Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PHONOLOGY AND MORPHOLOGY INTERFERENCES IN BUKALAPAK ADVERTISEMENT JANUARI-JULY 2017 EDITION Ratnawati Ratnawati; Tri Pujiati
IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Literature Vol 7, No 1 (2019): IDEAS: Journal on English Language Teaching and Learning, Linguistics and Litera
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/ideas.v7i1.717

Abstract

This research is aimed at explaining the form of language interferences in bukalapak advertisement edisi during January - July 2017. This research used descriptive  qualitative method through sociolinguistics approach. The object of the research were the utterances in the Bukalapak advertisement which display by official youtube during Januari up to July 2017. The total number of data used was 131 data. Those data were collected through recording and notetaking. Based on the data analysis, it is found that there is interferences  in the Bukalapak advertisement which display by official youtube during Januari up to July 2017. The phonology interferences is divided into two types namely deletion of the sound and addition of the sound. While the morphology interference is the errors in affixation on some Indonesian words.
INTERFERENSI DAN INTEGRASI PADA TUTURAN SANTRIWATI PONPES MODERN AL-GHOZALI Aini Syifa; Tri Pujiati
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 8, No 2 (2020): Sasindo Unpam
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sasindo.v8i2.40-55

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat interferensi dan integrasi pada tuturan santriwati Ponpes Modern Al-Ghozali di Gunungsindur Bogor. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan sosiolinguistik dengan metode deskriptif kualitatif. Data diambil dari tuturan santriwati. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat bentuk interferensi fonologis sebanyak 12 data, interferensi morfologis sebanyak 6 data, interferensi sintaksis sebanyak 12 data, dan interferensi semantis sebanyak 3 data. (2) terdapat bentuk integrasi audial sebanyak 7 data, integrasi visual sebanyak 5 data, integrasi penerjemahan langsung sebanyak 4 data, integrasi penerjemahan konsep sebanyak 4 data.
ANALISIS SEMIOTIKA STRUKTURAL PADA IKLAN TOP COFFEE Tri Pujiati
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 3, No 3 (2015): SASINDO UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.133 KB) | DOI: 10.32493/sasindo.v3i3.%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis semiotika struktural pada iklan Top Coffee dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis isi dengan pisau analisis semiotika dari Charles Sanders Pierce dan Ferdinand de Saussure. Data diperoleh dari iklan Top Coffee. Berdasarkan teori semiotika dari Pierce, hasil penelitian menunjukkan bahwa ikon dari iklan ini adalah Iwan Fals sebagai salah seorang legendaris musik di Indonesia, indeks dari iklan ini adalah 3 bungkus Top Coffee, tanda tangan Iwan Fals, dan tanda seru (!), simbol yang terdapat pada iklan adalah Wingsfood and MUI. Berdasarkan teori dari Saussure dapat dilihat bahwa tampilan visual dari iklan ini sangat elegan dan sesuai dengan budaya orang Indonesia dalam minum kopi. Kata Kunci: Semiotika, Iklan, Ikon, Indeks, dan Simbol. 
KAJIAN TINDAK TUTUR PEDAGANG SUVENIR DI PANTAI PANGANDARAN BERDASARKAN PERSPEKTIF GENDER (Tinjauan Sosiolinguistik) Tri Pujiati; Rai Bagus Triadi
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 4, No 1 (2016): SASINDO UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.276 KB) | DOI: 10.32493/sasindo.v4i1.%p

