Penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian molases dan ekstrak daun kelor dalam air minum terhadap peningkatan performans dan aspek kualitas daging ayam broiler. Penelitian dilaksanakan di kandang Daud Farm, Desa Panompuan Jae, Kabupaten Tapanuli Selatan. Ternak yang digunakan pada penelitian ini ayam broiler Strain cobb umur 30 hari sebanyak 108 ekor. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) factorial dengan 2 faktor. Faktor ke-1 dari tetes molases dalam air minum ada 3 taraf berupa R0 (Ransum komersial 100%+air minum biasa adlibitum), R1 (Ransum komersial 95%+tetes molases 5%), R2 (Ransum komersial 90%+tetes molases 10%). Faktor ke-2 pemberian ekstrak daun kelor 3 taraf berupa T0 (Ransum komersial 100% tanpa penambahan ekstrak daun kelor), T1 (Ransum komersial 70%+30% ekstrak daun kelor),T2 (Ransum komersial 60%+40% ekstrak daun kelor). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi air minum, konsumsi ransum, PBB, konversi ransum, bobot karkas, dan persentasi karkas. Hasil penelitian menunjukan pemberian tetes molases suplementasi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) berpengaruh nyata (P0.05) terhadap konsumsi air ransum sebesar 770.82 ml, konsumsi ransum 331.46 gr, PBB 580.16 gr, konversi ransum 0.58, bobot karkas 622.22 gr, dan persentasi karkas 70.86% dengan level taraf tetes molases suplementasi ekstrak Moringa oleifera dapat digunakan dalam peningkatan performans dan aspek kualitas daging ayam broiler bertekstur juicy. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan pemberian tetes molases 10% suplemetasi ekstrak Moringa oleifera 40% dapat dipertimbangkan untuk tujuan optimalisasi dalam pasokan nutrisi terbaik ternak ayam broiler