Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STRATEGI PENGAJARAN EMPAT KETERAMPILAN BAHASA ARAB MENGGUNAKAN KITAB AL-ARABIYAH BAINA YADAIK Sahidin, La; Ahlisan, Muzakkir; Aziz, Fajar Rahmat
Al-Maraji' : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol 8, No 2 (2024): Al-Maraji': Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/almaraji.v8i2.17427

Abstract

This research aims to understand teaching strategies for Arabic language skills using al-Arabiyah Baina Yadaik volumes 1 and 2. This book helps students gradually master four language skills: istima' (listening), kalam (speaking), qira'ah (reading), and kitabah (writing). The research adopts a qualitative approach with a literature study, utilizing books and journals as data sources analyzed descriptively.The findings indicate that this teaching strategy is effective when applied consistently. The material in al-Arabiyah Baina Yadaik focuses on mastering language skills intensively, supported by digital audio and 16 face-to-face sessions per skill, each lasting 100 minutes (equivalent to 2 credits per week). Through this method, educators can enhance students' understanding and proficiency in Arabic optimally. The book’s strength lies in its systematic structure and practice-based learning approach, making it a valuable resource for teaching Arabic language skills.Keywords: Strategy, Skills, Arabic, Kitab al-Arabiyah.Penelitian ini bertujuan memahami strategi pengajaran keterampilan bahasa Arab menggunakan kitab al-Arabiyah Baina Yadaik jilid 1 dan 2. Kitab ini membantu peserta didik menguasai empat keterampilan bahasa: istima' (menyimak), kalam (berbicara), qira'ah (membaca), dan kitabah (menulis) secara bertahap. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan studi pustaka, menggunakan buku dan jurnal sebagai sumber data yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengajaran berbasis kitab ini efektif jika diterapkan secara konsisten. Materi dalam al-Arabiyah Baina Yadaik berfokus pada penguasaan keterampilan bahasa secara intensif, didukung oleh audio digital dan 16 kali tatap muka per keterampilan dengan durasi 100 menit (setara 2 SKS/minggu). Dengan metode ini, pendidik dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan bahasa Arab peserta didik secara optimal. Keunggulan kitab ini terletak pada struktur pembelajarannya yang sistematis dan berbasis praktik langsung.Kata Kunci: Strategi, Keterampilan, Bahasa Arab,  Kitab al-Arabiyah.
Peningkatan Keterampilan Berbicara dan Pengelolaan Masjid Ramah Lingkungan Bagi Da’i Yayasan Muslim Asia di Indonesia Timur Muchtar, M. Ilham; Rapung, Rapung; Aziz, Fajar Rahmat; Muthmainnah, Athifah
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i1.17025

Abstract

Background: Keterampilan berbicara serta kemampuan mengelola masjid ramah lingkungan adalah sangat penting dimiliki setiap da’i. Akan tetapi, terdapat permasalahan yang dialami mitra sehingga tidak dapat melaksanakan tugas dakwahnya dengan baik, diantaranya sebagai da’i pemula. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan kompetensi berbicara dan kompetensi dalam mengelola masjid ramah lingkungan kepada para da’i AMCF. Metode: Mitra pengabdian ini adalah 40 da’i AMCF dari Indonesia Timur. Kegiatan dilakukan dalam tiga tahap: pra kegiatan (persiapan, koordinasi, survei), pelaksanaan (pendampingan dan pelatihan), dan pasca kegiatan (evaluasi dan tindak lanjut). Kegiatan melibatkan 6 orang, terdiri dari 3 dosen Universitas Muhammadiyah Makassar, 2 mitra AMCF, dan 1 mahasiswa Fakultas Agama Islam. Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan respon positif dengan kepuasan rata-rata 91,33%. Penilaian terhadap kapabilitas instruktur mencapai 89,2%, dan efektivitas metode memperoleh 89,5% kepuasan peserta. Kesimpulan: Program pengabdian untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan manajemen masjid ramah lingkungan pada da’i AMCF di Indonesia Timur berhasil dilaksanakan dengan baik, menghasilkan peningkatan signifikan dalam kemampuan komunikasi dan pengelolaan masjid eco-green.
STRATEGI PENGAJARAN EMPAT KETERAMPILAN BAHASA ARAB MENGGUNAKAN KITAB AL-ARABIYAH BAINA YADAIK Sahidin, La; Ahlisan, Muzakkir; Aziz, Fajar Rahmat
Al-Maraji' : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 8 No. 2 (2024): Al-Maraji': Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/almaraji.v8i2.17427

