Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Sasindo Unpam

KONTRUKSI MEDIA MASSA ONLINE DI INDONESIA STUDI KASUS PEMBERITAAN DUGAAN BISNIS PCR LUHUT BINSAR PANDJAITAN Rai Bagus Triadi; Maheswari Alvina Indita
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 10, No 1 (2022): Sasindo Unpam
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sasindo.v10i1.38-58

Abstract

Salah  satu peran  media  massa  sebagai agen sosial  yaitu  memberikan pesan kepada  masyarakat  melalui  konsep  berupa  gambaran  runtutan  peristiwa menjadi sebuah hal yang nyata dipahami oleh pembaca. Kontruksi ini dapat berbentuk  penggiringan  opini  publik  terhadap  sebuah  permasalahan  yang diberitakan.  Sama  halnya  dengan  pernyataan  tersebut  peneliti  mencoba mendeskripsikan  bentuk  kontruksi  media  massa,  khususnya  media  massa online  dalam  proses  pemberitaan  dugaan  adanya  bisnis  tes  polymerase chain  reaction  (PCR)  yang  dilakukan  oleh  Menteri  Koordinator  Bidang Kemaritiman  dan  Investasi  Luhut  Binsar  Pandjaitan.  Penelitian  ini menggunakan  model  analisis  wacana  kritis  Norman  Fairclough  yang berfokus  pada  dimensi  teks,  discourse  practice,  dan  sociocultral  practice. Pemilihan  teori  ini  dikarenakan  peneliti  beranggapan  bahwa  ketiga  unsur ini  mampu  mendeskripsikan  latar  belakang  yang  memunculkan  sebuah paradigma teks beserta realitas yang terdapat dibelakangnya. Selain itu teori tersebut  secara  runut  berbentuk  alur  paradigma  kritis  dalam mendeskripsikan  hasil  temuan  penelitian.  Penelitian  ini  menggunakan metode  penelitian  kualitatif  sebagai  dasar  berpikir.  Sumber  data  pada penelitian ini terdiri dari 10 judul pemberitaan yang ada di berbagai media massa  online.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai media massa melakukan  praktik  pemilihan  diksi,  penggunaan  kalimat  luas  dengan karakteristik  sebab  akibat  dan  juga  pemilihan  narasumber  dalam  kutipan langsung  untuk  memperkuat  dalam  proses  produksi  teks  berita.  Realisasi data  teks  yang  dihasilkan  pada  judul  pemberitaan  berbagai  media  massa online  dinilai  tidak  selaras  dengan  misinya  yaitu  menghasilkan  produk multimedia yang  independen dan bebas dari segala  tekanan.  Simpulan pada penelitian  ini  yaitu  terdapat  sebuah  bentuk  motivasi  dalam  kontruksi pemberitaan  di  media  online  terkait  dugaan  kasus  bisnis  PCR  yang dilakukan  oleh  Luhut  Binsar  Pandjaitan.  Motivasi  tersebut  berbentuk produksi  teks  judul  berita  yang  menggiring  pembaca  untuk  memberikan pencitraan positif maupun negatif pada salah satu pihak yang diberitakan .Kata Kunci : Kontruksi, Judul Pemberitaan, Analisis Wacana Kritis
KARAKTERISTIK TOKOH KANCIL PADA CERITA RAKYAT TRADISIONAL INDONESIA Nofi Antika Nurfatin; Rai Bagus Triadi
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 6, No 2 (2018): SASINDO UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.67 KB) | DOI: 10.32493/sasindo.v6i2.53-64

