Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Karakteristik Kebijakan Pemerintah Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi Irwandi; Ratnadewi; Andrizal
Jurnal Hukum Respublica Vol. 18 No. 1 (2018)
Publisher : Faculty of Law Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/respublica.v18i1.3953

Abstract

This study aims to explain the characteristics of government policies in Sungai Gelam District, Muaro Jambi Regency. The research method used is empirical juridical and the procedure for sampling is done by purposive sampling. The results showed that. The role of the camat in the fostering and supervision of village administration in Sungai Gelam Sub-district is based on Article 21 of Government Regulation No. 19/2008 concerning Kecamatan. The sub-district government has a strategy in fostering and overseeing village administration through the mapping of regions or villages that are experiencing difficulties in administering village government administration. Basically, the sub-district government has provided guidance and supervision to the village government, but the details are not included in the work program. This was proven in every 6 months the village government was asked to evaluate the performance so that there were no mistakes. Then always fostering village officials with a pattern when village officials have problems in the field always consult with the head of government. Camat supervision and supervision programs always carry out evaluations in matters of village government administration. So, the implementation of the program is not detailed, but carried out in accordance with the needs that exist in the village government. One of the obstacles to the guidance and supervision of village administration is to improve the ability and inadequate human resources and the lack of staff who have expertise.
Pemanfaatan Tools AI dalam Pembuatan Materi Pengajaran bagi Guru- Guru di BPPK Bandung Sartika, Erwani Merry; Ratnadewi; Heri Andrianto; Agus Prijono; Aan Darmawan; Yohana Susanthi; Anthonius Chandra
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i4.9399

Abstract

Pendidik seperti guru perlu mengikuti perkembangan teknologi, namun juga tetap menginspirasi siswa agar teknologi dapat digunakan untuk tujuan positif dan produktif. Teknologi kecerdasan buatan (AI) saat ini banyak digunakan untuk membantu pendidik dalam mengembangkan materi pembelajaran. Pendekatan metode partisipatif yaitu masyarakat terlibat aktif dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah berupa kebutuhan dari guru-guru di BPPK untuk dapat mengembangkan diri dengan mengikuti workshop tools AI ini. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 84% peserta dapat menyimak dan mengikuti pelatihan berupa workshop yang melibatkan peserta secara aktif dalam diskusi, praktik, dan pengembangan keterampilan secara langsung. Pengembangan metode pengabdian diperlukan sehingga guru-guru dapat mendapat mempelajari dan mempraktikkan materi yang diberikan dengan lebih baik.
Visual Expression of The Ancient Sundanese Manuscript Bujangga Manik into Batik Motifs Pandanwangi, Ariesa; Tessa Eka Darmayanti1; Ratnadewi
Proceeding of International Conference on Art, Media, and Culture (ICAMAC) Vol. 1 No. 1 (2024): Proceeding to The 1st International Conference on Arts, Media, and Culture (ICA
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Many people in the world travel to beautiful places by road, air or sea. But not all of these journeys are immortalised in a complete diary, which is why Bujangga Manik, a Sundanese rishi, was so special when his travel notes were so complete and written on palm leaves. The aim of the research is to visually reveal one of Bujangga Manik's journeys. The method used is descriptive qualitative method with a visual language approach. The sample of this research is a batik motif created based on the idea of Bujangga Manik's journey. The result of this research are batik motifs that were initiated from Bujangga Manik's journey that highlight local wisdom with red, yellow and black colours. The composition of batik motifs, arranged from the main motif that is made large and considered important, as a symbol of the object of importance. The batik motifs produced can become unique commercial products, able to attract the interest of the wider community and have economic potential, as well as opening up new market opportunities thereby increasing added value for the batik industry. These findings not only enrich batik designs, but also contribute to raising the local cultural and historical values contained in the Bujangga Manik manuscript. This research shows how ancient visual elements can be adapted and integrated into batik artwork, thus becoming a bridge between the past and the present.
The Process of Creating Batik Motifs Based on The Bujangga Manik Script: Tradition Space Perspective Darmayanti, Tessa Eka; pandanwangi, ariesa; ratnadewi
Proceeding of International Conference on Art, Media, and Culture (ICAMAC) Vol. 1 No. 1 (2024): Proceeding to The 1st International Conference on Arts, Media, and Culture (ICA
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Massive boundaries such as walls are no longer synonymous with understanding space because space can be born from various processes or activities that are taking place. Just like the creative process of old manuscripts related to culture and history can create space. Therefore, this qualitative research aims to present an alternative perspective on space formation associated with the experience of the creative process of making Bogor batik motifs based on the Bujangga Manik manuscript. A phenomenological approach with descriptive presentation is applied to research discussions which are strengthened by the space and the creative process theories. This study reveals what form the creative and cultural space in the process of making batik motifs, namely tangible components such as creative stages that guide the transformation of written cultural texts into sketches, and intangible elements, namely the meaning of batik motifs based on Bujangga Manik Manuscript. This research contributes to Indonesian creativity and traditions in cultural products to a wide audience.
Pelatihan SDGs melalui Praktik Ikat Celup untuk Remaja di Kampung Sindangsari Desa Ciwideuy Pandanwangi, Ariesa; Ernawan, Erika; Effendi, Ismet Zainal; Suryana, Wawan; Ratnadewi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 5 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i5.11286

Abstract

Kampung Sindangsari, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, memiliki sekelompok remaja, yang tergabung dalam kader posyandu. Mereka memiliki aktivitas yang dapat dimanfaatkan baik untuk ibu dan anak juga remaja setempat. Selain itu, pentingnya peningkatan kegiatan remaja di Kampung Sindangsari menjadi perhatian utama. Selain itu juga, aktivitas ikat celup dapat menjadi sarana pemberdayaan bagi remaja, mengingat keterampilan ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga dapat membuka peluang ekonomi baru. Dengan melibatkan remaja dalam kegiatan positif seperti ini, diharapkan mereka bisa lebih aktif dan memiliki keterampilan yang bermanfaat untuk masa depan. Langkah ini penting untuk memperkuat posyandu sebagai pusat kegiatan sosial dan kesehatan yang dinamis dan relevan dengan kebutuhan komunitas setempat. Permasalahan dalam pengabdian ini bagaimana meningkatkan ketrampilan remaja yang mengedukasi dan dapat menjadi mentor selanjutnya bagi remaja lainnya. Tujuannya agar dapat meningkatkan kreativitas dalam proses pembelajaran seni rupa di sekolah. Metode yang dipergunakan adalah metode participation action reseach (PAR). Temuan dalam pengabdian ini para remaja pada awalnya mengalami kesulitan namun ketika diberikan pendampingan mereka dapat melakukan proses kreatifnya dengan baik. Evaluasi dilakukan berbasis penilaian artistik dengan indikator teknik pewarnaan dan jejak lipatan yang dihasilkan dari teknik ikat celup. Melalui wawancara langsung dengan ke 33 peserta, diperoleh masukan berupa kepuasan hasil pelatihan, dan semangat untuk membuat kembali dengan kain yang mereka miliki masing-masing. Hasil dari pengabdian ini, peserta dapat meningkatkan ketrampilannya melalui teknologi sederhana yaitu metode lipat sama kaki, persegi, cara pewarnaan, dan hasilnya beragam motif dapat diciptakan oleh 33 peserta dengan warna-warna yang kontras.