Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi

Bioremediasi Merkuri (Hg) Dengan Pemanfaatan Bakteri Indigenous dari Kawasan Sungai Tercemar Limbah Pertambangan Emas Batangtoru Amalia, Annisa; Mayasari, Ulfayani; Nasution, Rizki Amelia
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 1 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i1.350

Abstract

Aktivitas penambangan emas bisa menghasilkan peningkatan kerusakan lingkungan akibat pembuangan limbah dengan konsentrasi dan kualitas tertentu.Salah satu contoh dari limbah pertambangan emas yaitu terdapat adanya logam berat yaitu merkuri (Hg) pada limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan isolat bakteri dalam menurunkan kadar logam merkuri (Hg) dari kawasan sungai tercemar limbah pertambangan emas Batangtoru. Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif.Hasil penelitiandidapatkan 5 isolat yang berasal dari kawasan sungai tercemar limbah pertambangan emas Batangtoru.Parameter yang diamati berupa makroskopis dan mikroskopis serta uji resistensi bakteri dengan konsentrasi merkuri 100 ppm. Hasil uji penurunan kadar logam dilakukan menggunakan alat AAS dimana terdapat 3 isolat bakteri yang mampu menurunkan kadar merkuri yaitu Bacillus dengan persentase penurunan 89, 02%, Micrococcusdengan persentase penurunan 90,56%, Clostridiumdengan persentase penurunan 94,44%.Kata Kunci:     Bakteri Resistensi, Bioremediasi, Limbah Tambang, Logam Berat Hg
Potensi Trichoderma sp. sebagai Agen Bioremediasi Limbah Cair Kelapa Sawit Kesuma, Luthfiah Ramadhani; Mayasari, Ulfayani; Nasution, Rizki Amelia
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 2 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i2.419

Abstract

Salah satu sektor yang sering hadir di Indonesia adalah bisnis kelapa sawit yang  berkaitan dengan limbah cair. Limbah cair yang dihasilkan industri kelapa sawit dapat menimbulkan ancaman dan mencemari lingkungan perairan. Penggunaan bioremediasi merupakan salah satu cara untuk mengurangi pencemaran akibat limbah cair kelapa sawit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Trichoderma sp. mempunyai kemampuan dalam menurunkan kadar polutan limbah cair kelapa sawit melalui bioremediasi. Dalam penyelidikan ini menggunakan larutan yang mengandung Trichoderma sp. pada konsentrasi 5% dan 10% dalam jangka waktu yang lama. Selama 28 hari, parameter yang diukur adalah DO, BOD, COD, dan kadar minyak. Berdasarkan temuan, konsentrasi 5% Trichoderma sp. larutan meningkatkan oksigen terlarut (DO) sebesar 67,78% dan menurunkan kadar COD sebesar 72,84%, sedangkan konsentrasi 10% meningkatkan DO sebesar 72,78% dan menurunkan kadar BOD sebesar 59,87%. Pada konsentrasi 5% larutan Trichoderma sp mampu menurunkan kadar BOD sebesar 45,09% dan menurunkan kadar minyak sebesar 76,87%, dan pada konsentrasi 10% mampu menurunkan kadar BOD sebesar 59,87% dan menurunkan kadar minyak sebesar 90,75%. Dapat disimpulkan, Trichoderma sp. mempunyai kemampuan menurunkan kadar COD, BOD, dan minyak dalam limbah kelapa sawit sekaligus meningkatkan jumlah oksigen terlarut (DO) dalam air limbah. Hal ini menunjukkan bahwa jamur mempunyai potensi sebagai agen bioremediasi.
Reduksi Amonia pada Air Kolam Ikan Lele dengan menggunakan Ekoenzim dan Saccharomyces cerevisiae Ritonga, Yasmin Sabrina; Rasyidah , Rasyidah; Nasution, Rizki Amelia
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i3.446

