Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Analisis Geokimia Hidrokarbon Berdasarkan Sampel Permukaan pada Sub-Cekungan X, Sulawesi Barat Desta, Barona Bella; Jambak, Moehammad Ali; Sutadiwiria, Yarra; Yusriani, Anggi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sub-Cekungan X merupakan salah satu cekungan yang termasuk kedalam Cekungan Makassar yang terletak di daerah Sulawesi Barat bagian timur yang diperkirakan dapat menghasilkan hidrokarbon dan berpotensi sebagai target penemuan lapangan baru dalam kegiatan eksplorasi hidrokarbon. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprakirakan potensi batuan induk dalam menghasilkan hidrokarbon. Litologi ini berada pada Formasi Kalumpang. Litologi ini terdiri dari batuserpih. Lokasi penelitian ini terletak di daerah Sulawesi Barat. Analisis ini menggunakan pengambilan contoh sampel permukaan FS-12. Metode penelitian ini terdiri dari analisis kandungan Total Organic Carbon (TOC), Rock-Eval Pyrolysis (REP) dan Tipe Kerogen. Berdasarkan hasil analisis TOC menunjukkan nilai kandungan TOC sebesar 0.62% menunjukan kualitas cukup. Hasil analisis Rock-Eval Pyrolysis menunjukan nilai Tmax sebesar 499°C termasuk kategori terlalu matang. Berdasarkan hasil cross plot antara nilai HI dan Tmax menunjukan nilai kematangan untuk menghasilkan hidrokarbon termasuk kedalam kategori tipe kerogen IV. Sampel FS-12 menunjukkan tidak dapat menghasilkan hidrokarbon hal ini dikarenakan nilai HI < 50.
BENTONITE APPLICATIONS IN SIMPLE PURIFICATION OF BULK COOKING OIL AS ALTERNATIVE SOLUTIONS FOR HOUSEHOLD COST EFFICIENCY Mira Meirawaty; Christin Palit; Dyah Ayu Setyorini; Moehammad Ali Jambak
Journal of Community Based Environmental Engineering and Management Vol. 5 No. 2 (2021): Vol. 5 No.2. September 2021
Publisher : Department of Environmental Engineering - Universitas Pasundan - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.273 KB) | DOI: 10.23969/jcbeem.v5i2.4471

Abstract

Utilization of Crude Palm Oil (Crude Palm Oil) in food cooking activities is a strong activity in Indonesian society, more than 80% of household activities use this type of oil to process food ingredients. The affordable price with a variety of packaging makes this type of cooking oil has many fans. A survey that has been conducted on residents of the Kalideres area with a total of 20 respondents stated that in addition to using new palm cooking oil in cooking activities, the majority of residents are also accustomed to using this oil used in cooking activities that require the deep-fried method. The quality of cooking oil is largely determined by the level of purity of the solution, the clearer the color of the solution, the better the quality, the darker the color of the solution indicates the presence of more impurities, the higher the saturated fatty acid emulsion, indicating poor cooking oil quality. This is what was raised in this community service (CS) activity, namely socializing alternatives to the use of purified bulk cooking oil. The purification material uses bentonite clay minerals which are heated and dissolved in a certain amount and duration of time which is able to maximize the adsorption power of impurities according to the natural structure of bentonite. CS activities carried out online include counseling and training activities for housewives in the economically densely populated Kalideres area. Through the socialization program for the purification of bulk cooking oil using bentonite clay minerals, it is hoped that residents will have an alternative to reduce the cost of processing food raw materials in a more effective and healthy way. This program is also expected to function as a medium to socialize the application of earth science in helping activities of daily living.
PERBANDINGAN KEMATANGAN ANTARA SUMUR LYS DAN KYS DI DARATAN SULAWESI BARAT BERDASARKAN ANALISIS GEOKIMIA Yarra Sutadiwiria; Moehammad Ali Jambak; Yeftamikha Yeftamikha
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 1, NOMOR 2, AGUSTUS 2020
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1930.129 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v1i02.7684