Abstract

AbstrakPenelitian ini didasari pada pemikiran bahwa cerita rakyat yang ada di Indonesia harus tetap berkembang, terutama cerita rakyat yang berbentuk fabel dan diperuntukan bagi anak usia dini. Berdasarkan hal tesebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  karakteristik tokoh Kancil yang ada di cerita rakyat Indonesia. Selain itu, penelitian ini mencoba mendeskripsikan struktur fabel Kancil yang terdapat di cerita rakyat tradisional. Penelitian ini menggunakan dua sumber data yang berbentuk buku yaitu Dongeng Si Kancil dan Hewan-hewan Belantara karya Fatiharifah dan Nisa Yustisia dan Dongeng Kancil dan Sahabat Rimba Karya Gayatri Djajengminardo. Selanjutnya penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil pengumpulan data peneliti menemukan 50 data yang berbentuk cerita pendek. Setelah data tersebut diklasifikasikan peneliti melakukan analisis untuk mengetahui unsur intrinsik, meliputi 1) tema, 2) penokohan, 3) latar, 4) tokoh, 5) sudut pandang, dan 6) amanat. Setelah analisis data dilakukan, peneliti menemukan bahwa tokoh Kancil selayaknya adalah tokoh hewan yang memiliki tangan dan kaki selayaknya manusia. Watak yang dimiliki Kancil adalah bijaksana dan cerdik dan latar belakang yang dimiliki Kancil adalah tokoh fabel yang memiliki keluarga layaknya manusia serta pemikiran Kancil yang luas membuktikan bahwa Kancil masih menjadi icon tokoh fabel di Indonesia.  Kata Kunci : Dongeng, Karakteristik Tokoh Kancil, Cerita Rakyat Tradisional
PEMEROLEHAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI USIA 3 DAN 4 TAHUN DI BIMBA AIUEO PERMATA PAMULANG Rai Bagus Triadi; Dewi Ainur Rokhmah
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 8, No 2 (2020): Sasindo Unpam
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sasindo.v8i2.70-78

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perbedaan pemerolehan bahasa pada anak usia dini yang diakibatkan banyak faktor, antara lain seperti stimulus respon, kognitif dan lingkungan anak tersebut berkembang. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan pemerolehan bahasa pada anak usia dini di BIMBA AIUEO Permata Pamulang pada tataran fonologi yang meliputi pemerolehan fonem vokoid, fonem kontoid, diftong dan kluster dari tutur kata yang dilafalkan oleh subjek penelitian ; (2) mendeskripsikan pemerolehan bahasa pada anak usia dini di BIMBA AIUEO Permata Pamulang pada tuturan sintaksis yang meliputi perhitungan pemerolehan kalimat melalui MLU. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah tuturan yang dihasilkan dari anak usia 52 bulan dan 46 bulan di sekolah BIMBA AIUEO Permata Pamulang, Tangerang Selatan. Data yang diperoleh dari penelitian berdasarkan tataran fonologi dan sintaksis adalah 95 kata dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan catat lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian 1 telah menguasai fonem /a/, /i/, /u/, /U/, /e/, /ɛ/, /o/ dan /ə/ yang letaknya terdapat pada awal, tengah, dan akhir kata. Subjek penelitian 2 telah menguasai fonem /a/, /i/, /u/, /U/, /e/, /ɛ/, /o/ dan /ə/ yang letaknya terdapat pada awal, tengah, dan akhir. Bunyi konsonan yang telah dikuasai yaitu /b/, /c/, /d/, /h/, /j/, /k/, /m/, /n/, /p/, /q/, /t/, /w/, /y/, subjek 1 telah mampu menguasai konsonan tersebut yang letaknya berada di awal, tengah dan akhir kata. Subjek 2 menguasai bunyi pada konsonan /b/, /c/, /d/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /s/, /t/, /w/, /y/, yang letaknya pada awal, tengah, dan akhir kata. Sementara itu, diftong yang mampu dilafalkan oleh subjek 1 yaitu /ay/ dan subjek 2 mampu melafalkan diftong /ay/. Pada subjek 1 telah mampu melafalkan /tr/  dan subjek 2 mampu melafalkan /pr/.  Sementara itu pada tataran sintaksis dihasilkan perhitungan MLU pada subjek 1 yaitu 3,7 sehingga pada tataran sintaksis subjek penelitian yang berusia 46 bulan dapat dinyatakan baik. Subjek 2 dengan hasil perhitungan mendapatkan rata-rata panjang tuturan 5,2 tataran sintaksis subjek penelitian yang berusia 46 bulan dapat dinyatakan baik.   
PENGGUNAAN MAKIAN BAHASA INDONESIA PADA MEDIA SOSIAL (KAJIAN SOSIOLINGUISIK) Rai Bagus Triadi Bagus Triadi
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 5, No 2 (2017): SASINDO UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.892 KB) | DOI: 10.32493/sasindo.v5i2.%p

