Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIIIA SMPK St. Paulus Karuni dalam menyelesaikan soal matematika yang dirancang khusus pada materi fungsi. Kemampuan berpikir kritis menjadi salah satu keterampilan penting dalam pendidikan, khususnya dalam matematika, karena dapat membantu siswa memahami, menganalisis, dan mengevaluasi masalah secara logis. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Subjek penelitian berjumlah 23 siswa. Tes diberikan untuk mengukur pemahaman siswa setelah pembelajaran selesai. Analisis jawaban siswa dilakukan berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis menurut Jacob & Sam (2008): (1) Clarification (memformulasikan masalah secara tepat dan jelas), (2) Assessment (mengajukan pertanyaan atau masalah utama dalam konteks masalah), (3) Inference (memberikan alasan berdasarkan kriteria dan standar yang relevan), dan (4) Strategies (berpikir dan memberikan solusi alternatif secara terbuka). Berdasarkan hasil tes diperoleh sebanyak 13 siswa (56,5%) termasuk kategori baik (80–100), 4 siswa (17,4%) dalam kategori cukup (60–79), dan 6 siswa (26,1%) dalam kategori kurang (0–59). Berdasarkan hasil analisis kemampuan berpikir kritis siswa, hasil menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIIIA dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi fungsi bervariasi, dengan sebagian besar siswa memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik. Sebagian besar siswa mampu memenuhi indikator Clarification dan Assessment dengan baik, menunjukkan kemampuan untuk memahami informasi dalam soal dan merumuskan masalah secara tepat. Namun, pada indikator Inference dan Strategies, beberapa siswa masih mengalami kesalahan, terutama dalam melakukan perhitungan dan menyimpulkan persamaan fungsi. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.