Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEM (DRPs) PADA PASIEN DISPEPSIA DI KLINIK UTAMA NEHEMIA MEDAN Br Ginting, Grace Anastasia; Surbakti, Christica Ilsanna; Marbun, Eva Diansari
Jurnal Farmanesia Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v9i2.4879

Abstract

Dispepsia menggambarkan suatu keluhan atau kumpulan gejala (sindrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman pada daerah epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa penuh, bersendawa, dan rasa terbakar di dada. Identifikasi Masalah Terkait Obat dalam pengobatan penting dilakukan untuk mengurangi angka kesakitan, kematian, dan biaya terapi obat. Hal ini akan sangat membantu dalam meningkatkan efektivitas terapi obat, terutama pada penyakit yang memerlukan pengobatan jangka panjang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pengumpulan data retrospektif kemudian dikaji dan dianalisis. Data yang diperoleh berupa rekam medis pasien dispepsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya Drug Associated Problems (DRPs) pada pasien dispepsia di Klinik Utama Nehemia Medan pada bulan Januari sampai Maret 2023. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 68 pasien, terdapat 3 pasien (4,41%) yang mengalami DRP, sedangkan 65 pasien (95,59%) tidak mengalami DRP dengan kategori DRP berhubungan dengan interaksi obat yang tidak diinginkan.
Implementasi Pengelolaan Sediaan Vaksin Terhadap Pegawai Pedagang Besar Farmasi Di Wilayah Kota Medan Surbakti, Christica Ilsanna; Rialita Lifiani; Nuranti Rumella
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 1 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyuluhan mengenai pengadaan sediaan vaksin merupakan aspek penting dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit. Jurnal ini bertujuan untuk menggambarkan proses pengadaan sediaan vaksin di PBF Kota Medan dan mengidentifikasi strategi yang akurat dalam menjamin kualitas dan keamanan vaksin. Memberikan wawasan mengenai prosedur pengadaan vaksin kepada PBF di Kota Medan dan meningkatkan pengetahuan tentang peraturan serta penerapan praktik terbaik dalam pengadaan vaksin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengadaan sediaan vaksin di PBF Kota Medan telah dilaksanakan dengan tingkat akurasi dan keamanan yang tinggi. Beberapa strategi efektif berhasil diidentifikasi: Pengadaan Vaksin Terkoordinasi, Pengendalian Kualitas, Pengelolaan Sediaan Farmasi, dan Pelayanan Farmasi Klinik.
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Body Scrub Dari Ekstrak Etanol Buah Alpukat (Persea americana Mill) Untuk Mencerahkan Kulit Surbakti, Christica Ilsanna; Yulia, Yulia
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i2.11795

Abstract

Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki luas paling besar. Fungsi kulit yaitu sebagai pelindung tubuh dari pengaruh luar yang mengharuskan setiap orang menjaga dan merawat kulit agar mampu berfungsi dengan baik, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perawatan terhadap kulit. Metode yang digunakan untuk mengetahui aktivitas antioksidan yaitu metode DPPH (2,2-Diphenyl-1- Picrylhydrazyl). Ekstrak buah alpukat dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Uji aktivitas antioksidan ekstrak dilakukan pada konsentrasi 20, 40, 60, dan 80 ppm. Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Pengukuran absorbansi dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 517,5 nm. Hasil: Parameter yang diamati berupa uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas, uji hedonik, uji iritasi, uji iritasi dan uji antioksidan. Didapatkan bahwa F1, F2 dan F3 sediaan lulur body scrub dari ekstrak buah alpukat dapat diformulasikan menjadi lulur body scrub serta didapatkan uji organoleptis,uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas, uji hedonik, uji iritasi, uji tipe krim dan uji antioksidan yang baik. Dan dengan persamaan regresi y=0,6835x+20,8557 diperoleh nilai IC50 ekstrak buah alpukat sebesar 42,6397 ??/?? dan vitamin C dengan persamaan regresi y=5,8505x+6,41725 diperoleh nilai IC50 sebesar 7,4494 ??/??. Kesimpulan: Aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah alpukat memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat yaitu dengan nilai IC50 50??/?? berdasarkan klasifikasi Blois. Metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak antara lain alkaloid, flavonoid, tannin, steroid, terpenoid, dan saponin
PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK DAN ANTIPIRETIK YANG TEPAT SECARA SWAMEDIKASI DI GEREJA METHODIST INDONESIA ANUGRAH MEDAN Surbakti, Christica Ilsanna; Modesta Tarigan; Bunga Rimta Barus; Gracia Ruth Betarita
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jam.v6i2.6160

Abstract

Swamediskasi merupakan tindakan pengobatan mandiri yang umum dilakukan masyarakat, khususnya untuk mengatasi keluhan ringan seperti nyeri dan demam menggunakan obat analgetik dan antipiretik. Namun, kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara penggunaan yang tepat dapat menimbulkan risiko efek samping yang merugikan terhadap cara penggunan obat analgesic, antipiretik secara swamedikasi di Gereja Methodist Indonesia Anugrah Medan. Menggunkan deskriptif kuantittif dengn pendekata survey, melibatkan 80 responden yang dipilih melalui teknik quota sampling, Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner berisi 20 pertanyaan terkait pengetahuan penggunaan parasetamol, ibuprofen, dan asam mefenamat, menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan dalam kategori cukup baik (51,3%), baik (27,5%) dan kurang baik (21,3%) dengan rata-rata skor pengathuan sebesar 66,31%. Rata-rata tingkat pengetahuan berada pada kategori cukup baik.
Studi Molekular Dockin Senyawa Kimia Dari Herba Sembung Rambat (Mikania micranta kunth) Terhadap Inhibisi Enzim A-Glukosidase Sebagai Antidiabetes Melitus Surbakti, Christica Ilsanna; Perri, Perri; Nurbaya, Siti; Sitompul, Desi
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i2.12048

