Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

APLIKASI GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DALAM MENDETEKSI PENCEMARAN AIR TANAH AKIBAT GAMBUT PADA DESA SUNGAI TERAP ira kusuma dewi; Nasri MZ; Ichy Lucya Resta; Juventa
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 6 No. 1 (2020): JOP (Journal Online of Physics) Vol 6 No 1
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v6i1.10633

Abstract

Sungai Terap Village, Betara District, Tanjung Jabung Timur Regency is one of the areas in Jambi Province which is composed of peat soil. Peat land in this village is used by the community as agricultural and plantation land. As a result, the peat soil is degraded and damaged, causing groundwater pollution. The application of the resistivity geoelectric method can answer the question of groundwater pollution. In the current method that is injected into the earth and measures the potential difference on the surface. Geoelectric measurements were carried out in 4 lines with a length of 200 meters, electrode separation of 10 meters and n = 4. From the measurement results, it was found that groundwater was polluted due to peat soil because it had a very small resistivity value, namely 0.625-2.064 Ωm. This is because the chemical content contained in the peat soil will be carried away by rainwater that enters the surface. The effect of sea water intrusion can also pollute groundwater through drainage channels built on the peatlands.
KAJIAN TEKNIS PEMBORAN DAN PELEDAKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI GRANIT DI PT TRIMEGAH PERKASA UTAMA Juventa juventa; M. T. Toha; Bochori .
Jurnal Pertambangan Vol 5 No 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v5i3.670

Abstract

PT Trimegah Perkasa Utama merupakan kontraktor penambangan batu granit dengan sistem tambang terbuka metode quarry, yang menggunakan peledakan untuk memberaikan batuan. Produksi sampai dengan November tahun X, hanya mencapai 83,44 % dari target, sedangkan untuk tahun berikutnya target produksi adalah 3.640.000 ton, yang mengalami peningkatan dari target produksi tahun X sebesar 3.340.000 ton. Penelitian ini bertujuan untuk merancang rencana peledakan dan jumlah lubang bor produksi agar target dapat dipenuhi. Kajian produktivitas alat bor, pola pemboran, kecepatan pemboran dan volume ekuivalen akan dikombinasikan dengan geometri peledakan untuk analisis hasil peledakan menggunakan persamaan Kuznetsov dan Roslin-Ramler. Berdasarkan hasil penelitian, untuk mencapai target produksi tersebut, diperlukan 750 lubang ledak per bulan dan modifikasi geometri peledakan dari burden awal 3 m menjadi 3,5 m, spasi awal 3,9 m menjadi 5,25 m, tinggi jenjang awal 14,032 m menjadi 15 m, dan kedalaman lubang ledak awal 15,034 m menjadi 16 m serta peningkatan jumlah bahan peledak menjadi 250 kg (naik 46% dari bahan peledak yang dipakai sebelumnya).
PENDUGAAN AKUIFER BERDASARKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITY DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Edwin Permana; Adhitya Eko Bagus Sasongko; Rikaldo Pratama; Erna Y Hutasoit; Juventa Juventa; Paziati Andini; M Arief Yamin; Arif Nurrahman
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Vol 9 No 2 (2021): September 2021
Publisher : Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpf.v9i2.23029

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada lahan perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Perentih Luweh, Kabupaten Bungo, Jambi. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan distribusi vertikal nilai tahan jenis dari material batuan serta mengevaluasi keterdapatan formasi pembawa air tanah untuk keperluan pembuatan sumur produksi dan Eksplorasi geofisika menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi dipol-dipol dengan panjang lintasan 200 meter dan spasi elektroda sebesar 20 meter. Data yang didapat kemudian diolah menggunakan perangkat lunak RES2DINV. Variasi nilai resistivitas dari hasil inversi berkisar dari nilai 0 – 12650 Ωm. Nilai resistivitas 0 – 463 Ωm mampu menunjukkan indikasi jenis litologi batuan lempung basah serta air tanah diatas permukaan. Lapisan akuifer yang potensial di daerah ini terdapat pada jarak 120 – 170 meter dengan kedalaman 18.5 – 27.5 meter bmt dengan nilai tahanan jenis 0,5-100 ohm-meter.
KARAKTERISASI RESERVOIR UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN BATUPASIR PEMBAWA HIDROKARBON MENGGUNAKAN INVERSI SIMULTAN Juventa Juventa; Fatkhan Fatkhan
Jurnal Geofisika Eksplorasi Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v7i1.94

