Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Desain dan Analisis Performa Mesin Pemipil Jagung Portabel Berkapasitas Sedang Haikal; Arif Hidayat Purwono; Agus Jamaldi; Bambang Margono; Edy Suryono; Johanes Wawan Joharwan; Apri Wiyono; Isnarno Isnarno; Dewi Ratna Nurhayati
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 23 No 2 (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v23i2.2087

Abstract

Corn shelling tools have developed in Indonesia ranging from very simple corn shellers to mechanical corn shellers. However, the maize sheller with a medium-scale capacity has not been well developed. The research objective was to design and analyze the performance of a medium-capacity portable corn sheller machine to meet the maize harvest processing process, which can increase productivity, the quality of maize shelled with medium-scale capacity and also develop a new shelling tool design. This research was conducted in 3 stages, namely field observation, design, and machine performance. The results showed a corn sheller machine with a 0.5 hp electric motor. The results of the work show that the speed of the shelling process is very influential on the results of the shelling. The higher the speed of the shelling process, which is 2400 rpm, the better or no leftover corn is shredded.
Investigasi pembuatan mikropartikel carbon menggunakan mesin high energy ball milling (HEBM) model shaker mill Nugroho Tri Tri Atmoko; Bambang Margono; Fariyono Fariyono; Wahyu Purno Satrio
ROTASI Vol 25, No 3 (2023): VOLUME 25, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/rotasi.25.3.59-63

Abstract

The challenge of human civilization is to produce materials that will perform better in the future, so it is necessary to develop new materials. In this research, the process of making carbon particles will be carried out using the high-energy ball milling (HEBM) with shaker mill model. The effect of the shaker mill process on carbon particles for 120 hours on size and morphology will be analyzed through a series of tests. The research began by preparing carbon powder that had been ground and passed through mesh 200. The carbon particles that had passed through mesh 200 were pounded into steel balls (high energy ball milling) using the shaker mill model. A particle size analysis (PSA) test was carried out to measure the dimensions of the carbon particles. In contrast, a scanning electron microscopy (SEM) test was carried out to see the shape and morphology of the carbon particles. The results show that the carbon particles measured before the shaker mill process are 2526.03nm, while the dimensions of the carbon particles will decrease to 608.43 when the shaker is milled for 120 hours. Meanwhile, the shape and morphology of the carbon particles do not appear to be homogeneous. This indicates that the shaker mill process on carbon particles for 120 hours has not reached nano dimensions and is homogeneous.
Pelatihan Pengendalian, Proteksi dan Pemeliharaan Motor Listrik bagi Guru, Toolman serta Siswa SMK Jurusan Teknik Pemesinan Sudargo, Petrus Heru; Priyanto, Kaleb; Margono, Bambang
Abdi Masya Vol 1 No 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v1i1.16

Abstract

Pelatihan ketrampilan mengenai pengendalian, proteksi dan pemeliharaan motor listrik dimaksudkan untuk memberi ketrampilan bagi siswa SMK, guru, dan toolman (tenaga kependidikan bagian bengkel) dalam melakukan pemasangan maupun perbaikan instalasi listrik secara mandiri selain itu juga memiliki pengetahuan dan ketrampilan mengenai pengendalian, proteksi dan pemeliharaan motor listrik. Dengan demikian siswa SMK, guru, dan toolman mempunyai pengetahuan untuk instalasi listrik yang aman sehingga peluang terjadi kesalahan bisa dihindarkan. Pelatihan ini diberikan dalam dua tahap, yaitu tahap pembekalan materi dan tahap pengujian materi, baik secara teori maupun praktek. Dengan pelatihan ini diharapkan peserta memahami dengan baik tentang bahaya listrik dan cara mengamankannya, membaca gambar instalasi, mengukur tegangan, mendeteksi sambungan yang putus, dan dapat membuat instalasi memiliki pengetahuan dan ketrampilan mengenai pengendalian, proteksi dan pemeliharaan motor listrik. Tingkat keberhasilan peserta diukur dari nilai ujian secara teori maupun praktek, dengan standar nilai minimum 70. Pelatihan ini diikuti oleh 20 siswa SMK, guru, dan toolman yang sebagian besar tidak memiliki pengalaman tentang instalasi listrik. Secara umum pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan siswa SMK, guru, dan toolman. Selain bermanfaat bagi peserta, peralatan pasca pelatihan yang diserahkan oleh tim laboratorium instalasi listrik STT”Warga” Surakarta dapat digunakan untuk membekali dan memberikan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat di wilayahnya dan tim laboratorium instalasi listrik STT ”Warga” Surakarta dapat mengelola pelatihan instalasi listrik tegangan rendah secara mandiri dan berkelanjutan.
RANCANGAN PENGABDIAN DALAM PEMBUATAN TEMPAT TIDUR TINGKAT TERINTEGRASI MEJA BELAJAR DI PONDOK PESANTREN Surojo, Eko; Triyono, Teguh; Muhayat, Nurul; Chamim, Moch; Margono, Bambang; Triyono
Abdi Masya Vol 1 No 3
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v1i3.143

