Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Polimesin

Rancang bangun furrower untuk pembuatan Saluran drainase pada laban beralur Samsul Bahri; Tajuddin Tajuddin
Jurnal POLIMESIN Vol 7, No 2 (2009): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jop.v7i2.1388

Abstract

Budidaya tanaman tertentu dilakukan pada lahan beralur. Untuk menjaga keseimbangan air pada lahan  dibutuhkan  sistem  drainase   yang  baik:    Studi   kasus  pada   budidaya  tebu  menunjukkan pembuatan  saluran  drainase  dilakukan  menggunakan  alat  khusus  berupa rotary  ditcher  yang ditarik  traktor  roda empat dan diputar  oleh  tenaga  PTO traktor.   Di samping    itu juga diigunakan furrower   yang  hanya  ditank   oleh  traktor  roda  empat.    Penggunaan furrower   lebih  disukai  di lapangan  karena lebih sederhana  dalam penggunaan  maupun pemetiharaannya. Namun, saluran yang  dihasiikan  masih belum  mempunyai  bentuk dan dimensi yang diharapkan.  Bentuk saluran yang    diinginkan    adalah    trapezoidal,    sedangkan   furrower   yang   selama    ini   digunakan menghasilkan    bentuk   saluran    kerucut.   Untuk  mengatasi    permasalahan    tersebut   dapat dikembangkan   furrower   dengan    modifikasi  pada  bentuk    dan    ukuran.   Hasil   pengujian menunjukkan furrower  yang  dirancang  menghasilkan  saluran  drainase  masih berbentuk  kerucut dengan  ukuran lebar penampang  atas 97  cm,  dan kedalaman  43 cm. Untuk itu, masih diperiukan adanya  modifikasi furrower  pada  ukuran pisau  bajak dan singkal, terutama pada pisau  potong yang tidak memenuhi kriteria desain.Kata  kunci  : Furrower, lahan beralur,  sa1uran  drainase,  bentuk dan ukuran.
Disain kopling flens kaku berbasis cad Samsul Bahri
Jurnal POLIMESIN Vol 6, No 2 (2008): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jop.v7i2.1378

Abstract

Kopling flens kaku berfungsi meneruskan daya dan putaran. Dimensinya sangat ditentukan oleh daya dan putaran yang bekerja. bahan dan faktor keamanan yang digunakan. Perhitungan dan penggambaran secara manual disamping memberikan hasil yang kurang teliti juga sangat tidak efektif dalam penggunaan waktu. Disain kopling flens kaku berbasis computer aided design memberikan hasil yang lebih teliti dengan waktu yang singkat. Parameter rancangan didasarkan pada diagram alir rancangan kopling flens kaku. Struktur program terdiri dari bagian input data rancangan, data kopling flens kaku dan bahan standar, perhitungan dan analisa tegangan tarik pemenuhan fungsi tujuan, dan bagian output yang merupakan decision variable dan gambar CAD.Kata kunci : Disain, kopling flens kaku, file script, CAD.
Rancang bangun dan uji fungsional pengeruk ditcher lengan ayun Samsul Bahri
Jurnal POLIMESIN Vol 8, No 2 (2010): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jop.v8i2.1370

Abstract

Ditcher berpengeruk lengan ayun adalah furrower yang pada bagian belakang terdapat pengeruk untuk mengeruk tanah hasil buangan furrower. Ditcher ini digunakan untuk pembuatan got melintang pada budidaya tanaman tebu lahan kering. Konstruksi penggerak pengeruk dirancang untuk menghasilkan gerakan pengeruk sesuai dengan yang diinginkan. Daya penggerak pengeruk didapatkan dengan suatu mekanisme yang memanfaatkan profil lahan. Konstruksi penggerak pengeruk terdiri dari: roda, pemegang roda, lengan roda, poros mekanisme, lengan pengeruk, pengeruk, dan standar lengan. Gerakan ayunan naik turun pengeruk yang relatif tegak lurus dihasilkan oleh lengan dengan mekanisme empat batang penghubung sejajar. Lengan ini berayun akibat gerakan naik turun roda yang ditransmisikan melalui sebuah poros. Profil yang dihasilkan mendekati profil yang diinginkan dengan perbedaan ketinggian maksimum 3,5 cm. Gerakan pengeruk sebelah kanan dan kiri terjadi sedikit perbedaan dengan unbalance maksimum 6 cm. Gaya turun pengeruk berbeda untuk pengeruk kanan dan kiri baik untuk penggunaan roda kecil dan pemegang pendek maupun penggunaan roda besar pemegang panjang. Gaya turun pengeruk maksimum 1,8 KN terjadi pada roda besar dan pemegnag roda panjang sebelah kanan.Kata kunci : Ditcher lengan ayun, pengeruk, profil lahan, konstruksi, gaya.
Investigation of the Mechanical Behavior of Laminated Composites Gypsum-Based Plastic Sack Waste Fiber Indra Mawardi; Samsul Bahri; Hamdani Nurdin; Irwin Syahri Cebro; Luthfi Luthfi; Zuhaimi Zuhaimi; Ismi Amalia
Jurnal POLIMESIN Vol 21, No 1 (2023): February
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v21i1.3275

Abstract

The existence of plastic waste, such as used plastic sacks in large quantities, is a crucial problem for the environment and health because of its very low biodegradability. Therefore, reusing plastic sack waste as reinforcement in gypsum composites is a major research issue. This study investigates the mechanical and physical properties of gypsum composites reinforced with fiber layers from plastic sack waste. Gypsum composites are produced using casting gypsum flour as the matrix and various fiber layers from plastic sack waste (1, 2, 3, 4) as reinforcement. Gypsum-based laminated composites were tested for density, flexural strength, and compression. The behavior of mechanical, physical, and damage properties is studied to see its suitability as a building material. The results showed that gypsum composites' density decreased with increasing sack fiber layers. The density of gypsum composites ranges from 1064-1199 kg/m3, with a maximum value in samples with 100% gypsum. The flexural strength of gypsum composites ranges from 2.21-4.10 MPa, and the compressive strength ranges from 3.5-6.66 MPa. Increasing the number of layers of plastic sack fibers reduces density, flexural strength, and compressive strength. However, all the mechanical properties of gypsum composites met the requirements of the EN 13279-2 standard. Failure of fiber delamination with the resulting matrix is the main cause of the decrease in mechanical strength