Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

MANAJEMEN RANTAI PASOK GARAM DI KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH Desparita, Naya; Elfiana, Elfiana; Nursayuti, Nursayuti
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 6 No 2 (2022): Agrisaintifika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v6i2.2963

Abstract

Garam merupakan suatu jenis produk yang digunakan sebagai penambah rasa pada makanan dan minuman, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga menunjang kebutuhan pemenuhan bahan baku garam menjadi salah satu penyebab berkurang atau bertambahnya stok garam yang diproduksi, hal ini dikarenakan harga bahan baku bibit garam fluktuatif, faktor iklim juga berpengaruh pada proses produksi garam. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengidentifikasi aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi pada rantai pasok garam di Kabupaten Bireuen. Dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif yaitu membagi SCOR pada beberapa tahapan terdiri Plan (proses perencanaan), Source (pengadaan), Make (proses produksi), dan Deliver (proses pengiriman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani garam di Kabupaten Bireuen melakukan proses produksi garam dengan menggunakan bibit garam dari madura dengan teknik perebusan dan penguapan hingga jadi garam mampu mengahasilkan  produksi mencapai 120 kg s/d 160/kg, dengan harga jual berkisar pada  harga Rp 4.000-4.500/ kg. Bahan baku utama dalam pembuatan garam dapur di Desa tanoeh Anoe yaitu bibit garam madura yang dibeli pada agen di Medan, petani garam membeli garam dengan harga mencapai 150 kg/ zak hingga 180kg/zak. Desa Tanoeh Anoe memiliki 40 gubuk  petani garam yang tersebar disepanjang jalan lintas Kecamatan Jangka, pada setiap gubuk mampu menghasilkan 180 kg / harinya dan 5.400 kg/ bulannya, aliran rantai pasok  sudah baik tidak mengalami kendala yang urgent, hanya aliran informasi yang relatif berubah yaitu informasi ketersediaan stok sehingga agen yang ingin membeli garam melebihi kapasitas pesanan tidak memperoleh stok dan mengalihkan pembelian keprodusen lainnya.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMANFAATAN LIMBAH KELAPA SAWIT SEBAGAI NILAI TAMBAH UNTUK PENGHASILAN MASYARAKAT DI DESA BLANG MANE KECAMATAN PEUSANGAN SELATAN KABUPATEN BIREUEN Elfiana, Elfiana; Nursayuti, Nursayuti; Desparita, Naya
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 2 (2023): November
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/dlppm.v4i2.10917

Abstract

Sebagai upaya dalam menerapkan pertanian yang berkelanjutan, produksi limbah yang dihasilkan oleh komoditas kelapa sawit sangat meresahkan masyarakat, hal ini memberikan dampak yang besar terhadap lingkungan dan pengelolaan lahan perkebunan yang belum efisien. Limbah yang dihasilkan oleh tanaman kelapa sawit terdiri dari pelepah, daun dan bungkil buah, limbah ini mampu memebrikan efek kurang baik bagi lingkungan jika tidak diolah menjadi produk bernilai guna. Dampak yang sering terjadi yaitu polusi yang disebabkan oleh pembakaran limbah kelapa sawit yang sering dkhawatirkan oleh warga setempat dikarenakan asap yang dihasilkan menggangu aktivitas masyarakat. Selain itu jika dibiarkan tanpa adanya pengolahan lanjut akan berdampak pada penecemaran air sumur dan sungai. Namun demikian belum ada dari pihak pemerintah maupun instansi terkait yang memberikan pengarahan kepada petani sawit ataupun kelompok tani tentang pemanfaatan limbah kelapa sawit yang dapat diolah menjadi berbagai jenis produk salah satunya menjadi pakan ternak. Hal ini mendorong kami pihak instansi perguruan tinggi untuk melakukan pengabdian agar permasalahan limbah dari kelapa sawit ini dapat teratasi. Dengan pengakserelasi pembangunan kelapa sawit secara berkelanjutan maka permasalahan tentang limbah yang dihasilkan dapat diatasi dan memberikan nilai tambah kepada pihak kelompok tani makmur. Selama ini permasalahan yang dihadapi dilapangan adalah kurangnya pengetahuan dari pihak masyarakat terkhususnya kelompok tani makmur tentang manfaat dari pelepah dan daun kelapa sawit yang dapat diolah sebagai pakan ternak. Tujuannya adalah mengubah sudut pandang kelompok tani makmur dalam memanfaatkan limbah kelapa sawit, memberikan ketrampilan baru bagi kelompok tani makmur sehingga ketrampilan tersebut dapat diaplikasikan dalam kegiatan yang produktif selain itu juga mampu menambah nilai tambah limbah menjadi pakan ternak. Luaran yang ditargetkan yaitu pihak sasaran memperoleh pengetahuan, ketrampilan dalam mengatasi permasalahan limbah kelapa sawit dan terbentuk suatu produk yang mampu meningkatkan nilai tambah sasaran kelompok tani makmur sehingga nantinya akan mandiri dan diharapkan dapat menambah penghasilan pihak kelompok secara mandiri. 
EDUKASI TEKNOLOGI PERTANIAN BERWAWASAN SUSTAINABLE AGRICULTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR SUKMA BANGSA LHOKSEUMAWE Irwansyah, Irwansyah; akmal, ajmir; Hakim, Syahirman; Fridayanti, Diah; Nursayuti, Nursayuti; Qhinanti Lubis, Uchti Nuzul; Amar, Aidil; Munawar, Munawar
Journal of Community Empowerment Vol 3, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v3i1.24623

