Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Aktivitas Penyembuhan Luka Sayat Mencit (Mus musculus) dengan Pemberian Topikal Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Ningtyas, Novarina Sulsia Ista'In; Reza, Reno Rangga
Mandalika Veterinary Journal Vol. 5 No. 2 (2025): OKTOBER
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/mvj.v5i2.17057

Abstract

Salah satu luka yang sering terjadi adalah luka sayat yang merusak struktur anatomis kulit. Pengobatan secara tradisional dipilih masyarakat untuk mengobati luka sayat dengan berbagai macam tanaman yang tumbuh disekitarnya. Pemanfaatan obat tradisional di Indonesia sudah dikenal secara turun temurun sejak berabad abad lamanya untuk mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu yang memiliki potensi adalah minyak buah merah yang didalamnya terdapat berbagai kandungan diantaranya alkaloid, flavonoid betakaroten, tokoferol dan asam lemak Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas penyembuhan luka sayat pada mencit dengan pemberian secara topical minyak buah merah yang diamati secara makroskopis. Rancangan yang digunakan yaitu adalah Rancangan Acak Lengkap 4 perlakuan dengan 5 ulangan. K1 (Kontrol Negatif), K2 (Povidon Iodine), K3 (Minyak Buah Merah 0,1 ml/Hari), K4 (Minyak Buah Merah 0,2 ml/Hari) selanjutnya dilakukan pengamatan dengan mengamati secara makroskopis penyembuhan luka yakni fase inflamasi dan fase proliferasi. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu fase inflamasi pada K1 berlangsung sampai hari ke 5, sedangkan pada K2, K3 dan K4  berlangsung sampai hari ke 4 dengan ciri terdapat kemerahan dan pembengkakan pada sekitar luka sayatan. Fase Proliferasi K1 berlangsung sampai hari ke 5, K2 dan K3 berlangsung sampai hari ke 10 sedangkan K3 berlangsung sampai hari ke 9 dengan ciri terbentuknya granulasi disekitar luka sayat, tidak terdapat kemerahan dan pembengkakan.
Detection of Fasciola sp. in the Livers of Slaughtered Cattle at a Slaughterhouse in North Lombok Regency Syamsuddin, Syamsuddin; Ningtyas, Novarina Sulsia Ista'in; Purwanti, Ni Luh Lasmi; Supriadi, Supriadi
Journal of Applied Veterinary Science And Technology Vol. 5 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/javest.V5.I1.2024.26-30

Abstract

Background: Fasciola sp. has been identified as a highly pathogenic organism and has a significant health impact on both animals and humans. However, there is a lack of data and information on fasciolosis in North Lombok Regency. Purpose: This study aims to detect the presence of Fasciola sp. in livers of slaughtered cattle at the Tanjung Sub-district Slaughterhouse, North Lombok Regency. Methods: This study was conducted on the livers of slaughtered cattle, with a total of 30 samples collected between August and September 2023. Results: A total of 30 liver samples from slaughtered cattle at the Tanjung Sub-district Slaughterhouse, North Lombok Regency were examined for the presence of Fasciola sp. worms. The examination involved observing changes in color, size, consistency, and palpation of the organ. Following the incision of the liver and bile ducts and subsequent inspection of several areas with pathological-anatomical changes due to the infestation of Fasciola sp., an average length and width measurements of Fasciola sp. worms were found to be 26 mm and 6.4 mm, respectively. This indicated the worms belong to the Fasciola gigantica species. Conclusion: The results of this study indicated that Fasciola sp. worms were found in the livers of slaughtered cattle at the Tanjung Sub-district Slaughterhouse, North Lombok Regency. The worms were identified as belonging to the Fasciola gigantica species, characterized by an average length of 26 mm and width of 6.4 mm, having a narrow shoulder, a blunt posterior end, a flat leaf-like body shape, dorsoventrally flattened, a brownish-gray color, and an oral sucker at the anterior end.
Deteksi Trypanosoma sp pada Sapi Bali (Bos sondaicus) Menggunakan Metode Ulas Darah Di Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Sumbawa Besar Fatoni, Dimas Tri; Ningtyas, Novarina Sulsia Ista'In; Rahmawat, Septyana Eka
Mandalika Veterinary Journal Vol. 4 No. 1 (2024): April
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/mvj.v4i1.11320