Abstract

Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan penting di Indonesia, terutama karena ikan lele merupakan salah satu spesies ikan air tawar yang banyak dibudidayakan. Praktik budidaya ikan lele tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia, memberikan kontribusi dalam menyediakan protein hewani serta meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah tersebut. Namun, masalah yang sering dihadapi dalam budidaya ikan lele adalah tingginya kadar amonia dalam perairan kolam. Amonia dalam perairan umumnya berasal dari bahan organik yang terakumulasi, dan konsentrasinya yang tinggi dapat menyebabkan kematian ikan. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kadar amonia dalam air kolam ikan lele dengan menggunakan penambahan Ekoenzim dan Saccharomyces cerevisiae. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menganalisis data secara deskriptif. Pengukuran kadar amonia dilakukan menggunakan tes kit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Saccharomyces cerevisiae pada air kolam ikan lele memiliki potensi untuk menurunkan kadar amonia (HN3). Sebelum perlakuan, kadar amonia awal mencapai 12,6 mg/l, namun setelah penambahan Saccharomyces cerevisiae, kadar amonia turun menjadi 9,6 mg/l. Dengan demikian, penelitian ini memberikan indikasi bahwa penerapan Saccharomyces cerevisiae dapat menjadi salah satu solusi efektif dalam mengurangi kadar amonia dalam lingkungan budidaya ikan lele. Langkah-langkah berikutnya dapat mencakup penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan penggunaan Saccharomyces cerevisiae serta implementasi praktisnya dalam budidaya ikan lele secara luas di Indonesia.
Isolasi dan Identifikasi Escherichia coli pada Sumber Air Minum di Desa Banjar Toba Kecamatan Berampu Bintang, Safliah Rahmayani; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peraturan Menteri Kesehatan RI NO.492/Menkes/Per/IV/2010 menyatakan bahwa air minum harus memenuhi kriteria tertentu agar dapat dianggap layak dikonsumsi.  Kriteria tersebut antara lain tingkat kontaminasi 0 koloni per 100 ml untuk keberadaan bakteri koliform dan bakteri Escherichia coli.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi bakteri Escherichia coli yang terdapat pada sumber air minum di Desa Banjar Toba yang terletak di Kecamatan Berampu.  Berdasarkan hasil penelitian isolasi dan identifikasi, diketahui terdapat bakteri Escherichia coli pada 7 sampel, dengan metode isolasi bakteri menggunakan media Eosin Methylene Blue (EMB) dan uji Total Plate Count (TPC).  Kesimpulan ini didukung oleh hasil yang diperoleh dari pewarnaan gram.  Berdasarkan pengamatan kelimpahan bakteri Escherichia coli, ditentukan bahwa sampel MA 7 x 100 menunjukkan kelimpahan tertinggi, sedangkan sampel MA 4 20 x 100 menunjukkan kelimpahan terendah. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa sumber air minum di Desa Banjar Toba tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Peraturan Menteri Kesehatan NO.492/Menkes/Per/IV/2010.
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Brucella sp. pada Darah Kambing di Desa Air Joman Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan Sinaga, Sabariah; Manalu, Kartika; Nasution, Rizki Amelia
Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 5 No 3 (2024): Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55241/spibio.v5i3.464

Abstract

Brucellosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Brucella sp., yang dapat menginfeksi berbagai jenis hewan ternak dan manusia. Penyakit ini sering kali menimbulkan masalah serius dalam peternakan dan kesehatan masyarakat karena kemampuannya untuk menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau produk-produk hewani yang terkontaminasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Brucella sp. yang menjadi penyebab Brucellosis pada kambing. Metode yang digunakan mencakup isolasi bakteri menggunakan media TSA (Tryptic Soy Agar) dan uji RBT (Rose Bengal Test), serta analisis data penelitian dilakukan secara kualitatif. Hasil dari isolasi bakteri menunjukkan bahwa dua sampel dari jumlah total sampel darah kambing yang diperiksa menunjukkan hasil positif terhadap bakteri Brucella sp. dengan kode isolat KB1 dan SdJ2 dengan media TSA. Identifikasi dilakukan berdasarkan pertumbuhan koloni yang khas pada media kultur, serta analisis pewarnaan gram yang mengungkapkan karakteristik mikroorganisme di bawah mikroskop. Namun, hasil uji RBT menunjukkan hasil yang kurang memuaskan dalam mendeteksi Brucella sp., dengan tidak adanya penggumpalan dan ketidakkonsistenan warna ungu kemerahan pada serum. Perbedaan ini menyoroti tantangan dalam menggunakan metode tes tunggal untuk diagnosis yang akurat, karena adanya kemungkinan hasil negatif palsu atau rendahnya sensitivitas tes. Oleh karena itu, untuk memastikan diagnosis yang lebih akurat dan dapat diandalkan, disarankan untuk menggunakan lebih dari satu prosedur tes lanjutan, seperti ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) dan PCR (Polymerase Chain Reaction). Kombinasi metode ini dapat meningkatkan kepekaan dan spesifisitas diagnosa Brucellosis pada hewan ternak.