Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Lansia sadar DMT2 melalui pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu dan edukasi manajemen perawatan diri Umboro, Recta Olivia; Bimmaharyanto S., Dedent Eka; Ningrum, Dwi Monika; Aprliany, Fitri; Mursiany, Anita; Hastuti, Hilda
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.26977

Abstract

AbstrakPenduduk lanjut usia merupakan kelompok yang memiliki faktor risiko tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan, salah satunya yaitu Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2). Untuk mengatasi kurangnya pemahaman lansia terhadap terkait deteksi dini dan manajemen perawatan diri pada DMT2 maka diadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat pada hari Sabtu, 5 November 2022 bertempat di Desa Batu Asak,Praya Barat, Lombok Tengah, NTB.Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan informasi dan pemahaman terkait DMT2 dalam upaya meningkatkan kesadaran pentingnya deteksi dini pada lansia dan manajemen perawatan diri DMT2. Sasaran pada kegiatan ini adalah masyarakat usia dewasa dan lansia. Kegiatan ini menggunakan metode fasilitasi melalui edukasi, dialog dan berbagi cerita berdasarkan pengalaman masyarakat serta pemeriksaan kadar gula darah sewaktu. Evaluasi dilakukan dengan metode pretest dan posttest. Kegiatan dihadiri oleh 27 peserta dengan rentang usia 25 tahun – lebih dari 60 tahun. Hasil evaluasi menunjukkan nilai rata-rata pretest sebesar 38.00 dan nilai rata-rata untuk post test sebesar 73.00. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan manajemen perawatan diri DMT2 pada lansia yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan persentase nilai evaluasi setelah perlakuan sebesar 92.11%. Kata kunci: diabetes melitus tipe 2; lansia; manajemen perawatan diri Abstract Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is one of the health issues that the aged population is particularly susceptible to. At Batu Asak Village, West Praya, Central Lombok, NTB, a community service activity was conducted on Saturday, November 5, 2022, to address the older population's ignorance about early identification and self-care management in type 2 diabetes.This program aims to raise awareness of the significance of early detection in the elderly and self-care management of type 2 diabetes by disseminating information about the disease. This exercise is intended for adults and senior citizens. This activity employs a facilitation approach that includes blood sugar testing, teaching, discussion, and the sharing of anecdotes based on the community's experiences. Pretest and posttest techniques were used for evaluation. Twenty-seven people, ranging in age from 25 to over 60, participated in the exercise. According to the evaluation results, the average pretest score was 38.00, and the average posttest score was 73.00. As evidenced by a 92.11% increase in the percentage of evaluation scores following treatment, the activity concludes that there is a greater level of community knowledge and awareness regarding the significance of early detection and self-care management of type 2 diabetes in the elderly. Keywords: elderly; self-care management; type 2 diabetes mellitus
Cerdas mengenal obat bersama apoteker cilik di SD dan SMP 02 Batukliang Lombok Tengah Apriliany, Fitri; Umboro, Recta Olivia; Bimmaharyanto S., Dedent Eka
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30715

Abstract

Abstrak Apoteker cilik (Apocil) merupakan program pengenalan profesi apoteker kepada anak-anak baik SD dan SMP dengan tujuan meningkatkan minat anak terhadap profesi apoteker, branding eksistensi apoteker dan memberikan pengetahuan kepada anak mengenai obat. Karena sekarang ini masih banyak masyarakat dan anak-anak yang tidak mengenal profesi apoteker dan tidak memahami tentang obat. Maka dari itu dilakukan kegiatan pengabdian ini yang berlokasi di SD dan SMP 02 Batukliang Lombok Tengah. Tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan obat dan profesi apoteker. Kegiatan ini menggunakan metode fasilitasi berupa edukasi dan praktek dengan menggunakan media berupa power point materi dan pemutaran video lagu GeMa CerMat dan dan Jingle Apoteker Cilik IAI. Evaluasi dilakukan dengan pretest dan posttest. Hasil evaluasi menunjukkan nilai rata-rata pretest sebesar 38,8% dan nilai rata-rata posttest sebesar 82,5%. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan dan kesadaran peserta tentang obat dan profesi apoteker yang ditunjukkan dengan peningkatan persentase nilai setelah dilakukan evaluasi sebesar 113%. Kata kunci: anak-anak; apoteker cilik; GeMa CerMat; obat. Abstract Apoteker Cilik (Apocil) is a program that introduces the pharmacist profession to children in elementary and junior high schools with the aim of increasing children's interest in the pharmacist profession, branding the existence of pharmacists, and providing knowledge to children about medicine. Now there are still many people and children who do not know the pharmacist profession and do not understand medicine. Therefore, this program was carried out which was located at Elementary and Junior High School 02 Batukliang, Central Lombok. The purpose of this program  is to introduce medicine and the profession of pharmacists. This program  uses a facilitation method in the form of education and practice using media in the form of PowerPoint materials and playing videos of the GeMa CerMat song and the IAI Little Pharmacist Jingle. The evaluation was carried out with a pretest and posttest. The evaluation results showed an average pretest value of 38.8% and an average posttest value of 82.5%. The conclusion of this activity is that there was an increase in participants' knowledge and awareness of medicine and the pharmacist profession as indicated by an increase in the percentage of the value after the evaluation of 113%. Keywords: children; little pharmacist; GeMa CerMat; drugs.
Sensitivity of Bacteria causing Hospital-Acquired Pneumonia (HAP) in the Intensive Care Unit (ICU) to Empiric Antibiotics APRILIANY, FITRI; Umboro, Recta Olivia; Ersalena, Vera Fitriya; Setiawan, Deni; Cholisah, Elis
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 9 No 1 (2025): Borneo Journal Of Pharmascientech
Publisher : Universitas Borneo Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59053/bjp.v9i1.565

