Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Manfaat Pelaksanaan Kalyana Dhamma Dalam Mengatasi Sifat Iri Hati (Kajian Pustaka) Haudi, Haudi; Fernandes, Wira
Prosiding Ilmu Agama dan Pendidikan Agama Buddha Vol. 2 No. 1 (2021): Prosiding Ilmu Agama dan Pendidikan Agama Buddha
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA DHARMA WIDYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam konteks pendidikan formal Agama Buddha, pendidikan dapat diartikan juga sebagai suatu hal  yang dilatih untuk menghasilkan kebiasaan-kebiasaan baik yang dilakukan oleh peserta didik yang sesuai dengan ajaran Agama Buddha. Dengan melaksanakan pendidikan sudah pasti memiliki tujuan, baik itu tujuan dalam menjalankan hidup maupun tujuan dari Pendidikan Agama Buddha itu sendiri. Di dalam agama Buddha mengajarkan kepada siswanya untuk mengikis kekotoran batin yang salah satunya adalah sifat iri hati tersebut. Jadi dalam Buddhisme, Buddha mengajarkan untuk mengikis sifat iri hati agar tidak berkembang di dalam diri manusia. Banyak orang tidak menyadari bahwa yang terpenting dalam hidup ini bukanlah mengembangkan sifat iri hati tetapi bagaimana manusia menjadi lebih bijaksana dalam menjalani hidup, masih banyak umat Buddha yang belum memahami Kalyana Dhamma. Bahkan masih ada sebagian umat Buddha yang tidak tahu tentang Kalyana Dhamma. Masih ada sebagian umat Buddha yang secara terang-terangan menyatakan tidak mengetahui tentang Kalyana Dhamma. Padahal jika diteliti secara seksama Kalyana Dhamma merupakan aplikasi secara aktif dari pancasila. Ironis memang, namun itulah fakta yang ada di masyarakat buddhis. Adapun tujuan dan pertimbangan dari penulisan menggunakan metode penelitian studi kepustakaan adalah untuk memperjelas permasalahan, maksudnya dengan adanya studi kepustakaan itu, maka permasalahan yang dikemukakan akan semakin jelas arah dan bentuknya, selanjutnya adalah untuk mencari dukungan fakta, informasi atau teori-teori dalam menentukan landasan teori atau alasan bagi penelitian ini. Di samping itu, juga guna melakukan pendekatan-pendekatan secara rasional terhadap masalah-masalah dan fakta-fakta yang ada, kemudian yang terakhir adalah untuk mempelajari dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan permasalahan yang ada didalam penelitian yang dilakukan oleh penulis. Permasalahan tersebut adalah dimana masih banyak orang yang memiliki sifat iri hati. Didalam penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kalyana dhamma dapat digunakan sebagai pedoman dalam mencegah masalah dari sifat iri hati yaitu banyak terjadi permusuhan, memiliki pekerjaan yang buruk, tidak bisa mengendalikan diri, hubungan sosial yang tidak baik, dan tidak memiliki kewaspadaan diri.
BUDDHAYANA SEBAGAI WUJUD TOLERANSI DAN BHINNEKA TUNGGAL IKA DALAM KEMASYARAKATAN BUDDHIS Grace, Grace; Haudi, Haudi; Rudy, Rudy; Suryanti, Suryanti
Jurnal Ilmu Agama dan Pendidikan Agama Buddha Vol. 3 No. 1 (2021): JIAPAB Vol. 3 No. 1 Maret 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA DHARMA WIDYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang mempersatukan bangsa Indonesia hendaklah juga diterapkan dalam mempersatukan masyarakat Buddha di Indonesia yang memiliki metode pemahaman dhamma yang berbeda-beda dalam satu payung Buddhayana. Paham Buddhayana melihat ajaran Buddha Gautama secara holistik dan tidak tersekat-sekat dalam aliran/sekte/mazhab tertentu. Buddhayana yang bersifat nonsektarian membawa kembali inti ajaran yang esensial dengan memfasilitasi ketiga aliran tersebut dalam satu payung Buddhayana. Artikel ini bertujuan agar Buddhayana tidak dipandang sebagai suatu sekte tersendiri lagi, tapi merupakan payung yang menjadi wujud toleransi dan bhinneka tunggal ika dalam kemasyarakatan Buddhis. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Data yang diperoleh melalui studi pustaka/kajian literatur. Dari artikel ini penulis menyimpulkan bahwa berbicara tentang Buddhayana sesungguhnya adalah berbicara tentang agama Buddha itu sendiri. Buddhayana merupakan inti agama Buddha, merupakan wujud dari ke-bhinneka tunggal ika-an agama Buddha dengan memfasilitasi kehadiran tiga aliran/sekte/mazhab, yaitu Theravada, Mahayana, dan Vajrayana. Kehadiran ketiga aliran tersebut merupakan kekayaan agama Buddha dalam persatuan di bawah payung Buddhayana. Komunitas Buddhis dengan semangat Buddhayana diharapkan menerapkan prinsip toleransi dalam pergaulan sosial kemasyarakatan Buddhis.
KONSEP EKONOMI DALAM PERSPEKTIF BUDDHIS Haudi, Haudi; Rudy, Rudy; Grace, Grace
Jurnal Ilmu Agama dan Pendidikan Agama Buddha Vol. 3 No. 1 (2021): JIAPAB Vol. 3 No. 1 Maret 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA DHARMA WIDYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola hidup konsumtif dan materialistik tidak sesuai dengan ajaran Buddha untuk hidup bersahaja dan apa adanya untuk kebahagiaan semua makhluk. Walaupun Buddha tidak pernah mengajarkan ilmu ekonomi, Schumacher menyimpulkan bahwa ilmu ekonomi agama Buddha itu pasti ada karena mata pencaharian atau penghidupan yang benar adalah salah satu dari delapan unsur Jalan Mulia di dalam agama Buddha. Artikel ini bertujuan agar umat Buddha dalam menjalankan mata pencahariannya mengimplementasikan ekonomi Buddhis dalam rangka mewujudkan masyarakat Buddhis hitta sukhaya untuk mencapai kebahagian dan tujuan akhir umat Buddha, yaitu nibbana. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Data yang diperoleh melalui studi pustaka/kajian literatur. Nilai-nilai Buddhisme memberikan pedoman bagaimana sebaiknya kaum perumah tangga memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa mengabaikan prinsip moralitas, bagaimana sebagian kekayaan yang diperolehnya disimpan, sebagian digunakan untuk investasi, dan sebagian untuk cadangan yang digunakan pada saat mengalami masa sulit.
Pengaruh Harga Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Kitchen Outlet Berbasis Online di Wilayah Tangerang Selatan Haudi, Haudi; Wijoyo, Hadion; Sunarsi, Denok
Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis Vol. 11 No. 2a (2020): Special Issue Vol. 11 No. 2a (2020)
Publisher : STMIK Dharmapala Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47927/jikb.v11i2a.16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Kitchen outlet berbasis online di Wilayah Tangerang Selatan. Metode yang digunakan adalah explanatory research dengan teknik analisis menggunakan analisis statistik dengan pengujian regresi, korelasi, determinasi dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini harga produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan sebesar 40,4%, uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel atau (8,061 > 1,985). Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan sebesar 50,8%, uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel atau (9,951 > 1,985). Harga produk dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan persamaan regresi Y = 9,390 + 0,281X1 + 0,490X2 dan kontribusi pengaruh sebesar 56,2%, uji hipotesis diperoleh F hitung > F tabel atau (60,957 > 2,770).
The Philosophy of Water in Buddha’s Culture Haudi, Haudi; Ismoyo, Tejo; Siu, Ong Cin
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 3 (2021): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i3.2165