Abstract

Pondok Pesantren adalah salah satu jenis tempat pendidikan formal maupun non formal yang selain memberi materi pelajaran agama juga mengajarkan adab hidup sehari-hari sehingga siswa/santri harus menginap di asrama selama proses pendidikan. Untuk itu, selain sarana prasarana pendidikan, pondok pesantren juga harus menyediakan sarana prasarana kehidupan sehari-hari seperti kamar dan tempat tidur, dapur, sarana olah raga dan lain sebagainya. Karena keterbatasan lahan dan bangunan, satu ruang asrama biasanya dihuni oleh 30-40 santri dengan menggunakan tempat tidur bertingkat. Karena ruang kamar asrama yang kurang memadai, santri biasanya belajar, membaca, mengerjakan Tugas Sekolah di atas tempat tidur. Untuk memberi kenyamanan dalam belajar santri, maka meja belajar yang dirancang terintegrasi dengan tempat tidur untuk menghemat ruang sangat penting untuk dilakukan. Rancangan tempat tidur tingkat terintegrasi dengan meja belajar berbahan dasar baja siku yang bisa dibongkar pasang dengan mudah karena system sambungannya dengan mur-baut. Alas tidur bagian bawah bisa dipisah setengah, lalu dilipat ke arah tiang tempat tidur dan meja belajar bisa didapatkan dengan membuka lipatan berikutnya. Desain ini digunakan untuk program pengabdian yang melibatkan kerjasama bengkel las Sumber Rejeki desa Sawahan, Jaten dan Pondok Pesantren Wirausaha Masjid Fatimah Ar Royyan desa Jongkang, Buran, Karanganyar.
PEMBUATAN MESIN PEMOTONG GENDAR KARAK UNTUK UKM DI DESA PARANGJORO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO Margono, Bambang; Kristiyono, Roedy; Kristiawan , Y. Yulianto; Suryono, Edy
Abdi Masya Vol 1 No 4
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v1i4.181

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi oleh UKM adalah tidak tercapainya target produksi dan banyaknya karak nasi yang mengalami retak pecah sehingga tidak dapat memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu. Hal ini terjadi karena proses penumbukan yang kurang padat, dan pemotongan yang tidak sama dari bentuk dan ketebalan. Selama ini penumbukan dan pemotongan dilakukan secara manual yang mengandalkan tenaga manusia yaitu dengan cara ditumbuk, sedangkan pemotongan menggunakan pisau dapur. Tujuan kegiatan program vucher antara lain : a). merancang bangun mesin pembentuk adonan cetakan karak nasi (gendar) system poros ulir kontinu (screw) dan pisau pemotong berputar., b). meningkatkan kualitas produk karak nasi dari bentuk ukuran, kepadatan bahan dan meminimasi tingkat keretakan karak, c) meningkatkan kapasitas produksi karak agar dapat memenuhi permintaan konsumen secara tepat waktu dan d) memberdayakan industri kecil karak dan meningkatkan harga jual produk sehingga keuangan dapat meningkat yang secara otomatis kesejahteraan karyawanpun juga lebih dijamin. Metodologi dilakukan dengan merancang bangun mesin karak nasi ini yang mengacu pada desain awal, spesifikasi bahan dan alat yang dibutuhkan oleh UKM guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Hasil kegiatan IbM ini adalah sebuah mesin pembentuk adonan cetakan karak nasi (gendar) sistem poros ulir kontinu (screw) dan pisau pemotong berputa yang bersifat muitifungsi artinya mesin ini dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk makanan sejenis. Hasil program IbM oleh tim pelaksana Akademi Teknologi Warga menunjukkan bahwa: 1). Mesin pembentuk adonan cetakan karak nasi (gendar) sistem poros ulir kontinu (screw) dan pisau pemotong berputar ini dapat memproduksi karak sebanyak 3.500/jam sehingga permintaan konsumen dapat dipenuhi; 2). Kualitas karak yang dihasilkan meningkat 3). Mesin ini bersifat fleksibel dan multifungsi, sehingga dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk makanan sejenis.
PEMBUATAN MESIN BOR DENGAN REDUCER UNTUK MEMBANTU UKM DI SUKOHARJO Widodo, Lujeng; Margono, Bambang; Suryono, Edy
Abdi Masya Vol 4 No 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v4i1.224

