Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Makanan Tradisional Kabupaten Lima Puluh Kota Dalam Food Photography hydhayatul, putry; Masta, Putri Khairina; Emas, Cindi Adelia Putri
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 4, No 1 (2024): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/matalensa.v1i1.4125

Abstract

The traditional food of Lima Puluh Kota Regency as a form of traditional culinary culture needs to be re-actualized, namely by displaying it through visual images that are more attractive, refreshing and have a contemporary nuance through a work of food photography. In the culinary industry, food photography is an important requirement, both for commercial and non-commercial purposes. This is because artistic visual images can increase the image and selling value of the food displayed. In realizing this, several methods of creating work were carried out, namely qualitative descriptive methods with observation activities, literature studies and interviews. The data obtained was then analyzed qualitatively and presented descriptively. Then, the design method and work realization were carried out to realize the concept that had been designed, with the shooting process carried out indoors using a Cannon EOS 1200D camera and other supporting equipment. The creation of the work "Traditional Food of Lima Puluh Kota Regency in Food Photography" includes the food Sate Danguang-Danguang, Unja Ikan, Kipang Ompiang, and Galamai Boreh Rondang as photographic objects. From this food, 4 photo works were created and it is hoped that the creators can overcome the problem of preserving the traditional food of Lima Puluh Kota Regency, becoming one of the superior regional culinary and cultural products, and can increase the interest of local people and tourists in consuming traditional food, especially in the Lima Puluh Kota Regency.
Pelatihan Menulis Teks Narasi melalui Media Foto Bertema Kehidupan Sosial Manusia Siswa SMA Nurul Ikhlas Rosmita, Ermi; Emas, Cindi Adelia Putri; Resiana, Azlin; Alvira, Idea; Aziz, Basyarul
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 1 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i1.2257

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi siswa di dalam menulis, khususnya menulis teks narasi. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di SMA Nurul Ikhlas Pondok Pesantren Nurul Ikhlas yang terletak di daerah Tanah Datar. Adapun peserta dari kegiatan pengabdian ini adalah sebanyak 20 orang siswa, yang terdiri dari 13 orang siswa perempuan dan 7 orang siswa laki-laki. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu (1) pemberian materi dalam bentuk ceramah; (2) kegiatan pemilihan foto yang akan dijadikan sebagai media dalam kegiatan menulis; (3) kegiatan menulis teks narasi berdasarkan foto yang bertemakan kehidupan sosial manusia yang sudah dipilih; dan (4) kegiatan pameran hasil tulisan yang sudah dikerjakan oleh peserta pelatihan. Kegiatan pelatihan ini memberikan dampak yang signifikan kepada siswa terbukti dari hasil karya yang sudah dikerjakan oleh siswa tersebut.
BODY SHAMING PADA REMAJA DALAM PENCIPTAAN KARYA FOTOGRAFI EKSPRESI Ardini Warman, Selpia; Emas, Cindi Adelia Putri
EZRA SCIENCE BULLETIN Vol. 3 No. 2 (2025): July-December 2025
Publisher : Kirana Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/ezrasciencebulletin.v3i2.403

Abstract

Abstrak secara Penciptaan karya tugas akhir yang berjudul “body shaming pada remaja dalam penciptaan karya fotografi ekspresi” bertujuan untuk menghadirkan visual foto tentang remaja perempuan. Skripsi ini berangkat dari pengalaman pribadi pengkarya sebagai korban body shaming, serta keresahan terhadap dampak psikologi yang ditimbulkan. Melalui karya fotografi ekspresi pengkarya menyampaikan emosi, pengalaman, dan pesan mendalam mengenai fenomena ini karya-karya yang diciptakan diharapkan dapat memberikan dampak positif. Metode penciptaan karya meliputi observasi, studi literatur, elaborasi, serta pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce sebagai landasan dalam merumuskan makna tanda visual pada karya. Proses penciptaan dilakukan menggunakan teknik self potret dengan objek pendukung seperti handphone, tulisan-tulisan kasar, tangga. Hasil karya menampilkan berbagai tindakan dan dampak body shaming seperti rendahnya rasa percaya diri, tekanan sosial, hingga gangguan kesehatan mental. Pencahayaan yang terarah, karya ini diharapkan mampu menggugah empati audiens, menyuarakan pengalaman korban, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya body shaming di era digital. Penciptaan karya body shaming pada remaja dalam fotografi ekspresi berjumlah sebanyak 20 buah karya foto.
ETNIS BALI MUKOMUKO DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER Rosdiana, Lidia; Kurniadi, Benny; Emas, Cindi Adelia Putri
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 5, No 1 (2025): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/matalensa.v5i1.5098

