Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

EKSPLORASI FOTOGRAFI ARSITEKTUR SEBAGAI KARYA SENI Agus Wiryadhi Saidi
Jurnal Teknik Gradien Vol 12 No 1 (2020): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v12i1.507

Abstract

Fotografi bermula dari merekam suatu realitas ke dalam media penyimpan seakurat mungkin. Sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, fotografi juga berkembang, antara lain menjadi media ekspresi seni, termasuk juga dalam fotografi arsitektur. Menurut Tedy (2014: 2), fotografi arsitektur adalah fotografi dengan subjek utama bangunan, elemen arsitektur atau struktur bangunan yang dikemas secara estetis. Objek utama dalam fotografi arsitektur adalah eksterior, interior, detail dan cityscape (wajah kota). Untuk menjadikan fotografi arsitektur sebagai sebuah karya seni, Menurut Wibowo (2015), ia harus mengandung aspek ide, teknik dan pesan. Estetikanya muncul dari ketiga hal tersebut. Untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam serta menggali potensi dan kiat-kiat menjadikan fotografi arsitektur sebagai karya seni, dilakukan analisis terhadap beberapa karya fotografi arsitektur yang ditujukan untuk seni. Dari pembahasan tersebut disimpulkan , bahwa sebagai suatu karya seni, unsur kreativitas merupakan bagian yang terpenting selain persyaratan-persyaratan umum yang sudah disebutkan terdahulu. Eksplorasi berbagai komposisi, sudut pemotretan, efek distorsi, refleksi, pemilihan warna dan setting kamera, memasukkan unsur-unsur non arsitektural serta sentuhan personal mampu menjadikan fotografi arsitektur sebagai karya seni. Termasuk di dalam kreativitas itu adalah sentuhan personal yang membuat suatu karya menjadi unik dan menarik.
DAMPAK ABRASI TERHADAP LINGKUNGAN DAN SOSIAL BUDAYA DI WILAYAH PESISIR PANTAI PABEAN, GIANYAR Made Ratna Witari; Agus Wiryadhi Saidi; Komang Sariasih
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 1 (2021): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i1.739

Abstract

Wilayah pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang memiliki berbagai potensi sumber daya alam. Namun meningkatnya laju abrasi menjadi ancaman bagi wilayah pesisir saat ini. Abrasi ialah pengikisan daratan akibat aktivitas gelombang, arus maupun pasang surut laut yang dapat menyebabkan berubahnya garis pantai. Salah satu Pantai yang terkena dampak abrasi ialah Pantai Pabean yang berada di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Pantai Pabean memiliki suasana tenang dan jauh dari hiruk pikuk kota menjadikan pantai ini kian diminati wisatawan. Akan tetapi, berkembangnya kawasan Pantai Pabean tegak lurus dengan kerusakan pesisir akibat abrasi yang semakin parah. Tujuan Penelitian ini ialah untuk mengkaji dampak abrasi terhadap lingkungan dan sosial budaya di wilayah pesisir Pantai Pabean serta upaya yang telah dilakukan untuk menahan laju abrasi pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan historis untuk dapat menggambarkan kebenaran di masa lalu. Data diuraikan secara deskriptif dengan disertakan data pendukung seperti peta dan gambar. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi literatur. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa telah banyak terjadi perubahan lingkungan dan sosial budaya masyarakat di pesisir Pantai Pabean akibat abrasi yang diuraikan menjadi empat bagian, yaitu : (1) Hilangnya persil tanah di sepanjang pesisir Pantai Pabean; (2) Pindahnya lokasi pelaksanaan kegiatan upacara agama melasti; (3) Bergesernya mata pencaharian masyarakat; (4) Sampah yang menumpuk di Pesisir Pantai Pabean. Langkah yang sudah dilakukan untuk mengurangi dampak abrasi ialah dengan mitigasi struktural berupa pembangunan talud.
GELANGGANG REMAJA DI GIANYAR Agus Wiryadhi Saidi; Ayu Putu Utari Parthami Lestari; I Made Gede Ardiana Dhipta
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 1 (2021): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i1.744