Abstract

Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi adalah air. Dimana untuk mendapatkannya setiap keluarga harus membuat sumur. Hal ini juga yang dialami masyarakat daerah Baki, Sukoharjo. Pembuatan sumur kebanyakan masih menggunakan alat manual, sehingga membutuhkan tenaga, biaya dan waktu yang lebih lama, sehingga diperlukan alat yang dapat membantu dalam proses pembuatan sumur. Tujuan utama kegiatan ini diantaranya adalah membuat mesin bor tanah dengan penggerak motor bensin. Untuk membantu pekerjaan pembuatan sumur, juga pendampingan secara langsung cara kerja mesin, Secara khusus kegiatan ini dilakukan untuk menindaklanjuti program Pemerintah khususnya pemberdayaan masyarakat alternatif di Indonesia. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, Pengabdian ini dalam rangka membantu masyarakat di desa Baki dalam pemenuhan kebutuhan akan air bersih. Prosesnya dengan membuat alat bor tanah, Pembuatan rangka penopang dengan pengelasan SMAW, dilanjutkan proses pembuatan poros penggerak conveyor, swivel, dan pisau bor. Kapasitas mesin 3 meter / jam, sehingga pengeboran lebih cepat dan mampu membuang lumpur dengan lebih cepat dan tidak mudah tersumbat. Mesin bor untuk pembuatan sumur ini sangat praktis digunakan, dan bisa dibawa kemana-mana. Saran kedepannya untuk pengunaan bahan bakar minyak dapat menggunakan dan memanfaatkan energi sinar matahari dengan power voltage solar cell sebagai energi alternatif.
PENGEMBANGAN POLA PEMBELAJARAN PEMOGRAMAN CNC MELALUI INTEGRASI G CODE, SIMULATOR CNC DAN CAM Burhanudin, Burhanudin; Suryono, Edy; Prasetyo, Agung; Margono, Bambang; Zainuddin, Zainuddin; Rahmatulloh, Andrianto
Abdi Masya Vol 4 No 2
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abma.v4i2.310

