Brescia, Reggiana
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Kepuasan Pernikahan pada Pelaku Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) Andriani, Wiwin; Disra, Muhamad; Brescia, Reggiana
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 2 (2024): TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Pusat Kajian Bimbingan dan Konseling FIPPS Unindra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/teraputik.823120

Abstract

Salah satu faktor penyebab terjadinya KDRT dari pelaku (suami) yaitu kepuasan pernikahan. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian terkait dengan analisis kepuasan pernikahan pada pelaku KDRT ditinjau dari pekerjaan dan penghasilan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah pelaku yang tinggal di Kota Padang dan diambil menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh 82 orang pelaku. Instrumen penelitian dibuat dalam bentuk angket atau inventori yang dinamakan Inventori Kepuasan Pernikahan Pelaku KDRT (IKP2-KDRT) yang dikembangkan dari teori (Fowers & Olson, 1989) tentang aspek-aspek kepuasan pernikahan. Instrumen tersebut menggunakan model skala likert dengan lima alternatif jawaban melalui data interval serta dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan ANOVA (Analysis of Variance) one way. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa rata-rata gambaran kepuasan pernikahan pelaku KDRT berada pada kategori sedang sebesar 91,5 %. Adapun hasil penelitian ini menjadi masukan bagi konselor salah satunya melalui konseling keluarga dengan pendekatan eksperensial.
Gangguan stres dan kecemasan pada remaja: peran bimbingan dan konseling dalam mendukung kesehatan mental Brescia, Reggiana; Andriani, Wiwin; Saputra, Muhamad Disra; Melamita, Anisa; Rani, Risma Kumara
JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) Vol 9, No 4 (2024): JPGI
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/025572jpgi0005

Abstract

Gangguan stres dan kecemasan semakin prevalent di kalangan remaja, dan kondisi ini memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan mental serta perkembangan individu. Sebagai respons terhadap permasalahan yang mendesak ini, bimbingan dan konseling muncul sebagai salah satu strategi yang dapat memberikan dukungan kepada remaja yang menghadapi tantangan kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran strategis bimbingan dan konseling dalam mendukung kesehatan mental tersebut, dengan fokus pada intervensi yang efektif terhadap gangguan stres dan kecemasan. Menggunakan metode studi literatur, kajian ini mengeksplorasi berbagai sumber literasi, termasuk artikel jurnal ilmiah dan laporan penelitian terkini yang relevan. Analisis tersebut menggambarkan bagaimana stres dan kecemasan dapat memengaruhi aspek kehidupan remaja, mulai dari prestasi akademik hingga hubungan sosial. Temuan dari kajian ini menunjukkan bahwa intervensi bimbingan dan konseling tidak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi juga berkontribusi dalam memperkuat mekanisme koping adaptif yang diperlukan untuk menangani stres. Selain itu, program bimbingan dan konseling telah terbukti mampu meningkatkan pemahaman diri remaja serta mengurangi stigma terkait isu kesehatan mental. Dengan demikian, pentingnya integrasi program bimbingan dan konseling ke dalam kerangka pendidikan formal menjadi semakin jelas, karena hal ini menyediakan respons yang komprehensif terhadap tantangan kesehatan mental yang dihadapi remaja. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berfungsi sebagai referensi bagi pendidik dan praktisi dalam merumuskan program-program intervensi yang lebih efektif dan responsif.
Women Mental Health: Gambaran Status Kesehatan Mental Wanita Pada Masa Dewasa Awal Cahyo, Gundah Noor; Rahmat, Candra Prasiska; Saputra, Muhamad Disra; Andriani, Wiwin; Brescia, Reggiana
Afeksi: Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 4 (2024): Afeksi: Jurnal Psikologi
Publisher : Afeksi: Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan mental merupakan hal yang perlu menjadi perhatian serius bagi siapapun tidak terkecuali pada usia dewasa awal. Pada masa usia tersebut, umumnya wanita muda lebih rentan mengalami permasalahan kesehatan mental dibandingkan dengan laki-laki. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana kondisi kesehatan mental yang dimiliki oleh wanita pada masa dewasa awal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini adalah wanita pada masa dewasa awal sebanyak 136 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling. Instumen yang digunakan yaitu self-report questionnaire-20 yang dikembangkan oleh WHO (1994). Setelah mendapatkan data kemudian data dianalisa secara deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan (77,2%) mengalami masalah kesehatan mental dengan ditandai adanya indikasi gangguan cemas dan depresi.
Religiosity and Hedonism: A Correlational Study of Santri in the Digital Era Arnita, Fitri; Fristy, Nada; Mayra, Zara; Syawitri, Melsi; Brescia, Reggiana; Fadilla, Dina Rizki; Syahputra, Yuda
INDONESIAN COUNSELING AND PSYCHOLOGY Vol. 5 No. 2 (2025): INDONESIAN COUNSELING AND PSYCHOLOGY (JUNE)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/icp.v5i2.65572

