Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny. E Akseptor IUD dengan Menometroragia Daen, Atika; Kurnaesih, Een; S, Suryanti
Window of Midwifery Journal Vol. 1 No. 2 (Desember 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.896 KB) | DOI: 10.33096/wom.vi.240

Abstract

Data WHO menunjukkan bahwa pengguna alat kontrasepsi IUD/AKDR, 30% terdapat di Cina, 13% di Eropa, 5% di Amerika Serikat, 6,7% dinegara– negara berkemabang lainnya. Terdapat peningkatan presentase pemakaian alat kontrasepsi (semua cara) pada Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) dari 62% pada SDKI 2012 menjadi 64% pada SDKI 2017. Namun, presentase putus pakai (Drop Out) kesertaan ber KB masih tinggi yaitu 34%. Kemudian masih besarnya pasangan usia subur (PUS) yang belum terlayani dan belum menggunakan kontrasepsi yang terlihat dari presentase wanita kawin umur 15-49 tahun dengan kebutuhan ber KB yang belum terpenuhi (unmet need) sebesar 11%. Sulawesi selatan cakupan peserta KB aktif di makassar pada tahun 2015. Menujukkan metode kontrasepsi yang terbanyak digunakan adalah suntikan sebanyak 53.200 orang, Pilsebanyak 30.288 orang, Implant sebanyak 14.709 orang, AKDR sebanyak 13.492 orang dan Kondom sebanyak 5.235 orang, Sedangkan metode yang paling sedikit dipilih yaitu, MOP sebanyak 614 orang, MOW sebanyak 4.354 orang (Badan Pusat Statistik, 2016). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami Asuhan Kebidanan Akseptor KB IUD Pada Ny. “E” Dengan Menometroragia Di RSUD Labuang Baji Makassar tahun 2019 menurut manajemen Varney. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus Manajemen Kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney, yaitu : Pengumpulan data dasar, interpretasi data dasar, diagnosa actual, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan serta mengevaluasi keberhasilannya dari kasus Ny”E” yaitu tanda-tanda vital dalam batas normal, menometroragia belum teratasi namun ibu dapat beradaptasi dengan kondisinya saat ini dan kecemasan teratasi. Penelitian ini, bidan dapat menerapkan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah pasien secara menyeluruh sehingga tindakan yang akan dilakukan bidan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan metode ilmiah.
Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. F dengan Bayi Berat Lahir Rendah Ilham, Rahmatunissa; Kurnaesih, Een; S, Suryanti
Window of Midwifery Journal Vol. 2 No. 2 (Desember 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.543 KB) | DOI: 10.33096/wom.vi.365

Abstract

Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauteri ke kehidupan ekstra uteri. Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat bantu, pada kehamilan genap 37-42 minggu, dengan berat badan lahir 2.500-4.000 gram, nilai APGAR >7 dan tanpa cacat bawaan. Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa gestasi. Bayi berat lahir rendah diklasifikasikan menjadi 2 yaitu prematur (kurang bulan) dan dismatur (cukup bulan) yang diuraikan sebagai berikut : a. Prematur murni (kurang bulan) adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan yang sesuai dengan masa kehamilan atau disebut juga neonatus preterm/BBLR/SMK. b. Dismatur (IUGR) adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan diakibatkan bayi mengalami reterdasi pertumbuhan intrauterin dan merupakan bayi yang kecil masa kehamilannya. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada Bayi Berat Lahir Rendah dengan menerapkan manajemen asuhan 7 langkah varney. Pencegahan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah yaitu mendorong kesehatan remaja putri, memperbaiki status gizi ibu hamil, menghentikan kebisaan merokok, meningkatkan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali, rutin mengkonsumsi tablet Fe, menjaga jarak antara kehamilan paling sedikit 2 tahun serta mengurangi kegiatan yang melelahkan fisik semasa kehamilan.
PELATIHAN PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI BALITA DALAM RANGKA PENGUATAN PERAN KADER DI DESA PADDINGING KECAMATAN SANDROBONE KABUPATEN TAKALAR Nurlina Akbar; Suryanti S.
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i3.14498

