Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STUDI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA DI PONDOK PESANTREN AL-QODIRI JEMBER ISHANA BALAPUTRA; SUHARTA
MEDICAL JURNAL OF AL-QODIRI Vol. 6 No. 2 (2021): Edisi September
Publisher : Program Studi Keperawatan dan Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Al-Qodiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52264/jurnal_stikesalqodiri.v6i2.95

Abstract

Latar belakang: Perilaku hidup bersih dan sehat anak pondok pesantren sulit diubah. Penyebabnya karena kurangnya pengetahuan, keterbatasan sumber daya, dan minimnya pelaksanaan pendidikan kesehatan. Dampaknya, banyak masalah kesehatan yang muncul seperti cacingan, diare, sakit gigi, penyakit kulit, kekurangan gizi, dan sebagainya. Padahal pondok pesantren dipandang tempat yang strategis untuk mempromosikan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang delapan indikator PHBS dan kaitannya dengan pendidikan kesehatan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cros-sectional study dengan melibatkan 86 siswa sebagai responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling. Instrumen yang digunakan yakni kuesioner untuk mengetahui karakteristik demografi dan kuesioner untuk mengukur pengetahuan siswa tentang PHBS yang berisi 8 indikator PHBS. Teknik analisis menggunakan chi-square dengan nilai signifikansi (p < 0,05). Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tidak merokok di sekolah dengan pendidikan kesehatan (p < 0,05). Siswa yang mendapatkan pendidikan kesehatan (82,5%) memiliki pengetahuan yang tinggi tentang peraturan tidak merokok di sekolah. Kesimpulan: Sekolah berbasis pondok pesantren perlu lebih meningkatkan program pendidikan kesehatan terkait personal hygiene dan sanitasi lingkungan untuk meningkatkan kemandirian siswa tentang praktik kesehatan.
DUKUNGAN SOSIAL MENGURANGI BEBAN PENGASUHAN ANAK DENGAN DISABILITAS INTELEKTUAL SELAMA MASA PANDEMI COVID19 DI KABUPATEN JEMBER SUHARTA; ISHANA BALAPUTRA
MEDICAL JURNAL OF AL-QODIRI Vol. 6 No. 2 (2021): Edisi September
Publisher : Program Studi Keperawatan dan Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Al-Qodiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52264/jurnal_stikesalqodiri.v6i2.101

Abstract

Latar belakang: Masa pandemi COVID-19 adalah masalah besar bagi seluruh negara dari sudut pandang Kesehatan dengan karakter corona virus disease yaitu kecepatan penularan dan konsekuensi kematian bagi individu dengan penyakit penyerta (comorbid disease). Individu DI adalah salah satu kelompok di komunitas yang rentan terhadap inveksi COVID-19, akibatnya orang tua sebagai pengasuh atau pendamping utama anak dengan DI memiliki beban tinggi selama masa pandemi. Metode: peneltian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan melibatkan 59 responden (orang tuda individu DI). Social support questionnaire (SSQ)dan Zarit Burden Interview (ZBI) digunakan dalam pengumpulan data. Analisa data penelitian ini menggunakan spearmen rho. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan tingkat beban pengasuhan dengan nilai p = 0,002, r = 0,314, mayoritas dukungan sosial dalam ketogori cukup 47,45 % dan kategori kurang baik 40,6%, sedangkan pada beban pengasuhan berada pada ketegori sedang 33,8% dam berat (52,5 %). Kesimpulan: Pentingnya dukungan sosial yang konsisten pada orang tua atau keluarga yang memiliki anak DI karena dukungan sosial yang baik adalah cara menjaga Kesehatan emosional bagi orang tua DI.
FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KUALITAS HIDUP CAREGIVERS PADA INDIVIDU SINDROM DOWN : LITERATURE REVIEW SUHARTA
MEDICAL JURNAL OF AL-QODIRI Vol. 5 No. 2 (2020): Edisi September
Publisher : Program Studi Keperawatan dan Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Al-Qodiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52264/jurnal_stikesalqodiri.v5i2.105

