Articles
REPRESENTASI WUJUD BUDAYA DI MASYARAKAT MULTIKULTURALISME DALAM NOVEL BURUNG-BURUNG RANTAU KARYA Y.B MANGUNWIJAYA
Lestari, Erma
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (236.451 KB)
|
DOI: 10.22219/kembara.v3i2.5176
Penelitian ini merupakan hasil telaah Representasi wujud budaya di masyarakat multikulturalisme dalam novel Burung-Burung Rantau karya Y.B Mangunwijaya. Novel tersebut dipilih karena isi cerita yang disajikan sangat menarik memberikan makna yang segar atas keadaan multikulturalisme di Indonesia. Peneliti juga mempunyai alasan lain dalam memilih novel tersebut karena dilihat dari segi pengarang Y.B Mangunwijaya yang memiliki wawasan global yang sangat luas dan berbobot yang dituangkan melalui hasil karya sastranya. Tujuan penelitian dilakukan untuk memperoleh deskripsi tentang wujud budaya multikultural. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi dalam pandangan sosiologi sastra. Sumber data penelitian adalah teks novel Burung-Burung Rantau karya Y.B Mangunwijaya yang mengandung wujud budaya. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik ekplorasi penjelajahan data. Data diperoleh berupa satuan satuan cerita utuh yang menggambarkan tentang representasi wujud budaya pada masyarakat multikulturalisme dalam novel Burung-Burung Rantau karya Y.B Mangunwijaya. Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa wujud budaya multikultural meliputi: (a) perilaku dalam menyikapi etika yang berlaku di masyarakat, (b) perilaku dalam menyikapi pemikiran masyarakat tentang sistem pengetahuan.
KRITIK JUDISIAL DALAM NOVEL LANANG KARYA YONATHAN RAHARDJO (KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK)
Kamhar, Muhammad Yusi;
Lestari, Erma
Jurnal Bindo Sastra Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Bindo Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32502/jbs.v3i2.1985
Tulisan ini akan mengemukakan dan mendeskripsikan hasil analisis secara kritis terkait dengan kritik judisial dengan kajian strukturalisme genetik. Hal-hal yang deskripsikan dalam analisis adalah pandang dunia pengarang yang meliputi, latar belakang pendidikan pengarang, latar belakang sosial pengarang, latar belakang budaya (adat), latar belakang ideologi pengarang (agama). Analisis ini difokuskan pada kritik sastra judisial dengan kajian strukturalisme genetik. Peneliti akan memberikan suatu penilaian dan strukturalisme genetik pada novel Lanang karya Yonathan Rahardjo. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian berupa karya sastra novel yang berjudul Lanang karya Yonathan Rahardjo, tebal buku 440 halaman, diterbitkan oleh Pustaka Alvabet. Bentuk data yang dijaring berupa sekuel atau kutipan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf yang memiliki keterkaitan dan menggambarkan aspek kejiwaan tokoh-tokoh dalam novel. Hasil penelitian ini mendeskripsikan strukturalalisme genetik pengarang dan hasil kritik judisial yang dilakukan oleh peneliti sebagai bentuk satu kesatuan yang utuh dan membangun isi cerita dalam novel Lanang.
REPRESENTASI WUJUD BUDAYA DI MASYARAKAT MULTIKULTURALISME DALAM NOVEL BURUNG-BURUNG RANTAU KARYA Y.B MANGUNWIJAYA
Erma Lestari
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 3 No. 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22219/kembara.v3i2.5176
Penelitian ini merupakan hasil telaah Representasi wujud budaya di masyarakat multikulturalisme dalam novel Burung-Burung Rantau karya Y.B Mangunwijaya. Novel tersebut dipilih karena isi cerita yang disajikan sangat menarik memberikan makna yang segar atas keadaan multikulturalisme di Indonesia. Peneliti juga mempunyai alasan lain dalam memilih novel tersebut karena dilihat dari segi pengarang Y.B Mangunwijaya yang memiliki wawasan global yang sangat luas dan berbobot yang dituangkan melalui hasil karya sastranya. Tujuan penelitian dilakukan untuk memperoleh deskripsi tentang wujud budaya multikultural. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi dalam pandangan sosiologi sastra. Sumber data penelitian adalah teks novel Burung-Burung Rantau karya Y.B Mangunwijaya yang mengandung wujud budaya. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik ekplorasi penjelajahan data. Data diperoleh berupa satuan satuan cerita utuh yang menggambarkan tentang representasi wujud budaya pada masyarakat multikulturalisme dalam novel Burung-Burung Rantau karya Y.B Mangunwijaya. Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa wujud budaya multikultural meliputi: (a) perilaku dalam menyikapi etika yang berlaku di masyarakat, (b) perilaku dalam menyikapi pemikiran masyarakat tentang sistem pengetahuan.