Abstract

Jurnal berjudul “Etnis Bali Mukomuko Dalam Fotografi Dokumenter” bertujuan untuk menghadirkan narasi visual secara deskriptif. Penelitian ini mendokumentasikan kehidupan masyarakat etnis Bali Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melalui pendekatan fotografi dokumenter. Kedatangan etnis Bali sebagai kebijakan program transmigrasi pada tahun 1995. Etnis Bali di Mukomuko ini berhasil dalam mempertahankan agama, seni, arsitektur, tradisi dan kearifan lokalnya ditengah lingkungan yang multikulturasi. Tujuan dari penelitian fotogarfi dokumenter ini untuk menjadi sarana edukasi dalam memperkenalkan etnis Bali Mukomuko kepada khalayak luas dan menjadi bentuk pelestarian budaya. Penelitian karya ini meliputi aspek upacara keagamaan, aktifitas sehari-hari, seni, arsitektur hingga adaptasi budaya dalam penggunaan sesajen alternatif pada saat hari raya Galungan. Proses penelitian karya menggunakan metode EDFAT (Entire, Detail, Frame, Angle, Time). Hasil dari penelitian karya fotografi ini tidak hanya dokumentasi visual, tetapi juga sebagai upaya pelestarian budaya dan edukasi bagi masyarakat. Dalam hal ini, penulis menciptakan dalam sebuah visualisasi beserta deskripsi nya yang akan lebih mudah dalam menyampaikan cerita pada setiap karya.
Interpretasi Makna Lagu Iwan Fals Dalam Fotografi Ekspresi Siahaan, Jhogy Nabhasa; Hartitom, Hartitom; Emas, Cindi Adelia Putri
Matalensa: Journal of Photography and Media Vol 5, No 1 (2025): Matalensa: Journal Of Photography and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/matalensa.v5i1.5319

Abstract

Penciptaan ini bertujuan untuk menginterpretasikan makna lagu Iwan Fals yang berkaitan dengan kehidupan sosial dalam Fotografi Ekspresi. Iwan Fals merupakan musisi kelahiran Jawa pada tanggal 3 September 1961 mulai berkarir pada tahun 1970an dengan memiliki aliran musik pop, rock, country, dan folk pop. Musisi ini mengalami metamorfosis makna lirik yang ada dari awal kelahirannya hingga sekarang sangat sarat dengan warna-warni kehidupan. Dari banyaknya karya musik Iwan Fals, pengkarya memilih lagu yang bertemakan kehidupan sosial. Permasalahan yang dimaksud dapat berupa kemiskinan, kejahatan, dan pelanggaran norma dan masih berbanding lurus dengan permasalahan yang terjadi saat ini. penciptaan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang kritik kehidupan sosial yang masih berkaitan dengan kehidupan saat ini dan dikutip dari lirik-lirik lagu Iwan Fals kemudian pengkarya menuangkan interpretasinya kedaam fotografi ekspresi. dalam penciptaan ini menggunakan metode penciptaan persiapan, perancangan, dan perwujudan. Pengkarya memilih lagu yang berkaitan dengan kehidupan sosial seperti konflik dalam keluarga, pertemanan, pekerjaan, pendidikan, adat istiadat, dan perlawanan politik. Dari hasil penciptaan yang sudah dibuat pengkarya banyak menemukan beberapa permasalahan sosial yang terjadi masih terus berulang. Pengkarya memilih 5 lagu yang berkaitan dengan kehidupan sosial seperti konflik dalam keluarga, pertemanan, pekerjaan, pendidikan, adat istiadat, dan perlawanan politik. Karya ini bertujuan untuk membantu menginterpretasikan lagu dari Iwan Fals tentang kehidupan sosial dan juga sebagai kritikan terhadap permasalah yang ada dilingkungan sekitar saat ini.
Classification of Human–Elephants Conflict Mitigation Systems in Bukit Barisan Selatan Conservation Area from a Multispecies Perspective for the Protection of Protected Wildlife Aziz, Basyarul; Emas, Cindi Adelia Putri; Sukmani, Khoirun Nisa Aulia
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 9, No 1 (2025): November
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/endogami.9.1.188-209

Abstract

Human–wildlife conflict in Bukit Barisan Selatan National Park (BBSNP), particularly in Pekon Pemerihan, has intensified due to deforestation, land-use change, and expanding agriculture, threatening endangered species such as the Sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus). This study formulates the problem of how local communities classify and mitigate conflicts with elephants through ethnoecological knowledge, and how such knowledge can be integrated with a multispecies perspective for sustainable coexistence. Using qualitative methods, data were collected through field observations, in-depth interviews with farmers and mahouts, and participatory mapping. The findings reveal a three-level classification system: (1) domains distinguishing wild and managed elephants and safe versus risk-prone spaces; (2) taxonomies of conflict types (economic, social, spiritual) and elephant identities; and (3) components involving technical, social, temporal, and ritual strategies. Results show that conflicts are understood not only ecologically but also cosmologically, with elephants seen as moral agents shaping human life. The study concludes that effective mitigation must integrate technical interventions with local ecological knowledge, cultural values, and community solidarity to achieve more adaptive and just conservation strategies.