Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Purslane (Portulaca oleracea) Ethanol Extract decreases hs-CRP levels and Total Score of Renal Tubular Degeneration in Rat Model of Gentamicine-Induced Renal Damage Saptaningtyas, Ragil; Chasani, Shofa; Nasihun, Taufiqurrachman
Sains Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.233 KB) | DOI: 10.30659/sainsmed.v11i2.4092

Abstract

Introduction: Injection of intraperitoneal gentamicin at a dose of 60 mg/kg BW intra-peritoneal in rats for 7 days has been shown to trigger renal tubular degeneration and increase in high sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) level. The use of purslane (Portulaca oleracea) to reduce hs-CRP levels and total score of renal tubular degeneration has not been reported.Objective: to determine the effect of purslane ethanol extract on hs-CRP levels and renal tubular degeneration score in gentamicin induced-renal damage in rats.Methods: This was a study using posttest only control group design. Twentyfive male Wistar rats aged 8-12 weeks, weighed 150-200 grams were allocated into 5 groups: normal (Nor-G), without treatment; negative (Neg-G), gentamicin (60 mg/kg BW), intraperitoneally; P-200; P-300 ; P-400 (gentamicin plus purslane extract at a dose of 200, 300, and 400 respectively) for 7 days. The hs-CRP was evaluated using the ELISA method. Total score of renal tubular degeneration was evaluated using modified score of Sarjadi.Results: there was a significant difference in mean hsCRP level and total score of renal tubular degeneration between groups (p <0.05). Posthoc analysis showed that hsCRP level and total score group of P-200, P-300 and P-400 were significantly lower than those of Neg-G, p <0.05. Meanwhile, the levels of hsCRP and total score of renal tubular degeneration in P-200, P-300, P-400, and Nor-G groups were not significantly different (p> 0.05).Conclusion: the administration of purslane ethanol extract at doses of 200, 300, and 400 mg/kg BW for 7 days improve hs-CRP level and total score of tubular degeneration similar to normal. 
PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DI DESA WONOREJO KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK Saptaningtyas, Ragil
Dharmakarya Vol 13, No 1 (2024): Maret, 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i1.48732

Abstract

Kelompok lanjut usia merupakan populasi masyarakat yang rentan terhadap kesehatan fisik, mental, dan sosial. Kerentanan mengacu pada kondisi individu yang lebih sensitif terhadap faktor risiko daripada yang lain. Kelompok berisiko tinggi seperti lansia juga rentan terhadap meningkatnya risiko terjadinya diabetes mellitus (DM). Penderita DM harus melakukan pengendalian kadar glukosa sebagai penatalaksanaan DM. Adanya penyuluhan tentang pengendalian glukosa darah pada lansia diperlukan untuk membantu kelompok lanjut usia dalam mengendalikan kadar glukosa. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang pengendalian kadar glukosa darah dan mengetahui kadar glukosa darah kelompok lanjut usia di Desa Wonorejo Kecamatan Guntur. Kabupaten Demak. Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat, 10 Februari 2023 di posyandu lansia Desa Wonorejo. Kegiatan dibagi menjadi 2 sesi kegiatan, yaitu penyuluhan tentang pengendalian kadar glukosa darah dan pemeriksaan kadar glukosa darah. Perbedaan hasil nilai pre dan post test dianalisis dengan uji paired t-test. Setelah kegiatan penyuluhan selesai, pemeriksaan kadar glukosa darah dilakukan kepada peserta kegiatan. Pemeriksaan kadar glukosa darah dengan metode POCT. Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov adalah 0,793 (p>0,05) sehingga menunjukkan sebaran data normal. Selanjutnya uji paired t-test menunjukkan hasil 0,00 (p<0,05). Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Wonorejo Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah kegiatan berjalan dengan lancar. Penyuluhan tentang pengendalian glukosa darah dapat meningkatkan pemahaman peserta kegiatan. Pemeriksaan kadar glukosa darah peserta telah dilakukan dengan hasil rata-rata kadar glukosa darah peserta kegiatan adalah 164,43 mg/dL. Kata kunci: penyuluhan, lansia, glukosa darah.
Differences in Hemoglobin Levels in Patients with Thalassemia Major and Minor at Sultan Agung Semarang Islamic Hospital Sari, Sri Mayang; Saptaningtyas, Ragil; Putri, Gela Setya Ayu; Sukeksi, Andri
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 2 No October (2024): Proceeding of The 1st International Seminar on Public Health and Sports (IS
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/prosidingfkm.v2iOctober.630

