Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Terapi Dzikir Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah dalam Peningkatan Kecerdasan Emosional Bilad, Cecep Zakarias El; Apriatama, Dony
ESOTERIK Vol 6, No 2 (2020): Available in December 2020
Publisher : Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Jurusan Ushuluddin IAIN KUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/esoterik.v6i2.8627

Abstract

The remembrance (dzikr) is believed to have a therapeutic effect on human’s psychiatric condition. In the Islamic tradition, Sufi scholars have long used it as the therapy for increasing their students’ quality of the soul. The immaterial part of human being is believed to be the source of human behaviours, which means their quality of behaviour depends on that of their spiritual condition. In the perspective of modern psychology, the talk of human’s behavioural quality is closely related to the concept of emotional intelligence. It can be assumed therefore that the dzikr therapy can have positive affects on the emotional intelligence. This study seeks to prove the assumption. Located in Palangka Raya, Central Kalimantan, it is conducted to the students of Pondok Dzikir Miftahus Sudur and takes the Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah’s ways of dzikr as the method of theraphy. The theraphy is given intensively for four weeks and the result proves that it can significantly increase their emotional intelligence.
SURVEI PEMAHAMAN SISWA TENTANG GAYA BELAJAR DI SMP NEGERI 8 PALANGKA RAYA Sitorus, Sabar Halimah; Pangestie, Esty Pan; Apriatama, Dony
Counseling For All : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 1 (2023): Counseling For All: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57094/jubikon.v3i1.804

Abstract

Learning style is a person's way of absorbing and obtaining information in learning, but many students still do not know the learning style that is in them. This study aims to determine students' understanding of learning styles and to find out the learning styles (Visual, Audio, Kinesthetic) of students at SMP Negeri 8 Palangka Raya. This type of research is quantitative research with a survey method with the Purposive Sampling technique. The population in this study were all students of class VIII with a total of 351 students with 88 students as a sample member. This research was conducted in October 2022. Data collection was carried out using a questionnaire which was distributed via the Google form. Based on the research results, it is known that students' understanding of learning styles is in the "very good" category (25.98) and the results show that the audio type student learning style has a percentage of 37.5%, kinesthetic type students have a percentage of 34% and visual type students has a percentage of 28.5%. This shows that the level of students' understanding of learning styles at SMP Negeri 8 Palangka Raya is good and learning styles are dominated by audio learning styles with a percentage of 37.5%.
BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN MODEL PJBL(Project Base Learning) BERBASIS POHON KARIER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KARIER SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 4 PALANGKA RAYA Agustin, Iretti; Apriatama, Dony
Counseling For All : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 1 (2023): Counseling For All: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57094/jubikon.v3i1.845

Abstract

Pemahaman karier adalah siswa dapat memahami dan menelaah tentang potensi yang dimiliki yang sesuai dengan karier yang akan di tempuh di perguruan tinggi agar terhindar dari dampak buruk kurangnya pemahaman akan karier.Siswa kurang memahami tentang definisi perguruan tinggi, alur masuk perguruan tinggi dan jurusan/program studi yang ada di perguruan tinggiJenis penelitian ini adalah eksperimerntal dengan desain “one group pretest-posttest design “. Sampel pada penelitian ini adalah kelas X IPS 1 SMAN 4 Palangka Raya yang berjumlah 32 siswa dengan teknik sampling menggunakan sampling quota. Alat pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan angket dengan menggunakan tes awal (pretest) dan tes akhir (posttes). Data dianalisis dengan menggunakan Uji paired-sampel t-test menggunakan SPSS 25 for windows. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai t hitung 24.002 > t tabel 1,697 dengan menggunakan uji Paired-sampel T-test. Maka hipotesis Ho ditolah dan Ha diterima. Juga dapat di buktikan dengan adanya peningkatan pemahaman karier siswa melalui pemberian angket Pre-test dan Post-tes. Kelompok kategori yang awalnya “rendah” (15,62) meningkat menjadi kategori “tinggi” (41,81). Hal ini menunjukkan bahwa “layanan bimbingan klasikal dengan model PJBL(project base learning) berbasis pohon karier efektif untuk meningkatkan pemahaman karier siswa Kelas X IPS SMA Negeri 4 Palangka Raya
Model Konseling Teman Sebaya untuk Mahasiswa dengan Menggunakan Aplikasi WhatsApp Romiaty, Romiaty; Apriatama, Dony; Pangestie, Esty Pan; Syaharani, Alfiana Fira; Hutajulu, Lois
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.3065

