Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MODEL PEMANENAN DAN PENGOLAHAN AIR HUJAN MENJADI AIR MINUM Amalia Nurdin; Desi Lembang; Kasmawati Kasmawati
TEKNIK HIDRO Vol 12, No 2 (2019): TEKNIK HIDRO Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/th.v12i2.2806

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena kurangnya air bersih pada lokasi penelitian, pemanfaatan sumber daya air yang tidak maksimal dan kurangnya kemampuan warga dalam memenuhi kebutuhan air minum. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui berapa besar potensi air hujan yang dapat di panen, bagaimana kualitas air hujan setelah pengolahan dan bagaimana kuantitasnya. Besarnya potensi air hujan yang akan di panen ditentukan dengan menggunakan data rata-rata curah hujan yang terjadi pada lokasi penelitian sedangkan pada sistem pengolahan air hujan ini digunakan metode eksperimen. Hasil dari penelitian ini didapatkan volume potensi hujan yang terjadi pada lokasi penelitian adalah 284,75mm/bulan dengan kualitas air hujan setelah pengolahan dengan melalui proses penyaringan dan penambahan sodium bicarbonate 1gr/10liter menghasilkan kualitas air hujan yang memenuhi syarat sebagai air minum. Sebelum dilakukan penampungan air hujan sebaiknya di lakukan pembersihan awal (first flushing) agar debu dan sedimen yang menumpuk selama musim kering tidak ikut tertampung dan sebelum dilakukan pengolahan sebaiknya tangki berisi air hujan sebanyak ±2000 liter agar terjadi pengenceran terhadap parameter yang berpengaruh terutama pada parameter warna dan kekeruhan.
Pendekatan Pendekatan Metode Jalur Kritis Pada Pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan Transmigrasi Piriang Tapiko Akbar Indrawan Saudi; Amalia Nurdin; Yusman
BANDAR: JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING Vol 3 No 1 (2021): Bandar : Journal of Civil Engineering
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bjce.v3i1.928

Abstract

Perencanaan dan pengendalian waktu dan biaya merupakan manajemen proyek yang sering menjadi kendala dalam menyelesaikan proyek dengan tepat waktu. Hal ini sering menjadi pemicu dan mempengaruhi seluruh tahap pelaksanaan pekerjaan sehingga tidak sesuai dengan jadwal perencanaan. Durasi pelaksaan pekerjaan proyek melampaui dari durasi yang ditentukan sehingga biaya pada proyek mengalami peningkatan dan mempengaruhi keterlambatan penyelasaian pekerjaan. Digunakan beberapa metode untuk memperbaiki masalah yang muncul yaitu metode jalur kritis (Critichal Path Method), Crashing project dan Wawancara pihak terkait, dari hasil analisis penyelesaian waktu proyek menggunakan jalur kritis memakan waktu 150 hari kerja dari 165 hari durasi perencanaan. Biaya yang membengkak dengan menggunakan Crashing Project sebesar Rp. 18.032.738,5 dengan 34 hari pemangkasan durasi pekerjaan serta lima faktor terbesar yang mempengaruhi keterlambatan proyek yaitu kurangnya keahlian tenaga kerja, keterlambatan pengiriman bahan (utama), mobilisasi alat, akses ke lokasi proyek atau cuaca buruk (hujan deras lokasi tergenang) dan perencanaan penjadwalan yang kurang tepat.
Durabilitas Baja Tulangan pada Beton Menggunakan Material Batu Gamping, Pasir Laut dan Air Laut dalam Campuran Beton Dahlia Patah; Amry Dasar; Amalia Nurdin
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 28, Nomor 1, JULI 2022
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.992 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v28i1.43380

Abstract

Seawater and sea sand have potential used in concrete. The use of limestone in the concrete has been increasing due to benefits as aggregate include good strength and low possibility of alkali-silica reaction. Hence, it is imperative to exploit seawater, sea sand and limestone in concrete particularly corrosion issues follow it. This study aims to evaluate the effect of limestone, seawater, and sea-sand for mixing concrete on the corrosion of reinforcing bar. The specimen used in this study was a concrete block with strength design of 25 MPa and plain reinforcing bar with 10 mm in diameter was embedded. The result of half-cell potential (HCP) will be compared with the result of visual observations for actual corrosion after HCP readings indicates the specimens has been corroded. The results showed that reinforcing bar in all specimens mixed with seawater and using 100% limestone mixed with plain water using sea-sand is estimated to be corroded and corresponding with the actual corrosion. Further, it can be observed the use of washed sea-sand combine with 50% of limestone and mixed with seawater potentially increase the strength of concrete up to 50%, however, the risk of corrosion as well.
Sago Ash Sebagai Bahan Pengganti Semen Pada Beton Amalia Nurdin; Abdi Manaf; Apriansyah; Irma Ridhayani
BANDAR: JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING Vol 4 No 2 (2022): Bandar: Journal of Civil Engineering
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bjce.v4i2.2000