Abstract

Background: One of the genetic diseases that is usually detected in children is thalassemia. World Health Organization (WHO) states that thalassemia is the most common hereditary disease in the world and has been recognized as a world health problem. Indonesia is one of the countries in the world's thalassemia belt. Thalassemia major is the most severe clinical condition of thalassemia. Thalassemia minor can also be called a carrier trait and does not show clinical symptoms. Supporting examinations can be carried out with simple laboratory tests, one of which is measuring hemoglobin levels. This study aimed to determine the differences in hemoglobin levels in patients with thalassemia major and thalassemia minor at RSI Sultan Agung Semarang. Method: The type of research used was cross-sectional, with a sample size of 48 people. Hemoglobin level data was obtained from the medical records of Sultan Agung Semarang Islamic Hospital. The data distribution is normal, so the difference test is tested using the independent t-test. Result: The average hemoglobin levels in patients with thalassemia major and thalassemia minor are 5.7 mg/dL and 10.6 mg/dL. The independent t-test shows a significance value of 0.00 (<0.05). Conclusion: There are differences in hemoglobin levels in thalassemia major and thalassemia minor patients at Sultan Agung Semarang Islamic Hospital, although hemoglobin levels in both thalassemia major and minor patients are still below the reference value.
Gambaran Kadar Hemoglobin pada Petugas Kebersihan di Universitas Muhammadiyah Semarang Chairunnisaa, Aretha; Saptaningtyas, Ragil
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hemoglobin adalah bagian penting dari sel eritrosit yang menghasilkan warna merah dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke semua sel dalam tubuh untuk melakukan semua aktivitasnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi hemoglobin dalam darah, seperti aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan durasi tidur, dapat menurunkannya dibandingkan nilai normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kadar hemoglobin petugas kebersihan di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Dalam penelitian deskriptif ini, teknik total sampling digunakan untuk mengumpulkan 34 sampel darah vena dari petugas kebersihan di Unimus. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2024. Metode pemeriksaan kadar hemoglobin ini menggunakan metode Cyanmethemoglobin. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2019. Berdasarkan hasil Penelitian ini didapatkan bahwa kadar hemoglobin normal (13,517,0 g/dL) sebanyak 16responden (47%), kadar hemoglobin rendah sebanyak 11 responden (32,4%) dankadar hemoglobin tinggi sebanyak 7 responden (20,6%). Berdasarkan faktor aktivitas fisik sedang-berat sebanyak 11 responden (32,3%) memiliki kadar hemoglobin rendah. Berdasarkan faktor kebiasaan merokok pada perokok aktif sebanyak 7 responden (20,6%) memiliki kadar hemoglobin tinggi. Berdasarkan faktor durasi tidur ≤7 jam sebanyak 8 responden (23,5%) memiliki kadar hemoglobin rendah. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin pada petugas kebersihan di Unimus sebagian besar (47,1%) adalah normal. Kata Kunci : Kadar Hemoglobin, petugas kebersihan.
Gambaran Kadar Hematokrit pada Mahasiswa D3 TLM dengan Pola Tidur diatas Jam 12 Malam Fauziati, Aditia Maulida; Saptaningtyas, Ragil
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan hematokrit digunakan untuk mengukur volume eritrosit yang telah ditetapkan dalam satuanpersen menggunakan tabung kapiler. Pemeriksaan hematokrit ini dapat digunakan sebagai salah satu tesskrining awal untuk anemia. Pola tidur pada remaja dipengaruhi oleh kecemasan, tingkat stress, dan  adanyaperubahan hormon. Selain itu, mahasiswa banyak mengalami kecanduan bermain game online danmenonton film. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Gambaran kadar hematokrit pada mahasiswaD3 TLM dengan pola tidur diatas jam 12 malam.. Penelitian berjenis penelitian deskriptif denganpendekatan cross sectional. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan metode mikro hematokrit denganjumlah responden 32 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai hematokrit rendah baik padalaki-laki maupun perempuan (53,1%). Kesimpulan penelitian ini yaitu kadar hematokrit pada 53,1% mahasiswa dengan pola tidur di atas jam 12 malam adalah rendah dengan durasi tidur hanya 5-6 jam. Kata Kunci : Hematokrit, Pola Tidur, Mahasiswa.
Edukasi Pemeriksaan Hematologi Rutin dan Pemeriksaan Golongan Darah pada Siswa SMP N 29 Semarang Saptaningtyas, Ragil; Rahajoe, Toeti; Lestari, Yunita; Maharani, Nadia
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i3.12642