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti melihat fenomena kebahasaan yang terjadi yaitu penggunaan makian pada media sosial. Media sosial yang awal mulanya digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dalam dunia maya, kini banyak bergeser. Salah satunya digunakan untuk mencibir orang lain atau mengungkapkan kekesalan dengan mengunakan kata yang dikategorikan sebagai makian. Dalam era teknologi dan komunikasi dewasa ini, penggunaan makian tampaknya semakin mewarnai aktivitas berbahasa manusia, penggunaan makian yang identik dengan bahasa lisan, kini bergeser kepada ragam bahasa tulis. Pada penelitian ini peneliti menggunakan kajian sosiolinguistik untuk mendekati fenomena makian ini. Peneliti berupaya mengaitkan antara pemilihan ragam dan variasi pemilihan bentuk makian dengan tingkat sosial masyarakat tersebut. Tingkat sosial masyarakat tersebut dikategorikan berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, artinya dalam penelitian ini peneliti berupaya memaparkan data pengunaan makian pada media sosial dengan cara teknik simak, sedangkan untuk memperoleh data tingkat sosial pengguna media sosial, peneliti menggunakan teknik simak dan wawancara. Berdasarkan proses analisis data, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat karakteristik yang sama terhadap penggunaan variasi dan ragam makian bila dilihat dari tingkat sosial masyarakat tersebut.Kata kunci: Makian, Media sosial, sosiolinguistik.
PENGGUNAAN MAKIAN BAHASA INDONESIA PADA KOLOM KOMENTAR AKUN INSTAGRAM LAMBE TURAH (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) Dewi Yanti; Rai Bagus Triadi
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 8, No 1 (2020): SASINDO UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sasindo.v8i1.60-68

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar ketertarikan peneliti pada maraknya penggunaan bahasa makian dalam media Instagram khususnya pada akun gossip Lambe Turah sebagai salah satu akun gossip ternama yang banyak mengundang komentar negatif para warganet/ heters terkait berbagai unggahan informasi para selebriti atau kejadian-kejadian yang tengah viral di masyarakat. Pesatnya perkembangan jaman dan teknologi di Indonesia berdampak pada penggunaan makian yang dilakukan dalam aktivitas berbahasa masyarakat Indonesia. Penggunaan bahasa lisan kini tidak hanya dalam ragam lisan, kini menyebar pula pada ragam tulis. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan data dalam tangkapan layar dan dibentuk dalam kolom data makian. Berdasarkan proses analisis data, bahwa indeks usia, jenis kelamin dan pendidikan  memengaruhi pada referensi makian yang dihasilkan.
KETERPAHAMAN RUNNING TEXT DI METRO TV BAGI MASYARAKAT TUTUR (Tinjauan Sosiolinguistik) Rai Bagus Triadi
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 3, No 3 (2015): SASINDO UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.603 KB) | DOI: 10.32493/sasindo.v3i3.%p

Abstract

Penelitian yang berjudul Keterpahaman running Text di Metro TV bagi Masyarakat Tutur membahas ihwal sampai tidaknya teks berita yang disusun dengan format teks berjalan kepada masyarakat tutur dilihat dari tingkat pendidikannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Bagaimana pola kalimat pada running text  yang disajikan oleh Metro Tv? ; 2) Golongan masyarakat tutur mana yang menjadi sasaran Metro Tv dalam penyampaian informasi dengan format running text? ; 3) apakah informasi dalam running text  dapat dimengerti oleh pemirsa Metro Tv?. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik tonton terpimpin, teknik angket, dan teknik tes. Teknik tonton terpimpin dilakukan dengan cara memberikan beberapa teks berita yang ditampilkan dengan format running text kepada responden. Teknik angket dilakukan untuk menemukan responden yang dapat mewakili kelasnya sosialnya, dilihat dari usia, tingkat pendidikan akhirnya, jenis pekerjaan dan jenis kelamin. Responden yang dipilih masing-masing berjumlah 5 orang yang mewakili tiap-tiap tingkat pendidikan. Teknik tes dilakukan untuk menemukan jawaban apakah pemirsa Metro Tv dapat memahami isi berita yang disusun dengan format Running Text, sedangkan untuk mengetahui karakteristik dari Running Text terebut peneliti melakukan dengan cara menganalisis pola dan tipe kalimatnya. Kata Kunci : Running Text, Masyarakat Tutur, dan Sosiolinguistik
KAJIAN TINDAK TUTUR PEDAGANG SUVENIR DI PANTAI PANGANDARAN BERDASARKAN PERSPEKTIF GENDER (Tinjauan Sosiolinguistik) Tri Pujiati; Rai Bagus Triadi
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 4, No 1 (2016): SASINDO UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.276 KB) | DOI: 10.32493/sasindo.v4i1.%p

