Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Strategi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Parfum di Kota Pematang Siantar Simanjuntak, Romauli; Marlan, Marlan; Alfiansyah, Deni
Media Ilmu Volume 1 No. 1 Desember 2022
Publisher : Jurnal Media Ilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v1i1.3871

Abstract

Tujuan-dari penelitian-ini adalah untuk-menganalisis faktor-faktor dan strategi apa saja yang mempengaruhi keberhasilan usaha parfum. Daerah penelitian-ditentukan secara sengaja yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (purposive) yaitu di Kota Pematangsiantar.Pengambilan sampel secara keseluruhan yaitu 25 responden dengan teknik sampling jenuh.Dengan metode yang digunakan adalah Analisis-Regresi Linier Berganda Dan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pada hasil uji T didapat bahwa disimpulkan bahwa terdapat pengaruh ketersediaan bahan baku terhadap keberhasilan usaha parfum di Kota Pematangsiantar dan juga terdapat pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha parfum di Kota Pematangsiantar, serta terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keberhasilan usaha parfum di Kota Pematangsiantar. Dan berdasarkan uji F diketahui nilai sinifikansi (sig) untuk ketersediaan bahan baku, pengetahuan kewirausahaan dan kualitas produk secara simultan terhadap keberhasilan usaha parfum yaitu sebesar 0,000
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG (Nagori Bayu Bagasan Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun) Simanjuntak, Romauli
Agriprimatech Vol. 3 No. 2 (2020): Agriprimatech
Publisher : Prodi Agribisnis Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agriprimatech.v4i1.1316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani jagung di Nagori Bayu Bagasan. Penelitian ini dilakukan di Nagori Bayu Bagasan Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun dengan melibatkan 30 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Model analisis yang digunakan R/C dan analisis regresi linear berganda. Hasil uji-t menunjukan bahwa variabel luas lahan dan modal tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani jagung di Nagori Bayu Bagasan dengan nilai sig > 0,050. Sedangkan untuk variabel tenaga kerja dan produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani jagung di Nagori Bayu Bagasan dengan nilai sig < 0,050. Hasil analisis dapat diketahui bahwa rata-rata produksi per usahatani Rp 1.873 kg jagung dengan harga jual rata-rata per usahatani Rp 3.556,67 sehingga didapatkan rata-rata penerimaan per usahatani sebesar Rp 6.687.183,33. Dengan demikian pendapatan usahatani jagung per usahatani sebesar Rp 3.623.146,93 dan rata-rata per Ha yaitu Rp 11.275.353,53. R/C dari hasil penelitian adalah 2,15.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG (Nagori Bayu Bagasan Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun) Simanjuntak, Romauli
Agriprimatech Vol. 3 No. 2 (2020): Agriprimatech
Publisher : Prodi Agribisnis Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agriprimatech.v4i1.1316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani jagung di Nagori Bayu Bagasan. Penelitian ini dilakukan di Nagori Bayu Bagasan Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun dengan melibatkan 30 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Model analisis yang digunakan R/C dan analisis regresi linear berganda. Hasil uji-t menunjukan bahwa variabel luas lahan dan modal tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani jagung di Nagori Bayu Bagasan dengan nilai sig > 0,050. Sedangkan untuk variabel tenaga kerja dan produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani jagung di Nagori Bayu Bagasan dengan nilai sig < 0,050. Hasil analisis dapat diketahui bahwa rata-rata produksi per usahatani Rp 1.873 kg jagung dengan harga jual rata-rata per usahatani Rp 3.556,67 sehingga didapatkan rata-rata penerimaan per usahatani sebesar Rp 6.687.183,33. Dengan demikian pendapatan usahatani jagung per usahatani sebesar Rp 3.623.146,93 dan rata-rata per Ha yaitu Rp 11.275.353,53. R/C dari hasil penelitian adalah 2,15.
Peningkatan Efisiensi Biaya Melalui Integrasi Cabang - Cabang Usahatani Di Nagori Bosar Kecamatan Panombeian Panei Marbun, Jhonson A; Simanjuntak, Romauli; Tambunan, Josua; Purba, Sri Maya; Pasaribu, Freddy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jcp8p583