Abstract

Sumur eksplorasi LYS dan KYS merupakan dua sumur pertama yang dibor di Blok Bdg, daratan Sulawesi Barat oleh kontraktor Wilayah Kerja Eksplorasi. Beberapa analisis dan evaluasi geokimia dilakukan pada sampel sumur LYS dan KYS, yaitu analisis karbon organik total (TOC), rock eval pyrolysis (REP), reflektansi vitrinit (VR), jenis kerogen, kromatografi gas (GC), dan kromatografi gas/spektrometri massa (GC/MS). Untuk mengilustrasikan perbedaan dalam sejarah pembenaman dan kematangan thermal antara sumur LYS dan KYS, pemodelan sejarah pembenaman dan kematangan thermal telah dilakukan pada kedua sumur ini. Sumur LYS-1 merupakan sumur darat dangkal yang hanya melakukan penetrasi hingga Miosen Awal, yang secara thermal belum matang, sedangkan sumur KYS menembus hingga Eosen. Sedimen berumur Eosen diasumsikan matang lebih awal (sekitar 10Ma), karena adanya sedimen berumur Oligosen dan Miosen yang lebih tebal. Berdasarkan nilai TOC, VR, Tmax, profil kematangan, dan pemodelan sejarah pembenaman dan thermal dari sampel sumur LYS dan KYS, diasumsikan bahwa sampel sumur KYS lebih matang dibandingkan sampel sumur LYS.
GEOKIMIA BATUGAMPING FORMASI SALODIK, PADA LINTASAN AREA LUWUK DAERAH LUWUK, KABUPATEN BANGGAI, PROVINSI SULAWESI TENGAH Gheovany Tresna; Moehammad Ali Jambak
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.952 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8930

Abstract

Pesatnya perkembangan akan pembangunan infrastruktur di Indonesia mengakibatkan meningkatnya pula kebutuhan akan bahan baku untuk pembangunan salah satunya semen. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mencari lahan ekspklorasi baru perlu ditingkatkan agar kebutuhan konsumen terpenuhi. Sehingga pembangunan akan berjalan dengan baik. Formasi Salodik merupakan salah satu formasi batuan sedimen dengan litologi batugamping dan sekidikit batupasir pada bagian bawahnya, yang terlertak di daerah Luwuk dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui litofasies dan kualitas batugamping daerah penelitian sebagai bahan baku semen berdasarkan data sayatan petrografi dan analisa kimia dengan menggunakan  XRF (X-Ray Flourosence) pada sample batuan yang didapat dari daerah penelitian.  Berdasarkan pengamatan melalui sayatan petrografi, maka litofasies pada batugamping Formasi Salodik adalah Large Foram Wackstone, Skeletal Wackstone, Mollusca Wackestone. Dari hasil analisis kimia yang dilakukan, batugamping pada daerah penelitian memiliki kandungan CaO yang tinggi dan MgO yang rendah. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan batugamping pada daerah penelitian merupakan bahan baku semen yang memiliki kualitas yang baik.
FACIES DISTRIBUTION OF KAIS FORMATION IN “X” FIELD, SALAWATI BASIN, WEST PAPUA, INDONESIA Rifky Nuraza Putra; Moehammad Ali Jambak
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1927.878 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8933

Abstract

Daerah penelitian lapangan “X” terletak di Formasi Kais, Cekungan Salawati, Papua Barat, Indonesia. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginterpretasikan fasies karbonat, beserta penyebarannya, baik secara vertikal maupun horizontal. Penelitian dimulai dengan penafsiran litostratigrafi menggunakan data log dan sayatan tipis, untuk membuat type log. Dilanjut dengan analisis sikuen stratigrafi dan reef system untuk menentukan penyebaran, dengan bantuan data seismik untuk dikorelasikan dengan sumur-sumur lainnya. Dari hasil analisis, terdapat 5 fasies pada daerah penelitian, yaitu: Skeletal Debris Packstone-Wackestone, Coral Algal Grainstone – Boundstone, Skeletal Wackestone, Skeletal Packstone dan Coral Algal Packstone. Terdapat pula 4 reef system, yaitu; Back reef, reef crest, fore reef dan off reef. Untuk mencapai tujuan akhir dari penelitian ini, maka dibuat peta penyebaran fasies.
Sosialisasi Pengolahan Limbah Tempurung Kelapa dan Kulit Kacang Tanah Menjadi Briket di Kelurahan Sidomukti, Kisaran Barat Yusraida Khairani Dalimunthe; Listiana Satiawati; Moehammad Ali Jambak; Maman Djumantara
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 3 No 2 (2021): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.578 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v3i2.9223

