Persimpangan merupakan salah satu elemen krusial dalam sistem transportasi yang memerlukan perhatian khusus untuk mengelola dan melancarkan arus lalu lintas di kawasan perkotaan. Simpang empat Pasar Kersana di Kabupaten Brebes dikenal memiliki volume lalu lintas yang sangat padat, menjadi salah satu titik kemacetan utama. Penelitian ini berfokus pada analisis kinerja simpang tersebut dengan menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2023. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan kondisi kinerja simpang saat ini, mengidentifikasi solusi alternatif untuk mengatasi kemacetan, dan mengevaluasi perkiraan kinerja simpang setelah implementasi solusi tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting, simpang empat Pasar Kersana mencapai nilai derajat kejenuhan tertinggi sebesar 6,663 kendaraan pada jam puncak pagi hari, Rabu, 11 Juni 2025. Kondisi ini mengakibatkan tundaan rata-rata simpang sebesar 77,11 det/smp, yang mengindikasikan tingkat pelayanan 'F' atau sangat buruk. Berdasarkan temuan ini, solusi alternatif terbaik yang diusulkan adalah pelebaran semua pendekat sebesar 2 meter dan perubahan pengaturan sinyal dari tiga fase menjadi dua fase. Implementasi dari solusi ini diperkirakan dapat meningkatkan tingkat pelayanan simpang menjadi kategori 'B' atau baik, dengan nilai tundaan rata-rata sebesar 34,3 det/smp.