Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PROSES PENANGKAPAN TUNA MADIDIHANG (Thunnus albacares) DENGAN ALAT TANGKAP PANCING ULUR (HAND LINE) DI PULAU AMBON Tomasila, Loepold Arthur; Syamsuddin, Muhidin; Polhaupessy, Rosihan
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 16 No 2 (2020): Jurnal TRITON
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.258 KB) | DOI: 10.30598/TRITONvol16issue2page97-107

Abstract

Tuna fishing activities using the hand line tool is an optional activity that has been occupied by the community in Ambon Island. The use of hand-line fishing gear is used to catch yellowfin’s tuna and is classified as environmentally friendly fishing gear. In the process of operating the gear, the fishermen's experience and fishing techniques must be considered. This study aims to 1) know a general description of the social and economic conditions of hand-line fishing fishermen, and 2) know the fishing process using hand lines including the use of fishing gear, the operating methods and the yellowfin tuna’s fishing ground carried out by fishermen of Assilulu, Laha and Latuhalat. This research was conducted for 8 months from February to September 2020. The primary collection was carried out through an interview process by using questionnaire and field observations while secondary data were obtained from supporting literature. The data collection method used the purposive sampling with 29 respondents. The data analysis used was descriptive qualitative. The results showed that fishermen in the three locations had good experiences in doing their jobs. The level of education and the level of fishermen's welfare are still low. The construction of hand-line fishing gear used is the same in these three villages, but the size of hook, the use and the operational costs in fishing are different by each other. The technique of yellowfin tuna is to see a herd of dolphins and use FAD (Fish Aggregating Device). The fishing ground for tuna is still in the waters of Ambon Island and its surroundings. ABSTRAK Aktivitas penangkapan ikan tuna menggunakan alat tangkap pancing ulur merupakan suatu pilihan kegiatan yang telah ditekuni oleh masyarakat di Pulau Ambon. Penggunaan alat tangkap pancing ulur ini digunakan untuk menangkap ikan tuna madidihang dan tergolong alat tangkap ramah lingkungan. Dalam proses pengoperasian alat tangkap pancing ulur harus memperhatikan pengalaman nelayan serta teknik penangkapan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui gambaran umum kondisi sosial dan ekonomi nelayan pancing ulur, dan 2) mengetahui proses penangkapan ikan dengan menggunakan pancing ulur meliputi penggunaan alat tangkap, metode pengoperasian serta daerah penangkapan (fishing ground) tuna madidihang yang dilakukan oleh nelayan di Negeri Assilulu, Laha dan Latuhalat. Penelitian ini dilakukan selama 8 bulan dari bulan ferbuari-September 2020. Pengumpulan secara primer dilakukan melalui proses wawancara dengan menggunakan kuesioner serta obervasi lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur pendukung. Metode pengambilan data menggunakan purposive sampling dengan responden sebanyak 29 responden. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa nelayan pada ketiga lokasi memiliki pengelaman yang baik dalam melakukan pekerjaannya. Tingkat pendidikan dan tingkat kesejahteraan nelayan masih rendah. Konstruksi alat tangkap pancing ulur yang digunakan sama pada ketiga negeri, namun ukuran mata pancing, penggunaan berbeda serta biaya operasionalnya dalam melaut berbeda. Teknik penangkapan ikan tuna madididang yaitu melihat kawanan gerombolan lumba-lumba dan menggunakan rumpon. Daerah penangkapan ikan tuna masih berada di perairan Pulau Ambon dan sekitarnya. Kata Kunci : Penangkapan, tuna madidihang, nelayan, pancing ulur, Pulau Ambon
Edukasi Kepedulian Lingkungan Pantai Untuk Mendorong Program Pengembangan Ekowisata Bahari Di Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon Irawati, Irawati; Syamsuddin, Muhidin; Arif, Desilina
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 9 (2024): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/vfe65652