Abstract

Monitoring the growth and development of children under five regularly is very important to detect deviations. There are various methods of stimulation and early detection of toddler growth and development that can be done, but not many parents know about them. Based on a survey conducted by interviews with Paddinging Midwives, it was found that during the Covid-19 pandemic, the number of children under five who came to visit Posyandu was reduced or lower than the target. In addition, based on the results of stimulation activities, detection of early growth and development intervention (SDIDTK) of the Sanrobone Health Center, it was noted that there were five children under five who were detected with growth problems. Hence, the role of a health care assistant in this area is very much needed in assisting the monitoring of the growth and development of toddlers by their parents. The service was carried out at the Paddinging Village Office Hall through the preparation, implementation, and evaluation stages. After counseling and training, the health care assistant's knowledge of the material for growth and development had increased. This is indicated by the results of the pre and post-test, which show that health care assistants with knowledge in the Good category increased from 12.5% to 42%, sufficient knowledge also experienced an increase from 16.7% to 54% and 70.8% in the poor category 4%. Health care assistant development is an essential means of increas-ing the knowledge and skills in early detection and monitoring of the development. Therefore, it is hoped that they can assist the mothers of toddlers in Paddinging. --- Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita secara teratur menjadi hal yang sangat penting dilakukan untuk mendeteksi penyimpangan selama tumbuh kembang. Terdapat berbagai metode stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang balita yang dapat dilakukan namun belum banyak diketahui oleh para orang tua balita. Berdasarkan survei yang dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap Bidan Desa Paddinging diperoleh data bahwa Desa Paddinging memiliki 4 Posyandu dan memiliki 24 orang kader. Selama pandemi covid-19 jumlah anak balita yang datang berkunjung ke Posyandu berkurang atau lebih rendah dari target anak balita yang seharusnya berkunjung. Selain itu, berdasarkan hasil kegiatan stimulasi, deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) UPT Puskesmas Sanrobone tercatat bahwa ada 5 orang anak balita yang terdeteksi mengalami gangguan pertumbuhan di Desa Paddinging sehingga peran kader di daerah tersebut sangat dibutuhkan dalam pendampingan pemantauan tumbuh kembang oleh orangtua balita. Pengabdian dilakukan di Balai Kantor Desa Paddinging dengan melalui tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Setelah penyuluhan dan  pelatihan  dilakukan, pengetahuan dan pemahaman para kader terhadap materi tumbuh kembang mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pre dan posttest yang menunjukkan bahwa kader yang memiliki pengatahuan kategori Baik meningkat dari 12,5% menjadi 42%, kader yang berpengetahuan Cukup juga mengalami peningkatan dari 16,7% menjadi 54% serta kategori kurang  70,8%  menjadi  4%.  Pembinaan  kader  merupakan  sarana  penting   dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembang anak balita. Oleh karena itu, diharapkan kader dapat mendampingi ibu balita yang ada di lingkungan Desa Paddinging dalam melakukan pemantauan tumbuh kembang.
Faktor Ibu Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Janin Terhambat Suryanti Sudirman; Budi Wicaksono; Siti Pariani
Indonesian Journal of Health Vol 1 No 01 (2020): Vol.01 No.01 (Oktober 2020)
Publisher : Yayasan Citra Cendekia Celebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.656 KB) | DOI: 10.33368/inajoh.v1i01.7

Abstract

Intrauterine growth retardation is one of the cause of perinatal and child mortality. Although the incidence varies from 3-10 persent because of differences in definition and standard curves in use,more important is the perinatal mortality rate with IUGR babies approximately 7-8 times higher than normal babies and more or less turned out to be 26% or more events stillbirth associated with IUGR. The research method used descriptive research to describes and illustrates the maternal factors that affect of IUGR. Sample used is all of the mother is experienced in the diagnosis of IUGR in Dr.Soetomo Hospital. The instrument used was a data collection sheet, source data from medical records, data analysis using SPSS program by looking at the frequency distribution and the relationship of each factor with the chi-square test. The results of the 39 respondents who gave birth with IUGR of 21.8% by weight of the baby is less than 1500 and 64.1% a month is not enough. Gained an average weight of babies was 1696 g and the average age of mothers who gave birth with IUGR was 31 years old. From the test results obtained statistical history of the disease and the levels of HB's mother had a powerful effect with p <0.05. This means that there is a relationship in between IUGR with a history of maternal illness and hemoglobin levels. The conclusion of this study is that maternal factors influence the occurrence of growth retardation is a history of the disease, hemoglobin levels, and hematocrit levels
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Normal pada Bayi Ny. Y Risna Junianti; Andi Tenri Abeng; Suryanti S
Window of Midwifery Journal Vol. 3 No. 1 (Juni, 2022)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wom.vi.422

