Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penyuluhan Tentang Dampak Perilaku Bullying Bagi Siswa dan Upaya untuk Mengatasinya di SMPN 1 Gerung Kabupaten Lombok Barat Muhammad Mabrur Haslan; Rispawati; Ahmad Fauzan; Edy Kurniawansyah; Sawaludin
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.797 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1187

Abstract

Tujuan dilakukannya pengabdian ini adalah memahami bentuk-bentuk perilaku perundungan (bullying) yang terjadi di kalangan siswa, memahami faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku perundungan (bullying) di kalangan siswa, memahami dampak perilaku perundungan (bullying) di kalangan siswa dan upaya untuk mengatasi terjadinya perilaku bullying di kalangan siswa. Metode pelaksanaan kegiatan adalah penyluhan dan Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut didukung oleh beberapa faktor: (1) urgensi materi yang disampaikan oleh tim pelaksana pengabdian dalam rangka mencegah terjadinya perilaku bullying bagi siswa SMP Negeri 1 Gerung (2) Adanya dukungan dari pihak Kepala SMP Negeri 1 Gerung dan para khalayak sasaran kegiatan. Sementara faktor penghambat tidak menjadi penghalang namun bisa diatasi oleh tim pelaksana pengabdian, sehingga kegiatan pengabdian dapat terlaksana dan mencapai hasil sebagaimana diharapkan.
Implementasi Program Akselerasi Kenaikan Pangkat Dan Jabatan Dosen FKIP Universitas Mataram Karnan; Mahyuni; Safruddin; S. Rohana Hariana Intiana; Rispawati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 2 (2022): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.807 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1810

Abstract

Masalah sistem administrasi yang kurang baik dan faktor diri dosen adalah dua faktor utama yang menghambat karir dosen, terutama terkait dengan kenaikan pangkat dan jabatan. Karir dosen berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran dan akreditasi perguruan tinggi, terutama program studi. Mengingat pentingnya hal ini, maka telah dilakukan diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discassion, FGD) yang menekankan pada upaya membantu para dosen dalam hal kenaikan pangkat dan jabatan mereka. Kegiatan ini dihadiri oleh seleuruh unsur pimpinan di FKIP Unram, mulai dari unsur Dekanat, Senat, Ketua Jurusan, dan program studi, dan unsur kepegawaian FKIP Universitas Mataram. Kegiatn ini menyimpulkan bahwa: 1) Upaya akselerasi kenaikan pangkat dan jabatan dosen sangat diperlukan guna meningkatkan kualitas pelayanan pelayanan kepada mahasiswa sekaligus meningkatkan akreditasi lembaga, khususnya program studi; 2) Untuk memperlancar tersedianya berkas usulan dengan keleliruan yang kecil, maka proses pemberkasan usulan kenaikan pangkat dan jabatan dosen harus dilakukan sendiri oleh dosen itu sendiri dengan berkoordinasi dengan manajemen di tingkat jurusan dan progaram studi dengan melibatkan secara optimal tenaga administrasi yang saat ini sudah tersedia di masing-masing prodi; 3) Dosen pengusul harus mencermati dengan saksama persyaratan baik secara substansi maupun administrasi berkaitan dengan berkas usulan yang diajukan.
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN PPKn Di SMP NEGERI 6 MATARAM UUM ZUMIARTININGRUM; Mohammad Ismail; Rispawati
Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman Vol. 11 No. 1 (2024): Juridiksiam: Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman
Publisher : Jurusan P. IPS, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan pembelajaran penemuan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. Populasi pada penelitian ini yaitu semua kelas VII di SMP Negeri 6 Mataram. Sampel penelitian yaitu kelas VII A dan VII B setelah dilakukan penyepadanan kelas. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan nonequivalen control group desigen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes bentuk pilihan ganda yang telah memenuhi persyaratan uji instrumen penelitian. Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis menggunakan T-test menunjukan bahwa thitung hasil belajar siswa 6,958 < dari ttabel sebesar 51,460 pada taraf signifikan 0.05 adalah 2,003. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan pembelajaran penemuan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn.  Kata kunci: Pembelajaran Penemuan; Discovery learning; Hasil Belajar
Nilai Karakter yang Terkandung dalam Tradisi Peta Kapanca (Studi di Desa Saneo Kecamatan Woja Kabupaten Dompu) Sri Sulastri; Yuliatin; Muhammad Alhadika; Rispawati
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i1.528