Abstract

ABSTRAK Rendahnya petani muda yang bekerja sektor pertanian terus mengalami peningkatan, ini kondisi tidak baik bagi ketahan pangan Indonesia dimasa depan. Salah satu faktor utama rendahnya minat generasi muda terhadap pertanian adalah kurang mengetahui tentang pertanian khususnya pada anak usia dini di tingkat sekolah dasar. Upaya mengatasi permasalah ini, dapat ditempuh berupa edukasi bagi generasi penerus pertanian. Inilah yang menjadi alasan utama kegiatan penyuluhan edukasi terhadap peserta didik jenjang pendidikan dasar tepatnya Sekolah Dasar. Tujuan kegiatan adalah menumbuhkan pemahaman pada 21 siswa SD Sukma Bangsa Lhokseumawe kelas VI tentang Sustainable Agriculture. Metode yang digunakan dalam kegiatan edukasi ini adalah penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi. Setelah kegiatan edukasi didapatkan siswa SD Sukma Bangsa Lhokseumawe mengetahui tentang teknik budidaya, perawatan, dan panen pada tanaman pertanian menerapkan sistem sustainable agriculture. Hasil yang diperoleh melalui kuesioner bahwa pengetahuan siswa pada bidang pertanian sebesar 80,94 %. Kesimpulan peningkatan pemahaman siswa mengenai stutainable agriculture, menjadi upaya baik untuk memberikan pemahaman kesadaran pentingnya pengelolaan sektor pertanian dengan konsep ramah lingkungan. Kata kunci: Edukasi; sustainable agriculture; ramah lingkungan; siswa  ABSTRACT The low number of young farmers working in the agricultural sector continues to increase, this is not a good condition for Indonesia food security in the future. One of the main factors in the young generation low interest in agriculture is their lack of knowledge about agriculture, especially in early childhood at the elementary school level. Efforts to overcome this problem can be taken in the form of education for the next generation of agriculture. This is the main reason for educational outreach activities for students at the basic education level, specifically elementary schools. The aim of the activity is to foster understanding in 21 students of SD Sukma Bangsa Lhokseumawe class VI about Sustainable Agriculture. The method used in this educational activity is counseling using lecture and discussion methods. After the educational activities, students at SD Sukma Bangsa Lhokseumawe learned about cultivation, care and harvesting techniques for agricultural plants using a sustainable agriculture system. The results obtained through the questionnaire showed that students' knowledge in the field of agriculture was 80.94%. In conclusion, increasing students' understanding of sustainable agriculture is a good effort to provide awareness of the importance of managing the agricultural sector with an environmentally friendly concept.Keywords: Education; sustainable agriculture; environmentally friendly; student
PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor L.) Sari, Maya; Nursayuti, Nursayuti
Pro-STek Vol 6, No 2 (2024): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v6i2.4786