Abstract

Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dengan kadar gula (glukosa) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara efektif. Sembung rambat (Mikania micrantha kunth) mempunyai aktivitas farmakologi sebagai antidiabetes melitus. Pengobatan yang paling umum untuk diabetes melitus adalah dengan menghambat enzim α-glukosidase. Enzim α-glukosidase adalah salah satu enzim yang berperan dalam mengubah oligosakarida dan disakarida menjadi glukosa yang dapat diserap oleh usus halus sehingga menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah. Penghambat α-glukosidase digambarkan sebagai yang paling efektif dalam mengurangi hiperglikemia pasca-prandial (PPHG) dari semua obat antidiabetes melitus. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui afinitas dan interaksi molekuler senyawa kimia herba Sembung rambat (Mikania micrantha kunth) sebagai inhibitor enzim α-glukosidase berdasarkan metode moleculer docking secara in silico.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan secara in silico dengan menggunakan metode molecular docking (penambatan molekul). Populasi sampel dalam penelitian ini adalah semua struktur senyawa 3D diperoleh dari penelusuran situs KNApSAcK 3D. Sampel yang digunakan yaitu struktur 3D senyawa kimia yang terkandung dalam herba Sembung rambat (Mikania micrantha kunth). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 8 senyawa kimia yang terkandung dalam herba Sembung rambat (Mikania micrantha kunth) terdapat 1 senyawa kimia yang memiliki nilai afinitas yang paling baik terhadap reseptor α-glukosidase secara in silico yaitu senyawa mimopudine memiliki nilai afinitas -7.90 Kkal/mol lebih rendah dibandingkan dengan native ligand nya yaitu 7.86 Kkal/mol. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yaitu molecular dynamic untuk mengetahui aktivitas senyawa kimia herba yang terkandung dalam herba Sembung rambat (Mikania micrantha kunth) sebagai inhibitor reseptor α–glukosidase
Formulasi dan Evaluasi Tablet dengan Bahan Tambahan Tongkol Jagung (Zea mays L.) sebagai pengganti HPMC yang digunakan untuk Anti Diabetes Surbakti, Christica Ilsanna; Suryani , Monica; Nerdy, Nerdy
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 8 Nomor 1 (2025)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v8i1.779

Abstract

Corn (Zea mays L) is a food crop that is known and cultivated in developing countries. So far, corn cobs have not been widely used as a value-added product. Corn cobs have 35.5% crude fiber, 2.5% protein, 0.12% calcium, 0.04% phosphorus and the remaining 38.16% of other substances. Corn cobs, which are biomass, contain phenolic phytochemicals which are very likely to be used as active antioxidant ingredients. The choice of method for making tablets is adjusted to the characteristics of the active substance used. In this research, the method used in making metformin HCl tablets was wet granulation. Wet granulation is the process of adding liquid to a powder or powder mixture in a container equipped with stirring which will produce agglomeration or granules. The evaluation results of corn cob additive granules as a substitute for HPMC showed the results of the flow time test (F1 1.5 seconds, F2 1.4 seconds F3 1.63 seconds), F1 angle of repose test (34.96 o, F2 41, 43 o, F3 41.92 o), humidity test (F1 1.794 %, F2 1.999 %, F3 2.331 %) and compressibility test (F1 11 %, F2 15%, F3 8%).  The results of the evaluation of antalgin tablets using corn cobs as a substitute for HPMC showed visual test results where the tablets were round and white in color, the weight uniformity test showed results (F1 A (5%) 708.7-783.3 and column B (10% ) 671.4-820.6, F2 A (5%) 562.775– 705.75 and column B (10%) 571.05-698.6, F3 688.75– 761.25 and column B (10%) 625.5-797.5), size uniformity test shows results (F1 diameter 1.3545 and thickness 0.4705, F2 diameter 1.359 and thickness 0.468, F3 diameter 1.36 and thickness 0.471), fragility test shows results (F1 0 .06978367 %, F2 0.53272451 %, F3 0.06978367 %) and tablet hardness showed results (F1 6.764, F2 4.984, F3 7.89) and disintegration time test showed results (F1 2 minutes, F2 2 minutes, F3 2 minute).
SOSIALISASI EFEKTIVITAS DAUN BENALU KOPI MACROSOLEN COCHINCHINENSIS (LOUR) V.TIEGH SEBAGAI ANTIBAKTERI Surbakti, Christica Ilsanna; Munthe, Alfian Rejekinta; Purba, Sondang
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 1 No. 1 (2020): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antibakteri adalah zat yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme, yang dapat diklasifikasikan berdasarkan komponen seluler atau sistem yang mempengaruhi. Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai antibakteri adalah daun Benalu yang ada pada kopi karena mengandung senyawa kimia flavonoid, tanin, alkaloid, terpenoid, dan saponin sehingga memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan pengabdian kepada Masyarakat ini untuk memberikan sosialisasi tentang manfaat daun benalu kopi sebagai antibakteri. Kesimpulan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah sosialisasi manfaat daun benalu kopi telah terlaksana sesuai pelaksanaan dan rencana, mendapatkan sambutan yang baik. Setelah melaksanakan pelatihan ini, para peserta lebih memahami bahwa antibakteri dapat dicegah dengan penggunaan bahan alami seperti daun benalu kopi.