Abstract

Kegiatan non-akademis dapat menjadi penyeimbang kegiatan akademis sehingga tercipta harmoni di dalam pribadi dan sosial remaja. Kabupaten Gianyar memiliki potensi kegiatan non-akademis berupa 15 cabang olahraga aktif dan 104 kesenian yang dilestarikan pada tahun 2016. Jumlah remaja Kabupaten Gianyar usia 10-22 tahun sebanyak 19,41% atau 96.973 jiwa pada tahun 2016. Tujuan dari Gelanggang Remaja di Gianyar adalah untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan, menyehatkan remaja, menciptakan komunitas non-akademis, mempertahankan dan meningkatkan keberagaman kegiatan sosial dan ekonomi. Metode yang dipergunakan adalah dengan mengumpulkan data, melakukan analisa terhadap kegiatan yang akan diwadahi berdasarkan teori dan data lapangan. Adapun fasilitas yang akan disediakan adalah fasilitas lapangan olahraga serbaguna, kesenian, ilmiah, kerohanian, rekreasi, sosialisasi, fasilitas penunjang dan pengelola. Lokasi yang terpilih untuk Gelanggang Remaja adalah di kabupaten Gianyar, Kecamatan Blahbatuh karena memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, topografi relatif datar, terletak dekat dengan kecamatan Gianyar, Sukawati dan Ubud. Tapak terpilih terletak di jalan By Pass Dharma Giri karena memiliki sarana dan prasarana yang mendukung, pelayanan umum yang baik, potensi pengembangan tapak yang baik, transportasi umum yang memadai, kelancaran lalu lintas yang baik. Konsep dasar yang dipergunakan adalah energik (bersemangat), komunikatif (mudah dipahami) dan kreatif (memiliki nilai lebih). Tema yang dipergunakan adalah Neo-vernacular yaitu penerapan bentuk-bentuk modern yang berakar pada elemen-elemen fisik dan non-fisik arsitektur tradisional.
REVITALISASI PASAR TRADISIONAL SEKETENG SUMBAWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK Agus Wiryadhi Saidi; Ngakan Ngurah Nityasa; Tobramangguna -
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Teknik Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i2.762

Abstract

Pasar merupakan tempat untuk memperjualbelikan barang-barang keperluan sehari-hari. Keberadaan Pasar Seketeng memiliki peranan penting di dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat pada sektor perdagangan di Kota Sumbawa Besar. Namun seiring dengan bertambahnya jumlah pedagang dalam memenuhi kebutuhan konsumen, tanpa disertai adanya pembenahan fasilitas pasar menimbulkan dampak kumuh yang dirasakan oleh civitas yang berkunjung ke Pasar Seketeng. Kondisi pasar yang kumuh serta pernah mengalami kebakaran besar, mengakibatkan daya jual beli di Pasar Seketeng menurun. Revitalisasi yaitu tahapan yang perlu dijalani oleh pasar tradisional dalam persaingan di era moderenisasi, dengan tujuan agar pasar tradisional memiliki citra lebih baik dari sebelumnya. Revitalisasi yaitu suatu langkah dalam menghidupkan kembali suatu tempat atau bagian kota yang dulunya pernah hidup akan tetapi mengalami degradasi dan degenerasi. Dengan didasari atas pengertian, fungsi dan aktivitas yang diwadahi maka konsep dasar yang dipilih untuk perancangan Pasar Seketeng adalah komersial dan komunikatif. Komersial dalam hal ini adalah pendekatan pemasaran yang dilakukan sebagai penyedia layanan untuk memperoleh keuntungan. Komunikatif dalam hal ini ialah memberi daya tarik tersendiri bagi yang melihatnya. Tema perancangan yang dipilih adalah Arsitektur Biofilik dengan pertimbangan pengoptimalan sumber daya alam, fungsi lingkungan, dan fungsi bangunan. Konsep dasar dan tema rancangan mendasari programming dan konsep perancangan yang selanjutnya ditransformasikan ke dalam desain.
PERANCANGAN WISATA AIR DI GUNAKSA KLUNGKUNG, BALI Agus Wiryadhi Saidi; Made Mariada Rijasa; I Made Gusriana
Jurnal Teknik Gradien Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Teknik Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v14i1.833

