Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Premature Ovarian Failure and Epilepsy Hendra Permana; Afriyeni Sri Rahmi; Syamel Muhammad
Andalas Obstetrics And Gynecology Journal Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/aoj.5.1.1-8.2021

Abstract

Premature ovarian failure (POF) or premature menopause refers to development of amenorrhoea due to cessation of ovarian function before the age of 40 years. The diagnosis is based on elevated FSH levels in menopausal range (usually above 40 IU/l) detected on at least two occasions a few weeks apart. The term “epilepsy” defines a group of disorders characterized by an enduring predisposition of the brain to produce seizures. The hypothalamic-pituitary-ovarian axis regulation is affected by the abnormal neurophysiology of seizures, and the hypothalamic-pituitary-ovarian associated hormones are affected by medications used to treat seizures in women with epilepsy. Ictal and interictal discharges can disrupt the normal activity of brain structures, including the limbic system, amygdala, hypothalamus, and pituitary gland. Management of epilepsy in women requires not only knowledge of epilepsy, but also recognition of the various roles and priorities women have in their lives (education, career development, child rearing, the role as carer within the extended family), and attention to gender-specific issues and their impact on patients’ wellbeing throughout life.Keywords: premature ovarian failure (POF), epilepsy
Hubungan Morfologi Plak pada Stenosis Arteri Karotis Ekstrakranial dengan Kejadian Stroke Iskemik Dedi Sutia; Syarif Indra; Hendra Permana; Lenny Arinda; Afriyeni Sri Rahmi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 2 (2020): Online June 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i2.1274

Abstract

Stenosis arteri ekstrakranial bermanifestasi dalam berbagai kondisi, mulai dari asimptomatik hingga stroke iskemik. Salah satu modalitas diagnostik untuk mengevaluasi gambaran stenosis tersebut adalah carotid duplex. Terdapatnya plak pada stenosis arteri ekstrakranial mempengaruhi kejadian stroke iskemik. Namun masih belum jelas hubungan antara morfologi plak pada stenosis arteri ekstrakranial dengan kejadian stroke iskemik. Tujuan: Menentukan hubungan morfologi plak pada stenosis arteri karotis ekstrakranial dengan kejadian stroke iskemik. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 20 orang sampel pada bulan Januari hingga September 2018 di RSUP Dr M Djamil, Padang. Kriteria inklusi adalah pasien yang telah didiagnosis stenosis arteri ekstrakranial dengan plak dari pemeriksaan carotid duplex dan kriteria eksklusi adalah pasien yang tidak datang kontrol atau tidak bisa dihubungi. Hubungan antar variable diuji dengan uji Chi-square. Hasil dianggap bermakna secara statistik jika nilai p<0,05. Hasil: Sebanyak 12 orang (60%) sampel adalah perempuan dan 8 orang (40%) adalah laki-laki. Median umur sampel adalah 56 tahun (37-71 tahun). Morfologi plak berupa plak nonulcerated sebanyak 11 orang (55%) dan plak ulcerated sebanyak 9 orang (45%). Kejadian stroke iskemik ditemukan sebanyak 9 orang (45%) dan tidak stroke sebanyak 11 orang (55%). Terdapat hubungan antara morfologi plak pada stenosis arteri ekstrakranial dengan kejadian stroke iskemik (p = 0,02); RR = 5. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara morfologi plak pada stenosis arteri ekstrakranial dengan kejadian stroke iskemik.Kata Kunci: morfologi plak, stenosis arteri ekstrakranial, stroke iskemik
HUBUNGAN LAMA MENDERITA DM TIPE 2 DENGAN KEJADIAN NEUROPATI DIABETIK Afriyeni Sri Rahmi; Yuliarni Syafrita; Restu Susanti
Jambi Medical Journal : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2022): Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.661 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v10i1.18244

Abstract

Latar belakang: Neuropati diabetik merupakan salah satu komplikasi yang sering muncul pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2), diperkirakan setengah dari penderita DM mengalami komplikasi neuropati. Neuropati diabetik (ND) didefinisikan sebagai tanda dan gejala disfungsi saraf perifer pada pasien DM setelah mengesampingkan penyebab lain. Studi menunjukkan bahwa prevalensi ND adalah 8% pada pasien DM yang baru terdiagnosis dan lebih tinggi ditemukan pada pasien yang sudah lama menderita DM yaitu 50%. Tujuan: Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara waktu menderita DMT2 dengan angka kejadian neuropati diabetik. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional pada pasien DMT2 di Poliklinik Penyakit Dalam dan Neurologi RSUP Dr. M. Djamil Padang dari bulan November 2021 sampai Maret 2022. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode konsekutif sampling. Hasil: Total responden pada penelitian ini berjumlah 44 orang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Sebagian besar pasien DMT2 yang menderita neuropati diabetik rata-rata menderita DM ≥ 5 tahun (92.1%). Analisis statistik Chi-square mendapatkan p value = 0.003 (<0.05) yaitu terdapatnya hubungan yang signifikan antara waktu menderita DMT2 dengan angka kejadian neuropati diabetik. Simpulan: Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara waktu menderita DMT2 dengan angka kejadian neuropati diabetik. Keyword: DM tipe 2,waktu menderita, Neuropati Diabetik
Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pasien Di Rumah Sakit Aribowo, Kornelis; Purwanda, ⁠Eka; Rahmi, Afriyeni Sri
Jurnal Akuntansi, Manajemen dan Ilmu Ekonomi (Jasmien) Vol. 5 No. 01 (2024): Jurnal Akuntansi, Manajemen dan Ilmu Ekonomi (Jasmien) : September-November
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jasmien.v5i01.787

