Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Self-Compassion terhadap Loneliness pada Mahasiswa Perantau Mutmainah, Ayuhan Nafsul; Efendy, Mamang; Kusumandari, Rahma
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 3 No 02 (2025): Juni
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jiwa.v3i02.12743

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dengan loneliness pada mahasiswa perantau di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan korelasional. Sampel penelitian terdiri dari 117 mahasiswa perantau yang di ambil menggunakan Teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu skala Self Compassion Scale dengan 21 item dan skala Loneliness Scale dengan 20 item yang telah di uji validitas dan realibilitasnya. Data dikumpulkan melalui kuesioner berbasis skala likert untuk mengukur self-compassion dan Loneliness. Analisis data dilakukan menggunakan Teknik korelasi Spearman Rho dengan bantuan perangkat lunak SPSS 26.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara self-compassion dengan loneliness pada mahasiswa perantau di Surabaya. Meskipun demikian self-compassion tetap dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam mendukung kesejahteraan psikologis mahasiswa perantau.
Dukungan Sosial dan Academic Hardiness dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Skripsi Ardiansyah, Muhammad Anggi; Santi, Dyan Evita; Kusumandari, Rahma
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 3 No 02 (2025): Juni
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jiwa.v3i02.12810

Abstract

Mahasiswa sering menghabiskan waktu untuk bersenang-senang di media sosial dan bermain game, sehingga mengabaikan tanggung jawab seperti menyusun skripsi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan hubungan antara dukungan sosial, ketahanan akademik, dan prokrastinasi akademik di antara mahasiswa di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang sedang mengerjakan tesis mereka. Sampel penelitian terdiri dari 253 mahasiswa yang terdaftar dalam program tesis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Alat ukur yang digunakan meliputi skala dukungan sosial, skala academic hardiness, dan skala prokrastinasi akademik. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan regresi linier berganda dan metode korelasional kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dan academic hardiness dengan prokrastinasi akademik, hubungan negatif tidak signifikan antara dukungan sosial dan prokrastinasi akademik, dan hubungan negatif yang signifikan antara academic hardiness dan prokrastinasi akademik.
Homesickness pada Mahasiswa Rantau di Tinjau dari Strategi Coping Rahmah, Aprilia; Pratitis, Niken Titi; Kusumandari, Rahma
JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia Vol 3 No 02 (2025): Juni
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jiwa.v3i02.12817

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif komparatif. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap ada atau tidak perbedaan homesickness pada mahasiswa rantau ditinjau dari strategi coping yang dipakai. Responden pada penelitian ini merupakan mahasiswa rantau yang menempuh pendidikan di Surabaya angkatan 2023 sebanyak 125 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur skala homesickness dengan instrumen yang disusun peneliti berdasarkan indikator homesickness dari Archer (1998) dan skala strategi coping berdasarkan indikator strategi coping dari Lazarus dan Folkman (1984). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara homesickness ditinjau dari strategi coping. Penelitian ini juga mengungkapkan mahasiswa rantau yang menggunakan bentuk strategi emotion focused coping memiliki homesickness yang lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan problem focused coping.
Efektivitas Psikoedukasi Membangun Masa Depan Anak : Pelatihan Psikoedukasi bagi Orangtua dalam Mendampingi Anak Belajar Ramadhani, Rizky Ashar; Kusumandari, Rahma
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peneliatan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas psikoedukasi dalam meningkatkan pemahaman orang tua terhadap pendampingan belajar anak. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya keterlibatan orang tua sebagai pendidik utama dalam membentuk motivasi dan karakter belajar anak, khususnya di wilayah pesisir yang memiliki keterbatasan terhadap informasi dan pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain The One Group Pretest-Posttets Design. Subjek penelitian berjumlah 25 orang tua di wilayah Tlocor, Sidoarjo, yang mengikuti pelatihan psikoedukasi mengenai pola asuh, komunikasi efektif, dan manajemen belajar. Instrumen pengumpulan data berupa skala pemahaman orang tua terhadap pendampingan belajar anak. Analisis data dilakukan menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai pretest (Mean=70,76) dan posttest (Mean=90,64) dengan nilai signifikansi 0,001 (P<0,05). Temuan ini menunjukkan bahwa psikoedukasi efektif dalam meningkatkan pemahaman, sikap, dan keterampilan orang tua dalam mendampingi anak belajar. Hasil ini memberikan implikasi terhadap pentingnya pelatihan edukatif bagi orang tua dalam mendukung pendidikan anak.
Self efficacy dan penyesuaian diri pada pekerja rantau di Bali Wibisono, Haneysyah Oktivita; Efendy, Mamang; Kusumandari, Rahma
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No 1 Juni 2025
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/sukma.v6i1.132396