Abstract

Pengabdian   kepada   Masyarakat   yang   dilakukan ini   bertujuan   untuk memberikan  pengetahuan  tentang  energi  terbarukan  khususnya  briket yang berasal dari limbah biomass kepada warga di Kelurahan Sidomukti, Kisaran Barat,  Kabupaten  Asahan,  Sumatera  Utara. Keterbatasan  pengetahuan  dan informasi   masyarakat   mengenai   energi   terbarukan   khususnya   biomass menjadi topik yang akan dibahas. Kegiatan dilakukan pada tanggal 28 Maret 2021 bertempat  di Jalan  Arwana,  Lingkungan  1,  Sidomukti,  Kisaran  Baratyang diikuti  oleh warga setempat.  Diawali dengan  menyebarkan angket pra sosialisasi untuk mengetahui  pengetahuan warga terkait energi  terbarukan khususnya biomass sebelum  dilakukannya sosialisasi,  kemudian  dilanjutkan dengan   sosialisasi   berupa   pemaparan   tentang   energi   terbarukan yang bersumber  dari  limbah  biomass  yaitu  tempurung  kelapa  serta  kulit  kacang tanah, cara pembuatannya serta manfaatnya melalui presentasi dan video, lalu diakhiri dengan  menyebarkan  angket evaluasi untuk  melihat  sejauh  mana manfaat  dari  sosialisasi  yang  telah  diberikan. Dari angket  evaluasi  yang diberikan  setelah  sosialisasi,  terlihat  ada  peningkatkan  pengetahuan warga tentang energi  terbarukan yang  bersumber  dari  limbah biomass,  dimana  20 warga  merasa  bahwa  kegiatan  sosialisasi  ini  bermanfaat  dan  menambah pengetahuan mereka terkait biomass yang terbuat dari tempurung kelapa dan kulit  kacang  tanah, yang selanjutnya diharapkan mampu  diterapkan pada kehidupan  sehari-hari  oleh wargadi Kelurahan  Sidomukti,  Kisaran  Barat untuk menanggulangi masalah limbah juga masalah akan terbatasnya energi saat ini.
Geochemical Characterization of Coal, Carbonaceous Shale, and Marine Shale As Source Rock in West Sulawesi, Indonesia Yarra Sutadiwiria; Muhammad Burhannudinnur; Moehammad Ali Jambak; Cahyaningratri Prima Riyandhani; Yeftamikha Yeftamikha
Indonesian Journal on Geoscience Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Geological Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17014/ijog.9.3.303-314

Abstract

DOI:10.17014/ijog.9.3.303-314The eastern part of the Makassar Strait has not achieved significant success in the petroleum exploration stage. In general, exploration wells in this area have not found hydrocarbons to date. Most of the problems experienced by these wells are geochemical-related, including the absence of a source rock where the hydrocarbon is formed, immature source rock, and low volume of hydrocarbon. Therefore, this study aims to find potential Eocene source rock in West Sulawesi. It commenced by determining the paleofacies followed by the geochemical analysis of well cutting and surface samples. The geochemical analyses conducted are total organic carbon (TOC), rock eval pyrolysis (REP), kerogen type, vitrinite reflectance (VR), and gas chromatography/mass spectrometry (GC/MS). The samples that have a potential as an Eocene source rock were coal, as well as carbonaceous and marine shale. Based on the plotting of relative abundance for sterane (C27 - C29), the coal and carbonaceous shale had the input from terrestrial organic material with a contribution from marine, while marine shale had the input from marine organic material and contribution from terrestrial. Furthermore, coal and carbonaceous shale had a relatively high proportion of C29 sterane compared to C27 and C28, while marine shale had a relatively high proportion of C27 compared to C28 and C29. The higher plants also contributed to the organic matter in carbonaceous shale and coal samples, as indicated by the abundance of oleanane/C 30 hopane and the other significant content of resin biomarker. In accordance with the objectives of the study, it was found that during the Eocene, the type of source rock in the eastern side of the province varied, starting with coal and carbonaceous shale in the upper intertidal-fluviodeltaic environment, and marine shale sediments from the source facies of marine algal.
SOSIALISASI KUALITAS AIR DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI DESA LEUWIJAMBE SENTUL KABUPATEN BOGOR Surya Darma Hafiz; Moehammad Ali Jambak; Firman Herdiansyah; Listiana Satiawati
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 4 No 2 (2022): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jamin.v4i2.14404

Abstract

Air merupakan sumber kehidupan untuk mahluk hidup. Jika tidak ada air maka tidak akan bisa kita hidup dengan baik. Kegiatan PkM dilaksanakan di Desa Leuwijambe, Kadumanggu Sentul, Kabupaten Bogor. Sampel air yang didapatkan dari 4 lokasi selanjutnya di uji kualitasnya di laboratorium air, Jakarta. Demi meningkatkan kesadaran akan penjagaan lingkungan sekitar sehingga air mempunyai kualitas yang baik merupakan tujuan utama acara sosialisasi ini dilakukan. Berdasarkan hasil dari laboratorium air, kualitas air di desa ini cenderung berkualitas rendah dan tidak dapat untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit hingga berujung kematian. Maka dari itu, masyarakat dihimbau untuk menjaga kebersihan di sekitar tempat tinggalnya dan juga menjaga agar kualitas air menjadi lebih baik. Buruknya kualitas air di daerah ini dilihat dari faktor banyaknya bakteri E.coli dalam air sumur yang ada di sekitar tempat tinggal warga. Banyaknya bakteri, tingkat pH rendah, dan kandungan kimia seperti mangan dan nitrat yang tidak memenuhi standar baku dari permenkes tahun 2017 dalam air juga memperburuk kualitas air di daerah ini. Sehingga perlu dilakukan perlakuan khusus selain menjaga lingkungan hidup juga memperhatikan dan melakukan filter air supaya masyarakat bisa mendapatkan air dengan kualitas yang baik dan jauh dari berbagai penyakit.
ANALISIS FAKTOR KEAMANAN GEOMETRI LERENG DISPOSAL TAMBANG TERBUKA BATUBARA PT.PETROSEA, KALIMANTAN TIMUR: ANALYSIS OF SAFETY FACTORS FROM GEOMETRY DISPOSAL OPEN PIT COAL MINING PT. PETROSEA, EAST KALIMANTAN Christmas Age Putra Saragih; Ramadhan Adhitama; Rico Barus; Moehammad Ali Jambak
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 4, NOMOR 1, FEBRUARI 2023
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jogee.v4i1.14411

