Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Green House

ANALISIS KORELASI PENGANEKARAGAMAN PANGAN DENGAN KETAHANAN PANGAN LOKAL Yani mondiana; Sri Sulastri; Anisa Zairina
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0000/jgh.v1i2.10

Abstract

Kebutuhan pangan masyarakat Indonesia terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Namun pada kenyataannya produksi pangan di Indonesia terus mengalami penurunan akibat perubahan iklim. Hal ini juga menyebabkan persediaan pangan masyarakat menjadi sangat terbatas. Dalam mengatasi hal tersebut diperlukan suatu sistem pertanian yang dapat menopang kebutuhan pangan masyarakat, salah satunya dengan sistem agroforestri. Salah satu keuntungan dalam penerapan sistem pertanian terpadu (termasuk sistem agroforestri) adalah peningkatan keluaran hasil (output) yang lebih bervariasi berupa pangan, pakan, serat, kayu, bahan bakar, pupuk hijau dan pupuk kendang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penganekaragaman pangan yang dihasilkan dari sistem agroforestri dan korelasinya dengan ketahanan pangan. Penelitian dilakukan di desa Ngembal Kecamatan Tutur kabupaten Pasuruan. Responden pada penelitian ini adalah petani yang menggarap hutan untuk agroforestri. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistika deskriptif dan analisis korelasi non parametrik (korelasi rank spearman). Tanaman pangan yang ditanam oleh petani di Desa Ngembal Pasuruan meliputi kopi, buah buahan dan sayuran. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai korelasi sebesar 0,858 ( P > 0.05). Nilai ini menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara penganekaragaman pangan dengan ketahanan pangan.
ANALISIS KANDUNGAN KOPI BIJI PEPAYA SEBAGAI BAHAN ANTIOKSIDAN Didik Suprayitno; Anisa Zairina; Sri Sulastri; Diena Widyastuti; Ahmad Sofwani
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0000/jgh.v1i2.12

Abstract

Kopi adalah salah satu minuman yang banyak digemari oleh masyarakat, dalam kopi yang terbuat dari biji kopi mengandung kafein dimana jika dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan dampak negatif. Salah satu alternatif untuk membuat kopi non kafein adalah dengan menggunakan biji pepaya. Biji pepaya banyak mengandung antioksidan alami. Antioksidan sendiri merupakan senyawa yang mempunyai banyak manfaat diantaranya adalah untuk menangkal radikal bebas yang ada dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan antioksidan yang terdapat pada kopi biji pepaya. Jenis pepaya yang dipakai dalam penelitian ini adalah pepaya jenis California dan Meksiko. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan didapatkan bahwa kandungan antioksidan pada pepaya jenis California lebih tinggi jika dibandingkan dengan pepaya jenis meksiko. Kandungan antioksidan kopi biji pepaya jenis California mencapai 76,1% sedangkan untuk kopi biji pepaya jenis Meksiko kandungan antioksidannya sebesar 70,2%
Studi Pengembangan Wana Wisata Bedengan Di RPH Selorejo KPH Malang Sri Sulastri; Diena Widyastuti; Efrem Marsutoyo Mujur
JURNAL GREEN HOUSE Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v2i1.27

Abstract

Wana Wisata Bedengan merupakan salah satu wisata alam di Kabupaten Malang Jawa Timur yang memiliki keindahan dan daya tarik yang tidak kalah menarik dari obyek wisata yang lainnya. Keindahan alam berupa sumber mata air yang jernih serta keindahan alam yang masih alami. Pengembangan Wana Wisata Bedengan Di RPH Selorejo KPH Malang Jawa Timur belum dilakukan secara optimal, baik secara ekologi, budaya, ekonomi dan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Penilaian potensi yang dapat dikembangakan di kawasan Wana Wisata Bedengan dan Konsep pengembangan obyek Wana Wisata Bedengan Di RPH Selorejo KPH Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai dan observasi. Penentuan sampel dilakukan secara accidental sampling. Berdasarkan hasil penelitian, penlilain kelayakan potensi pada setiap kriteria sebanyak 13 penilian kriteria dan hasilnya adalah semua penlilian layak untuk dikembangkan. kriteria yang layak adalah Kondisi sekitar kawasan, daya tarik wisata, ketersediaan air bersih, Kadar hubungan/aksesibilitas, keamanan, pengelolaan dan pelayanan, daya dukung kawasan, potensi pasar, pangsa pasar, iklim, sarana dan prasarana, pemasaran, pengaturan pengujung. Konsep Pengembangan Wana Wisata Bedengan terdapat fasilitas pengujung, pengelola dan masyarakat antara lain : Gapura, loket/karcis, tempet kemping, bedengan, wc/toilet, kios, aula, tempet parkir, pos keamanan, masjid dan papan informasi. Konsep Pengembangan Wana Wisata Bedengan adalah Ruang publik, meliputi kios cendra mata atau rumah/warung makan dengan tujuan tidak merusak kondisi alam dan tetap menjaga kealamiannya.
Efektivitas Penambahan Bakteri Selulolitik Dalam Menurunkan Kadar BOD, COD dan TSS Limbah Cair Tahu Didik Suprayitno; Diena Widyastuti; Sri Sulastri
JURNAL GREEN HOUSE Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v2i2.35