Abstract

Quality health services are an important factor in increasing patient satisfaction and loyalty. The 1945 Constitution of the Republic of Indonesia affirms the right of the community to get adequate health services, which is the responsibility of local and central governments. Hospitals as the main healthcare providers must meet the expectations of patients not only in terms of treatment but also service experience. This study examines the relationship between service quality, satisfaction, and patient loyalty in hospitals. With increasing competition in the healthcare sector, hospitals must improve the quality of services to retain patients. The study also highlights external factors such as cost, accessibility, and socioeconomic conditions that influence patients' responses to service quality. The results of the research are expected to provide insight for hospital management to formulate better policies and programs, so that the services provided continue to improve and create patient satisfaction and loyalty.
Hubungan Morfologi Plak pada Stenosis Arteri Karotis Ekstrakranial dengan Kejadian Stroke Iskemik Sutia, Dedi; Indra, Syarif; Permana, Hendra; Arinda, Lenny; Rahmi, Afriyeni Sri
Andalas Journal of Health Vol. 9 No. 2 (2020): Online June 2020
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i2.1274

Abstract

Stenosis arteri ekstrakranial bermanifestasi dalam berbagai kondisi, mulai dari asimptomatik hingga stroke iskemik. Salah satu modalitas diagnostik untuk mengevaluasi gambaran stenosis tersebut adalah carotid duplex. Terdapatnya plak pada stenosis arteri ekstrakranial mempengaruhi kejadian stroke iskemik. Namun masih belum jelas hubungan antara morfologi plak pada stenosis arteri ekstrakranial dengan kejadian stroke iskemik. Tujuan: Menentukan hubungan morfologi plak pada stenosis arteri karotis ekstrakranial dengan kejadian stroke iskemik. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 20 orang sampel pada bulan Januari hingga September 2018 di RSUP Dr M Djamil, Padang. Kriteria inklusi adalah pasien yang telah didiagnosis stenosis arteri ekstrakranial dengan plak dari pemeriksaan carotid duplex dan kriteria eksklusi adalah pasien yang tidak datang kontrol atau tidak bisa dihubungi. Hubungan antar variable diuji dengan uji Chi-square. Hasil dianggap bermakna secara statistik jika nilai p<0,05. Hasil: Sebanyak 12 orang (60%) sampel adalah perempuan dan 8 orang (40%) adalah laki-laki. Median umur sampel adalah 56 tahun (37-71 tahun). Morfologi plak berupa plak nonulcerated sebanyak 11 orang (55%) dan plak ulcerated sebanyak 9 orang (45%). Kejadian stroke iskemik ditemukan sebanyak 9 orang (45%) dan tidak stroke sebanyak 11 orang (55%). Terdapat hubungan antara morfologi plak pada stenosis arteri ekstrakranial dengan kejadian stroke iskemik (p = 0,02); RR = 5. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara morfologi plak pada stenosis arteri ekstrakranial dengan kejadian stroke iskemik.Kata Kunci: morfologi plak, stenosis arteri ekstrakranial, stroke iskemik
PBL DISCUSSIONS AND EXAM PERFORMANCE: DOES STUDENT ENGAGEMENT AFFECT CBT EXAM RESULTS? Widya, Astri; Rahmi, Afriyeni Sri; Mardiah, Ainil
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49660

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki hubungan antara keterlibatan mahasiswa dalam diskusitutorial Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dan prestasi akademik mereka yang diukur dengan UjianBerbasis Komputer (CBT) dalam bentuk Soal Pilihan Ganda (MCQ). Permasalahan yang mendasaripenelitian ini adalah bahwa partisipasi mahasiswa dalam sesi PBL sering diasumsikan berkontribusisecara signifikan terhadap pengembangan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, yangpada gilirannya dapat memengaruhi prestasi akademik. Namun, bukti empiris mengenai sejauh manapengaruh ini masih terbatas, terutama di kalangan mahasiswa kedokteran tahun pertama yang masihberadaptasi dengan strategi pembelajaran mandiri. Pendekatan kuantitatif dengan desain korelasionaldigunakan untuk mengatasi masalah ini. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang yangmelibatkan 50 mahasiswa kedokteran tahun pertama sebagai sampel penelitian. Data dikumpulkan dariskor mahasiswa dalam diskusi tutorial PBL dan ujian blok CBT. Analisis statistik dilakukanmenggunakan ANOVA satu arah untuk menentukan hubungan antara kedua set skor tersebut. Hasilpenelitian menunjukkan korelasi positif dan cukup kuat antara skor tutorial dan kinerja CBT di Blok1.1 dan Blok 1.3, dengan koefisien korelasi masing-masing r = 0,523 dan r = 0,559. Temuan inimenunjukkan bahwa partisipasi aktif dalam sesi PBL berpengaruh positif terhadap hasil ujian di blokpembelajaran tertentu. Sebaliknya, tidak ditemukan hubungan signifikan antara skor tutorial dan kinerjaCBT di Blok 1.2 (P > 0,05), yang menunjukkan variabilitas dampak PBL di berbagai mata pelajaran.Kesimpulannya, aktivitas mahasiswa dalam tutorial PBL berperan penting dalam meningkatkan hasilpembelajaran, meskipun pengaruhnya dapat bervariasi tergantung pada konten dan konteks blokpembelajaran