Abstract

Penelitian ini mengkaji aspek sosial berupa gender dikaitkan dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan sosial. Penelitian ini akan menelusuri adanya perbedaan penggunaan bahasa antara pria dan wanita.  Penelitian ini mengkaji tindak tutur pedagang di Pantai Pangandaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) bentuk tuturan pedagang suvenir pria saat menjajakan barang dagangannya di Pantai Pangandaran, (2) bentuk tuturan pedagang suvenir wanita saat menjajakan barang dagangannya di Pantai Pangandaran, (3) bentuk tuturan pedagang suvenir pria pada saat proses tawar menawar di Pantai Pangandaran, (4) bentuk tuturan pedagang suvenir wanita pada saat proses tawar menawar di Pantai Pangandaran, (5) bentuk tuturan pedagang suvenir pria pada saat proses deal harga dengan pembeli di Pantai Pangandaran, (6) bentuk tuturan pedagang suvenir wanita pada saat proses deal harga  dengan pembeli di Pantai Pangandaran, dan (7) perbedaan bentuk tuturan pedagang suvenir pria dan wanita pada pada saat transaksi jual beli di Pantai Pangandaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data berupa tuturan dari pedagang suvenir di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi dan teknik rekam. Data pada penelitian ini diambil pada bulan Desember 2015.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) pedagang laki-laki cenderung kurang aktif dalam menyapa pembeli, (2) pedagang wanita lebih aktif menawarkan barang dagangannya kepada pembeli, (3) pedagang laik-laki cenderung bertahan dengan harga yang ia tawarkan dan pandai untuk bernegosiasi, (4) pedagang wanita cenderung fleksibel dan mau memberikan diskon kepada pembeli, (5) ada beberapa pedagang pria yang sepakat dengan harga yang ditawarkan dan ada beberapa yang tidak sepakat. Kesepakatan harga biasanya terjadi karena penjual pria menurunkan harga, (6) pedagang wanita relatif lebih mudah mencapai kata sepakat, (7) pedagang wanita cenderung lebih berusaha menarik calon pembeli dengan menggunakan kata sapaan sedangkan pedagang pria menunggu respon calon pembeli untuk bertanya terlebih dahulu. Dalam tawar menawar, pedagang pria lebih berani mempertahankan harga sedangkan pedagang wanita lebih fleksibel. Pada bentuk tuturan kesepakatan terkadang pedagang pria sepakat dengan harga yang ditawarkan dan ada yang tidak sepakat. Berbeda dengan pedagang wanita yang berhasil mencapai kesepakatan, hal ini diakibatkan karena pedagang wanita lebih fleksibel dalam hal tawar menawar dengan calon pembeli.  Kata Kunci: gender, tindak tutur, pedagang suvenir  
Analisis Video Cerita Pendek "The Paper Menagerie" Oleh Ken Liu Sebagai Media di Pembelajaran Karya Sastra Nabila Fasicha Mardlotillah; Meria Zakiyah Alfisuma; Tri Pujiati
EL2J (English Language and Literature Journal) Vol 2 No 2 (2023): ENGLISH LANGUAGE AND LITERATURE JOURNAL
Publisher : Fakultas Bahasa & Sastra Universitas Wijaya Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38156/el2j.v2i2.32

Abstract

A literary work is an imaginative idea written by an author. To introduce literary works, interesting learning media are needed. Thus, learning innovation needs to be practiced. One of the innovations in teaching literary works can be practiced with the use of ICT, for example, learning video. Character analysis videos of ‘The Paper Menagerie’ by Ken Liu can be used as a literary learning medium. This descriptive qualitative study uses the theory of literary learning media by Kem and Dayton to analyze the use of short story analysis video as a media in teaching and also to analyze the main function of that media. Then the theory of character by Egri Lajos will be applied to analyze the three dimensions of character that has been explained in the video. The research shows that the video analyzing the Short Story “The Paper Menagerie” By Ken Liu fulfills the three main functions of literary learning media. They are first, the discursive methods of motivation of interest or action, second, the media present information, and third the media giving incursion. In conclusion, the character analysis video of the short story “The Paper Menagerie” by Ken Liu could be used as a learning medium.
Pemberdayaan Rumah Tahfidz Smart Qur’an Depok Dalam Pembelajaran Kesantunan Berbahasa Tri Pujiati
Al-Ijtimā': Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/aijpkm.v4i1.80

Abstract

Polite language is one of the important things that must be considered in social life, especially us as a society that is famous for its eastern ethics and culture. Politeness needs to be instilled in mosque children from an early age so that a polite culture is instilled in them. The existence of empowerment activities for children at the Tahfidz Smart Qur'an Depok House in learning politeness in this language is needed as an effort to solve problems related to shifting politeness in children who are in the Baitul Ma'mur mosque, Depok. This issue was raised due to the many complaints from parents who felt that their children had language that was not polite enough when talking to older people or to younger people. The empowerment of children at the Tahfidz Smart Qur'an Depok House is packaged in a unique and attractive form so that children are interested in participating in this activity. This empowerment is packaged during the month of Ramadan through Islamic boarding school activities to fill the time of breaking the fast. The empowerment method used is an Asset-Based Community-driven Development (ABCD) approach that focuses on exploiting the potential that exists in the community in the surrounding environment. This program is carried out as an effort to improve the polite language skills of Muslim children in children at the Tahfidz Smart Qur'an Depok House. The results of empowering children in the mosque environment show that this program has succeeded in increasing children's ability to use polite language according to the Muslim version. This program can be used as an alternative for learning polite Muslim children's version in the mosque environment so that it can be applied in everyday life by children and can be adopted by other Qur'an Education Institutions (LPQ).
The Meaning And Symbolic Of Campursari Kelayung Layung: An Approach To Rolland Barthes’ Semiotics Suyatno Suyatno; Tri Pujiati
International Journal of Education, Language, Literature, Arts, Culture, and Social Humanities Vol. 1 No. 3 (2023): August : International Journal of Education, Language, Literature, Arts, Cultur
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/ijellacush.v1i3.310