Abstract

Dalam exploitasi hidrokarbon, salah satu tantangan yang paling penting adalah pemetaan persebaran batuan reservoir dan fluida pengisinya. Salah satu metode yang digunakan adalah inversi simultan. Inversi simultan merupakan salah satu teknik inversi seismik yang mengekstraksi data AVO untuk memperoleh nilai impedansi seismik dari data seismik Pre-Stack hingga memperoleh nilai impedansi P dan S serta densitas. Salah satu metode lanjutan yang paling umum dipakai adalah metode Lambda-Mu-Rho (LMR) untuk membatu identifikasi litologi dan fluida resorvoir. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data dari Lapangan Nova Scotia, dengan target pada batupasir Formasi Missisauga. Data yang digunakan adalah data sumur L-30 dan B-41 dan data seismik 3D PSTM. Sumur B-41 berada di struktur lebih tinggi dari sumur L-30 namun tidak menghasilkan hidrokarbon. Log Vs dibuat sintetik menggunakan metode Fluid Replacement Modeling dan LMR diturunkan dengan transformasi log Vp, Vs dan densitas. Hasil pemetaan zona target pada kedalaman 2095-2250 ms yaitu dengan menggunakan range cut-off Lambda-Rho 17-22 Gpa*g/cc dan Mu-Rho 20-28 Gpa*g/cc maka didapat peta persebaran batuan reservoir dan hidrokarbon. Hasil interpretasi dari peta sebaran menunjukkan sumur B-41 adalah dry hole karena lapisan batupasir mempunyai nilai Mu-Rho rendah yang diakibatkan lapisan tipis dan perselingan dengan batulempung.
KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT MENGGUNAKAN INVERSI IMPEDANSI AKUSTIK BLOK ‘X’, FORMASI TUBAN, CEKUNGAN JAWA TIMUR Juventa Juventa; Ahmad Fakhri Bobbybuana; Nasri M Z; Fitriyanda Herawan; Ahmad Dzikra Fatahillah
Jurnal Geosaintek Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v8i1.12524

Abstract

Carbonate reservoirs are usually difficult to map and identify in seismic sections due to their complex structure and diagenetic material with high heterogeneity. The East Java Basin is a perfect example of these complex carbonate structures with excellent hydrocarbon accumulation. In order to obtain a better characterization of the carbonate reservoir in this basin, acoustic impedance inversion is performed in here. Acoustic impedance is a product of seismic P wave velocity and density, where velocity and density are properties commonly used to describe rocks in a reservoir. Based on the sensitivity analysis results, the sensitive parameters to describe the reservoir are acoustic impedance, porosity, sonic, and density. Inversion results showed the range of acoustic impedance values in the Tuban Formation between 23000 – 50000 (ft/s).(g/cc) and porosity transformation results showed a value range of 8 – 22%. Depth structure map, acoustic impedance and porosity section slices showed the distribution pattern of reservoir zones lying in the West - Southwest direction with high structural elevations or located on the top structure reservoir carbonate at a depth of 2500 meters below the surface
Fault Interpretation Based on Similarity and Curvature Attributes in F3 Netherlands: Interpretasi Sesar Berdasarkan Atribut Similarity dan Curvature di Lapangan F3 Netherlands Nadea Arie Saragih; Faizar Farid; Juventa Juventa
JURNAL GEOCELEBES Vol. 6 No. 1: April 2022
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v6i1.14080

