Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Informed Condsent Pasien Bedah di Rumah Sakit Permata Cirebon Kunnati, Kunnati; Supriadi, Adi; Listiyaningsih, Listiyaningsih; Yuliyati, Insulinde
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol.6 No.2 - Desember 2024)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) rekam medis adalah kelengkapan pengisian lembar informed consent sebesar 100%. Berdasarkan survey awal di Rumah Sakit Permata Cirebon ditemukan bahwa dari 20 lembar informed consent rata–rata angka ketidaklengkapan pengisian lembar informed consent sebesar 29%. Tujuan: penelitian ini bertujuan mengetahui angka kelengkapan dan penyebab ketidaklengkapan pengisian lembar Informed consent pasien bedah di Rumah Sakit Permata Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (mixed methods research) dengan desain sequential explanatory yang dilaksanakan di Rumah Sakit Permata Cirebon pada bulan September ampai dengan Desember 2024. Metode: penelitian ini menggunakan desain kuantitatif, teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling, jumlah sampel 67, dan analisis yang digunakan deskriptif. Sedangkan penelitian kualitatif teknik penentuan informan yang digunakan secara purposive sampling, jumlah informan 15 orang, dan analisis yang digunakan tekhnik analisis isi. Hasil: Hasil penelitian kuantitatif diperoleh rata-rata angka kelengkapan informed consent diperoleh 66,3%. Hasil Penelitian kualitatif diperoleh input penyelenggaraan sistem pelayanan rekam medis belum optimal dan proses dalam pelaksanaan rekam medis belum terlaksana dengan baik. Kesimpulan: angka kelengkapan pengisian lembar Informed Consent rekam medis belum mencapai Standar Pelayanan Minimal rekam medis di rumah sakit. Hal ini disebabkan karena penyelenggaraan sistem pelayanan rekam medis belum optimal.
Konsep Pengawasan Tata Kelola Barang Milik Negara di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Mewujudkan Good Governance Listiyaningsih, Listiyaningsih; Ismail, Ismail; Iryani, Dewi
Jurnal Global Ilmiah Vol. 2 No. 4 (2025): Jurnal Global Ilmiah
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/jgi.v2i4.180

Abstract

Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal pengawasan yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengawasan tata kelola BMN di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker dan K3), serta mengidentifikasi konsep ideal untuk mewujudkan good governance. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif, yang melibatkan pengumpulan data dari peraturan perundang-undangan dan literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan terhadap pengelolaan BMN di Ditjen Binwasnaker dan K3 belum maksimal, terutama dalam hal penatausahaan dan pengamanan aset. Temuan Badan Pemeriksa Keuangan menunjukkan adanya ketidakpatuhan dalam penggunaan dan pengelolaan BMN. Kesimpulannya, untuk mencapai good governance, Ditjen Binwasnaker dan K3 perlu menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan BMN. Peningkatan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi informasi juga diperlukan untuk memperbaiki pengawasan dan pengendalian aset secara fisik. Reformasi dalam pengelolaan BMN akan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan nasional dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Kesenjangan Digital dalam Telemedicine sebagai Faktor Penentu Ketimpangan Kesehatan di Indonesia: Tinjauan Skoping: The Digital Divide in Telemedicine as a Determinant of Health Inequities in Indonesia: A Scoping Review Kunnati, Kunnati; Supriadi, Adi; Yuliyati, Insulinde; Listiyaningsih, Listiyaningsih
Journal of Public Health Education Vol. 4 No. 3 (2025): Journal of Public Health Education
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jphe.v4i3.422

Abstract

Introduction: Telemedicine's rapid adoption in Indonesia, accelerated by the COVID-19 pandemic, presents a potential solution to healthcare access challenges. However, this digital transformation also carries the risk of exacerbating health inequities due to a significant digital divide. Objectives: This scoping review aims to systematically map the scientific evidence on the telemedicine digital divide as a determinant of health inequity in Indonesia. Method: A scoping review was conducted following PRISMA-ScR guidelines. Four electronic databases (PubMed, Scopus, GARUDA, Google Scholar) were searched. After a rigorous screening process of 18,892 initial records, six relevant studies published between 2021-2024 were included for thematic synthesis. Result: Included studies were predominantly quantitative and focused on young, urban populations in Java. Key drivers of telemedicine adoption were trust, perceived usefulness, and ease of use. However, significant structural barriers constituting the digital divide were consistently identified, including infrastructure limitations, socioeconomic factors, and, most critically, low digital health literacy. Conclution: The digital divide in Indonesian telemedicine is a significant determinant of health inequity, not merely a technical barrier. A holistic approach combining technological innovation with policies for equitable infrastructure and public digital literacy is essential to ensure telemedicine promotes health equity rather than worsening existing disparities.
Comparison of peritumoral budding features in colorectal adenocarcinoma NOS by Hematoxylin-Eosin (HE) Staining and Pancytokeratin (AE1/AE3) Immunohistochemistry listiyaningsih, listiyaningsih
Majalah Patologi Indonesia Vol. 34 No. 2 (2025): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Anatomik Indonesia (PDSPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Colorectal adenocarcinoma is defined as a malignant epithelial tumor of the large intestine (colon and rectum) that shows glandular and mucinous differentiation, accompanied by invasion through the muscular mucosae into the submucosal layer. Peritumoral budding refers to tumor budding at the leading edge of the tumor and can be considered one of the prognostic factors. Immunohistochemistry Pancytokeratin (AE1/AE3) is observed in the epithelium, and most carcinomas (tumors originating from epithelial cells) are stained in the cytoplasm. Method: The analytical study involved 48 paraffin block samples diagnosed as colorectal adenocarcinoma NOS at Haji Adam Malik Central General Hospital in Medan and the laboratory of the Faculty of Medicine, Universitas Sumatera Utara. The assessment of tumor budding using hematoxylin-eosin staining and pan-cytokeratin (AE1/AE3) immunohistochemical staining was classified equally into three categories: low budding category if 0-4 buds of tumor budding were observed, intermediate budding category if 5-9 buds of tumor budding were observed, and high budding category if ≥10 buds of tumor budding were observed. Results: There is no difference in assessing peritumoral budding using Hematoxylin-Eosin (HE) staining and pan-cytokeratin (AE1/AE3) immunohistochemical staining. Conclusion: Assessment of peritumoral budding is recommended using Hematoxylin-Eosin (HE) staining.