Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Edukasi dan pemantauan kesehatan terhadap faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) pada remaja Wikandari, Ririh Jatmi; Budiharjo, Teguh; Setyowatiningsih, Lilik
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.23650

Abstract

Abstrak Faktor risiko utama Penyakit Tidak Menular global adalah peningkatan tekanan darah, gula darah, dan obesitas. Di Indonesia, morbiditas dan mortalitas PTM meningkat, berdampak negatif pada ekonomi dan produktivitas. Faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, pola makan buruk, kurang aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol meningkat secara signifikan. PTM kini tidak hanya menyerang usia lanjut tetapi juga usia produktif dan remaja, disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. Era digital meningkatkan gaya hidup sedentary dan akses mudah ke makanan tidak sehat, sehingga risiko PTM meningkat. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan kesehatan dini dan edukasi mengenai bahaya PTM bagi remaja. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat , untuk melakukan edukasi dan pemantauan kesehatan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM). Mitra sasaran adalah remaja usia diatas 17 tahun sejumlah 30 orang. Metode pengabdian masyarakat berupa edukasi tentang faktor risiko penyakit tidak menular, dilanjutkan pemantauan kesehatan melalui pengukuran tekanan darah, pengukuran Indek Massa Tubuh, pemeriksaan kadar gula darah, pemeriksaan kolesterol. Hasil pemantauan kesehatan, diperolah nilai 20 (66.6%) peserta IMT kategori normal, 15 (50%) orang peserta tekanan darahnya kelompok prehipertensi, untuk kadar gula darah seluruh peserta termasuk kategori normal, sebanyak 21 (70%) peserta kadar kolesterol kategori normal. Berdasarkan hasil evaluasi penilaian nilai rata-rata sebelum edukasi sebesar 78 dan setelah edukasi menjadi 93,33 dan secara statistik penilaian pretest dan posttest diketahui nilai p value 0.000 yang bermakna bahwa terdapat perbedaan pengetahuan pre-edukasi dan post-edukasi. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang faktor risiko penyakit tidak menular. Kata kunci: pengetahuan; pemeriksaan dini; PTM; remaja. Abstract The main risk factors for global Non-Communicable Diseases are increased blood pressure, blood sugar and obesity. In Indonesia, NCD morbidity and mortality rates are increasing, having a negative impact on the economy and productivity. Risk factors such as high blood pressure, diabetes, obesity, poor diet, lack of physical activity, smoking and alcohol consumption increase significantly. NCDs now not only attack the elderly but also the productive age and teenagers, which are caused by unhealthy lifestyles. The digital era increases sedentary lifestyles and easy access to unhealthy food, so the risk of NCDs increases. Therefore, early health checks and education regarding the dangers of NCDs for teenagers are needed. The aim of community service activities is to provide education and health monitoring of risk factors for non-communicable diseases (PTM). The target partners are 30 teenagers aged over 17 years. The community service method is in the form of education about risk factors for non-communicable diseases, followed by health monitoring through measuring blood pressure, measuring Body Mass Index, checking blood sugar levels, checking Cholesterol. The results of health monitoring showed that 20 (66.6%) BMI participants were in the normal category, 15 (50%) blood pressure participants were in the prehypertension group, for blood sugar levels all participants were in the normal category, as many as 21 (70%) participants had normal cholesterol levels. Based on the evaluation results, the average score before education was 78 and after education it was 93.33 and statistically the pretest and posttest assessments showed that the p value was 0.000, which means there is a difference in pre-education and post-education knowledge. These results indicate an increase in knowledge about risk factors for non-communicable diseases. Keywords: knowledge; early checkup; PTM; adolescent.
Detection of rpoB Gene Mutations in Mycobacterium Tuberculosis widodo, widodo; Riadi, Ahmad; Etevia Purlinda, Devi; Setyowatiningsih, Lilik; roniafriansya, roni
Journal of Applied Health Management and Technology Vol. 5 No. 3 (2023): July 2023
Publisher : Postgraduate Program , Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jahmt.v5i3.10093

Abstract

Perkembangan pengobatan infeksi tuberculosis memberikan harapan kesembuhan total akan tetapi seiring berjalanya waktu pengunaan obat berdampak pada munculnya strain Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap obat peningkatan kecepatan diaknostik terhadap resistensi perlu dikembangkan salah satunya methode molekuler berbasis PCR penentu mutasi gen yang disebakan resistensi obat salah satu target obat yang digunakan adalah rpoB, pengunaan Primer rpoB sebagai penanda terjadinya mutasi diharapkan mampu memberikan dampak sebagai alternatif deteksi cepat secara molekuler. Panjang pita rpoB 318 bp cocok untuk kelompok Mycobacterium tuberculosis diperoleh hasil menunjukan pada kodon 509 perubagan AGC menjadi AAT terjadi perubahan asam amino dari serin menjadi Apargarin, perubahan nukleotida  CAG menjadi CCG pada kodon 510 mengubah asam amino Glutamin menjadi prolin, kodon 514 perubahan nukleotida TTC menjadi TTG mengubah asam amino Phenylalanine menjadi leucine, kodon 515 terjadi perubahan nukleotida ATG menjadi GTG perubahan ini menyebakan perubahan asam amino Methionine menjadi Valine  . perubahan tersebut menyebabkan terjadinya resistensi terhadap obat Rifampicin