Abstract

The main therapy for the treatment of pneumonia is antibiotics. The use of antibiotics requires special attention to prevent antibiotic resistance. Therefore, it is important to know the pathogenic microorganisms that cause hospital-acquired pneumonia (HAP) infections. This study aimed to describe the sensitivity of negative-positive bacteria to empiric antibiotics in HAP patients. The study method was an analytical descriptive observational study with a cross-sectional design. Data were collected from patient medical records for the period January 2019 – December 2020. Inclusion criteria were ICU patients diagnosed with HAP, aged 15 years, with complete medical records (age, sputum culture, leukocytes, chest x-ray results), treatment history and outcome parameters (vital signs). Exclusion criteria were pregnant patients, involuntary discharge, and ICU stay of less than 48 hours. The data in this study were analyzed descriptively and Likelihood Ratio. The results of the description showed that the empiric antibiotics with sensitivity more than 70% against gram-positive bacteria causing HAP were rifampin (78%), TMP-sulfamethoxazole (78%), vancomycin (100%), and linezolid (100%) while the empiric antibiotics with sensitivity more than 70% against gram-negative bacteria was cefoperazone-sulbactam (≥75%), followed amikacin and imipenem (≥55%). Meanwhile, the empiric antibiotics had a very low sensitivity (≤ 50%) against ESLB-producing bacteria and MRSA. There is a significant relationship between age and educational level factors and bacterial growth in sputum cultures (p<0.05). Conclusion: Vancomycin and linezolid are sensitive to gram-positive bacteria, cefoperazone-sulbactam is sensitive to gram-negative bacteria and resistance to ESLB-producing bacteria and MRSA has occurred.
Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Daun Parsley (Petroselinum Crispum) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida Albicans Secara Invitro Bimmaharyanto S., Dedent Eka; Umboro, Recta Olivia; Apriliany, Fitri
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 10 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v10i2.2022.411

Abstract

Candida albicans merupakan flora normal didalam tubuh manusia. Mikroorganisme  spesies jamur dari golongan deuteromycota ini pada kondisi tertentu dapat bersifat pathogen. Spesies ini adalah salah satu penyebab infeksi oportunistik kandidiasis pada kulit, mulut, organ kelamin. Parsley (Petroselinum crispum) merupakan tanaman aromatik berkhasiat obat. Kandungan senyawa flavanoid pada tanaman ini memiliki khasiat sebagai antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas dan konsentrasi minimal ekstrak etanol daun parsley (Petroselinum crispum) dalam menghambat pertumbuhan  Candida albicans. Uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode disc diffusion test, menggunakan sampel uji ekstrak etanol 70% daun parsley (Petroselinum crispum) dengan konsentrasi 10%; 30%; 50%; 80% dan 100% (b/V). Kontrol positif menggunakan nystatin 100.000 IU dan kontrol negatif menggunakan aquadest steril. Hasil pengamatan dianalisis secara diskriptif dan diuji menggunakan analisisn statistik ANOVA Kruskal wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun parsley (Petroselinum crispum) signifikan efektif menghambat pertumbuhan Candida albicans. Konsentrasi 100% memiliki efek setara dengan kontrol positif. Sedangkan konsentrasi minimum yang mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans adalah sebesar 10%.
Uji Invitro Aktivitas Mukolitik Ekstrak Etanol 70% Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit) Eka Bimmaharyanto S., Dedent; Umboro, Recta Olivia; Apriliany, Fitri
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 11 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v11i1.2023.485