Abstract

Makalah ini menyelidiki pengaruh penggantian sebagian semen dengan sago ash pada beton. Campuran beton dibuat dengan mengganti sago ash 5%, 10% dan 15% dari berat total semen. Ada tujuh puluh dua benda uji silinder beton yang dibuat dalam penelitian ini. Spesimen diuji dengan uji kuat tekan dan uji tarik belah. Hasil pengujian menjelaskan pengaruh penggantian semen dengan sago ash terhadap kekuatan beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton menurun seiring dengan meningkatnya rasio penggantian sago ash terhadap semen. Namun rasio antara kuat tekan dan kuat belah optimum pada rasio penggantian sago ash sebesar 15%.
PENGGUNAAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON Amalia Nurdin; Abdi Manaf; Irma Ridhayani
BANDAR: JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING Vol 5 No 1 (2023): Bandar: Journal of Civil Engineering
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bjce.v5i1.2480

Abstract

Beton adalah material utama untuk konstruksi. Namun dengan meningkatnya jumlah penggunaan beton dari waktu ke waktu yang menyebabkan sumber daya yang tersedia menurun, maka dari itu kita membutuhkan alternatif yang dapat mengatasinya yaitu memanfaatkan limbah kelapa sawit dikarenakan cangkang kelapa dsawit yang sifatnya keras diharapkan bisa dijadikan bahan pengganti kerikil. Dalam penelitian ini cangkang sawit dijadikan sebagai bahan pengganti kerikil yang dimana dibuat dua tipe yakni beton dengan 100% cangkang sawit dan beton Variasi yang dimana sebagian kerikil digantikan oleh cangkang sawit dengan persentase 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Dengan masing-masing 5 tipe nama sampel yang memiliki masing-masing 3 benda uji dengan menggunakan silinder 10 cm x 20 cm yang diuji pada umur 7 dan 28 hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mutu beton jika menggunakan 100% cangkang sawit, untuk mengetahui nilai kuat tekan beton jika sebagian kerikilnya diganti menggunakan cangkang sawit dengan persentase 0%, 25%, 50%, 75 dan 100% serta untuk mengetahui proporsi terbaik yang didapatkan dalam penelitian ini. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa penggunaan 100% cangkang sawit tidak direkomendasikan untuk pembuatan beton, namun jika hanya mengganti sebagian kerikil dapat digunakan namun tidak boleh lebih dari 50%. Adapun proporsi terbaik yang didapatkan pada penelitian ini adalah G75-PKS25 dengan nilai kuat tekan beton sebesar 32, 72 Mpa (K350).
PENGARUH ABU CANGKANG SAWIT SEBAGAI PENGGANTI SEMEN PADA BETON BERPORI Amalia Nurdin; Abdi Manaf; Irma Ridhayani
BANDAR: JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING Vol 5 No 1 (2023): Bandar: Journal of Civil Engineering
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/bjce.v5i1.2518

Abstract

Abu cangkang sawit adalah abu hasil pembakaran cangkang sawit pada suhu tinggi yang memiliki unsur kimia SiO2, Al2O3 dan CaO sehinnga dikatakan memiliki sifat pozzolan yang memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan pengganti sebagian semen dalam pembuatan beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai optimum penggunaan abu cangkang sawit sebagai pengganti sebagian semen dengan persentase 10%, 20%, 30% dan 40% terhadap sifat mekanik beton berpori. Adapun parameter pengujian yaitu kuat tekan umur 7, 14, 21 dan 28 hari, permeabilitas dan porositas beton berpori umur 28 hari, dengan benda uji berjumlah 72 buah benda uji berbentuk silinder yang berdiameter 10 cm dan tinggi 20 cm. Hasil pengujian yang diperolah adalah nilai optimu penggunaan abu cangkang sawit sebagai pengganti semen dengan persentase 0-40% dengan interpal 10% dari berat total semen sampai pada persentase pengunaan abu cangkang sawit 20%, berdasarkan SNI 03-0691-1996 termasuk dalam mutu D yang diperuntukan untuk penggunaan taman dan lainnya