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian dosis pupuk kandang sapi dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum, yang ini dilaksanakan di Desa Tingkeum Baro, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen, dengan ketinggian tempat 0-197 mdpl, pada bulan Januari sampai Maret 2024. Rancangan yang digunakan adalah RAK pola faktorial. Ada dua faktor yang diteliti, yaitu Faktor I : Dosis pupuk kandang sapi,terdiri dari 4 taraf yaitu : K0 = Kontrol, K1 = 15 ton/Ha, K2 = 20 ton/Ha dan K3 = 25 ton/Ha. Faktor II : Dosis pupuk NPK, terdiri dari 3 taraf yaitu : P1 = 375 kg/Ha, P2 = 500 kg/Ha dan P3 = 625 kg/Ha. Pengamatan dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, panjang malai, berat basah malai, berat kering malai dan berat 100 biji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun umur 14 dan 42 HST, panjang malai, berat basah malai, berat kering malai dan berat 100 biji tanaman sorgum dan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada umur 28 dan 56 HST dan umur berbunga. Perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan pupuk kandang sapi dosis 25 ton/Ha (K3). Pemberian pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman sorgum pada umur 28 HST, jumlah daun pada umur 14 HST dan panjang malai. Perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan pupuk NPK dosis 625 kg/Ha (P2). Terdapat interaksi yang sangat nyata antara kombinasi perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk NPK terhadap tinggi tanaman umur 14 HST dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 56 HST. Perlakuan terbaik dijumpai pada kombinasi perlakuan pupuk kandang sapi dengan dosis 25 ton/Ha dan pupuk NPK dengan dosis 625 kg/Ha (K3 P1).
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WARNA TERHADAP POPULASI LALAT BUAH (Bactrocera Dorsalis) PADA BUDIDAYA TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum Melongena L.) Nursayuti, Nursayuti; Rodhi, Imam
Pro-STek Vol 7, No 1 (2025): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v7i1.4996

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh warna dan cara peletakan perangkap terhadap populasi lalat buah pada budidaya tanaman terung ungu, yang dilaksanakan di Desa Gampong Raya Tambo Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen yang dimulai pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, yang terdiri dari dari dua faktor. Faktor I : Warna Perangkap (W) terdiri dari 4 taraf  perlakuan yaitu : W0 = Bening, W1 = Kuning, W2 = Merah dan W3 = Orange. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi jumlah populasi lalat buah, jumlah lalat buah betina, jumlah lalat buah jantan, jumlah buah yang terseran dan jumlah buah sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan warna perangkap berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah populasi lalat buah, jumlah lalat buah betina, jumlah lalat buah jantan, jumlah buah terserang dan jumlah buah sehat pada hari ke 10, 20 dan 30 SPP. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan perangkap warna kuning (W2).
PELATIHAN PEMBUATAN MOL NENAS UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN BAWANG DAUN BAGI MASYARAKAT DESA PANTE CUT KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Desparita, Naya; Elfiana, Elfiana; Nursayuti, Nursayuti; Elfira, Elfira
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i2.26423

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan pelatihan pembuatan mol nenas untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivias tanaman bawang daun bagi masyarakat Desa Pante Cut Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen dengan tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta ketrampilan masyarakat dalam mengolah bahan hasil pertanian menjadi sumber nutrisi yang baik bagi tanaman bawang merah. Pelaksanan Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan melakukan demontrasi pembuatan Mol nenas yang langsung dipratekkan secara lanngsung. Adapun demontrasi pembuatan Mol Nenas yaitu dengan melakukan pemisahan buah nenas dari kulitnya kemudian dipotong dan dicacah untuk mempermudah fermentasinya, lalu dimasukkan cacahan buah nenas kedalam ember yang diikuti dengan penambahan molases yang merupakan limbah dari air gula, bakteri lactobasilus yang terbuat dari nasi difermentasi dan air untuk melarutkan campuran Mol nenas dan diaduk hingga rata. Kemudian campuran bahan pembuatan Mol Nenas tersebut ditutup. Setelah ember ditutup rapat pada bagian atas ember dilubangi dan dipasang selang dimana bagian satu selang dimasukkan kedalam ember berisi Mol dan satunya dimasukkan kewadah berisi air mineral dengan tujuan agar gas yang dihasilkan dari proses fermentasi Mol Nenas dapat dikeluarkan melalui selang, 7 hari setelahnya Mol sudah dapat digunakan. Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian Kepada Masyarakat yaitu pelatihan pembuatan Mol Nenas di Desa Pante Cut dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa sudah mempunyai wawasan dan pengetahuan baru dalam mengolah hasil pertanian secara berkelanjutan dengan mengolah produk hasil pertanian dengan penerapan Ipteks Tepat guna yang selanjutnya dapat diaplikasikan oleh masyarakat desa pada tanaman bawang merah untuk menghasilkan pertumbuhan dan produktivitas yang maksimal.
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Limbah Sayur Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Pagoda (Brassica narinosa L.) NURSAYUTI, nursayuti; Arianto, Ramadhan
Jurnal Sains Pertanian Vol. 8 No. 2: June 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Bireuen Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/jsp.v8i2.2552

