Articles
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. K DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINALIS LATERALIS SINISTRA DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
Pangestu, Tidar Panji;
Astuti, Dwi;
Puspasari, Fida Dyah
Journal of Nursing and Health Vol. 3 No. 1 (2018): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52488/jnh.v3i1.77
Hernia adalah keluarnya isi tubuh (biasanya abdomen) melalui defek atau bagian terlemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Hernia inguinal adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dari tempatnya yang normal melalui sebuah defek kongenital (Dermawan & Rahayuningsih, 2010). Dari data yang tercatat diorganisasi kesehatan dunia (WHO) ditahun 2010, terdapat kasus hernia sebanyak 845.000 dan total jumlah tindakan herniorraphy yang dilakukan sekitar 710.000 kasus. Evaluasi dari tindakan telah dilakukan selama tiga hari, hasil dari evaluasi yang didapat pada diagnosa nyeri akut masalah teratasi sebagian dengan skala nyeri menjadi 3, diagnosa hambatan mobilitas fisik masalah teratasi sebagian, pasien diantar pulang dengan menggunakan kursi roda dan diagnosa risiko infeksi masalah teratasi sebagian, pada hari evaluasi ke 2 timbul bintik merah namun pada hari evaluasi ke 3 bintik merah hilang setelah dilakukan perawatan menggunakan cuci NaCl/teknik steril.Kata kunci: Asuhan Keperawatan, Hernia, Post operasi
PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM GUNA MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST APENDIKTOMI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
Utomo, Candra Setyo;
Julianto, Eko;
Puspasari, Fida Dyah
Journal of Nursing and Health Vol. 3 No. 2 (2018): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52488/jnh.v3i2.81
Latar Belakang : Nyeri itu sendiri merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan baik sensori maupun emosional yang berhubungan dengan resiko atau kerusakan jaringan tubuh. Nyeri merupakan alasan yang paling umum mencari perawatan kesehatan. Individu yang merasakan nyeri merasa tertekan atau menderita dan mencari upaya untuk menghilangkan nyeri. Cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri yaitu dengan relaksasi nafas dalam.Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan nyeri pada pasien post apendiktomi.Metode : Desain yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah menggunakan Asuhan keperawatan Hasil : Dari hasil evaluasi dapat dibuktikan bahwa relaksasi nafas dalam dapat menurunkan nyeri dengan rata-rata penurunan nyeri 1 skala.Kesimpulan : Relaksasi nafas dalam adalah terapi nonfarmakologi yang dapat mengatasi nyeri pada pasien post apendiktomi. Tindakan keperawatan ini dapat digunakan sebagai intervensi untuk mengatasi nyeri karena telah terbukti dapat turunkan nyeri.Kata kunci: Relaksasi nafas dalam, Nyeri
ANALISA PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH BIT (BETA VULGARIS) TERHADAP KENAIKAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PASIEN DENGAN ANEMIA
Putri, Hera Azaria;
Astuti, Dwi;
Puspasari, Fida Dyah
Journal of Nursing and Health Vol. 5 No. 1 (2020): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52488/jnh.v5i1.111
Latar belakang: Anemia menjadi permasalahan kesehatan terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Anemia yang umum terjadi di dunia adalah anemia defisiensi zat gizi mikro seperti zat besi dan banyak diderita oleh remaja (Andra, 2013). Penanganan terhadap anemia dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara farmakologi dan non farmakologi. Penangan secara farmakologi dengan menggunakan tablet (Fe), tetapi cara ini sering tidak disukai karena sering menimbulkan mual dan muntah karena bau besi. Oleh karena itu diperlukan terobosan sehat dan aman dengan megkonsumsi buah bit (Beta vulgaris).Metode: Metode yang dipilih adalah metode literatur review dengan membandingkan 2 jurnal untuk literatur. Jurnal yang digunakan adalah jurnal tentang pengaruh jus buah bit untuk menaikan kadar hemoglobin pada remaja putri dan ibu hamil yang diterbitkan pada tahun 2018. Hasil: Hasil dari jurnal yang di tulis oleh Ikawati dan Rokhana 2018, sebelum intervensi rata-rata kadar hemoglobin 10.6 gr/dl dan setelah pemberian jus buah bit sebanyak 250 ml/hari selama 7 hari meningkat menjadi 11.9 gr/dl. Sedangkan dari jurnal kedua yang ditulis oleh Stephana, Utami dan Elita tahun 2018, sebelum intervensi rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok eksperimen 9.50 gr/dl dan setelah di berikan jus buah bit sebanyak 500 ml/hari selama 7 hari meningkat menjadi 11.27 gr/dl. Kesimpulan: Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa jus buah bit efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada pasien dengan anemia. Kata kunci: Anemia; Buah bit; Hemoglobin; Remaja Putri; Ibu Hamil.
PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN JAMBU BIJI (TANIN) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II
Marantika, Paula;
Sudiarto, Sudiarto;
Puspasari, Fida Dyah
Sentani Nursing Journal Vol. 6 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Jayapura Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52646/snj.v6i1.187
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengontrol glukosa darah), atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efisien. Organisasi International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan setidaknya ada 463 juta orang berusia 20 - 79 tahun di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi 9,3% dari total populasi pada usia yang sama. Diabetes melitus dikenal sebagai pembunuh diam - diam yang dapat merusak semua organ tubuh dan mengakibatkan berbagai masalah. Salah satu pengobatan non farmakologis diabetes melitus menggunakan rebusan daun jambu biji. Menggambarkan pemberian air rebusan daun jambu biji terhadap kadar glukosa darah sewaktu penderita diabetes melitus tipe II. Setelah 3 hari pemberian ekstrak rebusan daun jambu biji sebanyak 5 gram pada pagi dan malam hari sesudah makan didapatkan hasil pengukuran kadar glukosa darah klien yang sebelumnya didapatkan hasil 465 mg/dL mengalami penurunan menjadi 379 mg/dL dan klien mengatakan kebas yang dialami klien sudah tidak terasa lagi.Terjadi penurunan sebanyak 86 mg/dL gula darah setelah pemberian air rebusan daun jambu biji terhadap kadar glukosa darah sewaktu klien dengan diabetes melitus tipe II.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI PENDENGARAN DENGAN FOKUS TINDAKAN MENGONTROL HALUSINASI : TEKNIK MENGHARDIK
Pangesti, Tengger Lambang;
Setiawan, Cristina Trisnawati;
Puspasari, Fida Dyah
Sentani Nursing Journal Vol. 6 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Jayapura Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52646/snj.v6i1, Februari.190
Latar belakang: gangguan jiwa merupakan kondisi seseorang yang mengalami gangguan tingkah laku serta memiliki keunikan tersendiri yakni fungsi psikologis, tingkah laku, serta biologis. Halusinasi pendengaran adalah suatu keadaan dimana seseorang menderita gangguan persepsi pendengaran berupa munculnya suara yang nyata bagi pasien, namun pada kenyataanya tidak ada atau pasien yang mengalami perubahan nilai realitas. Teknik menghardik suatu tindakan mengontrol halusinasi dengan cara menolak kemunculan halusinasi atau mengusir saat pasien mendengar suara-suara dengan cara mengucapkan kalimat. Tujuan: penelitian ini bertujuan guna mengetahui Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori Pendengaran Dengan Fokus Tindakan Mengontrol Halusinasi: Teknik Menghardik. Metode: metode pengumpulan data menggunakan analisa deskriptif dan studi kasus. Hasil: hasil dari implementasi keperawatan menyatakan bahwa teknik menghardik sangat efektif untuk mengontrol halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran. Kesimpulan: pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran dapat mengontrol halusinasinya dengan cara teknik menghardik.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN FOKUS TINDAKAN MENGHARDIK
Nurlaela, Falda Dona;
Setiawan, Christina Trisnawati;
Puspasari, Fida Dyah
Sentani Nursing Journal Vol. 6 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Jayapura Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52646/snj.v6i2, Agustus.191
Latar Belakang : Menurut WHO pada tahun 2017, terdapat ±450 juta orang di seluruh dunia dengan gangguan jiwa, Di Rumah Sakit Jiwa di Indonesia, sekitar 70% halusinasi yang dialami oleh pasien gangguan jiwa adalah halusinasi pendengaran, 20% halusinasi penglihatan, dan 10% adalah halusinasi penghidung, pengecapan dan perabaan.Gangguan persepsi sensori atau sering disebut halusinasi adalah suatu masalah kesehatan mental yang terjadi kepada seseorang dengan adanya perubahan pada persepsi sensor dimana klien merasa terjadi sesuatu pada sistem penginderaan dapat berbentuk suatu gambaran atau pola pikir mengenai suatu objek yang dapat terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar. Tujuan : Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran di Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Jakarta. Metode : Metode pengumpulan data menggunakan analisa deskriptif dan studi kasus. Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 4 hari pada responden sudah sesuai dengan tujuan khusus dengan hasil pasien sudah mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik dan bercakap-cakap dengan orang lain secara mandiri dan responden mengatakan bahwa setelah melakukan latihan yang sudah diajarkan halusinasi bisa sekejap hilang dan perhatian responden dapat teralihkan walau masih bersifat sementara. Kesimpulan : adanya penurunan tingkat halusiniasi pendengaran walau bersifat sementara.