Abstract

Lereng yang tidak stabil menjadi masalah dalam proses pertambangan batubara maupun mineral di ruang terbuka. . Salah satu perusahaan pertambangan yang berlokasi di daerah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur yaitu PT. Petrosea. Dimana pada daerah penelitian memiliki beberapa lereng yang sudah ditimbun dan perlu dilakukan evaluasi factor keamanannya agar aktivitas pertambangan selalu berjalan tanpa gangguan. Metode yang digunakan dalam mengevaluasi kestabilan lereng pada penelitian adalah Limit Equilibrium Methode dimana menggunakan uji triaxial material pada timbunan. Pada daerah penelitian didapati timbunan disposal yang memiliki factor keamanan >1,25.
ANALISIS BESAR BUTIR DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA UTARA Tengku Rafiyansyah Fajri; Dewi Syavitri; Moehammad Ali Jambak
Jurnal Eksakta Kebumian Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL EKSAKTA KEBUMIAN (JEK)
Publisher : Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pulau Pari adalah salah satu pulau kecil yang termasuk ke dalam wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Pada penelitian ini diambil sampel sejumlah 15 buah dari sekitar Pulau Pari, dengan menggunakan hand auger. Sampel tersebut kemudian dilakukan uji granulometri. Dari hasil analisi ini kemudian didapatkan grafik histogram dan kurva kumulatif. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Dari 15 sampel yang di analisis garnulomertri, dapat dibagi atas 3 kelompok: Kelompok 1: berlokasi di Lokasi pengamatan ID, IIC, IIIA, IIIC, IVD. Dengan ukuran butir very coarse sand, dan lingkungan pengendapan mud. Kelompok 2: berlokasi di lokasi pengamatan IVA dan IVC. Dengan ukuran butir coarse sand, dan lingkungan pengendapan mud. Kelompok 3: berlokasi di lokasi pengamatan IIB. Dengan ukuran butir medium sand dan lingkungan pengendapan estuarine sand. Kelompok 4: berlokasi di lokasi pengamatan IA, IB, IC, IIA, IID, IIID, IVB. Dengan ukuran butir silty sandstone dan lingkungan pengendapan estuarine sand. Dari data diatas, dapat diketahui bagian selatan pulau memiliki kuat arus yang lebih tinggi dibanding bagian utara pulau. Ditemukan adanya anomali, yaitu pada daerah IVB yang berada di daerah dengan kuat arus tinggi memiliki ukuran butir yang harus. Hal ini dipengaruhi oleh adanya pengaruh abrasi yang kuat di bagian selatan pulau, dan juga adanya pengaruh aktivitas manusia di daerah tersebut. Kata Kunci : Granulometri, Pulau Pari, Lingkungan Pengendapan Abstract Pari Island is one of the small islands that belong to the Thousand Islands region, North Jakarta. In this study 15 samples were taken from around Pari Island, using a hand auger. The sample is then subjected to granulometry testing. From the results of this analysis then obtained histogram graphs and cumulative curves. From the results of the above research, it can be concluded as follows: From the 15 garnulomertri analysis samples, they can be divided into 3 groups: Group 1: located at ID, IIC, IIIA, IIIC, IVD. With very coarse sand grain size, and mud depositional environment. Group 2: located at IVA and IVC observation sites. With coarse sand grain size, and mud depositional environment. Group 3: located at the observation site IIB. With medium sand grain size and estuarine sand depositional environment. Group 4: located at observation sites IA, IB, IC, IIA, IID, IIID, IVB. With the grain size of silty sandstone and estuarine sand depositional environment. From the data above, it can be seen that the southern part of the island has a higher current strength than the northern part of the island. Anomalies were found, namely in the area of ​​IVB which is in an area with high currents having a grain size that must be. This is influenced by the strong influence of abrasion in the southern part of the island, and also the influence of human activities in the area. Keywords: Granulometry, Pari Island, Depositional Environement