Abstract

This research aims to understand teaching strategies for Arabic language skills using al-Arabiyah Baina Yadaik volumes 1 and 2. This book helps students gradually master four language skills: istima' (listening), kalam (speaking), qira'ah (reading), and kitabah (writing). The research adopts a qualitative approach with a literature study, utilizing books and journals as data sources analyzed descriptively.The findings indicate that this teaching strategy is effective when applied consistently. The material in al-Arabiyah Baina Yadaik focuses on mastering language skills intensively, supported by digital audio and 16 face-to-face sessions per skill, each lasting 100 minutes (equivalent to 2 credits per week). Through this method, educators can enhance students' understanding and proficiency in Arabic optimally. The book’s strength lies in its systematic structure and practice-based learning approach, making it a valuable resource for teaching Arabic language skills.Keywords: Strategy, Skills, Arabic, Kitab al-Arabiyah.Penelitian ini bertujuan memahami strategi pengajaran keterampilan bahasa Arab menggunakan kitab al-Arabiyah Baina Yadaik jilid 1 dan 2. Kitab ini membantu peserta didik menguasai empat keterampilan bahasa: istima' (menyimak), kalam (berbicara), qira'ah (membaca), dan kitabah (menulis) secara bertahap. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan studi pustaka, menggunakan buku dan jurnal sebagai sumber data yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengajaran berbasis kitab ini efektif jika diterapkan secara konsisten. Materi dalam al-Arabiyah Baina Yadaik berfokus pada penguasaan keterampilan bahasa secara intensif, didukung oleh audio digital dan 16 kali tatap muka per keterampilan dengan durasi 100 menit (setara 2 SKS/minggu). Dengan metode ini, pendidik dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan bahasa Arab peserta didik secara optimal. Keunggulan kitab ini terletak pada struktur pembelajarannya yang sistematis dan berbasis praktik langsung.Kata Kunci: Strategi, Keterampilan, Bahasa Arab,  Kitab al-Arabiyah.
Pengaruh Pendidikan Keuangan, Sosial Ekonomi, dan Teknologi Finansial terhadap Inklusi Keuangan Syariah Pada Kalangan Milenial di Indonesia Judijanto, Loso; Sudarmanto, Eko; Aziz, Fajar Rahmat; Rudin, Syafaat; As'ad, Muslahuddin
Jurnal Multidisiplin West Science Vol 3 No 02 (2024): Jurnal Multidisiplin West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jmws.v3i02.1013

Abstract

Penelitian ini menyelidiki pengaruh edukasi keuangan, faktor sosioekonomi, dan teknologi keuangan terhadap inklusi keuangan syariah di kalangan milenial di Indonesia melalui analisis kuantitatif. Sampel yang terdiri dari 250 partisipan memberikan wawasan tentang profil demografis, perilaku keuangan, dan tingkat keterlibatan mereka dengan keuangan syariah. Statistik deskriptif menunjukkan tingkat inklusi keuangan syariah yang moderat di kalangan milenial yang disurvei. Hasil model pengukuran menunjukkan keandalan dan validitas dari variabel-variabel yang diukur, termasuk pendidikan keuangan, faktor sosioekonomi, keterlibatan teknologi keuangan, dan inklusi keuangan syariah. Pemodelan Persamaan Struktural (SEM-PLS) menunjukkan jalur yang kuat yang menghubungkan pendidikan keuangan, faktor sosioekonomi, dan teknologi keuangan dengan inklusi keuangan syariah. Pengujian hipotesis mengkonfirmasi signifikansi dan kekuatan hubungan ini. Nilai R-Square dan Q2 menggarisbawahi kekuatan penjelas dan relevansi prediktif model. Analisis komparatif dengan tren global menunjukkan adanya pola yang konvergen dan unik. Implikasi praktis menyarankan intervensi yang ditargetkan untuk meningkatkan pendidikan keuangan, mengatasi kesenjangan sosial ekonomi, dan memanfaatkan teknologi keuangan untuk mempromosikan inklusi keuangan Islam. Penelitian ini diakhiri dengan keterbatasan, jalan untuk penelitian di masa depan, dan penekanan pada peran penting strategi yang disesuaikan dalam mendorong inklusi keuangan syariah di kalangan milenial Indonesia.
Maqāṣid al-Syarī‘ah in Islamic Jurisprudence and Transgender Rights: A Comparative Analysis of Fatwas in Egypt and Iran Abidin, Zainal; Aziz, Fajar Rahmat; Asdar, A.; Hijaz, M. Chiar
Hikmatuna : Journal for Integrative Islamic Studies Vol 11 No 2 (2025): Hikmatuna: Journal for Integrative Islamic Studies, December 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/hikmatuna.v11i2.12194