Abstract

Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon merupakan salah satu desa yang berada di pesisir Teluk Ambon, Kota Ambon, Provinsi Maluku dengan luas daratan sebesar 2.250 Ha dan panjang 1,5 Km. Karakteristik wilayah desa Waiheru dengan perpaduan wilayah daratan dan pesisir teluk Ambon dengan vegetasi hutan mangrove pada pesisir pantainya dan pemandangan indah pesisir teluk memiliki potensi untuk mengembangkan ekowisata bahari sebagai salah satu sumber pendapatan daerah, meningkatkan taraf ekonomi, membuka lapangan kerja masyarakat dan menarik investor.  Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan  untuk  pengembangan  wisata  hutan  Mangrove  di  Desa  Waiheru  antara lain:  penanaman bibit mangrove, pelestarian,   pembersihan sampah,  pembuatan  plang  informasi,  pembuatan  spot  selfie, membuka sarana rekreasi seperti restoran, café dan berbagai wahana hiburan yang berbasis air laut  untuk  mengundang  daya  tarik wisatawan. Salah satu kontribusi pengabdian kepada masyarakat untuk desa dimana Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Kampus Maluku berlokasi  yang dapat di berikan adalah berupa kegiatan Edukasi Kepedulian Lingkungan Pantai Untuk Mendorong Program Pengembangan Ekowisata Bahari Di Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa.
KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN GILLNET MILENIUM BERDASARKAN PERBEDAAN KEDALAMAN SETTING DIPERAIRAN PULAU AMBON Syamsuddin, Muhidin; Haruna, Haruna; Cahya, Indra; Sangadji, Selfi
Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 13 No 1 (2024): Amanisal: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/amanisalv13i1p10-18

Abstract

The natural dynamics of the distribution of fish resources in marine waters are not uniform. This will have implications for optimizing the utilization of fish resources using various fishing gear in a fishing area. Fishing using millennium gillnets is generally not done by many fishermen on Ambon Island. The research aimed to determine the composition and influence of differences in millennium gillnet depth on catch results. This research method is a fishing experiment using 3 units of 3.5-inch millennium gillnets of uniform size which are set on the bottom of the water at treatment depths, namely 0-20 meters, 21-40 meters and > 40 meters. Simultaneous capture operations in the afternoon for 8 capture attempts. During the research, the catch was 364 fish weighing 209 kg. 6 types of fish were identified, namely Kuwe (Caranx sexfasciatus), yellow-tailed Lalosi (Caesio cunning), sand porter (Naso thynnoides), Samandar (Siganus sp), and grouper (Epinephelus merra), and mackerel (Scomberomorus gullatus). This type of fish is usually found swimming in open water or near the sea surface. The highest number of catches was the Kuwe fish species, 135 fish (37.09%) weighing 56.4 kg (26.99%), the lowest was the Tenggiri fish species (Scomberomorus gullatus), 5 fish (1.37%) weighing 5.1 kg (2, 44%). The highest catch was in the 21-40 m depth range, namely 162 fish and 94.7 kg, followed by more than 41 m, namely 103 fish and 57 kg, and the lowest in the 0-20 m depth range, namely 99 fish and 57.3 kg. The chance of catching fish occurs at all net-setting depths, but the highest chance occurs at 21-40 m. The results of the analysis showed that neither the overall catch nor the dominant fish species showed significant differences based on differences in depth.
KELIMPAHAN HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR PADA PERAIRAN Tj. SIAL, LAELA DAN MANIPA, SERAM BAGIAN BARAT larwuy, winster; Syamsuddin, Muhidin; Payapo, M. Zia Ulhaq
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 7 No 2 (2024): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v7i2.3429

Abstract

Tanjung Sial, Laela, dan Manipa memiliki hamparan terumbu karang yang luas dengan sumberdaya ikan yang melimpah, sehingga nelayan cenderung mengoperasikan pancing ulur untuk menangkap ikan karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan hasil tangkapan pancing ulur di perairan Tj. Sial, Laela, dan Manipa, Maluku. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi melalui operasi penangkapan langsung pada bulan November tahun 2022, kemudian data dikumpulkan untuk dianalisis menggunakan ANOVA Single Factor. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 27 jenis ikan yang dikelompokkan dalam 15 famili, didominasi oleh Balistidae dan Serranidae, serta terdistribusi pada Tj. Sial sebanyak 69 individu, Laela sebanyak 73 individu, dan Manipa sebanyak 124 individu. Caesio sp. yang tertangkap di lokasi Manipa memiliki jumlah terbanyak, diikuti oleh M. vidua yang tertangkap di Tj. Sial. Analisis variansi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelimpahan hasil tangkapan pancing ulur di tiga lokasi penelitian, berdasarkan jumlah jenis dibuktikan dengan Fhitung 4,52 > Ftabel 3,68 sehingga Ho ditolak, dan berdasarkan jumlah hasil tangkapan dibuktikan dengan Fhitung 3,75 > Ftabel 3,68 sehingga Ho ditolak.