Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Kebijakan Keimigrasian tentang Program Permohonan Paspor Baru pada Kantor Imigrasi Kelas I Bandung Zuraida, Lenna; Rudiansyah, Bambang; Nengsih, Neng Suryanti
Jurnal Sosial Politik Unla Vol 25 No 2 (2020): Vol. 25, No. 2, Desember 2020
Publisher : Ilmu Pemerintahan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya jumlah penerbitan paspor biasa maupun paspor elektronik terus meningkat.Oleh sebab itu, Direktorat Jendral Imigrasi membuat program permohonan paspor baru melalui Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi Nomor: IMI-UM.01.01-4166 Tentang Implementasi Aplikasi Antrian Paspor Online. Tetapi pada kenyataannya program tersebut belum sesuai dengan kebijakan yang berlaku di Kantor Imigrasi Kelas I Bandung. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam Implementasi Kebijakan Keimigrasian tentang Program Permohonan Paspor Baru pada Kantor Imigrasi Kelas I Bandung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini teori Implemenlam Agustinotasi Kebijakan menurut Jones . Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi, wawancara mendalam, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Kebijakan Keimigrasian (Studi Kasus tentang Program Permohonan Paspor Bagi Masyarakat Secara Umum pada Kantor Imigrasi Kelas I Bandung) belum berjalan optimal. Hal ini terlihat dari ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang optimal sehingga kuota yang disediakan untuk program permohonan masih terbatas dan selalu berubah-ubah, masih ada dari pelaksana yang pemahamannya terbatas,sosialisasi program permohonan paspor belum sepenuhnya dapat menyentuh masyarakat sehingga dapat mengubah paradigma masyarakat terhadap pelayanan di Kantor Imigrasi. Peneliti memberikan saran mengenai penelitian ini yaitu meningkatkan, koordinasi dan kerjasama diantara pihak yang terkait dalam program permohonan paspor, perlu adanya peningkatan wawasan dari para pelaksana, dan Direktorat Jenderal Imigrasi harus turun langsung dalam memberikan sosialisasi yang lebih inovatif kepada masyarakat pemohon paspor.
Pencegahan Korupsi Dana Desa (Studi Pada Kantor Desa Sekarwangi Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat) Sushanty, Vera Rimbawani; Efrianto, Gatot; Pramukty, Rachmat; Arfian, Arfian; Irianto, Heru; Rudiansyah, Bambang
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 23 No. 4 (2023): Special Issue (December 2023)
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/as631j75

Abstract

This research aims to determine efforts to prevent corruption in village funds in Sekarwangi Village, Cibadak District, Sukabumi Regency, West Java. This research uses a descriptive method with a qualitative approach. Data collection through interviews with Village Heads and Financial Planning Staff. This research states the modus operandi for misappropriating village funds, the village head's efforts to minimize opportunities for misappropriation or corruption of village funds. The modus operandi includes the preparation of the RAB which is not in accordance with the agreement at the village meeting, the accountability of the village head which is not in accordance with the funds used, the village head who borrows village funds for reasons but is not returned, official trips which are never carried out, inflated incentives for equipment. villages and others. The village head's efforts to minimize opportunities for misappropriation or corruption of village funds include when compiling and allocating village funds through deliberation, payments for development purposes through transfers, there must be inscriptions or banners containing information about a project being built, the village head and village officials must be firm, work on development projects is carried out by the community, the community carries out supervision through PTPKD, increases the capacity building of village officials, training for village heads and their staff, strengthening the capacity of village assistants, reducing regional government interference and optimizing the role of existing organizations in the village.
Strategi Pengelolaan Dan Perencanaan Keuangan Desa Tahun 2023 (Studi Pada Kantor Desa Sekarwangi Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi) Pramukty, Rachmat; Arfian, Arfian; Efrianto, Gatot; Rudiansyah, Bambang; Wandy, Yusef; Irianto, Heru; Sushanty, Vera Rimbawani; Azhar, Satrio Waliyudin; Estiawan, Belva Yulivio; Hafidzi, Muhammad Kamil; Hidayat, Manarul; Azzahra, Salsabila Putri; Yahya, Ananda Intan Fadhilah; Hidayatullah, Akmal; Nurfath, Al Fachri; Ramadhanty, Denisa; Nurcahyani, Lala Intan; Armeita, Ade; Safaat, Birkham Pahmi; Riandini, Anyeu; Yusuf, Fauzi Maulana; Nurahim, Yudi; Salsabila, Annisa Septi Rahayu; Warhana, Fajar Wira; Syihab, Firiyal Luthfi; Wahyudianto, Raafi Catur; Wibowo, Daffa Satrio; Dermawan, Alif Fito; Malau, Aulia Rohman; Alfianti, Fifi Nur; Anggraini, Vella Dwi; Sitorus, Betris Kristin Sosor Ambar Wati
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 23 No. 4 (2023): Special Issue (December 2023)
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/r5r3ay09

Abstract

The level of responsibility in planning and managing village finances. The method used in this research is qualitative, with data collection carried out through interviews, observation and document analysis. The research results show that the Sekarwangi village office has implemented special actions to increase the accountability of village financial planning, such as implementing a village financial information system and attracting active community participation in the planning process. However, this study also identified a number of obstacles faced by village level offices in achieving harmonious accountability, such as limited human resources and limited technology. Therefore, this research provides suggestions for increasing the accountability of village-level financial planning, including human resource training and improving technological infrastructure. This study provides valuable insight into the efforts of the Sekarwangi Village Office in realizing harmonization of accountability in village financial planning, which can be a basis for further improvements in village financial management, not only in Sekarwangi Village but also in all villages.