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia, dibidang pendidikan banyak mahasiswa yang mengalami berbagai permasalahan yang berdampak pada penurunan hasil belajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa Prodi BK FKIP UPR didapatkan informasi bahwa mahasiswa enggan menceritakan permasalahnnya ke Dosen Pembimbing Akademik (PA) karena malu dan takut. Mahasiswa lebih menyukai menceritakan permasalahan ke teman sekelasnya dengan menggunakan aplikasi sosial media Whats app. Tujuan Penelitian ini adalah untuk membuat model layanan konseling teman sebaya dengan menggunakan aplikasi Whats app untuk mahasiswa Prodi BK FKIP UPR. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yaitu R&D. subyek penelitian ini adalah mahasiswa BK Prodi BK FKIP UPR. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Teknik Analisa data pada penelitian ini meliputi tahap reduksi data, penyajian data dan verfikasi/penarikan kesimpulan. Kegiatan konseling teman sebaya pada masa pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi seperti menggunakan aplikasi chatting whats app. Langkah-langkah pelaksanaan konseling teman sebaya yaitu 1) pendaftaran; 2) pemilihan konselor sebaya; 3) pelaksanaan konseling sebaya dan 4) pelaporan. Adapun metode yang digunakan dalam melakukan konseling sebaya menggunakan prinsip PFA yaitu (1) lihat, (2) dengar, (3) beri rasa nyaman, (4) hubungkan, (5) lindungi, (6) harapan. Keberhasilan seorang konselor sebaya dapat diamati dari perubahan sikap dan perilaku ke arah yang positif pada saat konseling dan sesudah konseling sebaya dilakukan.
Konseling Kelompok dengan Teknik Restrukturisasi Kognitif untuk Meningkatkan Harga Diri Santri Apriatama, Dony; Romiaty, Romiaty; Idha, Sunaryo Al; Anisah, Wahidatun Nur; Maulida, Rini
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3229

Abstract

Layanan konseling kelompok dengan teknik restrukurisasi kognitif bertujuan untuk menghasilkan kebiasan baru dalam berpikir dengan mengintervensi atau menggantikan persepsi yang irasional menjadi rasional yang menjadi sumber masalah harga diri. Berdasarkan hasil wawancara, banyak santri yang mengalami masalah harga diri yang rendah seperti meremehkan kemampuannya, menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi pada dirinya, bersikaf defense atau pasif ketika mengungkapkan pendapat atau berbicara di depan orang banyak, serta merasa tidak berdaya (inferior). Adapun metode yang digunakan yaitu metode kuantitaif dengan desain pre-eksperimen. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket. Selain teknik analisa datanya menggunakan uji wilcoxon yang bertujuan untuk melihat tingkat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok dengan teknik resstrukturisasi kognitif. Berdasarkan hasil uji wilcoxon didapatkan Z hitung sebesar -1,022 dan sig sebesar 0,033. Hal ini menunjukkan bahwa sig 0.042 kurang dari 0,05 (taraf kesalahan 5%), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan harga diri sebelum dan sesudah diberikannya perlakuan.  Adapun perubahan perilaku yang ditunjukkan santri setelah mengikuti konseling kelompok dengan teknik restrukturisasi kognitif meliputi menghargai tanggapan orang lain, berani mengambil tantangan, tidak mudah menyerah, menerima masa lalu dan berusaha memperbaiki dan dapat memotivasi diri sendiri. 
Functionalization of Counseling of Prospective Brides : (Study of the Jekan Raya Religious Affairs Office, Palangka Raya City) Hardiansyah, Fathoni; Erawati, Desi; Ariani, Anita; Apriatama, Dony; Akbar, Nadzmi
AMALA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): October 2022
Publisher : Faculty of Economics and Islamic Business State Islamic Institute of Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.128 KB) | DOI: 10.23971/amala.v1i2.33