Abstract

Water in the concept of Buddhism has a sense of Majesty, namely humility. Water has always been placed on the altar of Buddha as a means of Buddhist to always remember to teach the attitude of humble. In the Sutta Manggala was explained that when a person has a humble attitude and eager in erode greed (Kilesa), runs the sacred life and achieve enlightenment (Nibbana), is a major blessing. So we can say a must have humble character like water because it can reach the highest goals i.e. enlightenment (Nibbana). Water in Buddhist cultures are used as media treatment and endowment. Gotama Buddha in the opportunity at a time when the population of Vesali leprosy disease plagues sprinkled some holy water which has been read Paritta. Buddhism emphasizes that maintaining and preserving the water is very necessary as reflected in the Dhammapada. 49 “like a bee collecting honey with no damage or harass the color and scent of flowers; so too does the wise way person move past the world”. In ecosystems, the bees not only take advantage of in interest, but at the same time help the pollination. The bees’ behavior gives an inspiration, how we should use the water wisely without causes the damage that would disturb the ecosystem, but it will still be able to conserve water.
PENGARUH SIKAP METTA DAN KARUNA PADA DIRI ANAK TERHADAP PENINGKATAN BAKTI PADA ORANG TUA Adham, Adham; Haudi, Haudi; Suryanti, Suryanti
Journal of Social Science and Digital Marketing Vol. 1 No. 1 (2021): Journal of Sosial Science and Digital Marketing
Publisher : STMIK Dharmapala Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47927/jssdm.v1i1.54