Abstract

Penelitian ini mengkaji aspek sosial berupa gender dikaitkan dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan sosial. Penelitian ini akan menelusuri adanya perbedaan penggunaan bahasa antara pria dan wanita.  Penelitian ini mengkaji tindak tutur pedagang di Pantai Pangandaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) bentuk tuturan pedagang suvenir pria saat menjajakan barang dagangannya di Pantai Pangandaran, (2) bentuk tuturan pedagang suvenir wanita saat menjajakan barang dagangannya di Pantai Pangandaran, (3) bentuk tuturan pedagang suvenir pria pada saat proses tawar menawar di Pantai Pangandaran, (4) bentuk tuturan pedagang suvenir wanita pada saat proses tawar menawar di Pantai Pangandaran, (5) bentuk tuturan pedagang suvenir pria pada saat proses deal harga dengan pembeli di Pantai Pangandaran, (6) bentuk tuturan pedagang suvenir wanita pada saat proses deal harga  dengan pembeli di Pantai Pangandaran, dan (7) perbedaan bentuk tuturan pedagang suvenir pria dan wanita pada pada saat transaksi jual beli di Pantai Pangandaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data berupa tuturan dari pedagang suvenir di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi dan teknik rekam. Data pada penelitian ini diambil pada bulan Desember 2015.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) pedagang laki-laki cenderung kurang aktif dalam menyapa pembeli, (2) pedagang wanita lebih aktif menawarkan barang dagangannya kepada pembeli, (3) pedagang laik-laki cenderung bertahan dengan harga yang ia tawarkan dan pandai untuk bernegosiasi, (4) pedagang wanita cenderung fleksibel dan mau memberikan diskon kepada pembeli, (5) ada beberapa pedagang pria yang sepakat dengan harga yang ditawarkan dan ada beberapa yang tidak sepakat. Kesepakatan harga biasanya terjadi karena penjual pria menurunkan harga, (6) pedagang wanita relatif lebih mudah mencapai kata sepakat, (7) pedagang wanita cenderung lebih berusaha menarik calon pembeli dengan menggunakan kata sapaan sedangkan pedagang pria menunggu respon calon pembeli untuk bertanya terlebih dahulu. Dalam tawar menawar, pedagang pria lebih berani mempertahankan harga sedangkan pedagang wanita lebih fleksibel. Pada bentuk tuturan kesepakatan terkadang pedagang pria sepakat dengan harga yang ditawarkan dan ada yang tidak sepakat. Berbeda dengan pedagang wanita yang berhasil mencapai kesepakatan, hal ini diakibatkan karena pedagang wanita lebih fleksibel dalam hal tawar menawar dengan calon pembeli.  Kata Kunci: gender, tindak tutur, pedagang suvenir  
STUDI KASUS AKUISISI BAHASA PADA ANAK USIA 4 TAHUN (KAJIAN PSIKOLINGUISTIK) Rai Bagus Triadi
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 4, No 1 (2017): SASINDO UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.811 KB) | DOI: 10.32493/sasindo.v4i1.%p