Abstract

Negara indonesia dikenal memiliki berbagai keberagaman budaya seperti suku, budaya, adat istiadat, bahasa, dan agama. Oleh karena itu Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan dijadikan sebagai semboyan oleh bangsa ini sehingga menjadi bangsa yang multikultural. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakter yang terkandung dalam tradisi peta kapanca (Studi di Desa Saneo Kecamatan Woja Kabupaten Dompu). yang dapat ditinjau dari : 1) proses pelaksanaan upacara tradisi peta kapanca, 2) nilai karakter yang terkandung dalam tradisi peta kapanca. Metode penelitian mengunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Tehnik analisis data penelitian yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan tradisi peta kapanca di Desa Saneo Kecamatan Woja Kabupaten Dompu memiliki beberapa tahap yaitu : 1) tahap persiapan (Musyawarah kedua belah pihak keluarga), 2) tahap pelaksanaan (menggiring calon pengantin, pembacaan ayat suci Al-quran, petuah serta upacara peta kapanca, dan 3) tahap penutup (pembacaan doa dan perebutan bunga hias) sedangkan nilai karakter yang terkandung dalam tradisi peta kapanca terdiri dari : 1) nilai religius (nilai iman, takwa, ikhlas, syukur, serta sabar 2) nilai peduli sosial (nilai kekeluargaan dan tolong menolong).
Nilai Karakter yang Terkandung dalam Tradisi Peta Kapanca (Studi di Desa Saneo Kecamatan Woja Kabupaten Dompu) Sri Sulastri; Yuliatin; Muhammad Alhadika; Rispawati
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i1.528

Abstract

Negara indonesia dikenal memiliki berbagai keberagaman budaya seperti suku, budaya, adat istiadat, bahasa, dan agama. Oleh karena itu Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan dijadikan sebagai semboyan oleh bangsa ini sehingga menjadi bangsa yang multikultural. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakter yang terkandung dalam tradisi peta kapanca (Studi di Desa Saneo Kecamatan Woja Kabupaten Dompu). yang dapat ditinjau dari : 1) proses pelaksanaan upacara tradisi peta kapanca, 2) nilai karakter yang terkandung dalam tradisi peta kapanca. Metode penelitian mengunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Tehnik analisis data penelitian yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan tradisi peta kapanca di Desa Saneo Kecamatan Woja Kabupaten Dompu memiliki beberapa tahap yaitu : 1) tahap persiapan (Musyawarah kedua belah pihak keluarga), 2) tahap pelaksanaan (menggiring calon pengantin, pembacaan ayat suci Al-quran, petuah serta upacara peta kapanca, dan 3) tahap penutup (pembacaan doa dan perebutan bunga hias) sedangkan nilai karakter yang terkandung dalam tradisi peta kapanca terdiri dari : 1) nilai religius (nilai iman, takwa, ikhlas, syukur, serta sabar 2) nilai peduli sosial (nilai kekeluargaan dan tolong menolong).
IMPLEMENTASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) SEBAGAI PENGUATAN CIVIC CULTURE DI MAN 2 MODEL MATARAM Wiwi Adejulaian; Rispawati; Basariah; Zubair
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 01 (2024): Volume 09 No. 01 Maret 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v9i1.12572

Abstract

The purpose of this study was to determine the implementation of P5 as a strengthening of Civic Culture and the supporting and inhibiting factors for the implementation of P5 activities as a strengthening of Civic Culture at MAN 2 Model Mataram. This research uses a qualitative approach with a case study type of research. Informants in this study were determined by purposive sampling technique. To collect data using observation, interview, and documentation techniques. The data that has been collected is then analyzed using the Miles and Huberman method with data reduction, data presentation, and conclusion drawing stages. To test the validity of the data using three types of triangulation, namely source, time, and method. The results of this study indicate that, the form of implementation of the Pancasila student profile strengthening project (P5) as a strengthening of Civic Culture at MAN 2 Mataram Model is: 1). Visiting cultural sites, 2) Oral literature, 3) Traditional food, 4) Traditional games, 5) Regional songs, 6) Folklore, 7) Traditional musical instruments, 8) Traditional clothing, 9) Customary law, 10) Religious moderation, 11) Sasak traditional dance, and 12) Sasak traditional wedding procession. Supporting factors for the implementation of P5 activities include the competence of teachers as P5 implementers, support and cooperation of teachers/staff/community, availability of a place to implement P5 activities, availability of implementation facilities, participation and enthusiasm of students and the availability of implementation guidelines and P5 teaching modules. Meanwhile, the inhibiting factor in the implementation of activities is the lack of support from parents in the implementation of P5.