Abstract

This article examines how Islamic jurisprudence engages with transgender rights through two landmark fatwas in Egypt and Iran: Sheikh Muhammad al-Tantawi’s 1988 fatwa and Ayatollah Ruhollah Khomeini’s 1987 fatwa. Using qualitative methods—document analysis, hermeneutics, and comparative case studies—the study analyzes how religious authorities interpret sex reassignment surgery (SRS) within Islamic law. Al-Tantawi permits SRS only for intersex individuals, reinforcing binary gender norms and sustaining legal ambiguity and social stigma in Egypt, though his ruling nonetheless inspired activism for more inclusive interpretations. In contrast, Khomeini’s fatwa employs theological principles such as aṣālat al-ibāḥa (original permissibility) and taslīṭ (personal authority) to allow SRS for transgender individuals diagnosed with gender dysphoria, shaping Iranian state policy through formal medical protocols and insurance coverage. However, tensions remain, as this recognition coexists with the criminalization of homosexuality. The study shows that while medical diagnostics are central to legitimizing contemporary fatwas in both countries, such reliance also reinforces the pathologization of gender variance. By foregrounding this tension, the article demonstrates how medicalization both enables and constrains Islamic legal reasoning. It argues that applying maqāṣid al-Sharīʿa—particularly justice, welfare, and human dignity—offers a more compassionate and ethically responsive framework. The findings highlight the need for expanded ijtihād that incorporates non-binary and intersectional identities to support a more inclusive, human-centered Islamic legal approach.
Maqāṣid al-Syarī‘ah in Islamic Jurisprudence and Transgender Rights: A Comparative Analysis of Fatwas in Egypt and Iran Abidin, Zainal; Aziz, Fajar Rahmat; Asdar, A.; Hijaz, M. Chiar
Hikmatuna : Journal for Integrative Islamic Studies Vol 11 No 2 (2025): Hikmatuna: Journal for Integrative Islamic Studies, December 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/hikmatuna.v11i2.12194

Abstract

This article examines how Islamic jurisprudence engages with transgender rights through two landmark fatwas in Egypt and Iran: Sheikh Muhammad al-Tantawi’s 1988 fatwa and Ayatollah Ruhollah Khomeini’s 1987 fatwa. Using qualitative methods—document analysis, hermeneutics, and comparative case studies—the study analyzes how religious authorities interpret sex reassignment surgery (SRS) within Islamic law. Al-Tantawi permits SRS only for intersex individuals, reinforcing binary gender norms and sustaining legal ambiguity and social stigma in Egypt, though his ruling nonetheless inspired activism for more inclusive interpretations. In contrast, Khomeini’s fatwa employs theological principles such as aṣālat al-ibāḥa (original permissibility) and taslīṭ (personal authority) to allow SRS for transgender individuals diagnosed with gender dysphoria, shaping Iranian state policy through formal medical protocols and insurance coverage. However, tensions remain, as this recognition coexists with the criminalization of homosexuality. The study shows that while medical diagnostics are central to legitimizing contemporary fatwas in both countries, such reliance also reinforces the pathologization of gender variance. By foregrounding this tension, the article demonstrates how medicalization both enables and constrains Islamic legal reasoning. It argues that applying maqāṣid al-Sharīʿa—particularly justice, welfare, and human dignity—offers a more compassionate and ethically responsive framework. The findings highlight the need for expanded ijtihād that incorporates non-binary and intersectional identities to support a more inclusive, human-centered Islamic legal approach.