Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdimas Kedokteran dan Kesehatan

PENYULUHAN UPAYA PENCEGAHAN LOW BACK PAIN MELALUI PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PELATIHAN DI RUMAH SAKIT BINTANG AMIN Fitriyani, Fitriyani; Bisma, I Gede; Taufik, Riza; Dhyta, Lintang; Pratiwi, Noviana; Angelica, Irda; Razetha, Rara; Nurindahsari, Yahdhiani; Wijaya, Rizky Anasatya; Kevin, Mochammad; Ramadhani, Aditya; Agustin, Indriyani; Putri, Maharani
Jurnal Abdimas Kedokteran & Kesehatan Vol 1, No 1 (2023): Volume 1 Nomor 1
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jakk.v1i1.12303

Abstract

AbstrakIndonesia termasuk salah satu negara di Asia yang menduduki lima besar adunia dengan pertumbuhan penduduk lanut usia (lansia) yang meningkat secara cepat tiap tahunnya. Penduduk lansia merupakan salah satu kelompok penduduk yang potensial menjadi masyarakat rentan, sehingga perlu diciptakan suatu kondisi fisik maunpun nonfisik yang kondusif untuk pembinaan kesejahteraannya. Pada hakikatnya, kaum lansia di berbagai negara termasuk Indonesia tidka hanya diharapkan berumur panjang, namun juga dapat menikmati masa tuanya dengan sehat, bahkan berdayaguna bagi pembangunan. Oleh karen aitu perlu suatu strategi khusus untuk meangani mereka sejak dini. (Bandiyah, 2009). Semakin bertambahnya usia, kekuatan tubuh untukmelakuan aktivitas fisik semakin berkurang. Terjadi penurunan kekuatan tubuh, lansia diharpkan masih bisa aktif dan produktif dengan cara berolahraga, melakukan aktivitas fisik dasar yang ringan dan sesuai dengan kemampuannya, serta bergerak secara teratur atau jontinu untuk menjaga agar tubuh tetap sehat dan untuk mencegah timbulnya penyakit. Lansia yang tidak melakukan aktivitas fisik apapun dapat menimbulkan berbagai penyakit akibat tidaka adanya gerakan dari tubuh (Sri, 2016). Salah satu masalah fisik sehari hari yang sering ditemuka pada lansia adalah nyeri punggung bawah (Bandiyah, 2009). Nyeri punggung bawah atau low back pain merupakan manifestasi keadaan patologik yang dialami oleh jaringan atau alat tubuh yang merupakan bagian pinggang atau ada di dekat pinggang . (Idyan, 2007). Keluhan low back pain berkaitan dengan erat dengan usia. Biasanya nyeri ini mulai dirasakan mereka pada usia dekade ke dua dan insiden tinggi dijumpai paa dekade kelima (Mardjono & Sidharta, 2008). Beberapa kemungkina penyebab dari penuaan ini meliputi ketidakaktifan fisik, perubahan hormonal,dan resposi tulang aktual. Efek penurunan tuang pernah mengalami nyeri pinggang (Sadeli, 2004). Data epidemiologi mengenai low back pain di Indonesia belum ada, namun diperkirakan 40% penduduk pulau jawa timur berusia diatas 65 tahun. Berdasarkan latar belakang diatas,maka dilakukan pengabdian masyarakat penyuluhan tentang lansia sehat dan mandiri serta senam lansia untuk mencegah low back pain. Selain mencegah low back pain, senam lansia juga dapat mencegah hipertensi (Sarkaraning, 2016).Kata kunci: Pencegahan, nyeri punggung bawah, lansia.
Penyuluhan Mengenali dan Mencegah Penyakit Mumps (Gondongan) Di Panti Asuhan Putri Tunas Harapan Aisyiyah Pringsewu Pinilih, Astri; Paranggai, Elhi Andi; Susilo, Ajeng Ishelina; Hadi, Dimas Surya; Fadhillah, Dwi Noor; Sisti, Chintia Florentina; Aldiansyah, Aditia Randi; Rustandi, Fitriya Wulandari; Ramadhani, Aditya
Jurnal Abdimas Kedokteran & Kesehatan Vol 3, No 2 (2025): Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jakk.v3i2.19726

Abstract

Mumps atau gondongan merupakan suatu infeksi virus akut yang digambarkan akibat terjadinya proses inflamasi atau peradangan pada kelenjar parotis dan kelenjar lainnya. Manifestasi klinis dari penyakit ini meliputi adanya nyeri dan pembengkakan pada kelenjar parotis dan dapat melibatkan jaringan atau organ lainnya, sehingga dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan sulitnya untuk menelan. Penyakit gondongan (mumps) di Indonesia belum mendapatkan perhatian besar dikarenakan dari sifatnya penyakit ini yang self-limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga belum terdapat data epidemiologi yang memadai. Penyakit mumps dapat terjadi pada semua umur dan paling sering terjadi pada anak-anak usia 5-15 tahun, sebanyak 85% terjadi pada kasus anak-anak yang berusia kurang dari 15 tahun dan untuk kasus pada orang tua jarang dijumpai. ). Penatalaksanaan mumps berupa terapi simptomatik. Dapat diberikan analgesik, serta pemeberian kortikosteroid pada kasus berat. Memperbanyak minum air putih serta diet lunak dan bed rest. Tujuan dilaksanakannya penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pengenalan serta pencegahan pada penyakit mumps (gondongan).