Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Inovasi Teknologi Moving Bed Biofilm Reactor dalam Pengolahan Air Limbah: Kajian Bibliometrik Budirman, Budirman; Khaer, Ain; Kasim, Setiawan
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 25 No 1 (2025): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v25i1.1426

Abstract

Wastewater treatment is essential in maintaining ecosystem balance and public health. Increasing population and industrialization generate abundant wastewater, demanding more efficient and effective treatment solutions. Biofilm technology, specifically Moving Bed Biofilm Reactors (MBBR), has been recognized as an effective method in reducing wastewater pollution. Biofilm utilizes buffer media in biological reactors to support the growth of bacteria that decompose various pollutants, including nitrogen compounds, carbon, pharmaceuticals, industrial chemicals, and other micropollutants that are key parameters of wastewater quality. MBBR increases the removal efficiency of Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), and nitrogen compounds through nitrification and denitrification. This study investigates the evolution of biofilm technology research for wastewater treatment with a focus on MBBR. Bibliometric analysis shows the global trends, organizations, institutions, and authors that have contributed most to MBBR research over the past decade. Data were collected from the Scopus database and analyzed using Excel, OpenRefine, Tableau, and VOSviewer. Results showed a significant increase in the number of publications related to biofilm technology and MBBR, with an annual increase of 8.43%. China was the main contributor with 1,026 publications, followed by India, Denmark, and the United States. Although MBBR is recognized as effective, more research is needed on the dynamics of the microbial community and the influence of operational variables on its performance. These findings highlight the importance of MBBR technology in wastewater treatment and provide insight into future research directions. Future research should focus on the development of new, more efficient biocarriers, in-depth understanding of microbial community dynamics in MBBRs, and optimization of operational parameters. Integration of MBBR technology with other treatment technologies is also a promising area to be explored. Keywords: Moving Bed Reactor (MBR), Wastewater treatment, Technological innovation, Bibliometric review, Biofilm reactor
Remaja Bebas Anemia di SMPN 5 Mangarabombang Kabupaten Takalar Natsir, Amaliah; Kasim, Setiawan
Patria Artha Journal of Community (PKM) Vol 5, No 1 (2025): Patria Artha Journal of Community
Publisher : Universitas Patria Artha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33857/pajoco.v5i1.935

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan yang sering dialami oleh remaja, khususnya perempuan, dan berdampak negatif terhadap konsentrasi belajar, produktivitas, serta kualitas hidup. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja tentang anemia serta mendorong perubahan perilaku melalui edukasi gizi dan pemeriksaan hemoglobin. Kegiatan dilaksanakan di SMPN 5 Mangarabombang, Kabupaten Takalar, dengan melibatkan 30 siswi sebagai peserta. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan interaktif, pemeriksaan kadar hemoglobin dengan alat digital, serta pembagian tablet tambah darah. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan siswi mengenai penyebab, gejala, dan pencegahan anemia. Terdapat peningkatan pengetahuan remaja seputar anemia. Sebelum diberikan penyuluhan, dari 30 siswi tidak ada yang mengeathui mengenai anemi maupun penyebabnya. Namun, setelah siswi-siswi diberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan, seluruh siswi (100 persen) sudah mengetahui seputar anemia. Kegiatan ini menunjukkan bahwa intervensi berbasis sekolah efektif dalam mendeteksi dini dan mencegah anemia pada remaja. Diharapkan program ini dapat berkelanjutan dengan dukungan dari sekolah dan puskesmas setempat.
Penilaian Risiko Kesehatan Pajanan Mikroplastik Polyethylene Terephthalate Pada Air Minum Isi Ulang Kasim, Setiawan; Fitrah, Muhammad Aidil; Zulaeka, Putri; Basir, Basir
Buletin Keslingmas Vol 44, No 2 (2025): BULETIN KESLINGMAS VOL. 44 NO. 2 TAHUN 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v44i2.13001

Abstract

Latar Belakang: Pencemaran mikroplastik memiliki keberadaan yang luas di lingkungan sekitar. Mikroplastik dapat ditemukan di laut, air limbah, air tawar, makanan, udara, sumber air hingga air minum isi ulang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahaya akibat pajanan mikroplastik polietilen tereftalat pada air isi ulang sehingga dapat menentukan langkah manajemen risiko.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan analisis risiko kesehatan lingkungan. Pengambilan sampel dilakukan di Tamangapa, Kota Makassar, Indonesia. Sebanyak 100 responden dilibatkan. Selain itu, 20 sampel air minum isi ulang diperiksa di laboratorium menggunakan uji Fourier Transform Infrared. Analisis data dilakukan dengan menghitung nilai intake dan risk quotient. Jika risk quotient 1, maka perlu dilakukan manajemen risiko.Hasil: Rata-rata konsentrasi mikroplastik polyetilene terephtalate sebesar 0,0052 miligram per kilogram per hari, rata-rata laju intake sebesar 210 miligram per kilogram per hari, rata-rata frekuensi pajanan selama 350 tahun, rata-rata durasi pajanan selama 30 tahun, rata-rata pajanan intake terhadap mikroplastik polyetilene terephtalate 0,0004, dan rata-rata tingkat risiko risk quotient 1.Kesimpulan: Adanya resiko kesehatan akibat pajanan mikroplastik polietilen tereftalat pada air isi ulang, sehingga perlu langkah manajemen risiko yang dapat dilakukan apabila pola dan waktu konsumsi tidak dapat diubah yakni mengurangi konsentrasi agen risiko, waktu konsumsi, dan waktu kontak terhadap pajanan.