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini akan menganalisis pemerolehan bahasa pada anak usia 4 tahun. Pemerolehan bahasa tersebut meliputi pada tataran fonologi, tataran sintaksis, dan tataran semantik. Pada tataran fonologi peneliti berupaya mendeskripsikan bentuk bunyi ujaran yang di produsiksi oleh subjek penelitian, selanjutnya pada tataran sintaksis peneliti berupaya mendeskripsikan jumlah kata dalam kalimat yang diproduksi serta membandingkan pola kalimat tersebut dengan pola sintaksis yang seharusnya. Terakhir peneliti berupaya mendeskripsikan kemampuan subjek penelitian dalam hal memaknai pembendaharaan kata yang sudah dikuasainya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan analisis kualitatif. Peneliti dalam penelitian ini menyajikan data dan analisis data sebenar-benarnya yang terjadi di lapangan, tanpa melakukan interferensi pada subjek penelitian. Berdasarkan analisis data dinyatakan pada tahap fonologi subjek penelitian berada pada tahap perkembangan. Hal ini terlihat pada penguasaan proses pembentukan bunyi vokoid tunggal dan kontoid tunggal, subjek penelitian relatif menguasai keseluruhan fonem tersebut. Pada proses pembentukan bunyi vokoid rangkap dan kontoid rangkap, subjek penelitian mengalami kesulitan. Hal tersebut terjadi dikarenakan alat artikulasi pada usia tersebut belum maksimal. Pemerolehan bahasa subjek penelitian pada tataran sintaksis dapat dinyatakan pada tahap normal. Tahap normal dapat terlihat pada perhitungan MLU (mean length of utterance) subjek penelitian sebesar 43, 3. Hasil tersebut dapat dikategorikan pada tahap X MLU (45+) pada usia +47 bulan. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan subjek penelitian dalam produksi kosakata bersifat baik. Sedangkan, pemerolehan bahasa subjek penelitian pada tataran semantik dapat dikatakan normal, karena subjek penelitian mampu memilih diksi yang baik sebagai penanda sebuah benda, kejadian, konsep, maupun gagasan yang subjek penelitian inginkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih mendalam tentang bagaimana proses subjek penelitian memperoleh kosakata baru dan bagaimana subjek penelitian memproses kata-kata tersebut ke dalam sebuah konteks kalimat.Kata kunci: Studi kasus, pemerolehan bahasa, akusisi bahasa anak, kajian psikolinguistik.
Gangguan Berbahasa pada Anak Disleksia (Studi kasus di Sekolah Khusus Sayap Ibu Bintaro) Rai Bagus Triadi; Syihabuddin Syihabuddin; Yeti Mulyati; Vismaia S. Damaianti
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 11, No 1 (2023): Sasindo Unpam
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sasindo.v11i1.48-57

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan temuan-temuan yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa pada anak disleksia. Temuan tersebut nantinya dapat menjadi rekomendasi dalam menentukan bentuk penanganan yang tepat baik melalui metode pembelajaran di sekolah, maupun pola penangan asuh di lingkungan keluarga. Produksi Bahasa yang dihasilkan oleh subjek penelitian yang merupakan anak dengan penderita disleksia diperoleh dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sedangkan sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data linguistik yang berupa bentuk gangguan, pada penelitian ini subjek penelitian berjumlah satu anak. Dalam memperoleh data peneliti melakukan observasi langsung kepada subjek penelitian, kemudian subjek penelitian diberikan beberapa interverensi secara lansung untuk mendapatkan reseptif bahasa berupa kemampuan membaca. Hasil penelitian ini menemukan beberapa temuan yaitu 1) kemampuan membaca lantang/ mengeja anak disleksia tidak mengalami permasalahan. Hal ini terlihat dari kemampuan membaca lantang anak disleksia yang dapat dikatakan sama dengan siswa lainnya. 2) Terdapat ganguan pada kemampuan membaca pemahaman anak disleksia. Hal ini ditandai dari kurang mampunya anak disleksia dalam mendapatkan informasi yang terdapat pada sebuah teks atau wacana. 3) konsentrasi dalam proses pembelajaran membaca anak disleksia mengalami kesulitan. Anak lebih cepat bosan ketika membaca teks yang jumlah katanya relatif panjang dan diisi oleh kosa kata yang tidak umum. 4) Terdapatnya ketertarikan anak disleksia terhadap teks ketika teks dibentuk dalam pola permainan atau video pembelajaran.