Abstract

Nagori Negeri Bosar is an agricultural village located around the oil palm plantation of Marjandi plantation. In general, farmers in this village manage dry land with various types of crops, such as corn, peanuts, cassava, and cocoa. In addition, they also raise livestock, pigs in cages or cattle grazing in plantation areas. The management of farming branches is separate from each other, therefore they are not complementary. This is a problem that is trying to be solved through this community service activity. The purpose of this activity is to integrate farming branches managed by farming families so that efficiency occurs through reducing production costs and will further increase family income as well as the welfare of farmer families This community service activity is intended to empower farmers, especially through a group approach. Various extension methods were applied, such as lectures, field meetings and the practice of processing farm waste into the next production material/input. The results obtained were fodder silage made from corn straw, peanuts and lamtoro leaves and cow dung compost enriched with cocoa husk and oil palm flower buds. The practice of making silage and compost has worked quite well, but the enthusiasm of farmers is still not good, therefore farmer empowerment programs need to be continued by prioritizing changes in mindset or principles of environmentally friendly and efficient farming management
Budidaya Maggot BSF Untuk Pakan Ternak Skala Rumah Tangga Di Kelurahan Bane Pematang Siantar Simanjuntak, Romauli; Sinaga, Roeskani; Saragih, Ramainim; Sitinjak, Wahyunita; Purba, Rosmadelina; Sihaloho, Arvita; Girsang, Cristin Imelda; Purba, Linda Reni; Siregar, Mirna Anriani; January Rizky; Sidabukke, Simon
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/hy6cye65

Abstract

The increase in the price of animal feed makes it difficult for households as farmers by utilizing household waste to feed their livestock. The increase in feed prices also encourages food farmers to switch to corn because corn is a raw material for animal feed. So that household farmers also have difficulty buying corn. Maggot BSF is an alternative feed that is very high in protein to encourage livestock growth. BSF maggots are larvae that can be used as alternative feed. Cultivation of BSF maggot is also relatively easy and can utilize household waste or food scraps as BSF maggot food. In this community service, training activities for maggot cultivation as an alternative to animal feed are carried out in Bane Village. The implementation method is carried out by means of lectures, discussions and practice. The result of this service is to grow the participants' desire to cultivate BSF maggot as animal feed. The result was that the participants were very responsive to this activity, as evidenced by the active participation of the community in the activity from beginning to end and the large number of active participants in the discussion and question and answer sessions. So it can be concluded that the maggot cultivation training in Bane Village was successful and the participants' understanding and attitudes increased about the importance of waste treatment for maggot cultivation as an alternative to animal feed
Pemanfaatan Pekarangan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Dan Gizi Sehat Keluarga Dengan Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Di Masyarakat Sekitar GMI Banuh Raya Sitinjak, Wahyunita; Sinaga, Roeskani; Linda Reni; Simanjuntak, Romauli; Marbun, Jhonson; Siadari, Martua; Hotman Tuah; Januari Rizky; Sitinjak, Imman Yusuf; Sitinjak, Humala
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/d30jwt66

Abstract

Perkarangan rumah merupakan sebidang tanah disekitar rumah, baik itu berada di depan, di samping, maupun di belakang rumah. Pemanfaatan perkarangan rumah sangat penting, karena manfaat yang dapat diambil sangat banyak. Pemanfaatan pekarangan yang baik dapat mendatangkan berbagai manfaat antara lain yaitu sebagai warung, apotek, lumbung hidup dan bank hidup. Perkarangan memiliki potensi dalam penyediaan bahan pangan bagi keluarga, sehingga pengeluaran rumah tangga untuk membeli bahan pangan dapat dikurangi dan meningkatkan pendapatan rumah tangga jika produksi bahan pangan berlimpah terutama sayur-sayuran yang higienis dan sehat bagi keluarga. Penanaman tanaman secara vertikultur dapat menjadi solusi dalam mengatasi lahan sempit. Sistem tanam vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Sistem ini cocok diterapkan di lahan- lahan sempit atau pada pemukiman yang padat penduduk. Teknik vertikultur ini memungkinkan untuk berkebun dengan memanfaatkan tempat secara efisien. Salah satu solusi untuk masyarakat dapat mengembangkan pertanian untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan menanan tanaman secara vertikultur. Secara estetika, tanaman vertikultur berguna sebagai latar belakang yang menyuguhkan pemandangan yang indah dengan berbagai warna. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah agar masyarakat dapat memanfaatan lahan pekarangan yang sempit sebagai penghasil sayur-sayuran yang sehat untuk keluarga dengan budidaya tanaman teknik vertikultur. Kegiatan dilaksanakan di GMI Banuh Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Metode kegiatan ini dengan cara sosialisasi dengan pelatihan dan pamplet serta workshop budidaya tanaman sayuran secara vertikultur dengan peserta ibu- ibu rumah tangga. Tujuan akhir masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sayur- sayuran untuk kebutuhan rumah tangganya, sehingga mengurangi biaya belanja sayur mayur untuk keluarga. Mengingat harga sayur mayur di kota Simalungun tergolong mahal. Hasil kegiatan ini bagi masyarakat yaitu ibu-ibu rumah tangga dan anggota keluarganya dapat menguasai teknik budidaya tanaman sayur secara vertikultur, yang meliputi, persiapan media tanam, persemaian, penanaman, pemeliharaan hama dan penyakit serta panen serta pasca panen