GAMBARAN PERAWATAN LUKA DENGAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA BARBANDENSIS) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI PUSKESMAS KALIMANAH
Askariyah, Inayah Toyibah;
Julianto, Eko;
Puspasari, Fida Dyah
Sentani Nursing Journal Vol. 6 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Jayapura Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52646/snj.v6i2, Agustus.193
Latar belakang : Di Indonesia, hal yang menyebabkan seseorang mati dalam urutan ketiga setelah stroke dan penyakit jantung koroner adalah diabetes disertai dengan komplikasi. Komplikasi diabetes salah satunya adalah ulkus, dalam melakukan perawatan luka ulkus diabetik di era modern ini dapat menggunakan aloe vera (lidah buaya). Tujuan : Untuk mendeskripsikan perawatan luka dengan lidah buaya (aloe vera) pada pasien diabetes mellitus. Metode : ini menggunakan metode studi kasus dengan responden penderita diabetes mellitus tipe 2 yang memiliki luka di kaki. Menggunakan instrumen yaitu lembar observasi, lembar wawancara dan lembar studi dokumentasi asuhan keperawatan. Hasil : Hasil studi kasus didapatkan hasil pemberian gel lidah buaya (Aloe vera Barbandensis) mengalami perubahan dilihat prosedur perawatan luka yang dilakukan menujukan keefektifan tindakan keperawatan luka pada responden dari skor 27 menjadi 11 Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemberian gel lidah buaya (Aloe vera Barbandensis) efektif untuk menyembuhkan luka.
GAMBARAN PERAWATAN LUKA DENGAN SALEP VIRGIN COCONUT OIL (VCO) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DIWILAYAH PUSKESMAS PADAMARA
Achiyat, Hikmah Destian Nur;
Julianto, Eko;
Puspasari, Fida Dyah
Sentani Nursing Journal Vol. 6 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Jayapura Press
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52646/snj.v6i2, Agustus.194
Latar Belakang : Diabetes Mellitus (DM) adalah kondisi jangka panjang yang disebabkan oleh tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik atau pankreas tidak memproduksi cukup. Salah satu bakteri yang sering menimbulkan infeksi pada luka DM adalah stapylococcus aureus. Perawatan luka merupakan salah satu tindakan keperawatan yang bertujuan untuk memberikan lingkungan yang kondusif agar luka dapat teratasi dengan baik. Penanganan luka diabetes mellitus dapat dilakukan dengan pemberian salep Virgin Coconut Oil (VCO). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemberian salep Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap pasien yang menderita luka diabetes mellitus. Metode: Karya tulis ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif dengan rancangan studi kasus. Strategi penelitian kasus ini adalah dengan melakukan pemberian salep Virgin Coconut Oil (VCO) Pada satu pasien yang menderita luka Diabetes Mellitus. Hasil : Hasil studi kasus menunjukkan didapatkan hasil pemberian salep Virgin Coconut Oil (VCO) pada pasien luka diabetes mellitus mengalami perubahan dilihat bahwa penerapan prosedur perawatan luka yang dilakukan menunjukkan keefektifan tindakan perawatan luka pada responden dari skor 26 menjadi 12. Rekomendasi diharapkan penerapan perawatan luka dengan pemberian salep Virgin Coconut Oil (VCO) dapat diaplikasikan dalam implementasi keperawatan dengan baik. Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemberian salep Virgin Coconut Oil (VCO) efektif untuk penyembuhan luka diabetes mellitus.