Abstract

. Religious value is a cultural value that is passed from generation to generation to form a national character value. Religious values ​​as a cultural value can not only be seen in religious rituals, but can also be seen in campursari song. This research is conducted to find out the meaning and symbolic on tembang campursari. This research using a qualitative descriptive approach with Roland Barthes semiotic perspective. Data is collected by using documentation collection techniques on the song Campursari entitled Kelayung Layung by Deny Caknan. The results of the analysis indicate that (1) in the meaning of the denotations, connotations, and myths contained in the song Campursari Kelayung Layung has the meaning that humans as God’s creatures cry a lot for fear of death. In fact, as a human being, we must be aware that death will definitely come, but we never know when death will come.; (2) The symbolic meaning of the song Kelayung Layung has a meaning about the symbol of death. Humans die have no meaning anymore, both rank, degree, and wealth. Implication of this research shows that humans have to be aware about death.
Penyusunan Bahan Ajar Online dalam Kontribusi Merdeka Belajar bagi Guru MTs di Tangerang Arjulayana, Arjulayana; Gunawan, Yudhie Indra; Tri Pujiati
Keris: Journal of Community Engagement Vol. 4 No. 1 (2024): KERIS: Journal of Community Engagement
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/keris.v4i1.832

Abstract

Arranging online teaching materials is a necessity in the current digital era, especially for educators/teachers. Teaching materials are one of the learning tools that can become a reference for a teacher as an effort to provide information and knowledge in a structured teaching strategy. This paper aims to provide an explanation regarding the implementation of community service carried out by MTS teachers in Tangerang in the context of preparing online teaching materials through an online application. There are 45 participants who involved in this program to arrange online teaching materials, from those participants only 1 person is succeed and the others found it difficult to complete it, because they were also busy. This shows that the implementation of teaching materials for a teacher is still low.
PELATIHAN ENGLISH SKILLS BAGI SISWA SMA DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Tri Pujiati; Meria Zakiyah Alfisuma; Fajar; Dzikrulloh
Prosiding Dedikasi: Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): PROSIDING DEDIKASI MARET
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

English skills sebagai bagian dari penguasaan bahasa internasional menjadi sebuah muatan bahasa asing yang sangat penting untuk dipelajari bagi siswa sma. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra di salah satu sekolah menengah atas di wilayah Bangkalan ini adalah belum optimalnya penguasaan English skills, khusunya dalam materi Speaking dalam bahasa Inggris. Permasalahan ini perlu diatasi dengan membuat terobosan baru dalam pengajaran bahasa Inggris melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan mitra terkait dengan belum optimalnya kemampuan English skills, khususnya Speaking. Metode pengabdian dilakukan dalam bentuk pelatihan yang dikemas dengan penyampaian materi, praktik speaking dalam bahasa Inggris, dan tanya jawab. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa siswa lebih tertariik untuk belajar Speaking dalam bahasa Inggris dengan menggunakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hasil dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan (TIK) dalam pengajaran bahasa Inggris dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan English skills khususnya dalam materi speaking. Hasil kegiatan pengabdian ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah dengan menerapkan (TIK) sehingga dapat meningkatkan kemampuan English skills pada siswa. Kata Kunci: English Skills; Speaking; Teknologi Informasi dan Komunikasi;
The Role of Public Law in Determining the Islamic Calendar in Indonesia Holis; Ahmad Musadad; Tri Pujiati
Al-Hilal: Journal of Islamic Astronomy Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/al-hilal.2025.7.1.25485

Abstract

The debate over the determination of the beginning of the Islamic calendar in Indonesia is still a complex issue that has a vast impact on religious, social, and public policy aspects. This polemic arises due to differences in ḥisāb (astronomical calculation) and rukyat (hilāl observation) methods adopted by various Islamic organizations, such as Nahdlatul Ulama (NU) and Muhammadiyah. This study used a qualitative approach with descriptive-normative analysis to explore the urgency of legal formalization and the supremacy of public law in determining the beginning of the Islamic calendar. The findings show that the absence of a binding legal authority is the main factor fuelling disagreement. Government-organised isbat sessions are often not universally accepted, so a more assertive legal policy based on national consensus is needed. By considering the principle of benefit, this study recommends the integration of sharia, astronomical technology, and positive law to improve accuracy, legitimacy, and uniformity in determining the beginning of the Islamic calendar.