Abstract

Daun lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit) secara tradisional telah digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat batuk. Khasiat mukolitik daun lamtoro diduga dipengaruhi oleh senyawa saponin dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek mukolitik dan konsentrasi efektif ekstrak etanol 70% daun lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit) secara in vitro. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari satu kelompok kontrol negatif (tween 80), kelompok kontrol positif (asetilsistein) dan 4 kelompok perlakuan konsentrasi ekstrak etanol 70% daun lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit ) sebesar 5%, 10%, 20%, 30% (b/b). Parameter uji berupa nilai viskositas sampel mucus usus sapi. Hasil uji statistik ANOVA-LSD pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan konsentrasi 10%,20%,30% menunjukkan adanya perbedaan signifikan (P<0.005) sedangkan pada kelompok perlakuan konsentrasi 30% dengan kontrol positif tidak terdapat perbedaan signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% daun lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit) memiliki aktivitas mukolitik pada uji invirtro mukus sapi dengan konsentrasi efektif sebesar 30%.
Korelasi Efektifitas Terapi Ceftriaxone Terhadap Outcome Klinis pada Pasien Balita Community Acquired Pneumonia (CAP) ) Apriliany, Fitri; Fanny Dwi Febriyana; Umboro, Recta Olivia; Bimmaharyanto , Dedent Eka
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 11 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v11i2.2023.570

Abstract

Masalah kesehatan utama di Indonesia adalah penyakit infeksi. Community acquired pneumonia (CAP) merupakan salah satu penyakit infeksi yang membutuhkan rawat inap di rumah sakit. CAP termasuk urutan ke 3 penyebab kematian balita. Sehingga, pada program pencegahan dan pengendalian ISPA difokuskan pada pengendalian pneumonia pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi efektifitas terapi antibiotic ceftriaxone terhadap outcome klinis pada pasien balita CAP. Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien balita usia 0-5 tahun, diagnosa CAP dan sedang dirawat inap. Kriteria eksklusi adalah pasien yang memiliki komplikasi penyakit pneumonia dan usia lebih 5 tahun. Data sosio-demografi, gambaran terapi antibiotik CAP digambarkan secara deskriptif dan analisis korelasi efektifitas terapi antibiotik terhadap outcome menggunakan uji Spearrman. Responden pada penelitian ini sebanyak 70 pasien yang didominasi oleh perempuan (53%) dengan usia 0 hari sampai kurang 2 tahun (64%). Jenis terapi yang digunakan adalah ceftriaxone (81,5%), cefixime (1,4%), cefotaxime (7,1%) dan ampicillin (10%). Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh ceftriaxone terhadap outcome klinis pasien yang artinya pemberian ceftriaxone efektif dalam mencapai outcome membaik. Selain itu, tingkat keeratan hubungan (korelasi) yang lemah, tanda korelasi positif memiliki makna bahwa kedua variabel memiliki arah hubungan yang berpola searah (p= 0,001, r= 0,395).
Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Pneumonia Di Instalasi Rawat Inap Rsud Praya Tahun 2022 Ningrum, Dwi Monika; Setia Permana, Denih Agus; Ulandari, Atri Sri; Umboro, Recta Olivia; Edisi, Nur
Jurnal Kesehatan Qamarul Huda Vol. 12 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Qamarul Huda Badaruddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37824/jkqh.v12i2.2024.730

Abstract

Dalam hal penyakit menular, pneumonia membunuh lebih banyak anak daripada yang lain. Data Riset Kesehatan Dasar Nasional menunjukkan bahwa pada tahun 2018, 21.308 orang di provinsi NTB didiagnosis menderita pneumonia, sehingga angka prevalensinya 1,38 persen (RISKESDAS). Memeriksa demografi dan pola penggunaan obat pasien rawat inap pneumonia yang dirawat di RSUD Praya pada tahun 2022 merupakan salah satu dari banyak tujuan penelitian ini. Untuk menilai data deskriptif, penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Daftar lengkap semua pasien yang dirawat di unit pneumonia di RSUD Praya di kabupaten Lombok Tengah untuk sepanjang tahun 2022. Informasi tentang demografi dan penggunaan obat pasien, dipecah berdasarkan usia, jenis kelamin, dan masalah kesehatan lainnya. Berdasarkan data karakteristik pasien berdasarkan komorbiditas, terdapat kesenjangan gender sebesar 65% dan 58% pasien tidak memiliki komorbiditas. Kelompok terbesar terdiri dari bayi (49%). Setelah seftriakson, antibiotik yang paling sering digunakan, yaitu sebesar 60% dari total, data profil pengobatan menunjukkan bahwa kortikosteroid merupakan obat kedua yang paling umum, yaitu sebesar 19% dari total.
Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Untuk Kesehatan Masyarakat Tusshaleha, Lelie Amalia; Bimma H, Dedent Eka; Rahmat, Syamsul; Umboro, Recta Olivia; Ramdaniah, Putri; Yuliana, Depi; Apriani, Laili
Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia Vol 1 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jpmwpc.v1i2.413