Abstract

F3 Southern North Sea Netherlands Basin field is an oil and gas field that has a complex fault structure and stratigraphy due to compressional tectonic movements during the Late Cretaceous and Tertiary eras. Information on the presence of faults can act as a trap or migration which then greatly affects oil and gas production and the injection process. A seismic attribute analysis of similarity and curvature was used to interpret the presence of fault structures to obtain information on the presence of subsurface faults in the F3 Netherlands field. The interpretation of the similarity attribute calculation results shows that the faults are marked with a minimum similarity value of 0.77, 0.68, and 0.66 at the time slices Z = 400ms, 1700ms, and 1800ms. The maximum value of most post-positive curvature represents the presence of an ascending fault block and the maximum value of the most negative curvature represents the presence of a descending fault block at the same time incision. Based on the similarity and curvature attribute calculations, it can be interpreted that the major faults in Top Zechstein to Upper Pliocene and the presence of successive faults on Top Zechstein to Base Lower Cretaceous are faults due to the formation of the Zechstein salt dome intrusion
Identification of Peat Land Pollution in Sungai Terap Village Using Wenner Configuration Geoelectric Method Ira Kusuma Dewi; Nasri MZ; Ichy Lucya Resta; Juventa Juventa
xxxx-xxxx
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewi IK, MZ Nasri, Resta IL, Juventa J.2020. Identification of Peat Land Pollution in Sungai Terap Village Using Wenner Configuration Geoelectric Method. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-8 Tahun 2020, Palembang  20 Oktober 2020. pp. xxx.  Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI). Groundwater pollution arising from the conversion of functions on peatlands in Sungai Terap Village. To identify the ground air pollution, the geoelectric method of research using Wenner was carried out. This research was conducted in 4 tracks with a length of 200 meters and the distance between the electrodes was 10 meters with 4 times the electrode spacing. The results of this study are 2D subsurface models in the form of apparent resistivity from the inversion results. The resistivity value generated in the 2D model ranges from 0.381-19 Ωm. The water content at the research location with a very small resistance value between 0.4-1.25 Ωm. The presence of groundwater is estimated to be trapped in the alluvium layer at a depth of 7.75-19.4 meters. The groundwater is thought to have been polluted because it has a resistivity value <10 Ωm. Almost every measurement path is found in polluted air due to rainfall and sea water intrusion.
UJI KERENTANAN BANGUNAN RUSUNAWA BERDASARKAN HVSR (HORIZONTAL TO SPECTRAL RATIO) DAN FSR (FLOOR SPECTRAL RATIO) Nurrani Larasati; Faizar Farid; Juventa Juventa
Jurnal Geosaintek Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v8i1.12272

Abstract

Lokasi penelitian terletak di gedung Rusunawa (asrama mahasiswa) yang termasuk ke dalam wilayah administratif Universitas Jambi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai frekuensi alami tanah (ft), nilai frekuensi alami bangunan (fb), nilai amplitudo (A0), nilai resonansi (%) dan nilai indeks kerentanan bangunan (K) berdasarkan HVSR (Horizontal to Vertikal Spectral Ratio) dan FSR (Floor Spectral Ratio). Secara geologi, gedung Rusunawa berada pada Formasi Muaraenim yang tersusun batupasir tufan dan batulempung tufan, batupasir kuarsa dan batulempung kuarsa, sisipan batubara dan oksida besi. Data penelitian diperoleh dari 36 titik perekaman data mikrotremor. Hasil nilai resonansi pada komponen East – West (EW) dengan rata-rata 330.296%, sedangkan komponen North – South (NS) dengan nilai rata-rata 249.305%. Nilai tersebut memiliki resonansi >  25% dengan klasifikasi rendah berdasarkan klasifikasi kerentanan resonansi. Hasil nilai indeks kerentanan bangunan (K) gedung Rusunawa Universitas Jambi komponen East – West (EW) dengan rata-rata 32.86813 cm/s2, komponen North – South (NS) dengan rata-rata 59.59811 cm/s2 memiliki nilai indeks kerentanan bangunan yang rendah. Nilai indeks kerentanan dibawah dari 1/100 gedung Rusunawa aman terhadap kerusakan.
IDENTIFIKASI SEBARAN BATUBARA METODE TAHANAN JENIS PADA FORMASI MUARA ENIM: STUDI KASUS DAERAH “X” PROVINSI JAMBI Juventa .; A. D. Prabawa
Jurnal Pertambangan Vol 6 No 4 (2022): November 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v6i4.1439

