Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Usia Dan Ukuran Tumor Pada Pasien Karsinoma Payudara Di RSUD Ahmad Yani Metro Lampung Fadilah, Enzelia; Sahara, Nita; Hadiarto, Rinto; Kumala, Indra
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 7 (2024): Volume 11 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i7.15115

Abstract

Kanker payudara merupakan kondisi sel ganas (kanker) tumbuh dijaringan payudara. Usia meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker payudara. Dengan bertambahnya usia stresor dari luar tubuh akan semakin banyak sedangkat antioksidan dalam tubuh akan berkuran sehingga menyebabkan sel mengalami stres oksidatif. Reactive Oxygen Species (ROS) dapat memperburuk kanker dengan mendorong profilerasi sel yang akan berdampak pada perkembangan dan pembesaran ukuran tumor. Mengetahui hubungan usia dan ukuran tumor pada pasien karsinoma payudara di RSUD Ahmad Yani Metro Lampung 2023. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional cross sectional, dengan menggunakan rekam medik pasien karsinoma payudara dengan purposive sampling. Didapatkan sampel sebanyak 124 responden berdasarkan kriteria inklusi, diperoleh total pasien terdiagnosis karsinoma payudara usia ≤60 tahun sejumlah 82 pasien (66.1%), sebagian besar pasien karsinoma payudara memiliki ukuran tumor >5 cm yaitu sebanyak 78 orang (62.9%) dan tedapat keterkaitan diantara Usia dan Ukuran Tumor Pada Pasien Karsinoma Payudara di RSUD Ahmad Yani Metro Lampung 2023 dengan nilai p=0,005 <(0,05).
HUBUNGAN HbA1c DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS SIMPUR BANDAR LAMPUNG Esfandiari, Firhat; Hadiarto, Rinto; Yunus, Muhamad; Trylukerta, Erin
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 9 (2023): Volume 10 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i10.9814

Abstract

Abstrak: Hubungan HbA1c Dengan Kadar Kolesterol Total Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Simpur Bandar Lampung. Diabetes mellitus (DM), suatu kondisi yang disebabkan oleh kerja dan/atau produksi insulin yang tidak memadai. Penderita diabetes sering mengeluh haus yang berlebihan, buang air kecil, lapar, penurunan berat badan, dan mati rasa atau kesemutan pada ekstremitas. Tes HbA1c diterima secara luas sebagai standar emas untuk mengevaluasi kontrol gula darah jangka panjang pada pasien dengan diabetes. Mengetahui hubungan HbA1c dengan kadar kolesterol total pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Simpur Bandar Lampung Tahun 2021-2022. Menggunakan metode observasional analitik dengan metode Cross Sectional dan teknik pengambilan total sampling sebanyak 38 penderita DM tipe 2 menggunakan data sekunder. Pada sampel antara penelitian dengan kadar HbA1c <7% sebanyak 44,3% dan HbA1c ≥7% sebanyak 55,7% dan kadar kolesterol total <200 sebanyak 44,3% dan kolestero total ≥200 sebanyak 55,3%. Hasil uji Chi Square pada penelitian didapatkan nilai p = 0,004 (p < 0,05) yang menandakan bahwa secara statistik terdapat hubungan antara kadar HbA1c. Terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan kadar kolesterol total pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Simpur Bandar Lampung Tahun 2021-2022.
EVALUASI PENCEGAHAN STUNTING PADA KADER POSYANDU DESA KURUNGAN NYAWA KECAMATAN GEDONG TATAAN PESAWARAN Karlesta, Ellanda Yogie; Hadiarto, Rinto; Hutasuhut, Arti Febriyani; Utari, Elitha Martharina
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 4 (2024): Volume 11 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i4.11552