Abstract

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2015 mencatat 2,7 juta bayi di antaranya meninggal selama 28 hari pertama kehidupan. Kematian neonatal menjadi penyebab utama yaitu sebesar 45% atau 19 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Bayi baru lahir termasuk kategori normal jika lahir pada usia kehamilan aterm, dengan presentasi belakang kepala yaitu ubun-ubun kecil, melewati vagina tanpa dibantu oleh alat apapun, berat badan lahir berkisar 2500 sampai dengan 4000 gram, memiliki nilai APGAR lebih dari 7 dan tidak mengalami kelainan kongenital. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar dapat melaksanakan asuhan kebidanan bayi baru lahir normal pada bayi Ny. Y di klinik Pratama BKIA Rakyat dengan penerapan manajemen asuhan kebidanan sesuai wewenang bidan. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode studi kasus manajemen asuhan kebidanan 7 langkah Varney dan catatan perkembangan dalam bentuk SOAP. Berdasarkan studi kasus pada bayi Ny. Y dengan bayi baru lahir normal tidak ditemukan adanya perbedaan antara teori dan kasus, yaitu bayi lahir dengan presentasi belakang kepala (ubun-ubun kecil), spontan, usia kehamilan 39 minggu 2 hari, berat badan lahir 3300 gram, nilai APGAR 8/10, keadaan fisik bayi secara head to toe baik dan hal ini sejalan dengan teori bayi baru lahir normal. Dengan penelitian ini, semua bidan diharapkan senantiasa berupaya untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang lebih profesional.
Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. F dengan Bayi Berat Lahir Rendah Rahmatunissa Ilham; Een Kurnaesih; Suryanti S
Window of Midwifery Journal Vol. 2 No. 2 (Desember, 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wom.vi.772

Abstract

Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauteri ke kehidupan ekstra uteri. Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat bantu, pada kehamilan genap 37-42 minggu, dengan berat badan lahir 2.500-4.000 gram, nilai APGAR >7 dan tanpa cacat bawaan. Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa gestasi. Bayi berat lahir rendah diklasifikasikan menjadi 2 yaitu prematur (kurang bulan) dan dismatur (cukup bulan) yang diuraikan sebagai berikut : a. Prematur murni (kurang bulan) adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan yang sesuai dengan masa kehamilan atau disebut juga neonatus preterm/BBLR/SMK. b. Dismatur (IUGR) adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan diakibatkan bayi mengalami reterdasi pertumbuhan intrauterin dan merupakan bayi yang kecil masa kehamilannya. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada Bayi Berat Lahir Rendah dengan menerapkan manajemen asuhan 7 langkah varney. Pencegahan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah yaitu mendorong kesehatan remaja putri, memperbaiki status gizi ibu hamil, menghentikan kebisaan merokok, meningkatkan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali, rutin mengkonsumsi tablet Fe, menjaga jarak antara kehamilan paling sedikit 2 tahun serta mengurangi kegiatan yang melelahkan fisik semasa kehamilan.
Pembentukan Kelas Ibu Hamil Sebagai Bentuk Optimalisasi Pemeriksaan Antenatal Care : Pembentukan Kelas Ibu Hamil Sebagai Bentuk Optimalisasi Pemeriksaan Antenatal Care Suryanti S; Sitti Nurana
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v2i1.77

Abstract

Maternal mortality rate (MMR) is one indicator that can describe the welfare of society in a country. To obtain accurate information, the government provides a class program for pregnant women to support a comprehensive and sustainable increase in knowledge of pregnant women. Tellumpoccoe village itself routinely conducts Antenatal Care checks at both the puskesmas and posyandu. However, currently it is not supported by the implementation of classes for pregnant women. The method of activity is carried out through steps including training of midwives and posyandu cadres, socialization of classes for pregnant women and implementation of classes for pregnant women. This activity will be held on December 6-31, 2021. Tellumpoccoe village has 11 pregnant women and 5 posyandu cadres spread over 4 hamlets. Pregnant women in Tellumpoccoe village were recorded as having routine pregnancy   check-ups and were provided with a KIA book. Pregnant women class is a study group for pregnant women with gestational age between 20 weeks to 32 weeks with a maximum number of 10 participants per class. In this class, pregnant women will learn together, discuss and share experiences about maternal and child health in a comprehensive and systematic manner. Fiber can be carried out on a scheduled and continuous basis. After the activity was carried out, it was found that the participants had knowledge in the good category (93%). So it can be concluded that participants can accept the material provided. Socialization related to classes for pregnant women can help mothers to have a healthy pregnancy.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Antenatal Care Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Pandemi Covid-19 Suryanti Suryanti; Sitti Nurana
Jurnal Kebidanan Malakbi Vol 4 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/b.v4i1.639