Abstract

In the digital era, the ease of access to information and popular culture through social media has the potential to encourage the emergence of a hedonistic lifestyle, even among santri. This study aims to determine the effect of religiosity on the hedonism lifestyle of Islamic boarding school students. This study uses a quantitative method with a correlational design. The subjects of the study were 150 Islamic boarding school students with a simple random sampling technique. Data collection was carried out through two questionnaires, namely religiosity and hedonism lifestyle and the data were analyzed using simple regression. The results of the analysis showed a significance value of 0.046 (p < 0.05), which indicates a significant influence between religiosity and a hedonistic lifestyle, the hedonistic lifestyle is influenced by religiosity by 2.7%. The higher the religiosity of the students, the lower the tendency towards a hedonism lifestyle.
Gangguan stres dan kecemasan pada remaja: peran bimbingan dan konseling dalam mendukung kesehatan mental Brescia, Reggiana; Andriani, Wiwin; Saputra, Muhamad Disra; Melamita, Anisa; Rani, Risma Kumara
JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) Vol. 9 No. 4 (2024): JPGI
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/025572jpgi0005

Abstract

Gangguan stres dan kecemasan semakin prevalent di kalangan remaja, dan kondisi ini memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan mental serta perkembangan individu. Sebagai respons terhadap permasalahan yang mendesak ini, bimbingan dan konseling muncul sebagai salah satu strategi yang dapat memberikan dukungan kepada remaja yang menghadapi tantangan kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran strategis bimbingan dan konseling dalam mendukung kesehatan mental tersebut, dengan fokus pada intervensi yang efektif terhadap gangguan stres dan kecemasan. Menggunakan metode studi literatur, kajian ini mengeksplorasi berbagai sumber literasi, termasuk artikel jurnal ilmiah dan laporan penelitian terkini yang relevan. Analisis tersebut menggambarkan bagaimana stres dan kecemasan dapat memengaruhi aspek kehidupan remaja, mulai dari prestasi akademik hingga hubungan sosial. Temuan dari kajian ini menunjukkan bahwa intervensi bimbingan dan konseling tidak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi juga berkontribusi dalam memperkuat mekanisme koping adaptif yang diperlukan untuk menangani stres. Selain itu, program bimbingan dan konseling telah terbukti mampu meningkatkan pemahaman diri remaja serta mengurangi stigma terkait isu kesehatan mental. Dengan demikian, pentingnya integrasi program bimbingan dan konseling ke dalam kerangka pendidikan formal menjadi semakin jelas, karena hal ini menyediakan respons yang komprehensif terhadap tantangan kesehatan mental yang dihadapi remaja. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berfungsi sebagai referensi bagi pendidik dan praktisi dalam merumuskan program-program intervensi yang lebih efektif dan responsif.
The Effect of Exposure to Violent Video Games on Students’ Aggressive Tendencies Nasri, Wa Ode Lili Andriani; Handayani, Puji Gusri; Susiati, Susiati; Tobing, Christine Masada Hirashita; Fajri, Nurul; Brescia, Reggiana; Syahputra, Yuda
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 7 No. 3 (2025): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002025071612000

Abstract

The rapid development of digital technology has made online games a part of students' daily lives, including games containing violent elements. This phenomenon raises concerns because exposure to violent games is suspected of contributing to increased aggressive behavior among adolescents. Therefore, this study aims to determine the effect of violent games on the aggressive behavior of junior high school students. This study used a quantitative approach with a correlational design. The study sample consisted of 282 junior high school students spread across three provinces, namely West Sumatra, Jakarta, and Southeast Sulawesi, consisting of 121 male students and 161 female students. This study used two scales: the violent game scale and the aggressiveness scale. Data analysis was conducted through simple linear regression analysis. The results showed that playing violent games significantly influenced aggressive behavior. The coefficient of determination (R Square = 0.253) indicated that 25.3% of students' aggressive behavior was explained by the intensity of playing violent games, while the rest was influenced by other factors. The implications of this research are the need for active participation by schools, parents, and the community in monitoring and providing alternative positive activities that can reduce students' exposure to violent games.