Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

INDUSTRI PERBENIHAN DAN PEMBIBITAN TANAMAN HORTIKULTURA DI INDONESIA Chan, Sari Rukmana Okta Sagita
HORTUSCOLER Vol. 2 No. 01 (2021): April
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jh.v2i01.390

Abstract

Produk hortikultura memiliki beberapa keunggulan seperti nilai jual yang tinggi, jenis yang beragam, dan peningkatan serapan pasar dalam dan luar negeri dalam bentuk segar maupun olahan. Peningkatan produksi komoditas hortikultura agar dapat memenuhi kriteria ekspor masih menghadapi beberapa kendala teknis, seperti rendahnya produksi dan kualitas benih/bibit lokal. Peluang  untuk pembangunan industri hortikultura di Indonesia itu masih cukup besar.  Hal ini ditandai dengan mudahnya pengembangan industri perbenihan maupun pembibitan karena dukungan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memadai. Sasaran pembangunan industri perbenihan dan pembibitan adalah penyediaan benih yang bermutu dari varietas unggul dengan harganya terjangkau.  Petani dapat menghasilkan hasil panen yang berkualitas dengan menggunakan benih maupun bibit hortikultura dengan harga yang terjangkau dari industri dalam negeri, sehingga pendapatan petani meningkat.
Sosialisasi Media Tanam Tanaman Hias Di Kelompok Tani Sahaja, Jorong Lubuk Limpato, Kenagarian Tarantang, Kecamatan Harau Trisia Wulantika; Sari Rukmana Okta Sagita Chan; Ayu Kurnia Illahi; Dedeh Kurniasih; Yummama Karmaita; Deliana Andam Sari; Dihan Kurnia; Helentina Situmorang
Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Peneliian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Madura (UIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/darmabakti.2022.3.1.12-15

Abstract

Salah satu komoditas hortikultura yang potensial di Indonesia adalah tanaman hias. Budidaya tanaman hias dapat menjadi peluang usaha dan dapat bermanfaat luas dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Mitra pengabdian ini adalah Kelompok Tani Sahaja. Kelompok tani ini merupakan kumpulan dari petani tanaman hias. Lokasi kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kawasan wisata yang merupakan jalan lintas menuju objek wisata Ait Terjun Harau, sehingga perlu perhatian lebih untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Jorong Lubuk Limpato ini. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian edukasi terhadap media tanam yang sesuai untuk tanaman hias. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan berupa ceramah dan diskusi tentang pengertian media tanam, persyaratan media tanam yang baik, jenis jenis media tanam (Organik dan Anorganik) dan perbandingan komposisi media tanam yang digunakan serta evaluasi, dari evaluasi yang dilakukan petani tanaman hias memahami materi yang disampaikan dan akan menerapkan dalam kegiatan budidaya kedepannya.
Exploration And Morphology Identification of Spores Asbuscular Mycorrhizal Fungi from Horticultural Plantation Eka Susila; Sari Rukmana Okta Sagita Chan; Benny Satria Achmad; Fri Maulina
Journal of Applied Agricultural Science and Technology Vol. 6 No. 1 (2022): Journal of Applied Agricultural Science and Technology
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.922 KB) | DOI: 10.55043/jaast.v6i1.31

Abstract

Differences in location and rhizosphere cause differences in species diversity and population of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF). In addition, not all AMF have the same morphological and physiological characteristics, therefore it is very important to know their identity. This study aims to determine the presence and number of spores as well as to determine the morphological characteristics of AMF originating from the rhizosphere of several horticultural crops in the agricultural land of Payakumbuh State Agricultural Polytechnic. The method used in this research is descriptive exploratory method by means of purposive sampling for soil sampling. While the stages of this research include: taking and collecting data in the field, determining the point of location for soil sampling, taking soil samples, analyzing soil properties in the laboratory, isolating AMF spores and identifying AMF spores morphologically. The conclusions of this study are 1) The population of AMF spores in horticultural land is high. The highest spore population was found in soil samples of the root area of shallot plants (556 spores per 10 g of soil), while the lowest number of spores was in soil samples of eggplant root areas (271 spores per 10 g of soil), 2) AMF exploration in several horticultural crops in the agricultural land of the Payakumbuh State Agricultural Polytechnic, based on morphological identification (shape, color and size), the AMF found consisted of three genera, namely Glomus sp, Gigaspora sp, and Scutelospora sp.
Penyuluhan dan Sosialisasi Tentang Pembuatan Permen Sapi sebagai Pakan Tambahan Ternak Ruminansia Angga Pramana; Farida Hanum Hamzah; Dihan Kurnia dihan; Trisia Wulantika; Ayu Kurnia Illahi; Dedeh Kurniasih; Yummama Karmaita; Deliana Andam Sari; Sari Rukmana Okta Sagita Chan; Helentina Situmorang; Ramaiyulis Ramaiyulis; Arum Rovarti Ningsih
Journal of Community Engagement Research for Sustainability Vol. 2 No. 5 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/cers.2.5.210-216