Abstract

Berkembangnya industri tahu saat ini berdampak pada semakin banyaknya limbah yang dihasilkan, terutama limbah cair tahu. Limbah cair tahu yang langsung dibuang ke lingkungan tanpa melalui proses pengolahanakan menimbulkan pencemaran lingkungan. Pengolahan limbah belum banyak dilakukan dikarenakanindustri tahu yang ada masih berada dalam skala industri kecil atau rumahan. Sedangkan pengolahan limbahcair tahu membutuhkan biaya yang cukup besar. Salah satu alternatif dalam pengolahan limbah cair tahuadalah dengan pengolahan secara biologis yaitu pengolahan dengan menambahkan bakteri selulolitik. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas bakteri selulolitik dalam menurunkan kadar BOD,COD dan TSS limbah cair tahu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakanRancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 3 ulangan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kadar BOD, COD dan TSS limbah cair tahu di awal jauh melebihi ambang batas bakumutu yang sudah ditetapkan. Setelah melalui pengolahan dengan penambahan bakteri selulolitik didapatkanhasil bahwa kadar BOD, COD dan TSS mengalami penurunan. Efektivitas penurunan kadar BOD, COD, danTSS limbah cair tahu yang terbesar terdapat perlakuan penambahan bakteri selulolitik 15% dengan waktuinkubasi 30 hari yaitu sebesar 94,7% untuk kadar BOD, 89,9% untuk kadar COD dan 92,5% untuk kadarTSS
Analisis Kemampuan Jenis Pohon Dalam Mereduksi Emisi Karbondioksida (Co2) Pada Jalur Hijau Di Kota Malang Sri Sulastri; Damai Dwi Puji Atmoko; Yani Quarta Mondiana
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i1.40

Abstract

Kota Malang merupakan pusat permukiman dan kegiatan masyarakat serta menjadi pusat kegiatan pemerintahan, perekonomian, industri dan memiliki batas administrasi wilayah yang diatur kedalam undang-undang serta menjadi destinasi wisata. Penambahan penduduk akan mengakibatkan adanya penambahan emisi di perkotaan, sehingga perlu adanya Ruang Terbuka Hijau. Syarat minimal RTH diperkotaan 30% dari luas kawasan perkotaan, kota Malang memiliki luasan RTH 18,14% dari total luasan kawasan perkotaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan jenis pohon dalam mereduksi emisi CO2. Metode penelitian menggunakan kuantitatif deskriptif dengan cara pengambilan data inventarisasi pohon dan pengambilan volume kendaraan bermotor di lima jalan kolektor sekunder yaitu Jalan Raya Langsep, Kawi Atas, Urip Sumoharjo, Mayjen M. Wiyono, dan Mayjen Sungkono. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 17 jenis pohon yang terdapat pada kelima jalan dengan total jumlah 572 pohon. Jenis pohon yang memiliki jumlah tertinggi adalah Samanea saman dengan total 242 pohon, serta memiliki daya serap terhadap emisi CO2 tertinggi sebesar 3.252,1 g/jam/pohon. Daya serap total seluruh jenis pohon 12.987.796 g/hari, sedangkan total emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor 876.067.471 g/hari.
Studi Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu (Lepidoptera) Di Kawasan RPTN Patok Picis Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sri Sulastri; Theresia Serlina Sea; Diena Widyastuti
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i1.41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui jenis kupu-kupu, mengetahui keanekaragaman jenis kupu-kupu, dan membandingkan keanekaragamn jenis kupu-kupu pada habitat hutan dan perkebunan rakyat. Penelitian ini dilakukan di Kawasan RPTN Patok Picis Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada bulan April- Mei 2023, Metode penelitian yang digunakan pada pengamatan kupu-kupu dilakukan secara purposive sampling sedangkan teknik pengambilan data menggunkan Metode Point Count yaitu berdiam pada suatu titik yang ditentukan selama periode waktu tertentu.Dari hasil penelitian terlihat bahwa terdapat 27 jenis kupu-kupu di ruang hidup hutan dan 13 jenis kupu-kupu di lingkungan alam perkebunan rakyat. keanekaragaman jenis kupu-kupu pada lingkungan hutan sebesar 3.452 tergolong tinggi, sedangkan pada lingkungan perumahan rakyat sebesar 2.548 tergolong sedang. Terdapat perbedaan dalam keanekaragaman spesies kupu-kupu di lingkungan hutan belantara dan perkebunan rakyat
Keanekaragaman Jenis Capung (Ordo Odo Nata) Di Kawasan RPTN Patok Picis Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sri Sulastri; Didik Suprayitno; Nelci Oktaviani Nubatonis
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 2 (2025): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i2.47

Abstract

Capung merupakan kelompok serangga yang sebagian besar hidupnya sebagai nimfa memiliki keterkaitan erat dengan habitat perairan. Capung mayoritas hanya dapat hidup pada habitat air yang bersih dan berkualitas baik serta bebas dari polutan. Capung pada fase dewasa tidak hanya dijumpai di habitat perairan, namun pada berbagai habitat terestrial lain berupa hutan maupun non hutan baik alami maupun buatan. Oleh karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis capung dan perbandingan keanekaragam jenis capung pada habitat hutan dan perkebunan rakyat pada kawasan RPTN Patok Picis Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei-juli 2023 di kawasan rptn patok picis taman nasional bromo tengger semeru. Metode penelitian ini dilakukan secara survei dan observasi langsung di lapangan,penentuan area pengamatan dilakukan secara purposive samping dan pengambilan datanya menggunakan point count. Penelitian ini mengunakan analisis data yaitu indeks keanekaragam jenis (H’), kemerataan jenis (E), dominasi (D), dan uji huthicson. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan keanekaragaman jenis capung sebanyak 31 jenis pada kawasan rptn patok picis. Nilai indeks keanekaragaman yang diperoleh pada kedua habitat tersebut yaitu 2,895 pada habitat hutan dan 2,402 pada habitat perkebunan rakyat. Nilai tersebut menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman jenis capung termasuk kategori sedang. Sedangakan untuk nilai perbandingan keanekaragaman jenis pada dua lokasi dan hasil analisis uji hutchison diperoleh nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, sehingga tidak terdapat perbedaan yang nyata pada taraf uji 5%.