Abstract

Pemrograman CNC (Computer Numerical Control) adalah keterampilan kunci dalam industri manufaktur modern. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengembangkan pola pembelajaran pemrograman CNC yang efektif dengan mengintegrasikan pemrograman G Code, Simulator CNC, dan Software CAM. Metode kegiatan melibatkan pelatihan pembelajaran yang mensinkronkan ketiga aspek ini untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kompetensi peserta. Peningkatan paling mencolok terjadi pada penguasaan pengoperasian Software Simulator CNC, dengan peningkatan sebesar 37,9%. Selain itu, penguasaan Pemrograman CNC G Code Standard juga mengalami peningkatan sebesar 18,2%. Peningkatan yang baik juga terlihat pada penguasaan pengoperasian Software CAM, pemahaman tentang bagaimana Software CAM dapat membantu dalam pembelajaran pemrograman CNC, dan penguasaan pengoperasian mesin CNC, masing-masing dengan peningkatan sebesar 20,7%, 20,0%, dan 32,1%. Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan terintegratif yang mensinkronkan pemrograman G Code, Simulator CNC, dan CAM dalam pembelajaran memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kompetensi peserta. Dampak positif dari kegiatan ini juga berpotensi meningkatkan kualitas pembelajaran pemrograman CNC di sekolah-sekolah. Kegiatan ini memberikan bukti nyata bahwa pendekatan pembelajaran yang interaktif dan terintegratif dapat berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam pemrograman CNC, sebuah keterampilan yang sangat penting dalam dunia industri modern. Oleh karena itu, model pengembangan pola pembelajaran ini memiliki potensi untuk menjadi pedoman bagi pengembangan pendidikan teknologi CNC di masa depan.
PENERAPAN PENGELASAN METODE SMAW MELALUI KEGIATAN KKNT PEMBUATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI DESA MANANG Margono, Bambang; Sriyanto; Wibisono, Otniel; Putra, Edwin; Dwi, Fajar; Andre, Dendy; Adi, Arya; Rezki, Boriro; Zain, Ghiffary
Abdi Masya Vol 5 No 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abdimasya.v5i1.349

Abstract

ABSTRAK KKNT atau Kuliah Kerja Nyata Tematik merupakan suatu kegiatan atau pendidikan yang diperoleh saat masa kuliah, pendidikan ini diberikan dengan cara memberi mahasiswa pengalaman belajar hidup dilingkungan masyarakat yang terletak diluar kampus. Teknologi merupakan sarana menyeluruh untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi pembangunan pedesaan melalui pemberdayaan masyarakat di berbagai sektor yang didukung oleh penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna. Pemilihan teknologi tepat guna yang dapat dikembangkan di Desa Manang adalah pengelasan metode SMAW (Shielded Metal Arc Welding). Setelah dilakukanya observasi, permasalahan yang sering terjadi di desa Manang yakni masih kurangnya kesadaran mengenai kebersihan lingkungan di sekitar. Hal ini diperlihatkan dengan banyaknya sampah yang menumpuk pada aliran sungai serta dipinggir jalan sekitar. Kegiatan KKNT ini lebih mengedepankan pada pembuatan produk teknologi tepat guna yang bertujuan untuk menangani masalah sampah yang berada dialiran sungai kali tumpuk dan mengatisipasi keamanan kolam dari anak anak PAUD dan TK sehingga memudahkan kegiatan masyarakat. Kegiatan ini berupaya untuk memudahkan masyarakat dalam hal melestarikan lingkungan sekitar serta memberikan solusi dari permasalahan sampah agar terciptanya lingkungan bersih dan sehat di desa Manang. Kata Kunci : KKN Tematik , Sampah , Pengelasan , Las SMAW, Teknologi, Teknologi Tepat Guna
PENGARUH DEPTH OF CUT, SPINDLE SPEED, DAN FEEDING PEMBUBUTAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA MATERIAL TEMBAGA (Cu) Kristiawan, Yulianto; Margono, Bambang; Suryono, Edy
Teknika Vol 7 No 3 (2022): April 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.771 KB) | DOI: 10.52561/teknika.v7i3.164