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair limbah sayuran terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda, yang dilaksanakan di Desa Buge Ara, Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah dengan ketinggian tempat 820 m dpl, yang dimulai pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial, yaitu pengaruh pupuk organik cair limbah sayuran (S), terdiri dari 4 taraf : S0 = 0 ml/liter air (Kontrol), S1 = 100 ml/liter air, S2 = 200 ml/liter air dan S3 = 300 ml/liter air. Pengamatan dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan berat basah tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik cair limbah sayuran konsentrasi 300 ml/liter air (S3) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun pada umur 15 dan 30 HST, diameter batang pada umur 30 HST dan berat basah tanaman sawi pagoda, akan tetapi berpengaruh tidak nyata diameter batang pada umur 15 HST.
Pengaruh Pupuk Organik Cair Ampas Kopi Dan Ampas Tebu Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Dari, Wulan; NURSAYUTI, nursayuti; Elfiana
Jurnal Sains Pertanian Vol. 8 No. 3: October 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Bireuen Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/jsp.v8i3.2796

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair ampas kopi dan ampas tebu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, yang dilaksanakan di Desa Blang Tampu Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah pada bulan Januari 2024 sampai April 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, yang terdiri dari dari dua faktor. Faktor l : Ampas Kopi (A) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu : A0 = Kontrol, A1 = 25 ml/L dan A2 = 30 ml/L. Faktor II : Ampas Tebu (T) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu : T0 = Kontrol, T1 = 200 ml/L dan T2 = 250 ml/L. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, diameter tongkol dan berat tongkol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair ampas kopi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun pada umur 15 HST, diameter batang umur 30 dan 45 HST, diameter tongkol dan berat tongkol tanaman jagung manis, akan tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun umur 30 dan 45 HST dan diameter batang umur 15 HST. Perlakuan terbaik dijumpai pada pupuk organik cair ampas kopi konsentrasi 30 ml/literair (A2). Pemberian pupuk organik cair ampas tebu berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 dan 45 HST, akan tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 15 HST, jumlah daun dan diameter batang umur 15, 30 dan 45 HST, diameter tongkol dan berat tongkol tanaman jagung. Perlakuan terbaik dijumpai pada pupuk organik cair ampas tebu konsentrasi 250 ml/literair (T2).Terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan pupuk organik cair ampas kopi dan ampas tebu terhadap pertumbuhan diameter tongkol tanaman jagung.Perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan pupuk organik cair ampas kopi konsentrasi 25 ml/L dan tanpa pupuk organik cair ampas tebu kontrol (A1T0).
PENGARUH SUHU: PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS BUBUK CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) nursayuti, nursayuti
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap kualitas bubuk cabai merah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium MIPA Universitas Almuslim Peusangan-Bireuen pada tanggal 06 sampai dengan 21 Desember 2023. Penelitian ini menggunakan RAL faktorial. Ada dua faktor yang diteliti, yaitu Faktor Suhu yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu : S1 = 500C, S2 = 600C dan S3 = 700C. Faktor Lama pengeringan yang terdiri 3 taraf perlakuan yaitu : P1 = 5 jam, P2 = 6 jam, dan P3 = 7 jam. Pengamatan dalam penelitian ini meliputi uji organoleptik, kadar air dan rendemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu 70 0C berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air bubuk cabai merah, Kadar air bubuk cabai merah yang didapatkan maksimal sesuai SNI, hasil analisis paling rendah yang didapat 7,91% dan berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air cabai merah, rendemen dan uji organoleptik. Perlakuan lama pengeringan berpengaruh tidak nyata terhadap, kadar air cabai merah, kadar air bubuk cabai merah, rendemen dan uji organoleptik, akan tetapi persentase nilai kadar air cabai merah, bubuk cabai merah dan rendemen bubuk cabai merah terendah terdapat pada perlakuan lama pengeringan 7 jam. Uji organopleptik pada bubuk cabai merah perlakuan suhu 500C memiliki skor tertinggi untuk warna yaitu 3,68 (cukup suka) dan pada perlakuan suhu 600C memiliki skor tertinggi untuk aroma yaitu 3,54 (cukup suka), sedangkan lama pengeringan 7 jam memiliki skor tertinggi untuk warna yaitu 3,55 (cukup suka) dan pada perlakuan lama pengeringan 6 jam memiliki skor tertinggi untuk aroma yaitu 3,58 (cukup suka).