Pemanfaat Sosial Media Youtube Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia DI Perguruan Tinggi
Muhammad Yusi Kamhar;
Erma Lestari
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33366/ilg.v1i2.1356
Mata kuliah Bahasa Indonesia berperan terhadap perkembangan sosial, intelektual, dan emosional peserta didik. Mata kuliah bahasa Indonesia diharapkan dapat membantu peserta didik untuk membentuk karakter berbahasa sopan, budaya, mengemukakan pendapat dengan baik, dan meningkatkan kemampuan analisis serta imajinatif. Mata kuliah bahasa Indonesia memiliki problematika terbesar, yaitu kurangnya kreativitas metode dan media ajar sehingga membuat peserta didik jenuh mengikuti proses belajar-mengajar di kelas. Penulis mencoba mengungkapkan perlu adanya pembaharuhan media ajar. Media ajar yang digunakan harus dekat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik seperti media sosial khususnya YouTube. Belajar dan ngobrol santai dengan keluarga sering menggunakan sosial media. Era globalisasi dan teknologi sosial media dari kehidupan masyarakat modern. Kebiasaan menggunakan media sosial ini secara tidak langsung dapat menjadikan penggunanya mengakses informasi dan mempelajari informasi yang diaksesnya, sehingga tidak heran jika saat ini perekembangan dan penyebaran bahasa berjalan dengan sangat cepat. Era digital ini menandai bahwa saat ini masyarakat sudah menjadi masyarakat yang modern. Sosial media yang digunakan pada penelitian ini, yaitu YouTube.
PEMEROLEHAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI B2 (BAHASA KEDUA) PADA ANAK DOWN SYNDROME DI LKS DARUL AZHAR
Erma Lestari;
Cattleya Wahyu Pravitha;
Muhammad Yusi Kamhar
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 5, No 1 (2022): Inteligensi Vol.5 No.1
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33366/ilg.v5i1.3501
This study aims to determine the acquisition of Indonesian as a second language in children with Down syndrome. This research is important to be improved in order to improve the ability to speak Indonesian because it is the language of unity in Indonesian society. The research used qualitative method with samples obtained from 20 children with special needs at the LKS Darul Azhar orphanage through interviews and dialogue with children with special needs at the LKS Darul Azhar orphanage. These children are Down syndrome children who are introduced to Indonesian as B2 or a second language to learn, although not as fast as ordinary children. Environmental support and teaching methods for acquiring a second language greatly affect the tempo of acquiring B2. The acquisition of a second language (Indonesian) in Down Syndrome children needs to be developed because it has a positive impact on the development of communication which is also supported by the process of acquiring learning through training in vowel errors, preliminary tests through pronunciation of words and expressions, finding and characterizing lexical and grammatical.
Deiksis dalam Tuturan Komik Dodit Mulyanto di Acara Komedi Tunggal Indonesia (SUCI)
Winarsih, Anis Dwi;
Yustisia, Karlina Karadila;
Lestari, Erma
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2021): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (456.178 KB)
|
DOI: 10.54371/jiip.v4i1.210
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan deiksis ang digunakan dalam acara komedi tunggal. Deiksis merupakan kata yang memiliki referen berubah-ubah. Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif. Sumber data diperoleh dari video Dodit Mulyanto saat melakukan komedi tunggal. Kemudian, video tersebut ditranskripsikan agar lebih mudah dalam menganalisis deiksis. Berdasarkanhasil dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa deiksis yang terdapat dalam tuturan komik Dodit Mulyanto pada acara komedi tunggal terdiri dari empat jenis, yaitu deiksis persona, deiksis tempat, deiksis waktu dan deiksis wacana.