Abstract

Mengasuh individu dengan Sindrom Down (SD) dengan banyaknya keterlambatan dan kecacatan baik secara mental maupun fisik menjadikan orang tua atau pengasuh (caregivers) cenderung mengalami beban yang lebih tinggi, dimana secara langsung bepengaruh pada kualitas hidup mereka sebagai caregivers. Tujuan: mengetahui faktor yang berpengaruh pada kualitas hidup caregivers individu dengan SD. Desain: literature review. Metode: Pencarian artikel pada database jurnal yang relevan termasuk Scopus (n=27), Science Direct (n=141), dan Google Scholar (n=170) dengan menggunakan kombinasi pencarian:“quality of life“ and “cargivers” or “kualitas hidup” and “ pengasuh “ or ”orang tua” or “pendamping“ and “sindrom down” . Peneliti meninjau (n=10) artikel dari (n=338) artikel yang diidentifikasi. Hasil: lima jurnal menyebutkan faktor dukungan keluarga, dukungan sosial, status ekonomi, kondisi fisik-kesehatan dan penerimaan kepada individu SD adalah faktor yang berpengaruh pada kualtias hidup caregiver Kesimpulan: Secara garis besar peneliti menemukan lima faktor yang berpengaruh pada kualitas hidup caregivers anak-remaja dengan SD. Penting untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terkait kualitas hidup individu SD dengan cakupan yang lebih luas dan beragam guna mendapatkan landasan teoritis sebagai dasar untuk perumusan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENENTUAN MITRA KERJA PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SUBANG Suharta; Rino Gupitha
Global Vol. 8 No. 1 (2021): GLOBAL
Publisher : FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.168 KB)

Abstract

Mitra merupakan sumber daya manusia yang merupakan salah satu aspek yang berperan penting dalam perkembangan sebuah perusahaan maupun lembaga struktural lainnya. Dalam hal penentuan mitra kerja pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang mengalami kesulitan untuk menentukan mitra kerja yang kompeten. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian mengenai pengelolaan mitra kerja langsung ke lokasi penelitian yang bertujuan untuk melihat langsung proses yang berjalan. Proses pengelolaan mitra masih dilakukan manual dan sering terjadi kesalahan terlebih lagi mitra sering mendapatkan pekerjaan lebih dari satu pekerjaan pada saat yang bersamaan tentunya itu menghambat pekerjaan mitra itu sendiri.Pada penelitian ini penulis mengembangkan Sistem Informasi Penentuan Mitra Kerja untuk membantu proses penentuan mitra kerja dari melakukan pengelolaan data mitra, membuat status mitra bekerja, menentukan mitra kerja. Sehingga mitra tidak akan bisa menerima pekerjaan lebih dari satu dan pekerjaan mitra bisa lebih optimal berdasarkan kemempuannya. Dalam pengembangan Sistem Informasi Penentuan Mitra Kerja ini menggunakan beberapa diagram pemodelan diantaranya diagram use case, activity diagram, class diagram, dan squance diagram.Dalam melakukan pengambilan keputusan menggunakan penilaian pada setiap mitra berdasarkan kriteria-kriteria yang ada, dengan begitu mitra yang kompeten adalah mitra yang memiliki nilai tertinggi.Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam proses penentuan mitra kerja pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang.
Mindfulness Berbasis Spiritual Sebagai Upaya Menjaga Kondisi Psikososial Pasien Breast Cancer Selama Kemoterapi Ishana Balaputra; Dwi Indah Lestari; Suharta
MEDICAL JURNAL OF AL-QODIRI Vol. 8 No. 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : Program Studi Keperawatan dan Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Al-Qodiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52264/jurnal_stikesalqodiri.v8i2.306