Abstract

Antenatal care is a health service provided to a pregnant woman starting from the beginning of pregnancy until the delivery process. During the COVID-19 pandemic, many policies were made related to maternal and neonatal health including restrictions on antenatal visits. This study used a quantitative survey method with a cross approach. sectional. The sample in this study used a total sampling technique. The results showed that the average age of the mothers who checked themselves was 20-35 years, high school education and most of them were primiparous mothers. In the bivariate analysis, there was a relationship between knowledge (p = 0.036), attitudes (p = 0.043), social and family factors (p = 0.035), and technology (p = 0.002) on antenatal care visits during the adaptation period for the new Covid-19 pandemic and There was no correlation between staff support (p=0.36), trust (p=0.6), service access (p=0.9), and economy (p=0.482) with antenatal care visits during the adaptation period to the new COVID-19 habit.
Asuhan Kebidanan Post Natal pada Ny. R dengan Nyeri Luka Jahitan Perineum Nur Janna Kilwouw; Andi Tenri Abeng; Suryanti Sudirman
Window of Midwifery Journal Vol. 3 No. 2 (Desember, 2022)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wom.vi.514

Abstract

Word Health Organization (WHO) menyatakan bahwa pada tahun 2010 lebih dari 400.000 perempuan meninggal karena kehamilan atau persalinannya. Sekitar 99% dari semua kematian ibu terdapat di negara berkembang sekitar 97 kali kematian akibat masa nifas di bandingkan negara maju 380 perempuan jadi hamil, 190 orang di antaranya dengan kehamilan yang tidak diinginkan, 110 ribu mengalami komplikasi kehamilan, 40 orang mengalami aborsi yang tidak aman dan 1 orang ibu meninggal karena komplikasi kehamilannya komplikasi seperti perdarahan postpartum. Tujuan disusunnya studi kasus ini adalah untuk dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Postpartum pada Ny. R di RSIA Malebu Husada Makassar. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode studi kasus manajemen asuhan  kebidanan 7 langkah varney dan catatan perkembangan dalam bentuk SOAP. Berdasarkan data yang diperoleh dari RSIA Malebu Husada Makassar pada Januari-April 2021, jumlah ibu bersalin adalah 118 orang. Pasien yang dikaji dalam studi kasus ini adalah Ny. R 27 tahun. Hasil pada studi kasus Ny. R berdasarkan data berat badan bayi lahir 2.800 gram Kesimpulan dari studi kasus Ny. R postpartum yaitu asuhan yang telah diberikan berhasil dengan ditandai keadaan umum ibu baik, ASI sudah mulai lancar, dan tidak ada tanda-tanda infeksi ditemukan.
PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGOLAHAN PMT DARI PANGAN LOKAL BAGI KADER POSYANDU DALAM PENANGANAN KEK IBU HAMIL DI DESA TONASA Suryanti Sudirman; Nurlina Akbar
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i3.1065-1069

Abstract

Kehamilan KEK merupakan kondisi ibu hamil dimana hasil pengukuran lingkar lengan atas (LILA) ibu lebih kecil dari 23,5 cm. Kekurangan energi kronis adalah keadaan ibu hamil yang mengalami kekurangan zat gizi menahun (kronis) yang mengakibatkan gangguan kesehatan pada ibu. Salah satu upaya agar gizi ibu hamil meningkat yakni dengan pemberian makanan tambahan (PMT). Pada kelompok ini hamil, pemberian makanan tambahan menjadi salah satu cara suplementasi makanan tambahan untuk ibu hamil KEK.  Desa Tonasa memiliki 25 ibu hamil diantaranya 5 orang ibu hamil (20%) yang mengalami KEK. Pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan agar kasus KEK ibu hamil dapat dicegah melalui pemberdayaan kader Posyandu dengan cara melakukan pendampingan kepada masyarakat agar dapat menjalankan kegiatan terkait dengan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil. Pengabdian akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu sosialisasi terkait Gizi ibu hamil dan penanganan KEK pada ibu hamil, latihan membuat dan mengolah PMT dari pangan lokal, dan evaluasi kegiatan. Pretest diikuti 40 peserta dengan mengisi kuisioner yang terdiri dari 10 pertanyaan. Adapun hasil pretest yang dilakukan pada 40 peserta yaitu baik 6 orang (15%), cukup : 9 orang (22,5%), kurang 25 orang (62,5%). Sedangkan hasil posttest dari 40 peserta sebanyak 28 orang (70%) memiliki pengetahuan kategori baik sehingga dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan yang dibuktikan dengan antusiasme peserta mengikuti kegiatan ini dapat lalu mempraktekkan resep yang telah diberikan. Perlu adanya program yang mengatur kegiatan edukasi gizi ibu hamil di posyandu dengan memberdayakan kader Posyandu