Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KUALITAS AIR TANAH SUMUR GALI DI DESA KARANGTENGAH, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT: DUG WELL GROUNDWATER ANALYSIS IN KARANGTENGAH VILLAGE, BOGOR DISTRICT, WEST JAVA PROVINCE Arum, Dannum Sekar; Asseggaf, Abdurrachman; Lestari, Arini Dian
Journal of Geoscience Engineering and Energy VOLUME 4, NOMOR 2, AGUSTUS 2023
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jogee.v4i2.18079

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang krusial keberadaannya dalam kehidupan. Pada makalah ini akan dibahas secara lebih terperinci kualitas air tanah yang didapatkan dari pembuatan sumur gali pada Desa Karangtengah, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pada penelitian ini melibatkan pengambilan sampel air pada dua buah sumur gali yang nantinya akan dianalisa lebih lanjut di laboratorium sesuai dengan ketentuan Permenkes No.32 Tahun 2017 mengenai standar baku air bersih, juga mengetahui asal dari air tanah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dan analisis hidrogeologi mengenai akuifer yang menyimpan air tanah. Hasil uji laboratorium menunjukan bahwa kedua sumur tersebut tidak memenuhi standar baku mutu air bersih. Air sumur gali 1 memiliki pH sebesar 6,02 sedangkan air sumur gali 2 memiliki kandungan MBAS (Methylene Blue Active Surfactant) sebesar 0,134 yang melebihi batas baku mutu. Air tanah berasal dari akuifer tertekan yang terdiri atas satuan batulempung dan sisipan batupasir. Water is one of the basic human needs that is crucial for its existence in life. This paper will discuss in more detail the quality of groundwater obtained from the construction of dug wells in Karangtengah Village, Bogor Regency, West Java Province. This research involves taking water samples from two dug wells which will be further analyzed in the laboratory in accordance with the provisions of the Minister of Health Regulation No. 32 of 2017 concerning the standard of clean water, as well as knowing the origin of the groundwater. The methods used in this research are laboratory experiments and hydrogeological analysis of aquifers that store groundwater. The results of laboratory tests showed that the two wells did not meet the clean water quality standards. Dug well water 1 has a pH of 6.02 while dug well water 2 has an MBAS (Methylene Blue Active Surfactant) content of 0.134 which exceeds the quality standard limit. Groundwater comes from a confined aquifer consisting of claystone units and sandstone inserts.
Analisis Geomorfologi Daerah Desa Ngoro-Oro dan Sekitarnya Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Amri, Muhammad Adimas; Lestari, Arini Dian; Y, Himmes Fitra; N, Suherman D; S, Yarra; Sulastri, Murni
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 14, No 3 (2023)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v14i3.498

Abstract

Daerah penelitian terletak di Desa Ngoro-Oro, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta luas daerah penelitian 20 km2. Secara astronomis daerah penelitian berada pada 110° 31' 0.9335" - 110° 33' 44.4815" BT dan - 7° 50' 31.8300" – 7° 52' 42.8123" LS. Tujuan untuk penelitian ini untuk mengetahui kondisi geomorfologi dari segi aspek morfografi, morfometri dan morfogenentik yang berpengaruh keadaan bentang alam yang dikontrol oleh struktur geologi dan litologi. Metode pengambilan data dilakukan melalui pemetaan geomorfologi secara terstruktur dengan mengamati bentuk topografi, relief, kemiringan lereng, bentuk morfologi di lapangan, jenis litologi penyusun, dan keberadaan struktur geologi. Secara geologi regional, daerah penelitian berada di Formasi Semilir, Formasi Nglanggran, dan Formasi Sambipitu dengan umur Miosen Awal-Miosen Tengah. Daerah penelitian terdapat tiga satuan yaitu Satuan Batupasir Karbonatan Selang-seling Batulempung Karbonatan, Satuan Breksi Monomik, Satuan Breksi Polemik, dan Satuan Autobreksia. Daerah penelitian berada di Zona Pegunungan Selatan, memiliki kemiringan lereng terjal – sangat terjal, dengan bentuk lahan bervariasi mulai dari perbukitan, pengunungan, dan dataran. Terdapat tiga pola pengaliran yaitu trelis, trelis terarah, dan angular. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi tiga yaitu Satuan Geomorfologi Perbukitan Sisa Gunungapi Nglaggran, Satuan Geomorfologi Punggungan Blok Sesar Batur, dan Satuan Geomorfologi Dataran Struktur Sesar Kali Bubung. Kondisi geomorfologi daerah penelitian dipengaruhi oleh tenaga endogen akibat aktivitas vulkanisme dan tektonik.
ANALISIS DERAJAT KEASAMAN AIR TANAH DI KELURAHAN SUKMAJAYA, KECAMATAN SUKMAJAYA, DEPOK, JAWA BARAT Husein, Dewi Syavitri; Amri, Adimas; Suliestyah, Suliestyah; Sumarsih, Sumarsih; Lestari, Arini Dian
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Volume 10, Nomor 1, Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v10i122070