Abstract

Bali sebagai pusat pariwisata Indonesia bagian tengah dan sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang terkemuka di dunia memiliki berbagai potensi yang menunjang pertumbuhan kepariwisataan mencakup potensi alam, manusia dan kebudayaan. Kabupaten Klungkung memiliki beragam potensi wisata yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata dan pemerintah Kabupaten Klungkung mulai melakukan penataan serta mengembangkan potensi wisata yang ada, dengan tujuan untuk menambah jumlah dan mutu obyek wisata, sehingga dapat menarik minat wisatawan ke Kabupaten Klungkung. Dari latar belakang masalah yang ada, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang ditemukan, dikumpulkan, dan dirumuskan yaitu perlunya pengembangan potensi wisata yang ada di Klungkung agar bisa memberikan sumbangan pendapatan yang signifikan bagi daerah berupa sebuah Perancangan Wisata Air di Gunaksa, Klungkung, Bali. Lokasi yang dipilih di kawasan galian C di desa Gunaksa dengan luas sekitar 303,31 Ha dapat dikembangkan untuk berbagai kegiatan terkait kepariwisataan, pemukiman dan fasilitas umum lainnya. Letak kawasan pasca galian C pada jalur jalan Tohpati Kusamba sehingga memiliki aksesibilitas tinggi ke kawasan lainnya di Bali. Kawasan galian C juga memiliki panorama yang unik, memiliki view laut, pulau Nusa Penida, hamparan bukit dan gunung, dan juga hamparan sawah yang luas. Konsep dasar dari Objek Wisata Air di Klungkung adalah rekreatif, edukatif, dan komersial. Sedangkan tema dari perencanaan ini adalah neo-vernacular dan metafora dengan memadukan kekayaan budaya lokal dengan gaya modern. Penulis ingin menonjolkan kekayaan budaya lokal kabupaten Klungkung yang dipadu padankan dengan gaya modern sehingga diharapkan didapat rancangan yang dinamis, elegan yang sarat dengan kekayaan lokal daerah dan rancangan tersebut dapat diwujudkan dan dikembangkan secara bertahap dan berkesinambungan.
PKM Pendampingan Desain Kemasan pada RH (Reta Handycrafts) di Banjar Titih Tengah Kota Denpasar I Wayan Putu Sucana Aryana; I Wayan Astawa; I Made Adi Suwandana; Agus Wiryadhi Saidi; Siluh Putu Natha Primadewi
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i3.1966

Abstract

Packaging design is fundamental for a company because it has a visual meaning that is implied both from the corporate culture, history, and positioning of a company. Every company has a packaging design, some are well-conceived and some are just perfunctory. Maintaining the consistency and quality of the brand image in the minds of consumers is very important so that it is easy to recognize the company in every communication. Products and services that are successful will be satisfying and easy to remember by consumers, as well as the company's brand. The packaging design in which there is a logo makes it the main identity for the launch of a newly established company or new organization. Without a visual identity, it will be difficult for consumers to identify the company. Micro, Small and Medium Enterprises or MSMEs can be interpreted as businesses run by individuals, households, or small-scale business activities that drive the movement of development and the Indonesian economy. According to data from the Cooperatives and UKM Office of the City of Denpasar, for the type of Creative MSMEs, the Micro scale is specifically in the creative field of knitwear craftsmen. RH (Reta Handycrafts) doesn't have a packaging design yet, of course this will cause problems when introducing a product. A product that is sold has more value if it can be packaged very well, but not a few partners ignore it. able to support their business income.
KONSEP TRICKLING DOWN DAN POLARISASI EFFECT PADA PEMBANGUNAN DAN PARIWISATA DI KABUPATEN BADUNG, BALI Made Ratna Witari; Agus Wiryadhi Saidi
Jurnal Teknik Gradien Vol 15 No 01 (2023): JURNAL TEKNIK GRADIEN
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknik gradien.v15i01.1019

Abstract

Economic activity that occurs in a region will affect how the development of development in the region. There are points of economic growth centers that will have an impact on the surrounding area. The influence in question can be in the form of the surrounding area also developing or even being left behind. There are various types of economic activity, one of which is economic activity in the tourism sector. This research was conducted by choosing Badung Regency in Bali Province as a case study because Badung has very rapid tourism activities compared to other districts in Bali. Tourism activities in Badung are only centered on a few points which results in inequality and uneven development in the Badung area. This study aims to determine the influence of tourism development in Badung, to find out how much influence the trickling down theory and polarization effect have in Badung, and to find out the efforts that can be taken to achieve equitable economic development in Badung. The research data was obtained by conducting a literature study and the research was carried out using a qualitative approach which would later produce descriptive data. The final results of the study show that tourism activities in Badung are a vital sector on which economic development and development in Badung depend; trickling down and polarization effects occur in Badung with different regional scales; as well as the need for the development of other tourism sectors in the suburbs of Badung Regency which is supported by government policies.
DAMPAK ABRASI TERHADAP LINGKUNGAN DAN SOSIAL BUDAYA DI WILAYAH PESISIR PANTAI PABEAN, GIANYAR Witari, Made Ratna; Saidi, Agus Wiryadhi; Sariasih, Komang
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 1 (2021): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i1.739