Abstract

Infeksi Trypanosoma sp merupakan infeksi menular yang dapat menyebabkan infeksi pada sapi, kuda, dan kerbau. Infeksi ini di sebabkan oleh parasit Trypanosoma yang di tularkan melalui gigitan lalat dan serangga perantara lainnya. Trypanosoma sp dapat menimbulkan kerugian ekonomi karena kematian hewan, terhambatnya pertumbuhan pada anak sapi, penurunan berat badan, penurunan produktivitas dan penurunan potensi produksi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Sapi Bali (Bos sondaicus) yang terjangkit Trypanosoma sp. Penelitian ini berjenis studi deskriptif. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Random sampling, Seluruh anggota populasi menjadi anggota dari kerangka sampel, sampel yang di gunakan pada penelitian ini sebanyak 19 sampel darah. Penelitian ini di lakukan pada bulan September tahun 2023 di Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Sumbawa Besar. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 19 sampel darah yang diperiksa di Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Sumbawa Besar tidak ditemukan yang terjangkit Trypanosoma sp.
Identifikasi Bacillus sp. Yang Diisolasi Dari Madu Liar Ningtyas, Novarina Sulsia Ista'In; Andrianto, memo; Agustin, Alfiana Laili Dwi; Mutmainnah, Mutmainnah
Mandalika Veterinary Journal Vol. 4 No. 2 (2024): OKTOBER
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/mvj.v4i2.13274

Abstract

Madu merupakan cairan manis yang didapatkan dari bagian tumbuhan yang disimpan di saram lebah. Manfaat madu sebagai antioksidan, antimikroba, regulator gula darah dan membantu meningkatkan imun tubuh. Madu yang beredar dan banyak dimanfaatkan oleh manusia bersal dari madu liar dan madu budidaya. Madu liar didapatkan dari alam liar dengan kata lain tidak dibudidayakan. Sebagian besar madu liar didapatkan dan dikemas secara tradisional. Hal ini dapat memicu adanya kontaminasi salah satunya bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Bacillus sp. yang terdapat pada 10 sampel madu liar dengan metode biokimia. Bakteri yang telah ditumbuhkan pada media agar kemudian akan diuji Katalase, uji Glukosa, uji Manitol,Laktosa, Sukrosa, Maltosa, SIM, Urea, SC, TSIA, dan Arabinosa. Hasil pada penelitian ini mendapatkan 3 jenis Bacillus yaitu 8 sampel Bacillus cereus (80%), 1 sampel Bacillus licheniformis (10%), 1 sampel  Bacillus coagulans (10%).
Pemberian Minyak Buah Merah Pada Luka Insisi Mencit (Mus musculus) Yang Berpengaruh Terhadap Lama Penutupan Luka Ningtyas, Novarina Sulsia Ista'In; Reza, Reno Rangga
Mandalika Veterinary Journal Vol. 5 No. 1 (2025): APRIL
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/mvj.v5i1.15366

Abstract

Penanganan luka terutama luka insisi, umumnya dilakukan menggunakan obat kimiawi. Namun dapat menimbulkan efek samping seperti iritasi kulit dan alergi sehingga menghambat proses penyembuhan. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan obat tradisional karena memiliki efek samping yang sedikit dan mudah didapat. Salah satunya penggunaan minyak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam) yang mengandung antioksidan tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak buah merah terhadap lama waktu penutupan luka insisi pada mencit. Rancangan yang digunakan yaitu adalah Rancangan Acak Lengkap 4 perlakuan dengan 5 ulangan. K1 (Kontrol Negatif), K2 (Povidon Iodine), K3 (Minyak Buah Merah 0,1 ml/Hari), K4 (Minyak Buah Merah 0,2 ml/Hari) selanjutnya dilakukan pengamatan dengan menghitung jumlah hari sampai luka insisi tertutup. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu penggunaan minyak buah merah 0,1 ml pada K3 lebih cepat menutup disbanding kelompok perlakuan yang lain dengan rata-rata hari 10,20.