Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Kulit Kayu Akway (Drimys piperita Hook. f.) pada Beberapa Tingkat Konsentrasi, Keasaman (pH) dan Kandungan Garam Gino Nemesio Cepeda; Meike Meilan Lisangan; Isak Silamba
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 8, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.706 KB) | DOI: 10.17728/jatp.4692

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit kayu akway pada beberapa tingkat konsentrasi, keasaman (pH) dan kandungan sodium klorida. Minyak atsiri disuling dengan menggunakan metode distilasi air. Pengujian aktivitas antibakteri minyak atsiri pada beberapa tingkat konsentrasi, pH dan kandungan sodium klorida dilakukan dengan menggunakan metode difusi sumur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit kayu akway cenderung meningkat dengan meningkatnya konsentrasi. Konsentrasi penghambatan minimum terhadap Escherichia coli, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus adalah 0,28–0,56%. Tingkat keasaman dan kandungan sodium klorida tidak berpengaruh nyata terhadap aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit kayu akway. Kesimpulannya, minyak atsiri kulit kayu akway berpotensi sebagai sumber antibakteri alami untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang tahan terhadap antibiotik.Antibacterial Activity of Essential Oil of Akway (Drimys piperita Hook f.) Barks on Some Levels of Concentration, Acidity (pH) and Salt ContentsAbstractAkway (Drimys piperita Hook. f) was an aromatic plant of winteraceae. Leaves and barks of this plant contain essential oil. Previous studies indicated that essential oil from some aromatic plants had strong antibacterial activities. The aims of the study were to know antibacterial activities of essential oil isolated from akway bark on some levels of concentration, acidity (pH) and sodium chloride content. The essential oil was distilled by using water distillation method. The antibacterial activity was assayed on several levels of concentration, pH and sodium chloride concentrations that were performed using method of agar well diffusion. The results showed that the antibacterial activity of akway barks essential oil tended to increase with increasing of concentrations. The minimum inhibition concentrations against Escherichia coli, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa, and Staphylococcus aureus were 0,28–0,56%. The pH and sodium chloride contents had not significantly influenced to the antibacterial activities of akway barks essential oil. As conclusion, the essential oil of akway barks had potential as source of antibacterial on inhibiting growth of antibiotic resistance bacteria. 
Penapisan Fitokimia dan Kapasitas Antibakteri Minyak Eteris Daun Akway (Drimys piperita Hook f.) Herlina Enika Dewi Mambrasar; Gino Nemesio Cepeda; Meike Meilan Lisangan
Agritechnology Vol 2 No 2 (2019): Edisi Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v2i2.44

Abstract

Akway (Drimys piperita) merupakan tumbuhan aromatik yang digunakan masyarakat lokal Kabupaten Pegunungan Arfak sebagai tumbuhan obat untuk meningkatkan vitalitas tubuh. Tumbuhan ini mengandung minyak eteris pada bagian daun dan kulit batangnya. Minyak eteris telah dibuktikan memiliki kapasitas antibakteri yang kuat. Kandungan fitokimia minyak eteris sangat menentukan kapasitas antibakterinya. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan kandungan fitokimia dan kapasitas antibakteri minyak eteris daun akway. Proses penyulingan minyak eteris daun akway dilakukan dengan menggunakan metode penyulingan air sedangkan kandungan fitokimianya ditentukan secara kualitatif terhadap kelompok senyawa terpenoid, saponin, alkaloid dan flavonoid. Kapasitas antibakteri ditentukan dengan metode difusi cakram terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa, Bacillus cereus, Escherichia coli dan Staphyloccocus aureus. Hasil pengujian menunjukkan bahwa minyak eteris daun akway mengandung terpenoid sebagai senyawa penyusun terbesar, saponin dan flavonoid. Minyak eteris daun akway memiliki kapasitas antibakteri terhadap bakteri uji dengan konsentrasi hambat minimum 0,042%-5%.
Kandungan Senyawa Fenolik Dan Terpenoid Ekstrak Etilasetat Daun Drimys piperita Gino Nemesio Cepeda; Meike Meilan Lisangan; Isak Silamba
Agritechnology Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v3i1.48

