. Oleh karena itu, OPS berpotensi digunakan pada beton sebagai alternatif material pengganti sebagian agregat kasar.
PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM POTONG UNTUK PEMBUATAN DINDING DI KELURAHAN GALUNG KABUPATEN MAJENE Syukuriah, Syukuriah; Isdyanto, Andi; Saudi, Akbar Indrawan
MINDA BAHARU Vol 7, No 1 (2023): Minda Baharu
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jmb.v7i1.5276

Abstract

Dewasa ini, industri pemotongan ayam yang menghasilkan berbagaimacam produk olahan daging ayam cukup berkembang di Indonesia. Usahapemotongan ayam di Indonesia telah menjadi sebuah industri yang memilikikomponen lengkap dari sektor hulu sampai ke hilir, dimana perkembangan usahaini memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi. Industri pemotongan ayam memiliki nilai strategis khususnya dalam penyediaan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan peluang ekspor, disamping peranannya dalam memanfaatkan peluang kesempatan kerja. Limbah bulu ayam merupakan suatu hal yang perlu penanganan khusus karena menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap pencemaran lingkungan. Pemanfaatan limbah industri merupakan salah satu kebijakan Pemerintah dalam melestarikan Lingkungan Hidup. Limbah bulu ayam menjadi bahan yang realistis dipertimbangkan sebagai bahan utama pembuatan material dinding panel karena ketersediaannya yang melimpah, sehingga kami ingin melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk mensosialisasikan pemanfaatan limbah bulu ayam menjadi material bangunan ramah linkungan dengan menjadikannya sebagai material dinding bangunan yang ekonomis. Metodenya dengan ekperimental, memanfaatkan bulu ayam sebagai bahan utama dengan semen putih dan PVAc sebagai perekat dan air sebagai pelarutnya, hasilnya yang nantinya akan dibentuk menjadi material panel yang penerapannya pada dinding ruang bangunan yang berkualitas dan ekonomi.
The Effect of Strength of Asphalt Mixes with The Addition of Brick Ash as a Replacement of Filler in AC-WC Mixture Saudi, Akbar Indrawan; Okviani, Nur; Nurfaizah, Nurfaizah
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v4i2.7752

Abstract

Environmental issues related to waste from brick manufacturers are issues that need further attention. Nowadays, a lot of research has been carried out on the use of waste materials regarding their benefits in the field of construction projects, especially in concrete mixtures. With the hope that the issue of environmental problems related to the lack of handling of industrial waste can be a solution to overcome the challenges of the availability and price of conventional materials used in construction projects nowdays. In this research, a study was conducted to determine the impact of using brick ash as a filler on the Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) pavement layer which functions as a wear layer, by using the Marshall tool test and the parameters used to measure the performance of the asphalt mixture, such as VIM, VFB and MQ values. The research method uses a laboratory testing approach at PT. Bumi Karsa and uses local materials originating from West Sulawesi Province. The use of variations in the addition of brick ash content of 1%, 2%, 3%, 4% and 5% resulted in the optimum asphalt content value of 6.15% in the planning of the AC-WC mixture and soaked for 30 minutes. From the test results it was found that the effect of adding brick ash as a filler on the stability and flow values gets a high value if the content limit at variation 3%. In other parameter values some cannot be used because the results obtained on several parameters do not meet the requirements specified in the 2018 Bina Marga Specifications for Division 6 Road works.
Kinerja Mekanik dan Ketahanan Korosi Mortar Menggunakan Pasir Pantai dan Nano Waste Tea Powder Suryani, Herni; sainuddin, sainuddin; Okviyani, Nur; Yusman, Yusman; Saudi, Akbar Indrawan; Apriansyah, Apriansyah; Nurdin, Amalia
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 13, No 2 (2025): JTT (Jurnal Terpadu Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v13i2.2681