Cross-Cultural Language Impoliteness: A Literature Review
Muhammad Yusi Kamhar;
Anas Ahmadi;
Erma Lestari;
Karlina Karadila Yustisia
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33752/disastri.v6i1.5873
This literature review study is based on empirical phenomena that show that the phenomenon of language impoliteness across cultures is increasingly worrying. The implications of the phenomenon of language impoliteness often trigger various social problems among cross-cultural communities. Various forms of language impoliteness are often found, including violating the maxims of politeness and engaging in verbal violence, which, of course, can cause fatal problems. This literature review research aims to describe how much previous research in the last three years discussing language impoliteness was searched through electronic databases, namely Google Scholar, Taylor & Francis Online, and ScienceDirect. Meanwhile, the second research aims to find out how much the issue of language impoliteness is of concern to researchers from various circles so that a conclusion can be reached about the urgency of this research topic. This research method is to search various articles published between 2021 and 2023. The search results found 44 articles on the topic of impoliteness, but in the discussion, we will discuss eight articles that are considered the most representative of the 44 articles. These eight articles can represent all the issues that are the topic of discussion of language impoliteness in cross-cultural societies. Thus, it can be concluded that the topic of language impoliteness is still an important issue that requires further study to find various solutions to this problem
Social meaning in the linguistic landscape in Indonesia: literature review
Erma Lestari;
Anas Ahmadi;
Muhammad Yusi Kamhar
EnJourMe (English Journal of Merdeka) : Culture, Language, and Teaching of English Vol 9, No 1 (2024): July 2024
Publisher : Universitas Merdeka Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26905/enjourme.v9i1.12049
This article systematically reviews the literature related to social meaning in landscape linguistics. This article aims to study how Language is used to express the identity of a particular ethnic, religious, or social group. Criteria used for choosing included articles in this review are: (a) only related articles on the linguistic landscape in Indonesia and (b) articles taken as data, i.e. 2020-2023. The conclusion from the article Is that landscape linguistics, as a medium that uses Language To convey a message through signs, can work as a medium for embedding values good social for the people who live in it. Based on the explanation above, research about development landscape linguistics, especially in the field of linguistics, must done to add or hone fill from benefit landscape linguistics.
Pemeriksaan Kadar hCG Metode ELISA pada Serum suhu 4°C dan 25°C
Anggraini, Herlisa;
Lestari, Erma;
Kartika, Aprilia Indra;
Kakiay, Grevanmoy Febriani;
Telleng, Prisca Audra
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Analis Kesehatan
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26630/jak.v12i2.4180
Suhu serum pada uji ELISA merupakan faktor pra analitik yang dapat mempengaruhi kadar parameter yang diukur. Serum yang tidak diperiksa secara langsung akan disimpan pada suhu 4°C, sedangkan pemeriksaan ELISA menggunakan spesimen serum suhu ruangan (25°C). Masa tunggu suhu serum menjadi 4°C hingga 25°C seringkali tidak tepat sehingga pemeriksaan tetap dilakukan meskipun serum masih berada pada suhu 4°C. Untuk mengetahui perbedaan suhu serum pada suhu 4°C dan 25°C pada uji ELISA maka dilakukan penelitian dengan menggunakan parameter Human Chorionic Gonadrotopin (hCG). hCG adalah salah satu parameter untuk mendiagnosis kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi apakah terdapat perbedaan kadar hCG serum pada suhu 4°C dan 25°C menggunakan metode ELISA. Sampel yang digunakan adalah ibu hamil trimester II sebanyak 10 orang yang akan diperiksa secara duplo. Masing masing 10 spesimen akan diperiksa kadar hCG menggunakan metode ELISA dalam kondisi suhu serum 4°C dan 25°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hCG serum yang diperiksa pada suhu 25°C (385.677 IU/L) lebih tinggi dibandingkan dengan serum pada suhu 4°C (381.912 IU/L), namun hasil statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar HCG diperiksa pada suhu 4°C dan 25°C (p >0,05).
Cross-Cultural Language Impoliteness: A Literature Review
Muhammad Yusi Kamhar;
Anas Ahmadi;
Erma Lestari;
Karlina Karadila Yustisia
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33752/disastri.v6i1.5873
This literature review study is based on empirical phenomena that show that the phenomenon of language impoliteness across cultures is increasingly worrying. The implications of the phenomenon of language impoliteness often trigger various social problems among cross-cultural communities. Various forms of language impoliteness are often found, including violating the maxims of politeness and engaging in verbal violence, which, of course, can cause fatal problems. This literature review research aims to describe how much previous research in the last three years discussing language impoliteness was searched through electronic databases, namely Google Scholar, Taylor & Francis Online, and ScienceDirect. Meanwhile, the second research aims to find out how much the issue of language impoliteness is of concern to researchers from various circles so that a conclusion can be reached about the urgency of this research topic. This research method is to search various articles published between 2021 and 2023. The search results found 44 articles on the topic of impoliteness, but in the discussion, we will discuss eight articles that are considered the most representative of the 44 articles. These eight articles can represent all the issues that are the topic of discussion of language impoliteness in cross-cultural societies. Thus, it can be concluded that the topic of language impoliteness is still an important issue that requires further study to find various solutions to this problem