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat keasaman air tanah di daerah Kelurahan Sukmajaya, Depok. Penelitian ini merupakan penelitian lebih lanjut dari yang sudah ada dan menjadi perhatian karena berdasarkan penelitian sebelumnya di Kelurahan Cilodong yang terletak di sebelah Barat memiliki derajat keasaman di bawah standar di hampir seluruh lokasi pengamatan yang diamati. Metoda penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menganilisi pH air tanah sejumlah 8 buah yang tersebar di Kelurahan Sukmajaya yang dibawa oleh peserta pada saat melakukan Pengabdian kepada Masyarakat di Kantor Kelurahan Sukmajaya, Depok. Dari hasil PkM dengan menggunakan alat indikator sederhana diketahui bahwa seluruh air yang dibawa oleh warga ternyata juga memiliki derajat pH di bawah standar (asam). Selanjutnya sejumlah 8 sampel dilakukan uji laboratorium dan berdasarkan hasil uji tersebut diketahui hasilnya yaitu 8 sampel memiliki kualitas air tanah di bawah standar, yaitu 8 sampel memiliki pH asam, berkisar antara 4,3 sampai 5,8 dengan nilai rata-rata 4, 68; dan 2 sampel memiliki kadar Mangan di atas standar. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa di Kelurahan Sukmajaya memiliki derajat keasaman yang tidak memenuhi standar seperti di Kecamatan Cilodong yang terletak di selatannya. Dari hasil ini diinterpretasikan bahwa nilai pH meningkat dari Selatan ke utara, sehingga secara umum diperkirakan kontaminasi menurun ke arah Utara 
THE GENESIS OF JAKARTA AS A "BAY CITY" IN THE QUATERNARY PERIOD AND ITS IMPLICATIONS Jambak, Moehammad Ali; Susilo, Yves Belgiaswara; Nuryana, Suherman Dwi; Yuda, Himmes Putra; Amri, Muhammad Adimas; Setiawan, Naiy Salsabila; Sulyana, Deska; Lestari, Arini Dian; Jambak, Moehammad
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY VOLUME 8, NUMBER 1, APRIL 2025
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v8i1.20171

Abstract

Jakarta, the capital of Indonesia, is a coastal city shaped by geological and environmental processes over the past two million years of the Quaternary Period. The Jakarta Plain was formed by a mix of land sediments from the Cisadane and Citarum Rivers and marine sediments from the Java Sea. The southern region is a volcanic highland, while the city lies on lowlands with elevations ranging from 0 to 40 meters above sea level. Aims: to investigate the geological origin and sedimentary structure of the Jakarta Plain as a bay city situated between two major river deltas and to understand the implications of its geological development for spatial planning, environmental management, groundwater utilization, land subsidence, flood control, and coastal resource management, especially in the Jakarta Bay area, which features coral reef island ecosystems. Methodology and results: the research was conducted through field observations of geological outcrops and coral reef islands in Jakarta Bay, complemented by secondary data sources. The results indicate that the plain is filled by alternating layers of terrestrial and marine sediments, with strong geological connections to the surrounding Bodetabek region (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Conclusion, significance, and impact study: The study concludes that a thorough understanding of Jakarta’s sedimentary history is essential for mitigating geological risks and supporting sustainable urban development. Furthermore, Jakarta Bay’s coral reef islands hold considerable potential for tourism, underscoring the importance of integrated coastal and environmental planning based on sound geological insight.