Abstract

Data Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, menunjukkan prevalensi stunting di angka 27,7%. Berbagai upaya dalam menurunkan permasalahan gizi salah satunya diperlukan peran Posyandu. Deteksi dini terhadap gangguan pertumbuhan balita menjadi salah satu cara terbaik untuk mengurangi prevalensi stunting di Indonesia. Keterlibatan kader posyandu dalam pengimplementasikan program stunting sesuai dengan pilar ke 3 (tiga) penanganan stunting di Indonesia yaitu dengan memberdayakan masyarakat dalam pencegahan stunting di daerahnya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pretest dan postest penyuluhan kesehatan pencegahan stunting pada kader posyandu Desa Kurungan Nyawa Kecamatan Gedong Tataan Pesawaran. Metode yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan pra eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah kader posyandu Desa Kurungan Nyawa Kecamatan Gedong Tataan Pesawaran. Sampel pada penelitian ini sebanyak 20 responden. Cara pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Analisis data menggunakan uji T Dependen. Sebelum penyuluhan kesehatan sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang baik yaitu sebanyak 16 responden (64.0%), dimana dari 25 responden didapatkan rata-rata pengetahuan sebesar 9,08. Sebelum penyuluhan kesehatan seluruh responden memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 25 responden (100.0%), dimana dari 25 responden didapatkan rata-rata pengetahuan sebesar 13,88. Ada Pengaruh Penyuluhan kesehatan Terhadap Pengetahuan Pencegahan Stunting Kader Posyandu Desa Kurungan Nyawa Kecamatan Gedong Tataan.
Hubungan Derajat Hipertensi Pada Pasien Dengan Penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Burdani, Muhammad Rivanza; Detty, Ade Utia; Hadiarto, Rinto; Kriswiastiny, Rina
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 12 (2024): Volume 11 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i12.16120

Abstract

Hipertensi merupakan naiknya tekanan darah tidak normal menjadi pencetus utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi yang berlangsung lama berkorelasi dengan terjadinya gagal ginjal kronis tetapi hubungan keduanya masih kontroversial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dan gagal ginjal. Penelitian ini adalah kuantitatif analitik untuk mengetahui hubungan derajat hipertensi pada pasien dengan penyakit gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Data di analisis menggunakan chi squre. Hasil uji chi square menunjukan p<0,05 yang menunjukan bahwa terdapat hubungan antara derajat hipertensi dengan gagal ginjal kronik. Selain itu nilai Odds Ratio yang didapatkan sebesar 18,512 yang artinya responden dengan hipertensi derajat 2 berisiko 18,512 kali lebih besar untuk menderita penyakit gagal ginjal kronik stadium 3 dan 4 dibandingkan responden dengan hipertensi derajat 1. Terdapat hubungan antara derajat hipertensi dengan derajat gagal ginjal kronik. Semakin tinggi derajat hipertensi, semakin tinggi juga derajat gagal ginjal kronik.
Pengaruh Asupan Protein Dengan Progresivitas Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Rumah Sakit Bintang Amin Bandar Lampung Putri, Tabina Salsabilla Arief; Sjahriani, Tessa; Hadiarto, Rinto; Prasetia, Toni
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.20082

Abstract

Penyakit gagal ginjal biasanya tidak ditandai dengan adanya gejala, biasanya gejala muncul jika sudah pada stadium 3. Indikator penilaian fungsi ginjal dinilai dari kadar ureum dan kreatinin. Asupan protein berperan dalam progresivitas penyakit gagal ginjal kronik. Tujuan penelitian ini bermaksud untuk melihat bagaimana pengaruh asupan protein dengan progresivitas pasien gagal ginjal kronik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional. Cara perolehan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 53 responden, terdiri dari 21 laki-laki dan 32 perempuan. Dengan rata-rata asupan protein dari 53 responden adalah 38,85 dan rata-rata lfg yaitu 10,61. Terdapat hubungan yang cukup kuat dan terdapat arah koefisien korelasi yaitu negatif yang berarti semakin tinggi asupan protein maka semakin menurun lfg atau semakin memburuk progresivitas pasien gagal ginjal kronik.