Abstract

Tanaman obat keluarga merupakan tanaman yang secara sengaja ditanam manusia maupun tumbuh secara liar yang dapat dijadikan sebagai obat dalam rangka pemenuhan obat di kalangan masyarakat. Salah satu pilihan masyarakat untuk ditanam di lahan pekarangan dengan pertimbangan karena dapat dimanfaatkan untuk kesehatan adalah TOGA. Salah satu fungsi TOGA adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya- upaya kesehatan masyarakat meliputi upaya preventif (pencegahan), upaya promotif (meningkatkan atau menjaga kesehatan) dan upaya kuratif (penyembuhan penyakit). Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang tanaman obat yang ada di sekitar. Metode yang digunakan yaitu dengan penyampaian informasi ke individu secara langsung dengan door to door disertai pemeriksaan tekanan darah. Dari hasil sosialisasi yang telah dilakukan diperoleh bahwa masyarakat sudah memanfaatkan tanaman obat yang ada disekitar untuk mengobati penyakit mereka seperti mengonsumsi mentimun, jahe, seledri, jeruk nipis, jambu biji dan beberapa tanaman lainnya namun masyarakat masih belum mengetahui dengan baik tentang cara pengolahan tanaman obat tersebut dengan benar.
Analysis of Clinical Outcomes Based on Demographic Characteristics of Patients with Type 2 Diabetes Mellitus Apriliany, Fitri; Cholisah, Elis; Zainal, Zainol Akbar; Umboro, Recta Olivia
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 14, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.83586

Abstract

Background: Diabetes is one of the top 10 causes of death worldwide. Many factors increase the risk of mortality and morbidity in patients with diabetes such as age, sex, BMI, educational attainment, and marital status.Objectives: The study aimed to analyze clinical outcomes based on patient demographics.Methods: This method was cross-sectional and was conducted at Antapani Medika Clinic, Bandung. Inclusion criteria for this study were diabetic patients who had complete medical records, and who were receiving oral antidiabetic therapy for at least 6 months. Exclusion criteria for study were patients with diabetes who were on insulin therapy, patients with tuberculosis, and pregnant and lactating women. Data on demographic characteristics were analyzed descriptively. Chi-square and likelihood ratio tests were used to analyze differences in clinical outcomes based on therapy achievement on patient demographics.Results: The results showed that HbA1c target levels were achieved by patients who were 65 years of age or older (68%), had a BMI in non-obese category (80.8%), had diabetes for six years or more (80.8%), were married (62.9%), attended college (68.4%), exercised 3 to 6 times per week (64.9%), did not smoke (61.9%), and had no comorbidities (65.3%). This study concludes that there is an association between BMI and duration of diabetes and achievement HbA1c target (p<0.05).Conclusion: The clinical implications of this study are as a guide for health workers in Indonesia in management of diabetes so that they can provide services to patients according to the medical needs of patients.
Hadapi pandemi covid-19 dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di era new normal Umboro, Recta Olivia; Apriliany, Fitri; Ersalena, Vera Fitriya
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v4i3.10195

Abstract

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) is a new type of coronavirus that can be transmitted to humans. The government of West Nusa Tenggara Province confirmed 3.082 positive cases of Covid-19 with 223 cases in Central Lombok by September 2020. Geographically, Penujak is one of villages in Central Lombok close to Lombok International Airport which is an entry point for local and international tourists. Thus, Lecturers of Division of Pharmacy, Bumigora University conducted Community Service Activity entitled “Sosialisasi Hidup Sehat dan Bersih di Tengah Pandemi Covid-19 dan Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer” which aims to educate societies how to start healthy life. The community service was done by socializing for healthy living and adapting to the new normal, and training to formulating hand sanitizer properly. Therefore, new insights and better understanding were gained in order to live healthily and to implement their skills to produce proper standar for hand sanitizer.