Abstract

The urgency of getting marriage was to establish peace, blessing and the pleasure of God. Therefore, before the wedding carried out, the main steps needed to be prepared were the readiness of couple, the seriousness and the basic strength of marriage law. This paper investigated the role of pre-marital assistance or counseling of couples, using a service learning (SL) approach with several stages carried out. The result revealed that not all couples knew the functions and benefits of pre-marital counseling, and the importance of pre-marital guidance was to minimize divorce and reaffirmed the meaning of getting marriage in Islam. Pre-marriage guidance or counseling is a mandatory service given to the bride and groom, usually counseling given a week before the marriage contract is performed. Pre-marital guidance or counseling aims to reduce the number of divorces, which in the process the bride and groom are given useful supplies in front of him in building a household. Pre -marital guidance is considered important because the beginning of the household is highly dependent on the initial supply before the bride and groom are married and pre -marital guidance also aims to help the bride and groom in making mature planning associated with marriage and married life. Based on the results of pre-marital guidance or advice given that there is a change to the bride, this is evidenced when finished counseling, the bride is asked again about what has been obtained from the guidance done, the bride can re-elaborate important points which has been conveyed by the mentor until the intended target has been met, and it is hoped that in the future it can be useful and be a supply for the bride and groom.
DEVELOPMENT OF STUDENT NEEDS ASSESSMENT GUIDELINES IN PLANNING GUIDANCE AND COUNSELING PROGRAMS Romiaty; Apriatama, Dony; Pangestie, Esti Pan; Stevandy, Matias
EDUCATIONE Volume 2, Issue 1, January 2024
Publisher : CV. TOTUS TUUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59397/edu.v2i1.19

Abstract

The Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pandemic has necessitated the adaptation of daily life, including education, to coexist with the virus, commonly termed the "new normal." This study investigates the implementation of needs assessment activities for counseling programs in Palangka Raya City Public High School during the Covid-19 pandemic era. Interviews with key personnel reveal that while there is recognition of the importance of needs assessment, practical challenges hinder its effective execution. Guidance counselors often resort to using previous years' programs due to difficulties in data collection and analysis, resulting in counseling services that may not align with student needs. To address this, operational guidelines are proposed, emphasizing the utilization of technology for needs analysis activities. Expert and practitioner feedback underscores the importance of adapting assessment models to counselor capabilities and school contexts. Enhancing student-centered needs assessment practices is crucial for improving counseling program efficacy and supporting holistic student development.
Model Konseling Teman Sebaya untuk Mahasiswa dengan Menggunakan Aplikasi WhatsApp Romiaty, Romiaty; Apriatama, Dony; Pangestie, Esty Pan; Syaharani, Alfiana Fira; Hutajulu, Lois
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.3065