Abstract

Pendahuluan: Indonesia memiliki prevalensi breast cancer tertinggi kedua di Asia Pasifik sebesar 17% setelah China (41%). Depresi dan kecemasan adalah dua komorbiditas kejiwaan yang paling umum terjadi pada pasien breast cancer ditambah lagi dampak fisik kemoterapi akan semakin memperberat kondisi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi perawat untuk merencanakan intervensi keperawatan sebagai solusi mengatasi masalah psikologis pasien breast cancer selama sakit. Salah satu pilihan intervensi non-farmakologi yang dapat diterapkan yakni intervensi mindfulness berbasis spiritual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek intervensi mindfulness berbasis spiritual terhadap kondisi psikososial (depresi, cemas, stres) pasien breast cancer selama kemoterapi. Metode: Penelitian ini berjenis pre-eksperimental dengan pendekatan one group pre-post-test design. Sampel diambil di RS. Baladhika Husada Jember sebanyak 18 responden menggunakan teknik accidental sampling sesuai kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah DASS21 (Depression Anxiety Stress Scale 21) yang terdiri dari 21 item pernyataan diri. Uji statistik menggunakan Wilcoxon dan dianalisis dengan SPSS versi 20.0. Intervensi yang diberikan adalah terapi mindfulness berbasis spiritual yang dikembangkan oleh Wahyuningsih et al., (2019). Hasil: Hasil p-value >0,05 menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan terapi mindfulness berbasis spiritual terhadap kondisi depresi responden. Namun, terdapat pengaruh yang signifikan terapi tersebut terhadap kondisi kecemasan dan stres (p-value <0,05). Kesimpulan: Terapi mindfulness berbasis spiritual tidak terbukti dapat menurunkan depresi pada pasien breast cancer yang menjalani kemoterapi namun dapat menurunkan kecemasan dan stres. Akan tetapi, terapi ini tetap sangat bermanfaat sebagai intervensi psikososial pasien breast cancer yang sedang menjalani kemoterapi.
Differences in Caregivers’ Burden in Caring for Children with Intellectual Disabilities who Attend Formal And Non-Formal Education Suharta; Hasan Huda, Muhammad; Widianti, Wina; Setiawan, Henri
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 5 No. 3 (2022): International Journal of Nursing and Health Services (IJHNS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Children with Intellectual Disabilities (ID) or mental disorders caused by genetic disorders have a higher risk of morbidity and mortality than normal individuals. Long dependence causes the caregiver burden to increase. Objective: To measure the difference in caregiver burden on ID children attending formal and non-formal education. Method: The type of research used is observational analytic with a cross-sectional approach. The number of samples was 85 respondents, with 55 parents with children in formal education and 30 having non-formal education. The research instrument used the ZBI (Zarit Burden Interview) questionnaire. Statistical data were analyzed using the Mann-Whitney U Test. Results: A total of 42 (76.4%) respondents with ID children attending formal education has no burden, while 28 (93.3%) respondents with non-formal education ID children considered it moderate. Conclusion: The Mann-Whitney U Test shows a significant value of < 0.000  or < 0.05, which states that there is a significant difference between the burden of caregivers for ID children and formal and non-formal education. For future research, we recommend that the classification of formal and non-formal education be explained in more detail by involving inclusive education and home-schooling
Analisis Kebijakan Pendidikan Islam dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia Suharta; Zonya Rubeka Bawengan; Ahmad Subagyo; Muhamrnad Sofian
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 7 No. 9 (2025): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v7i9.8514

Abstract

Islamic education holds a strategic role in shaping character and enhancing the quality of human resources in Indonesia. Amid the complexity of a multicultural society and the ever-changing global landscape, Islamic education is compelled to undergo substantive transformation. This study analyzes the direction and implementation of Islamic education policies and evaluates their contribution to improving educational quality. Using a qualitative approach and literature-based method, data were collected from policy documents, scholarly publications, and relevant previous research. The findings indicate that the government has enacted several strategic measures, including madrasah revitalization, integrative curriculum strengthening, teacher competency development, and accreditation-based management reform. However, policy implementation at the institutional level faces various obstacles, such as inadequate infrastructure, low digital literacy, and suboptimal human resource support. The study underscores the importance of contextual, adaptive, and participatory policy formulation. Furthermore, collaboration among government, communities, and educational institutions is vital for reinforcing the role of Islamic education as a foundation for national character building. A more systemic and responsive approach to local needs and global challenges is expected to enable Islamic education to make a tangible contribution to the sustainable enhancement of national educational quality.
Manajemen Strategi Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan Islam untuk Penguatan Kompetensi, Kinerja, dan Profesionalisme Tenaga Pendidik Neni Handayani; Ahmad Subagyo; Muhamad Sofian Hadi; Suharta
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 7 No. 9 (2025): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v7i9.8541