Abstract

Pemeriksaan darah yang sering dilakukan adalah pemeriksaan hematologi rutin terutama pada remaja. Selain pemeriksaan haematologi rutin, pemeriksaan golongan darah juga sangat berguna untuk mengetahui golongan darah seseorang. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi kepada siswa SMP N 29 Semarang tentang pemeriksaan hematologi rutin sekaligus melakukan pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan pada 8 Oktober 2024 di SMP N 29 Semarang yang berjumlah 34 siswa. Pemaparan meteri hematologi rutin dan golongan darah ABO disampaikan dengan Power point dan poster. Praktik emeriksaan golongan darah dilakukan secara langsung oleh para siswa yang bersedia dengan bantuan tim pengabdi. Perbedaan tingkat pemahaman para siswa diukur dengan hasil nilai pre test dan post test kemudian diuji dengan uji Wilcoxon. Kegiatan edukasi pemeriksaan hematologi rutin dan pemeriksaan golongan darah pada siswa SMP N 29 Semarang berjalan dengan lancar. Pemahaman para siswa meningkat secara signfikan setelah diberikan materi tentang pemeriksaan hematologi rutin dan golongan darah ABO. Sebanyak 73,5% bersedia melakukan pemeriksaan golongan darah dengan hasil yang terbanyak adalah golongan darah O Rhesus positif.
Potential of Crude Protease of Bacillus Sp. HSFI-9 ss Anticoagulant Agent and Meat Tenderizer Izza, Naimatul; Saptaningtyas, Ragil; Stalis Norma Ethica; Kartika, Aprilia Indra
Jurnal Kesehatan Prima Vol. 19 No. 2 (2025): AUGUST
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v19i2.1663

Abstract

Some proteases act as thrombolytic enzymes to destroy the abnormal blood clot in the body called a thrombus, a leading cause of mortality associated with cardiovascular disease (CVD). In addition, the enzyme may also hydrolyze the meat’s proteins into simple amino acids, causing the meat to become tender. The study's aim was to analyze the potential of the crude protease of Bacillus sp. HSFI-9 is an anticoagulant agent and meat tenderizer. The anticoagulant test of crude protease HSFI-9 on venous blood samples was performed by measuring the clotting time compared to control (10% EDTA) by the Lee-White method. Protein profiles of beef, chicken, and tuna were analyzed before and after immersion in the crude protease of Bacillus sp. HSFI-9 in concentration of 30% v/v for 3 hours based on Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE) method. The anticoagulant test screening showed that the crude protease of Bacillus sp.  HSFI-9 was able to prolong the blood clotting time even though its anticoagulant activity was still less than that of 10% EDTA (a commercial anticoagulant agent used as a positive control). The SDS-PAGE results indicated that soaked beef and chicken using crude protease from Bacillus sp. HSFI-9 could hydrolyze the meats’ proteins by denaturing them into smaller molecules, indicated by the appearance of new minor protein bands and the disappearance of major ones. It can be concluded that the crude protease of Bacillus sp. has potential as an anticoagulant agent and a meat tenderizer.
Sosialisasi Pentingnya Pemeriksaan Glukosa Darah Pada Pengunjung RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang Saptaningtyas, Ragil; Sefrianti, Putri Amelia; Orlin, Diana; Liza, Novita Vera; Renaldi, Muhamad; Ningrum, Nila Cahya; Musiati, Wa Ode
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.261

Abstract

Latar Belakang: Diabetes mellitus tipe 2 merupakan salah satu jenis DM yang paling banyak dialami oleh penduduk di dunia. Mengingat tingginya prevalensi dan biaya perawatan untuk penderita DM tipe 2, maka perlu adanya upaya untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit tersebut meliputi peningkatan edukasi, perilaku konsusmsi obat anti diabetes, latihan fisik, pengaturan makanan serta pengecekan berkala glukosa darah. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pemeriksaan glukosa darah. Metode: kegiatan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pembuatan laporan. Kegiatan dilakukan di RSJD Amino Gondohutomo Semarang pada 17 Maret 2023 dengan peserta adalah 20 pengunjung rumah sakit. Metode sosialisasi menggunakan brosur. Pemahaman diukur dengan instrumen soal pre-test dan post-test. Data yang diperoleh kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik. Hasil: Rata-rata hasil pr-test dan post-test masing-masing adalah 46 dan 86. Rata-rata persentase kenaikan nilai peserta kegiatan adalah 46,75%. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pre-test dan post-test. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman tentang pentingnya pemeriksaan glukosa darah pada pengunjung RSJD Dr. Amino Gondohutomo. Kegiatan berjalan lancar dan peserta tampak antusias mengikuti kegiatan.