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia, dibidang pendidikan banyak mahasiswa yang mengalami berbagai permasalahan yang berdampak pada penurunan hasil belajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa Prodi BK FKIP UPR didapatkan informasi bahwa mahasiswa enggan menceritakan permasalahnnya ke Dosen Pembimbing Akademik (PA) karena malu dan takut. Mahasiswa lebih menyukai menceritakan permasalahan ke teman sekelasnya dengan menggunakan aplikasi sosial media Whats app. Tujuan Penelitian ini adalah untuk membuat model layanan konseling teman sebaya dengan menggunakan aplikasi Whats app untuk mahasiswa Prodi BK FKIP UPR. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yaitu R&D. subyek penelitian ini adalah mahasiswa BK Prodi BK FKIP UPR. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Teknik Analisa data pada penelitian ini meliputi tahap reduksi data, penyajian data dan verfikasi/penarikan kesimpulan. Kegiatan konseling teman sebaya pada masa pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi seperti menggunakan aplikasi chatting whats app. Langkah-langkah pelaksanaan konseling teman sebaya yaitu 1) pendaftaran; 2) pemilihan konselor sebaya; 3) pelaksanaan konseling sebaya dan 4) pelaporan. Adapun metode yang digunakan dalam melakukan konseling sebaya menggunakan prinsip PFA yaitu (1) lihat, (2) dengar, (3) beri rasa nyaman, (4) hubungkan, (5) lindungi, (6) harapan. Keberhasilan seorang konselor sebaya dapat diamati dari perubahan sikap dan perilaku ke arah yang positif pada saat konseling dan sesudah konseling sebaya dilakukan.
Konseling Kelompok dengan Teknik Restrukturisasi Kognitif untuk Meningkatkan Harga Diri Santri Apriatama, Dony; Romiaty, Romiaty; Idha, Sunaryo Al; Anisah, Wahidatun Nur; Maulida, Rini
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3229

Abstract

Layanan konseling kelompok dengan teknik restrukurisasi kognitif bertujuan untuk menghasilkan kebiasan baru dalam berpikir dengan mengintervensi atau menggantikan persepsi yang irasional menjadi rasional yang menjadi sumber masalah harga diri. Berdasarkan hasil wawancara, banyak santri yang mengalami masalah harga diri yang rendah seperti meremehkan kemampuannya, menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi pada dirinya, bersikaf defense atau pasif ketika mengungkapkan pendapat atau berbicara di depan orang banyak, serta merasa tidak berdaya (inferior). Adapun metode yang digunakan yaitu metode kuantitaif dengan desain pre-eksperimen. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket. Selain teknik analisa datanya menggunakan uji wilcoxon yang bertujuan untuk melihat tingkat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok dengan teknik resstrukturisasi kognitif. Berdasarkan hasil uji wilcoxon didapatkan Z hitung sebesar -1,022 dan sig sebesar 0,033. Hal ini menunjukkan bahwa sig 0.042 kurang dari 0,05 (taraf kesalahan 5%), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan harga diri sebelum dan sesudah diberikannya perlakuan.  Adapun perubahan perilaku yang ditunjukkan santri setelah mengikuti konseling kelompok dengan teknik restrukturisasi kognitif meliputi menghargai tanggapan orang lain, berani mengambil tantangan, tidak mudah menyerah, menerima masa lalu dan berusaha memperbaiki dan dapat memotivasi diri sendiri. 
Hambatan Guru BK Dalam Mengembangkan Rencana Pemberian Layanan BK (RPLBK) Berdiferensiasi Pithriani, Pithriani; Apriatama, Dony; Br Ginting, Herda Fitri
Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop
Publisher : Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/pandohop.v4i1.15588

Abstract

BK teachers are expected to be able to compile and develop RPLBK according to the characteristics and needs of students (differentiated) at school. This study aims to identify the obstacles faced by counseling teachers in developing differentiated EAPs. The method used was descriptive qualitative with data collection techniques in the form of questionnaires and interviews. A total of 31 counseling teachers from 11 junior high schools in Palangka Raya City filled out the questionnaire, and interviews were conducted with the head of PD-ABKIN Central Kalimantan and the head of MGBK Central Kalimantan. The results showed that most counseling teachers did not understand and implement differentiated RPLBK. This is due to teachers' low skills in using technology, lack of support from stakeholders, and the absence of clear regulations regarding the use of differentiated RPLBK. In addition, the lack of appreciation and financial support is also an inhibiting factor. Therefore, stakeholders need to make regulations that encourage the improvement of counseling teachers' ability to design differentiated RPLBK, and provide intensive training to improve technology skills and understanding in the preparation of differentiated RPLBK.