Abstract

Additional feed Forage is defined as feed that contains relatively higher crude fiber or undigested material. than concentrate. To achieve high livestock productivity, additional micro elements such as minerals and vitamins are required. Urea Molasses Block (UMB) is one type of supplement feed that contains these micro elements. This service partner is the Hasta Karya Jorong Solok Dalam Farmer Group. One of the things that can be done is by managing and utilizing Gambir Leaf Waste which is the residue from the extraction of gambier sap into something useful and useful as one of the ingredients in making cow candy. The purpose of this community service activity is to increase the participation of the Polytechnic. Payakumbuh State Agriculture in applying technology in accordance with the needs and conditions of farming communities in the field and adding insight and knowledge of farmer groups in making candy cows as additional feed for ruminants.
PENERAPAN PUPUK HAYATI JAMUR MIKORIZA DAN BAKTERI FOTOSINTAT PADA TANAMAN SAYURAN DI KELOMPOK TANI DAMANG SAIYO KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Yefriwati, Yefriwati; Rizki, Rizki; Achmad, Benny Satria; Rasdanelwati, Rasdanelwati; Darmansyah, Darmansyah; Alfina, Rina; Darlis, Olivia; Chan, Sari Rukmana Okta Sagita; Chairunnisak, Chairunnisak
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 3 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pakdemas.v3i3.256

Abstract

The Damang Saiyo farmer group operates in food crop and vegetable farming. Community service activities in the Damang Saiyo farmer group are conducted using training and application of organic fertilizer from mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria to overcome farmers' problems regarding fertilizer scarcity so that fertilizer is available for plants. One of the technologies applied is mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria. (PSB). Mycorrhizal fungi are a type of biological fertilizer with a mutualistic symbiotic relationship with plant roots, which is beneficial for plants so that plant growth is good. At the same time, photosynthetic bacteria (PSB) are autotrophic bacteria that can photosynthesize and have pigments called bacteriophages a or b. can produce red, green, and purple pigments to capture solar energy as fuel for photosynthesis. The objectives of this community service activity are as follows: (1). Providing information on how to apply Organic fertilizers/biological mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria to vegetable plants, (2). Increase farmers' insight into using biofertilizers for mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria to increase farmers' income. This community service activity occurred at Jorong Balai Kenagarian Batu Balang, Harau District, from June to October 2023. The results of the actions show that the community has been able to make organic/biological fertilizer for mycorrhizal fungi and photosynthetic bacteria and has been able to apply it generously to vegetable plants.
Pemanfaatan Berbagai Limbah Organik Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kompos Menggunakan Decomposer M21 Okta Sagita Chan, Sari Rukmana; Satria Achmad, Benny; Ferdinant, Ferdinant
Agrium Vol 20, No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v20i4.14009

Abstract

Pupuk organik berperan penting dalam meningkatkan kesuburan tanah saat menanam tanaman. Pupuk organik dapat dibuat dengan memanfaatkan sampah organik yang tersedia di lingkungan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi sampah organik yang berbeda pada proses produksi kompos menurut SNI 19-7030-2004. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang meliputi 4 perlakuan yaitu A1= serbuk kayu kelapa, A2= jerami padi, A3= kulit jagung dan tongkol jagung dan A4= batang pisang dan diulang sebanyak 5 kali. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Data yang diamati adalah: warna, tekstur, aroma/bau dan waktu pematangan kompos. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk kualitatif. Dari hasil uji fisik (tekstur, bau/bau, dan warna) dan waktu pematangan kompos) yang dilakukan berdasarkan baku mutu kompos menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) No.197030-2004. Hasil pengamatan pada minggu ke 8 mengenai warna dan aroma/bau yang dihasilkan berwarna hitam dan aroma/baunya seperti tanah. Hal ini telah memenuhi baku mutu kompos menurut SNI 197030-2004. Setelah dilakukan pengamatan tekstur kompos, perlakuan A1, A2, dan A4 menghasilkan tekstur yang halus, dan pada perlakuan A3 teksturnya mulai  halus. Dan pengamatan  waktu pengomposan pada setiap perlakuan berbeda-beda. Untuk perlakuan A1, A2, A3 dan A4 lama  pengomposan adalah 21, 35, 42, dan 60 hari. Terdapat beberapa faktor yang menentukan keberhasilan proses pengomposan, yaitu C/N bahan baku, jenis dan ukuran bahan baku, aerasi, kelembaban, suhu, organisme dan aktivator yang digunakan.