Abstract

Wilayah pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang memiliki berbagai potensi sumber daya alam. Namun meningkatnya laju abrasi menjadi ancaman bagi wilayah pesisir saat ini. Abrasi ialah pengikisan daratan akibat aktivitas gelombang, arus maupun pasang surut laut yang dapat menyebabkan berubahnya garis pantai. Salah satu Pantai yang terkena dampak abrasi ialah Pantai Pabean yang berada di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Pantai Pabean memiliki suasana tenang dan jauh dari hiruk pikuk kota menjadikan pantai ini kian diminati wisatawan. Akan tetapi, berkembangnya kawasan Pantai Pabean tegak lurus dengan kerusakan pesisir akibat abrasi yang semakin parah. Tujuan Penelitian ini ialah untuk mengkaji dampak abrasi terhadap lingkungan dan sosial budaya di wilayah pesisir Pantai Pabean serta upaya yang telah dilakukan untuk menahan laju abrasi pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan historis untuk dapat menggambarkan kebenaran di masa lalu. Data diuraikan secara deskriptif dengan disertakan data pendukung seperti peta dan gambar. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi literatur. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa telah banyak terjadi perubahan lingkungan dan sosial budaya masyarakat di pesisir Pantai Pabean akibat abrasi yang diuraikan menjadi empat bagian, yaitu : (1) Hilangnya persil tanah di sepanjang pesisir Pantai Pabean; (2) Pindahnya lokasi pelaksanaan kegiatan upacara agama melasti; (3) Bergesernya mata pencaharian masyarakat; (4) Sampah yang menumpuk di Pesisir Pantai Pabean. Langkah yang sudah dilakukan untuk mengurangi dampak abrasi ialah dengan mitigasi struktural berupa pembangunan talud.
GELANGGANG REMAJA DI GIANYAR Saidi, Agus Wiryadhi; Lestari, Ayu Putu Utari Parthami; Dhipta, I Made Gede Ardiana
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 1 (2021): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i1.744

Abstract

Kegiatan non-akademis dapat menjadi penyeimbang kegiatan akademis sehingga tercipta harmoni di dalam pribadi dan sosial remaja. Kabupaten Gianyar memiliki potensi kegiatan non-akademis berupa 15 cabang olahraga aktif dan 104 kesenian yang dilestarikan pada tahun 2016. Jumlah remaja Kabupaten Gianyar usia 10-22 tahun sebanyak 19,41% atau 96.973 jiwa pada tahun 2016. Tujuan dari Gelanggang Remaja di Gianyar adalah untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan, menyehatkan remaja, menciptakan komunitas non-akademis, mempertahankan dan meningkatkan keberagaman kegiatan sosial dan ekonomi. Metode yang dipergunakan adalah dengan mengumpulkan data, melakukan analisa terhadap kegiatan yang akan diwadahi berdasarkan teori dan data lapangan. Adapun fasilitas yang akan disediakan adalah fasilitas lapangan olahraga serbaguna, kesenian, ilmiah, kerohanian, rekreasi, sosialisasi, fasilitas penunjang dan pengelola. Lokasi yang terpilih untuk Gelanggang Remaja adalah di kabupaten Gianyar, Kecamatan Blahbatuh karena memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, topografi relatif datar, terletak dekat dengan kecamatan Gianyar, Sukawati dan Ubud. Tapak terpilih terletak di jalan By Pass Dharma Giri karena memiliki sarana dan prasarana yang mendukung, pelayanan umum yang baik, potensi pengembangan tapak yang baik, transportasi umum yang memadai, kelancaran lalu lintas yang baik. Konsep dasar yang dipergunakan adalah energik (bersemangat), komunikatif (mudah dipahami) dan kreatif (memiliki nilai lebih). Tema yang dipergunakan adalah Neo-vernacular yaitu penerapan bentuk-bentuk modern yang berakar pada elemen-elemen fisik dan non-fisik arsitektur tradisional.
PENERAPAN TEMA ARSITEKTUR INDUSTRIAL PADA THE TIING HOTEL, TEJAKULA, BULELENG Yoni, Ida Ayu Putu padmi; Saidi, Agus Wiryadhi; Witari, Made Ratna
Jurnal AKSES Vol 14 No 2 (2022): Jurnal Akses Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70358/jurnalakses.v14i2.1004

Abstract

The Tiing Hotel is a four-star accommodation facility located in Tejakula District, Buleleng Regency, Bali Province. This architectural work is interesting to discuss because it comes with a unique industrial architecture theme. The industrial architectural style appears with the characteristic of using basic materials as they are without significant processing which gives the impression of being unfinished, firm, masculine and honest. The industrial architecture theme at The Tiing Hotel is unique because of the mix of cement/concrete with bamboo which is widely used in its design. Generally, the dominant industrial architecture uses modern materials produced by factories or former factory buildings. This study examines and analyzes how the architects of The Tiing Hotel designed and implemented industrial architectural themes in their designs. This research is qualitative in nature. Data sourced from secondary data were analyzed using descriptive methods. The conclusions obtained show that The Tiing Hotel applies the theme of industrial architecture with a modern minimalist nuance in a rural Balinese natural setting. The character of industrial architecture can be seen in the shape of the building and the firm lines; unfinished floor, wall, ceiling surfaces; the original color of the material and exposed surface. No visible exposure to mechanical-electrical elements. The combination with natural elements can be seen from the arrangement of the building site in response to its environment; exposed concrete wall materials with bamboos and natural stones; furniture and decoration with natural materials.