Abstract

In 2020, the World Bank conducted a Service Delivery Indicator (SDI) survey to measure the performance and quality of education services. The survey was conducted in 263 schools under the auspices of the Ministry of Religious Affairs (Kemenag) and 87 elementary schools under the Ministry of Education and Culture. One of the results was the high level of teacher absenteeism in the basic education system in Indonesia, with almost one in four teachers (23.5 percent) absent from class on a given day. Most of these absences were officially permitted, indicating that the education management system needs to be improved. Human Resource Management (HR) in Islamic education has a strategic role in improving the quality of Islamic Educational Institutions (LPI). By referring to various theories of HR management, competence, performance, and professionalism, this study aims to analyze effective HR management strategies that can improve the quality of HR so that education services are also of high quality. Through a qualitative approach, data obtained from the analysis of various literatures, this study identifies various strategies that can be applied to achieve these goals. The results of the study indicate that training, development, and performance evaluation are key elements in effective HR management, in addition to the need for HR planning, compensation and rewards. It was also found that a holistic approach based on Islam can improve the effectiveness of human resource management in education, thus having a positive impact on the quality of educators (Ilhamsyah, 2024). This study also identified research gaps and novelties in the development of human resource management in Islamic educational institutions. Recommendations are given to stakeholders to develop more comprehensive policies in the management of Islamic educational human resources.
Pendidikan Islam dalam Konteks Makro dan Mikro: Implementasi Konsep dan Praktik di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan Nazifah Husainah; Neni Handayani; Suharta; Najmi Ulya; Raspa Laa
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 7 No. 9 (2025): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v7i9.8675

Abstract

Islamic education plays a strategic role in shaping students’ character, spiritual depth, and social competence. At the macro level, it is integrated into national policy frameworks, the formal education system, and broader challenges posed by globalization and modernization. At the micro level, Islamic education is realized through everyday practices within educational institutions, notably in pesantren. This study explores the implementation of Islamic education in the micro context of Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami, South Jakarta, focusing on classroom learning, social interaction, and students’ daily life activities. Employing a qualitative approach with an exploratory case study design, data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis. The study identifies five key themes: the alignment between national and local visions, the presence of transformational leadership, active community involvement, managerial innovation, and limitations in human resource capacity. The findings also highlight major challenges such as imbalanced curricula and organizational resistance to change. Nevertheless, the pesantren adopts effective strategies including continuous professional development, contextual curriculum development, and alumni engagement to strengthen institutional resilience. The study underscores the significance of integrating macro policy with micro-level implementation to build an adaptive, sustainable, and contextually relevant model of Islamic education that addresses both national goals and local realities.
SWOT ANALYSIS OF TRANSHIPMENT RELAXATION IMPACT ON MEASURED FISHING PROGRAM (PIT) POLICY IMPLEMENTATION Purwanto, Hadi; Suharta; Bintoro, Sigit; Pratama, Fajar Surya; Maulana, Irwan
Jurnal Penelitian Perikanan Laut (Albacore) Vol 9 No 2 (2025): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.9.2.125-139

Abstract

The Ministry of Maritime Affairs and Fisheries prioritizes measured fishing policy. The shift from pre-production to post-production fishing policy is unprecedented in Indonesia. The initial fisheries product levy (PHP) is now paid after the fishing operation based on fish species and amount. The Measured Fishing (PIT) mandated in Government Regulation 11 of 20203 has unnerved fishing businesses. The Minister of Maritime Affairs and Fisheries of Indonesia issued Circular (SE) B.1954/MEN-KP/XI/2023 to allow fishing vessels to tranship their catches at sea. This study employed SWOT. SWOT analysis plans outcomes. S is strength, W is weakness, O is opportunity, T is threat. This study used SWOT analysis to recommend using a good Fishing Vessel Monitoring System to help the Measured Fishing Program (MFP) to catch fish effectively and legally. The PIT program manages and regulates fishing to not exceed available resources and prevent illegal or detrimental fishing, improves port infrastructure to reduce IUU fishing with a stricter reporting system, improves catch data accuracy by using new technology to monitor and record fish types and numbers, and improves policy implementation and supervision to prevent climate change from harming mariculture. Key words: transhipment, Measured Fishing Program (MFP), post-production