Abstract

Batubara adalah batuan sedimen non-klastik yang terbentuk secara organik berasal dari akumulasi pengendapan sisa tumbuhan jutaan tahun lalu dan mengalami pengayaan kimia dan fisika pada kandungan atom karbonnya. Sifat batubara sebagai batuan sedimen berbeda dengan batuan sedimen klastik. Bila batuan sedimen klastik pada umumnya memiliki ukuran butir dan porositas yang bisa berfungsi sebagai penyimpan fluida, maka batubara tidak memiliki porositas. Keberadaan fluida air pada porositas batuan sedimen akan mengakibatkan nilai tahanan jenis pada batuan sedimen klastik relatif lebih rendah dibanding batubara karena air akan berperan sebagai pengantar perpindahan arus listrik. Nilai tahanan jenis pada batubara relatif lebih tinggi dibanding batuan sedimen sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran batubara yang bersifat spotting dengan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis. Nilai tahanan jenis pada batubara relatif lebih tinggi dibanding batuan sedimen sekitarnya. Penelitian ini diawali dengan melakukan pemetaan geologi untuk mencari singkapan batubara dan kemudian dirancang pengambilan data geolistrik dengan Konfigurasi Wenner sebanyak 4 lintasan, 2 lintasan sepanjang 240 meter dengan jarak antara elektroda sebesar 10 meter dan 2 lintasan lagi sepanjang 160 meter dengan jarak antar elektroda 7,5 meter. Nilai tahanan jenis yang didapat kemudian akan diinversikan menjadi penampang 2 dimensi. Penampang 2 dimensi ini kemudian akan diinterpolasikan nilainya sehingga mendapat model 3 dimensi. Hasil yang didapatkan, arah umum dari strike batubara adalah N 1400 E dengan nilai dip batuan sebesar 330 dan nilai tahanan jenis batubara pada daerah penelitian sebesar 100-300 Ωm. Model 3 dimensi memperlihatkan bahwa batubara pada lokasi penelitian bersifat spotting dan tidak mengikuti arah lamparan batuan secara umum, namun masih mengikuti arah dip batuannya.
EVALUASI GEOMETRI PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP DIGGING TIME ALAT GALI PT ARTAMULIA TATAPRATAMA JOBSITE KUANSING INTI MAKMUR KABUPATEN BUNGO, PROVINSI JAMBI Rian Rian; Yudhi Acnopha; Juventa Juventa
JURNAL PERTAMBANGAN DAN LINGKUNGAN Vol 2, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpl.v2i1.4683

Abstract

Tanjung Belit Project merupakan salah satu dari jobsite yang dikerjakan oleh  PT Artamulia Tataparatama yang terletak di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo,  PT Kuansing Inti Makmur. Pembongkaran lapisan tanah penutup dilakukan dengan metode pemboran dan peledakan. Kondisi batubara jobsite ini merupakan batubara multi seam dengan overburden batupasir dan batulempung. Tingkat kekerasan batuan ini mengakibatkan adanya masalah dalam kegiatan free digging sehingga perlu dilakukannya kegiatan pemboran dan peledakan. Peledakan ini dimaksudkan untuk memberaikan batuan dari batuan induknya sehingga bidang lemahnya dapat terberai yang akan mempermudah untuk dilakukan penggalian. Rancangan geometri yang tidak optimal pada saat ini menghasilkan distribusi fragmentasi yang kurang baik yang menyebabkan terdapatnya sebagian daerah dekat lapisan batubara yang tidak terberai sempurna oleh lubang ledak, sehingga memperlambat digging time alat gali. Perbaikan geometri peledakan dimaksudkan untuk mengatasi masalah ini. Dimana burden  sebesar 5 m dan spacing sebesar 6,5 m. Berdasarkan teori RL. Ash maka direkomendasikan dengan burden 5 m dan  spacing sebesar 7 m. Hasil perhitungan fragmentasi berdasarkan Kuz-Ram dari geometri yang diusulkan didapat fragmentasi yang kurang dari 130 cm  sebanyak 70,64% dari sebelumnya 63,68% dengan kenaikan sebesar 6,96%. Sedangkan fragmen ukuran lebih 130 cm (boulder) sebanyak 29,36% dari sebelumnya sebesar 36,32% dengan penurunan sebesar 6,66%. Digging time geometri usulan diperoleh sebesar 8 detik dari sebelumnya 12 detik lebih cepat 4 detik. Produktivitas alat gali EX 1900 untuk material peledakan sebesar 1.146,54 BCM/jam dari awalnya sebesar 1.335,91 BCM/jam dengan kenaikan sebesar 190,37 BCM/jam.