Irpawa, Dea Musytari Intan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Pestisida Imidakloroprid Spirotetramat Terhadap Populasi Hama pada Tanaman Semangka Harini, Nyang Vania Ayuningtyas; Kumbara, Agung Muklis; Ilmiasari, Yeyen; Irpawa, Dea Musytari Intan; Widiawati, Amirah Inas
AgriMalS Vol 4 No 2 (2024): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v4i2.1404

Abstract

Semangka (Citrullus vulgaris, Schard) adalah buah yang sangat disukai orang Indonesia karena rasanya yang manis, renyah, dan banyak airnya. Dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung menyatakan bahwa Provinsi Lampung memiliki total produksi semangka sebesar 19.442 t-1 tahun-1 dan mendapat peringkat ke 5 dalam produksi semangka se-Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Bali (BPS, 2022). Namun, dalam kegiatan budidaya tanaman semangka terkendala dengan organisme pengganggu tanaman (OPT), menurut Kumbara (2024) menyatakan bahwa hama yang menyerang tanaman semangka dan bahkan menurunkan produksi adalah ulat grayak, kutu kebul, lalat buah dan kepik hijau. Salah satu cara yang digunakan petani untuk mengendalikan hama pada tanaman semangka dengan pestisida. Pestisida adalah salah satu komponen penting dalam pertanian yang dapat membantu petani mengatasi organisme pengganggu. Pestisida yang digunakan dalam penelitian ini berbahan aktif Imidakloroprid Spirotetramat. Imidakloroprid Pirotetramat berfungsi untuk menghentikan biosintesis lipid dan menjadi alternatif baru. Penelitian ini dilakukan di Desa Makarti Jaya, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat, sejak Bulan April 2024 hingga Juni 2024. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini melibatkan semua petani yang menanam semangka jenis Juve di berjumlah 30 petani dengan luas lahan antara 2500 m-2 ha-1 dan lebih. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah total populasi, yaitu 30 petani. Perlakuan yang diamati adalah populasi hama pada tanaman semangka. Simpulan dari penelitian ini adalah pestisida yang mengandung pestisida Imidakloroprid + Spirotetramat dengan aplikasi tepat waktu, tepat dosis, dan tepat sasaran efektif mengendalikan hama kutu kebul (Bemissia tabaci), thrips, kepik Hijau (Nezara viridula L.), lalat Buah (Bactrocera sp), dan ulat Grayak (Spodoptera frugiperda) pada tanaman semangka di Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat.
The characterization, pathotype distribution and genetic diversity of Xanthomonas oryzae pv. oryzae in rice production centers of the Special Region of Yogyakarta, Indonesia Irpawa, Dea Musytari Intan; Arwiyanto, Triwidodo; Sulandari, Sri
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol. 24 No. 2 (2024): SEPTEMBER, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA: JOURNAL OF TROPICAL PLAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jhptt.224262-273

Abstract

Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) is a pathogenic bacterium that induces bacterial leaf blight in rice. This disease is challenging to treat due to the presence of multiple pathotypes that can harm the plants. Characterizing and determining the distribution of pathotypes and genetic diversity of Xoo in the Special Region of Yogyakarta is essential for evaluating the appropriate approach to managing rice leaf blight in different districts of Yogyakarta. This study aimed to ascertain the characterization, distribution of pathotypes, and genetic diversity of Xoo in the Special Region of Yogyakarta. This study involved the isolation and characterization of Xoo from various rice production centers in Yogyakarta. The distribution of Xoo pathotypes was determined using five differential varieties (Tetep (4251), PB 5 (4827), Java 14 (11022), Kencana Bali (4477), and Kuntulan (1529)). Pathogenicity testing was conducted on six common varieties used by Yogyakarta farmers (IR64, Ciherang, C4, Mekongga, Menthik Wangi, and Inpari 42). Additionally, molecular characterization of Xoo was performed. The bacterial leaf blight that affects rice plants in the Yogyakarta region, caused by Xoo, is identified by yellow circular colonies. It exhibits a negative Gram staining response, positive catalase activity, negative oxidase activity, and does not hydrolyse starch. The Xoo pathotypes identified in Yogyakarta are IV, VIII, and XI. All six prevalent cultivars utilized by farmers in Yogyakarta are susceptible to Xoo. Out of each pathotype, four isolates were chosen, and they were divided into two distinct groups based on the DNA banding pattern they formed. Among these isolates, three had the lowest base sequence at 200 bp, while one isolate had a different DNA banding pattern with the lowest base sequence between 250–300 bp.
Dampak Anomali Iklim Terhadap Produksi Padi di Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah Widiawati, Amirah Inas; Ayuningtyas Harini, Nyang Vania; Irpawa, Dea Musytari Intan; Anggraini, Negrita Rizky; Hidayat, Nur
AgriMalS Vol 5 No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v5i1.1734

Abstract

Perubahan iklim yang terjadi secara global telah memicu berbagai bentuk anomali cuaca yang tidak hanya mengganggu kestabilan ekosistem, tetapi juga berdampak negatif secara langsung terhadap sektor pertanian. Salah satu dampak yang paling nyata adalah meningkatnya intensitas serangan organisme pengganggu tanaman, terutama hama seperti Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens), yang dikenal sebagai salah satu hama utama pada tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara lebih mendalam hubungan antara fenomena anomali iklim, khususnya kejadian El Niño dan La Niña, dengan tingkat serangan wereng batang coklat di wilayah Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Metodologi yang diterapkan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan pemanfaatan data sekunder, termasuk data iklim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta data serangan hama dari Dinas Pertanian setempat. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya pergeseran pola iklim yang ekstrem secara signifikan memengaruhi dinamika populasi WBC di lapangan. Periode terjadinya El Niño maupun La Niña berkorelasi dengan lonjakan populasi wereng dan peningkatan intensitas serangan. Temuan ini memberikan pemahaman yang krusial bagi para pemangku kepentingan dalam sektor pertanian untuk merancang strategi pengendalian hama yang lebih adaptif serta menyusun kebijakan mitigasi risiko yang berbasis pada prediksi iklim, guna menjaga keberlanjutan produksi padi di tengah tantangan perubahan iklim.