Abstract

Self-efficacy is an individual's belief in their ability to manage actions to achieve goals, while adjustment refers to the individual's capacity to adapt personally and socially to a new environment. This study aims to examine the relationship between self-efficacy and adjustment among migrant workers in Bali. The research employed a quantitative approach with a correlational method. The sampling technique used was purposive sampling, involving 115 migrant workers in the Bali area. Data were collected using a self-efficacy scale and an adjustment scale. The data analysis technique used was the Spearman Rho correlation test. The results showed a significant positive relationship between self-efficacy and adjustment among migrant workers in Bali. The higher an individual's self-efficacy, the better their ability to adapt to a new environment. This finding is based on the Spearman Rho correlation coefficient, where rxy = 0.714 with a significance level of p = 0.000 < 0.05, indicating that the higher the self-efficacy, the higher the adjustment, and vice versa. Furthermore, self-efficacy contributed 43% to the variance in adjustment. Self-efficacy adalah keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam mengelola tindakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penyesuaian diri merupakan kemampuan individu beradaptasi secara pribadi dan sosial di lingkungan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri pada pekerja rantau di Bali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 115 pekerja rantau di wilayah Bali. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala self-efficacy dan skala penyesuaian diri. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Spearman Rho’. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-efficacy dengan penyesuaian diri pada pekerja rantau di Bali. Semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki individu, maka semakin baik kemampuan mereka dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan korelasi r Spearman Rho’, dimana rxy = 0,714 dengan signifikansi p = 0,000 < 0,05 artinya semakin tinggi self-efficacy maka semakin tinggi penyesuaian diri dan sebaliknya semakin rendah self-efficacy maka semakin rendah penyesuaian diri. Adapun sumbangan efektif dari self-efficacy mempengaruhi penyesuaian diri sebesar 43%.
Hubungan Kematangan Emosi dan Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri Perempuan Kawin Tangkap Melkianus, Chintya; Santi, Dyan Evita; Kusumandari, Rahma
Jurnal Humaniora dan Ilmu Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Januari
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/jahidik.v4i2.5295

Abstract

Purpose: This study aims to understand how emotional maturity and social support affect the ability of women to adapt after experiencing the kawin tangkap (Pitti Rambang) tradition in Sumba Island. Methodology/approach: The research used a quantitative correlational method. Participants were women from Sumba Island who had experienced the kawin tangkap tradition, selected using purposive sampling. Three psychological scales were used to measure emotional maturity, social support, and self-adjustment. Data were analyzed using Pearson correlation and multiple regression analysis. Results/findings: The study found a positive relationship between emotional maturity and self-adjustment (r = 0.628; p < 0.01), and between social support and self-adjustment (r = 0.587; p < 0.01). Together, emotional maturity and social support significantly contributed to self-adjustment (R² = 0.521; F = 24.138; p < 0.01). Conclusion: Emotional maturity and social support are crucial in helping women adapt after experiencing the kawin tangkap tradition. Strengthening these factors can enhance resilience and support women in overcoming psychological challenges associated with oppressive cultural practices. Limitations: The study only involved women who had experienced kawin tangkap and used a purposive sampling method, which may limit the generalizability of the findings to other cultural or regional contexts. Contribution: This study contributes to the field of community psychology and cultural studies by highlighting the importance of emotional and social factors in helping women adapt to culturally oppressive traditions. It can guide the development of culturally sensitive psychosocial support programs, especially for women in traditional or rural communities
Kematangan emosi dan ketahanan keluarga pada pelaku pernikahan dini di wilayah masyarakat pesisir Akilla Putri , Navyliadel Sapphire; Efendy, Mamang; Kusumandari, Rahma
SUKMA : Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No 1 Juni 2025
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Emotional maturity is an individual's ability to regulate and express their emotions proportionally and appropriately, characterized by strong self-control, while family resilience is a family's ability to protect itself from various threats and problems that arise from within the family environment. This study aims to determine the relationship between emotional maturity and family resilience in early marriage perpetrators in Tlocor Hamlet, Sidoarjo. This study uses a quantitative correlational approach. The sampling technique uses purposive sampling with a sample size of 67 female respondents who have married at an early age. Data collection was carried out using a scale of emotional maturity and family resilience. The data analysis technique uses the product moment correlation test. The results of this study indicate that there is a significant positive relationship between emotional maturity and family resilience in early marriage perpetrators. The higher the level of emotional maturity an individual has, the stronger the family resilience. kematangan emosi merupakan kemampuan individu untuk mengatur dan mengekspresikan emosinya secara proporsional dan sesuai dengan ditandai dengan adanya pengendalian diri yang kuat, sedangkan ketahanan keluarga merupakan kemampuan suatu keluarga dalam melindungi dirinya dari berbagai ancaman dan permasalahan yang muncul dari dalam lingkungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi terhadap ketahanan keluarga pada pelaku pernikahan dini di Dusun Tlocor Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 67 responden perempuan yang telah menikah di usia dini. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala kematangan emosi dan ketahanan keluarga. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kematangan emosi dengan ketahanan keluarga pada pelaku pernikahan dini. Semakin tinggi tingkat kematangan emosi yang dimiliki individu, maka semakin kuat pula ketahanan keluarganya.