Abstract

Tumbuhan obat Drimys piperita dikenal dengan nama lokal “akway” adalah tumbuhan aromatik yang tumbuh di wilayah Pegunungan Arfak Papua Barat. Tumbuhan ini memiliki batang yang berwarna coklat kemerahan, rasa pedas juga memiliki daun yang tebal dan berwarna hijau. Masyarakat lokal yang bermukim di Pegunungan Arfak memanfaatkan akway sebagai tumbuhan untuk pengobatan malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa fenolik dan terpenoid ekstrak etilasetat daun akway. Ekstraksi komponen fitokimia daun akway dengan pelarut etilasetat dilakukan menggunakan metode perendaman dengan waktu 3 hari. Fraksinasi senyawa terpenoid ekstrak etilasetat dilakukan menggunakan larutan KOH 5% dan HCl 5%. Hasil penentuan kandungan total fenol dan flavonoid menunjukkan ekstrak etilasetat akway mengandung total fenol dan flavonoid masing-masing 33,25 mg EAG/g dan 3,05 mg EQ/g ekstrak. Senyawa penyusun utama fraksi terpenoid ekstrak etilasetat daun akaway adalah caryophyllene 14.43%, isopatchoulane 11,60%, 7-methanoasulen 6,21%, humulene 4,76%, Octadecane 4.24%, t-phytol 3.46%, linalool 3,20% dan 1,8-cyclotetradecadiyne 3,16%. Ekstrak etilasetat daun akway berpotensi sebagai sumber senyawa pencegah penyakit jantung, antikanker, aktivitas antidiabetes, antimikroba, antiviral, antioksidan, antiinflamasi dan antikarsinogenik.
Analisis Kasus Stunting dan Faktor-faktor yang Berhubungan di Kampung Arowi Distrik Manokwari Timur Suryana Widiastuti; Meike Meilan Lisangan; Ludia T. Wambrauw
Cassowary Vol 4 No 2 (2021): June
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/casssowary.cs.v4.i2.97

Abstract

West Papua Province currently ranks 27 out of 34 Provisni in Indonesia with the prevalence of stunting cases. There are 3,141 children in West Papua with nutritional status with stunting in very short conditions, and 329 of them are in Manokwari Regency. East Manokwari District is one of the districts that has high stunting cases in Manokwari Regency. The purpose of this study was to determine the number of stunting cases in Arowi Village, East Manokwari District. The research method used in this research is quantitative descriptive method, which is a form of research based on data collected during research systematically regarding the facts, levels of participation and factors that influence in the East Manokwari district in Arowi village which will then be interpreted and tested based on theories and literatures. Based on the research on stunting cases in Arowi Village, it can be concluded that the number of stunting cases in Arowi Village, East Manokwari District reached 18% of the total number of respondents. The highest cases of stunting were found in the respondent population who had low knowledge of nutrition and in children who often experienced infectious diseases.
Mempelajari Laju Pendinginan Beberapa Jenis Produk Pertanian Meike Meilan Lisangan
Agrotek Vol 1 No 5 (2009): April
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.974 KB) | DOI: 10.30862/agrotek.v1i5.161

Abstract

The physicochemical change within harvested fruit generally correlated to the oxidative metabolisms, including respiration (Muchtadi, 1992; Pantastico et.al., 1989). The change rate of this process may be anticipated by stored in low temperature (cooling effect). Deterioration process might be occurred as a result of abnormal ripening when the proper storage temperature is not achieved (Muchtadi, 1992). The aim of this experiment was to determine the cooling rate of some agriculture products. Banana fruit, tomato and carrot were wrapped by stretch film packaging and store with thermokopel set up in the center of the fruits. The results showed that the cooling rate of banana was higher than tomato and carrot about 0.1664°C/mins, 186°C/mins, and 0.1287°C/mins, respectively.
Formulasi Teh Herbal Rumput Kebar (Biophytum petersianum) sebagai Minuman Fungsional Soleman Karayopi; Meike Meilan Lisangan; Budi Santoso
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2022.57-65