Abstract

Perkembangan industri manufaktur di era ini berkembang sangat pesat. Meninjau pada bidang industri permesinan yang saat ini sudah banyak yang menggunakan mesin bubut. Bentuk dan kekasaran permukaan dari sebuah produk yang dihasilkan oleh mesin perkakas seperti mesin bubut memegang peranan yang penting. Kekasaran permukaan benda adalah batas yang memisahkan antara benda padat tersebut dengan  sekelilingnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas permukaan suatu benda kerja pada proses permesinan diantaranya sangat dipengaruhi oleh sudut potong pahat, kecepatan makan (feeding), kecepatan potong (cutting speed), kedalaman pemotongan (depth of cut). Dalam penelitian kekasaran permukaan ini material yang digunakan tembaga (Cu) dan pahat yang digunakan High speed steel (HSS). Untuk variasi yang digunakan dalam proses pembubutan adalah depth of cut, spindle speed dan feeding. Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh depth of cut, spindle speed dan feeding terhadap kekasaran permukaan tembaga (Cu) pada proses pembubutan. Sehingga hasil bisa digunakan untuk mendapatkan nilai kekasaran permukaan yang diingakan pada hasil pembubutan material tembaga (Cu). Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah eksperimen dan metode analisis data kuantitatif deskriptif, yaitu mendeskripsikan data hasil pengujian secara sistematis dalam bentuk tabel dan grafik. Pengujian kekasaran permukaan menggunakan surface roughnes teseter mitutoyo SJ 201. Dari hasil pengujian kekasaran permukaan depth of cut, spindle speed dan feeding berpengaruh pada kekasaran permukaan terjadi penigkatan dari setiap variable depth of cut, spindle speed dan feeding yang sudah ditentukan. Kekasaran permukaan terendah yaitu 0,33 µm terjadi pada feeding 0,03 mm/putaran, RPM 1030 dan depth of cut 0,4 mm dengan rata-rata dari ketiga spesimen 0,41 µm, sedangkan kekasaran tertinggi yaitu 0,94 feedingnya 0,06, RPM 1860 dan depth of cut 0,6 mm dengan rata-rata dari ketiga spesimen 0,86 µm. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar depth of cut, kecepatan spindle, dan feeding maka akan meningkatkan nilai kekasaran permukaan sebesar 54,87%.   Kata kunci: Kekasaran permukaan, tembaga (Cu), depth of cut, spindle speed, feeding.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS IHRISH CREATIVE STUDIO DENGAN DIVERSIFIKASI PRODUK Triyono; Surojo, Eko; Muhayat, Nurul; Triyono, Teguh; Cahyono, Sukmaji Indro; Margono, Bambang
Abdi Masya Vol 5 No 2
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abdimasya.v5i2.381

Abstract

Ihrish creative studio merupakan usaha rintisan yang terletak di dusun Jongkang, Tasikmadu, Karanganyar. Usaha rintisan ini didirikan seorang pemuda yang merupakan mantan anak jalanan. Pemuda ini masuk di Pondok Pesantren Wirausaha yang dikelola oleh Yayasan Usaha Umat Karanganyar dan mendirikan Ihrish creative studio dengan modal seadanya. Saat ini, usaha rintisan ini telah berumur kurang lebih 1 tahun dan mendapat Nomor Izin Berusaha (NIB) tanggal 22 Juli 2022. Lingkup kegiatan ekonomi Ihrish creative studio adalah jasa desain dan cetak MMT, layout buku dan kalender, dan sablon kaos. Sebagaimana lazimnya usaha rintisan, pelaku usaha ini masih mencari format usaha yang sesuai bagi unit usahanya. Pelaku usaha dalam level ini akan melakukan trial dan error sambil mengevaluasi besarnya modal dan keuntungan untuk memperlancar pengembangan usaha. Tim PKM UNS melihat usaha rintisan Ihrish creative studio ini perlu diarahkan untuk meningkatkan produktivitasnya dengan cara diversifikasi produk yaitu memperbanyak jenis usaha sehingga bidang usaha menjadi lebih luas dan kemungkinan mendapat konsumen akan lebih besar. Langkah-langkah tim PKM UNS adalah sebagai berikut: (1) memberi pelatihan dan pendampingan konsep desain dan percetakan, (2) merancang bangun alat-alat cetak selain alat sablon kaos (sablon lengan kaos, sablon mug dan gelas, sablon payung), (3) memberi bantuan fasilitas desain grafis, (5) merancangkan iklan, materi dan media promosi. Hasil pelaksanaan PKM ini mampu meningkatkan sustainability (keberlangsungan) Ihrish creative studio dengan tambahan keuntungan finansial. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata nilai omset pada 2 bulan setelah selesainya program ini yang meningkat 25% dari 2 bulan sebelumnya. Dengan stabilnya usaha ini, keuntungan sosial yang diperoleh adalah pemilik Ihrish creative studio yang awalnya anak jalanan akan istiqomah/tetap pendiriannya untuk tetap melakukan usaha ekonomi yang layak. Selain itu, jika Ihrish creative studio menjadi perusahaan besar, pemiliknya dapat menjadi teladan bagi anak-anak jalanan yang lain atau dapat memberi lowongan pekerjaan bagi teman-teman anak jalanan.