Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JAF (Jurnal Analis Farmasi)

Formulasi dan Evaluasi Sabun Padat Transparan Ekstrak Biji Pinang (Areca Catechu L.) Sebagai Anti Jerawat Suryati, Imelda Dewi; Yulyuswarni, Yulyuswarni; Ardini, Dias; Isnenia, Isnenia
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i2.11621

Abstract

Jerawat (acne vulgaris) adalah kondisi abnormal kulit akibat produksi kelenjar minyak berlebih yang menyebabkan penyumbatan pori-pori kulit. Jerawat berkembang menjadi inflamasi (inflammatory acne) apabila terinfeksi bakteri, terutama bakteri Propionibacterium acnes. Ekstrak biji pinang (Areca catechu L). mengandung senyawa flavonoid Proantosianidin yang diketahui memiliki daya hambat terhadap bakteri Propionibacterium acne. Salah satu pengobatan jerawat adalah dengan sabun antijerawat (acne soap). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula sediaan sabun padat transparan dengan bahan aktif ekstrak biji pinang (Areca catechu L. ), teknik formulasi dan evaluasinya. Sehingga diharapkan biji pinang dapat dikembangkan menjadi produk kosmetika obat (cosmeceutical) yang bernilai ekonomis. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sabun padat transparan F0 berbentuk transparan, berwarna bening, berbau khas sabun dari aroma VCO dan memiliki tekstur padat. Sedangakan F1, F2, dan F3 berbentuk tidak transparan, F1 berwarna coklat sedangkan F2 dan F3 berwarna coklat tua, berbau khas ekstrak biji pinang, dan memiliki tekstur padat. Semua formula sabun padat transparan memenuhi persyaratan kadar air, kadar alkali bebas dan pH, dengan rentang nilai kadar air antara 12,22% - 15,27%, rentang nilai alkali bebas antara 0,08% -0,1 % dan nilai pH 9,36
UJI AKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides Linn.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Jungjunan, Repita Anis; Rahayu, Pudji; Yulyuswarni, Yulyuswarni; Ardini, Dias
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9269

Abstract

ABSTRAKIndonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna. Salah satunya adalah  tumbuhan yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat oleh masyarakat Indonesia sudah dilakukan secara turun-temurun dalam sistem pengobatan tradisional Indonesia. Tanaman bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) sudah lama digunakan menjadi salah satu tanaman yang paling ampuh dalam mengobati luka. Pada sampel pus (nanah) dari luka infeksi kulit, ditemukan bakteri Staphylococcus aureus.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan efektivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan 5 perlakuan dan 5 kali pengulangan, yaitu: variasi konsentrasi 50%, 75%, 100% ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.), kontrol positif (kloramfenikol 30μg), dan kontrol negatif (aquadest). Metode uji antibakteri yang digunakan adalah metode difusi cakram (Kirby & Bauer). Parameter yang diukur adalah besarnya diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar disk. Analisis data dilakukan dengan uji One Way ANOVA (Analysis of Varians) dan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan steroid/terpenoid. Rata-rata zona hambat yang terbentuk dari ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% berturut-turut sebesar 6,79 mm, 8,75 mm, dan 9,45 mm, rata-rata zona hambat yang terbentuk dari kontrol negatif sebesar 0,00 mm dan kontrol positif (kloramfenikol 30µg) sebesar 25,47 mm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% daun bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% memiliki aktivitas antibakteri dengan daya hambat sedang (moderate) namun kurang efektif sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
STABILITAS FISIK LOTION KOMBINASI MAGNESIUM OIL DAN MORINGA SEED OIL (Moringa Oleifera L) Yulyuswarni, Yulyuswarni; Mulatasih, Endah Ratnasari
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.8985

Abstract

Defisiensi magnesium dapat mengakibatkan migrain, insomnia, kaki kram, anxiety, aritmia. Pola konsumsi dan life style masyarakat, membuat sulit memenuhi  kebutuhan magnesium hanya dengan suplementasi oral, sehingga dibutuhkan intake magnesium melalui transdermal ataupun intravena. Minyak biji kelor (Moringa Oleifera seed oil) yang kaya nutrisi, mudah diserap kuliat,  memiliki khasiat sebagai anti oksidan, anti aging, anti inflamasi. Lotion kombinasi magnesium oil dan moringa seed oil akan memberikan intake magnesium sekaligus bersifat antioksidan bagi kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik sediaan lotion kombinasi magnesium oil dan moringa seed oil. Stabilitas fisik yang diamati meliputi warna, aroma, tekstur, homogenitas, pH, daya sebar dan penampilan emulsi (kemungkinan terjadinya pemisahan emulsi), mulai hari pertama pembuatan, dibandingkan setelah penyimpanan 30 hari pada suhu kamar (280C ) dan suhu 400C. Hasil evaluasi menunjukkan keseluruhan formula tidak mengalami  perubahan warna, tekstur dan pH tetapi mengalami perubahan aroma, dan terjadinya creaming yang bersifat reversible pada F3