Abstract

Minuman teh herbal adalah minuman yang terbuat dari bahan herbal yang berkhasiat bagi kesehatan. minuman herbal umumnya mengandung antioksidan. Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam. Salah satu tumbuhan yang mengandung antioksidan adalah rumput Kebar. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui kandungan total fenol dan aktifitas antioksidan teh rumput kebar dari beberapa formulasi; dan (2); Mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap produk teh herbal rumput kebar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total fenol berbeda nyata pada semua formula. Kadar total fenol tertinggi pada F1 dan terendah pada F4. Sedangkan kapasitas penangkalan radikal bebas DPPH, formula F1 paling tinggi dan tidak berbeda nyata dengan F2 dan F3, namun berbeda nyata dengan F4. Dari hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai warna pada formula F3, aroma pada formula F1, rasa pada formula F1 dan F2, sedangkan penampilan keseluruhan pada formula F2. Teh herbal instan dari ekstrak rumput Kebar sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai minuman fungsional.
KOMPOSISI KIMIA MINYAK ATSIRI DAUN AKWAY Cepeda, Gino Nemesio; Santoso, Bimo Budi; Lisangan, Meike Meilan; Silamba, Isak
Makara Journal of Science Vol. 15, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chemical Composition of Essential Oil from Akway. Akway (Drimys piperita Hook f.) is a woody, evergreen and aromatic plan that was a member of winteraceae. This plant is used by Sougb tribe lived in Sururey village, District of Manokwari, to heal malaria and to enhance the vitality of body. The objectives of this research were to know the yield of essential oil using water distillation of leaves and its chemical composition using gas chromatography and mass spectroscopy (GC-MS). The results indicated that the yield of leaves essential oil by using water distillation was 0.2%. The essential oil composed by 49 compounds categorized by terpene and its derivatives 83.67%, derivatives of benzene 4.08% and alifatic compounds 8.16%
Ekstraksi, Karakterisasi dan Identifikasi Senyawa Bioaktif Daun Rumput Kebar (Biophytum petersianum Klotszch) : -Characterization and Identification of Bioactive Compounds of Kebar Grass (Biophytum petersianum Klotszch) Leaves Extracts Cepeda, Gino; Lisangan, Meike Meilan; Roreng, Mathelda Kurniaty
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol. 16 No. 2 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jtoi.v16i2.481

Abstract

Tumbuhan obat memiliki kapasitas memproduksi senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Rumput kebar merupakan tumbuhan obat yang digunakan untuk meningkatkan stamina dan fertilitas kaum wanita, obat sariawan, menghilangkan demam, rasa nyeri tulang, dan obat malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi dan mengidentifikasi senyawa penyusun ekstrak etanol daun rumput kebar serta potensinya sebagai sumber komponen bioaktif dalam industry biofarmasi. Ekstraksi senyawa bioaktif daun rumput kebar dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol pada suhu ruang. Penentuan terhadap karakteristik ekstrak dilakukan terhadap rendemen, warna dan konsistensi ekstrak. Pengujian senyawa penyusun ekstrak dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pengujian kualitatif dilakukan terhadap kelompok senyawa fenol, flavonoid, saponin, steroid dan alkaloid dan kuantitatif sedangkan sedangkan pengujian kuantitatif dilakukan menggunakan gas chromatography mass spectroscopy (GCMS). Hasil menunjukkan bahwa ekstrak daun rumput kebar memiliki rendemen sebesar 7,03%, warna hijau gelap dengan konsistensi ekstrak pasta berminyak. Pengujian kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak rumput kebar positif mengandung fenol, flavonoid, saponin, steroid dan alkaloid. Hasil pengujian kuantitatif senyawa penyusun ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak tersusun dari 16 jenis senyawa
Pelatihan Pengolahan Nugget Ikan untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Pulau Lemon, Manokwari, Papua Barat: Fish Nugget Processing Training to raise community income in Lemon Island, Manokwari, West Papua Dewi, Angela Myrra Puspita; Roreng, Mathelda Kurniaty; Tethool, Eduard Fransisco; Darma, Darma; Lisangan, Meike Meilan; Santoso, Budi; Faisol, Arif; Aman, Wilson Palelingan; Reniana, Reniana
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 6 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i6.8886

Abstract

Lemon Island is a small island in Manokwari Regency, West Papua. The livelihood of the people on Lemon Island is fishing for captured marine fish. Captured sea fish are prone to damage and spoilage during distribution, and the selling price is also low. Thus, it is necessary to educate the community about the need to process fishery products into fish nuggets to increase the shelf life of fish products and provide information to the community about the diversification of processed fish products. In addition, this community service activity is also expected to increase the income of coastal communities in Manokwari Regency, West Papua.