Abstract

Produksi beton menjadi salah satu kontributor utama terhadap emisi karbon dan eksploitasi sumber daya alam, khususnya akibat tingginya penggunaan semen dan agregat alami. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi nano waste tea powder (NWTP), yang berasal dari limbah teh rumah makan, sebagai bahan pengganti sebagian semen dalam mortar. NWTP diproses melalui pencucian, pengeringan, pengovenan dan dua kali penggilingan menggunakan disc mill untuk mencapai ukuran partikel halus. Campuran mortar disusun dengan penggantian semen sebesar 5% dan 7,5%, menggunakan pasir sungai dan pasir pantai sebagai agregat halus, serta air tawar sebagai media pencampuran. Sebanyak 120 benda uji disiapkan untuk dilakukan pengujian meliputi kuat tekan, porositas, daya serap air, sorptivitas, dan half-cell potential (HCP) hingga umur perawatan 91 hari. Hasil menunjukkan bahwa mortar dengan 5% NWTP mampu mempertahankan kekuatan tekan yang baik dan menurunkan porositas secara bertahap seiring bertambahnya umur. Nilai HCP pada campuran ini juga menunjukkan kondisi baja tulangan yang stabil tanpa indikasi korosi aktif. Sebaliknya, penggunaan 7,5% NWTP menyebabkan peningkatan porositas dan laju penyerapan air yang lebih tinggi, serta nilai HCP yang lebih negatif dari ambang batas korosi, mengindikasikan potensi korosi aktif pada tulangan. Kombinasi NWTP dengan pasir sungai memberikan performa lebih baik dibanding pasir pantai. Secara keseluruhan, NWTP pada kadar 5% dinilai optimal sebagai alternatif bahan tambah ramah lingkungan untuk meningkatkan keberlanjutan dalam produksi mortar berbasis limbah lokal.
ESTIMASI PERGERAKAN ASAL TUJUAN KECAMATAN MALUNDA BERDASARKAN HOME BASE SURVEY Saudi, Akbar Indrawan
BANDAR: JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING Vol 5 No 2 (2023): Bandar: Journal of Civil Engineering
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bjce.v5i2.2717

Abstract

Wilayah Kecamatan Malunda Merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Majene. Terdapat fasilitas umum dan berbagai aktifitas seperti Perkantoran, pendidikan, tempat tinggal, perdagangan, pariwisata dan kepentingan lain sebagainya, Mengakibatkan Kebutuhan akan transportasi dari waktu ke waktu akan terus mengalami peningkatan pergerakan, karena semakin tinggi aktivitas di suatu wilayah, maka akan tinggi pola pergerakannya dan akan besar pula kemungkinan munculnya permasalahan-permasalahan transportasi, Hingga pentingnya mengetahui pergerakan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi pergerakan asal tujuan dan factor-faktor yang mempengaruhi pergerakan di Kecamatan Malunda. Menggunakan metode kuantitatif, pengambilan data dengan metode konvensional lansung berdasarkan wawancara ke rumah (berdasarkan home base survey) dengan kuesioner. Berdasatkan hasil Estimasi pergerakan di Kecamatan Malunda berdasarkan home base survey pergerakan yang terbanyak terjadi pada zona A yaitu (Kelurahan Malunda) sebanyak 44 responden dengan persentase 40% dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola pergerakan asal tujuan di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene, yaitu karakteristik tujuan perjalanan, Pendapatan/bulan, kendaraan yang digunakan. Berdasarkan karakteristik tujuan perjalanan masyarakat di kecamatan Malunda yaitu pekerjaan sebanyak 100 responden dengan persentase 90 %. Berdasarkan karakteristik Pendapatan/bulan masyarakat di Kecamatan Malunda mayoritas berpenghasilan yaitu Rp.500.000,00-Rp.1.000.000,00 sebanyak 31 responden dengan persentase 27,92%. Berdasarkan jenis kendaraan yang digunakan masyarakat di Kecamatan Malunda mayoritas menggunakan kendaraan motor sebanyak 99 responden dengan persentase 89,18%.
Applying the blue economy on the Mampie coast: Geobag and mangrove solutions for abrasion Putera, Alexander Kurniawan Sariyanto; Isdaryanti, Isdaryanti; Saudi, Akbar Indrawan; Kamal, Kamal; Ishaq, Ishaq; Nurhalizah, Nurhalizah; Yusuf, Muhammad; Mandrigau, Tiara Septia; Fatmawati, Fatmawati
Community Empowerment Vol 10 No 10 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.14885

Abstract

Coastal abrasion at Mampie Beach, West Sulawesi, poses a serious threat to community livelihoods and biodiversity. This community-based program aimed to implement Blue Economy principles by integrating eco-technology and mangrove adoption to mitigate abrasion while empowering the local community at Rumah Sahabat Penyu. The methods included the installation of 60 geobags, planting 300 Rhizophora mangrove seedlings, and training in mangrove-based soap making as a sustainable livelihood initiative. Evaluation results showed that 100% of the geobags remained intact and the mangrove survival rate reached 80% (though 20% were damaged by plastic debris, large wood, and human activities). Furthermore, 23 participants successfully learned the mangrove-based soap-making process, enhancing environmental awareness and economic resilience. This program confirms the effectiveness of combining eco-technology and community participation in coastal protection and sustainable livelihood development. Further monitoring is recommended to evaluate the long-term performance of geobags and mangrove survival during peak abrasion seasons.