Abstract

Sikap metta dan karuna pada diri anak memberikan manfaat yang besar terhadap peningkatan bakti anak terhadap orangtua. Anak-anak dikenalkan dan ditanamkan mengenai sikap cinta kasih dan kasih sayang dari orangtuanya. Setiap orangtua tentunya ingin menumbuhkan kualitas baik kepada anak yang disayanginya agar anak tidak berbuat kejahatan dan memiliki sifat peduli, dengan demikian orangtua harus melatih anaknya agar mempunyai rasa hormat, rasa bakti dan memiliki kesabaran. Bakti pada orangtua merupakan modal awal untuk dapat menjalani kehidupan ini dengan baik bahkan merupakan kekayaan yang terbaik yang dapat dimiliki seseorang, kekayaan di sini tidak hanya harta benda namun juga sukses dalam kehidupan sosial, hingga dapat terlahir di alam-alam bahagia dan akhirnya mencapai Nibbana. Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kajian pustaka melalui pendekatan Sosiologi, Budaya, dan Psikologi. Sikap metta atau cinta kasih yang dijabarkan adalah sikap yang mengharapkan kesejahteraan dan kebahagiaan orangtua, sebagai orang yang paling berjasa bagi seorang anak, dengan semangat metta seorang anak selalu melakukan perbuatan yang bermanfaat dan tidak akan pernah melakukan berbuatan yang menimbulkan penderitaan terutama bagi orangtuanya sebagai rasa bakti seorang anak akan melaksanakan kewajiban-kewajiban terhadap orangtuanya dan selalu menjunjung tinggi kehormatan keluarga, sedangkan karuna atau kasih sayang seorang anak terhadap orangtuanya tidak lepas dari teladan yang dilakukan oleh orangtuanya, karena seorang anak pada masa pertumbuhannya memerlukan kasih sayang, perawatan, dan perhatian orangtua, tanpa kasih sayang dan bimbingan orangtua, seorang anak akan menjadi cacat secara emosional dan keluaraga akan menjadi tempat yang tidak bersahabat baginya untuk hidup sehingga bila ini yang terjadi akan mengurangi rasa bakti anak terhadap orangtua.
PENGARUH MOTIVASI DAN KINERJA TERHADAP MUTU GURU PADA YAYASAN AL-FATIH PEKANBARU Firmansyah, Firmansyah; Haudi, Haudi; Suryanti, Suryanti
Prosiding Ilmu Agama dan Pendidikan Agama Buddha Vol. 2 No. 2 (2021): Prosiding Ilmu Agama dan Pendidikan Agama Buddha
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA DHARMA WIDYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi guru terhadap mutu guru terhadap mutu guru pada Yayasan Al-Fatih Pekanbaru, untuk mengetahui pengaruh kinerja guru terhadap mutu guru pada Yayasan Al-Fatih Pekanbaru., dan untuk mengetahui pengaruh apakah motivasi guru dan kinerja guru terhadap mutu guru berpengaruh terhadap mutu guru pada Yayasan Al-Fatih Pekanbaru. Jumlah populasi pada penelitian ini sebesar 40 orang populasi dan sampel penelitian sebesar 40 sampel. Teknik analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Maka hasil penelitiannya adalah motivasi guru berpengaruh terhadap mutu guru pada Yayasan Al-Fatih Pekanbaru, kinerja guru berpengaruh terhadap mutu guru pada Yayasan Al-Fatih Pekanbaru, dan motivasi guru dan kinerja guru berpengaruh terhadap mutu guru pada Yayasan Al-Fatih Pekanbaru
IMPLEMENTATION OF THE DECISION TREE MODEL ON MACHINE LEARNING TO PREDICT POTENTIAL NEW STUDENTS Siagian, Ade Onny; Haudi, Haudi
International Journal of Business and Information Technology Vol. 2 No. 2 (2021): Desember
Publisher : LPPM STMIK Dharmapala Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47927/ijobit.v2i2.234

Abstract

According to a previous study, “Implementation of Naïve Bayes Classifier-based Machine Learning to Predict and Classify New Students at Matana University” has an accuracy of 0.73 or 73%. This is not optimal, the accuracy needs to be improved. In this research, to increase accuracy by using a different model, namely the Decision Tree model. The reason for choosing the Decision Tree is that there are not many predictors used (4 predictors) and can be used for classification or prediction. The 4 predictors are frequency, position, majors of students in SMA/K, and research programs of interest. The target is the entry status of prospective students. The research procedures that were tried were information gathering, pre-processing, machine learning processes with the Decision Tree model and visualization of the results. The programming language used is Python. The results of this Decision Tree show changes, through 10 executions the average accuracy of the ratio of training information and test information is 70: 30 of 0.727 or 72.7% (lowest accuracy is 47% and highest is 87%), for a ratio 80: 20 of 0, 73 or 73% (the lowest accuracy is 60% and the highest is 90%). Thus, the results of the Decision Tree model on average have not exceeded the results of the Naïve Bayes Classifier model. Further research, increase the amount and alteration of information, reduce the difference in results each time the model is executed, try other models, and improve the application ready to use.