Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Revitalisasi Makna dan Estetika Batik Parang: Dari Sakralitas Keraton ke Ekspresi Kontemporer Pandanwangi, Ariesa; Ernawan, Erika; Suryana, Wawan; Effendi, Ismet Zainal
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 8 No 3 (2025)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/ganaya.v8i3.4744

Abstract

Parang batik is a very important form of cultural heritage, possessing sacred value. This batik originated from the palace environment and was worn by a limited circle. The challenge arose regarding how to revitalize the Parang motif so that it could be accepted and worn by the younger generation without losing its philosophical value. The goal was to introduce new values to the Parang batik motif, with the hope that it could be integrated into the creative industry in the future. A qualitative descriptive method with a historical approach was used to uncover the origins of the Parang batik motif and its philosophical meaning. An artistic approach was then used to reveal the results of the revitalization, which were analyzed through visual objects. The composition, pattern structure, and color were analyzed to reveal the results of the revitalization. This process involved adjusting the visual form while maintaining the motif's identity. However, aesthetic touches were added that were in line with the tastes of the younger generation. The results obtained include samples of Parang batik from the revitalization process. The background of the Parang motif was retained, but additional visual elements in the form of horizontal floral arrangements were added at the bottom of the fabric, creating a more modern compositional dynamic. The floral pattern is repeated vertically in bold colors, which differs from the traditional, more muted colors. This study concludes that the revitalization of Parang batik was achieved by using striking colors while maintaining the background of the Parang motif.
Pelatihan SDGs melalui Praktik Ikat Celup untuk Remaja di Kampung Sindangsari Desa Ciwideuy Pandanwangi, Ariesa; Ernawan, Erika; Effendi, Ismet Zainal; Suryana, Wawan; Ratnadewi
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 5 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i5.11286

Abstract

Kampung Sindangsari, Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, memiliki sekelompok remaja, yang tergabung dalam kader posyandu. Mereka memiliki aktivitas yang dapat dimanfaatkan baik untuk ibu dan anak juga remaja setempat. Selain itu, pentingnya peningkatan kegiatan remaja di Kampung Sindangsari menjadi perhatian utama. Selain itu juga, aktivitas ikat celup dapat menjadi sarana pemberdayaan bagi remaja, mengingat keterampilan ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga dapat membuka peluang ekonomi baru. Dengan melibatkan remaja dalam kegiatan positif seperti ini, diharapkan mereka bisa lebih aktif dan memiliki keterampilan yang bermanfaat untuk masa depan. Langkah ini penting untuk memperkuat posyandu sebagai pusat kegiatan sosial dan kesehatan yang dinamis dan relevan dengan kebutuhan komunitas setempat. Permasalahan dalam pengabdian ini bagaimana meningkatkan ketrampilan remaja yang mengedukasi dan dapat menjadi mentor selanjutnya bagi remaja lainnya. Tujuannya agar dapat meningkatkan kreativitas dalam proses pembelajaran seni rupa di sekolah. Metode yang dipergunakan adalah metode participation action reseach (PAR). Temuan dalam pengabdian ini para remaja pada awalnya mengalami kesulitan namun ketika diberikan pendampingan mereka dapat melakukan proses kreatifnya dengan baik. Evaluasi dilakukan berbasis penilaian artistik dengan indikator teknik pewarnaan dan jejak lipatan yang dihasilkan dari teknik ikat celup. Melalui wawancara langsung dengan ke 33 peserta, diperoleh masukan berupa kepuasan hasil pelatihan, dan semangat untuk membuat kembali dengan kain yang mereka miliki masing-masing. Hasil dari pengabdian ini, peserta dapat meningkatkan ketrampilannya melalui teknologi sederhana yaitu metode lipat sama kaki, persegi, cara pewarnaan, dan hasilnya beragam motif dapat diciptakan oleh 33 peserta dengan warna-warna yang kontras.
The Use of Feldman’s Method as Self Critic in the Process of Art Creation Ernawan, Erika; Sugiharto, Nathalia Yunita
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 2 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research investigates the impact of social media on young artists' self-image and creative process within a studio practice context, exploring how digital influences shape their visual identities and thematic choices. Through Feldman’s art criticism model comprising description, analysis, interpretation, and judgment, this study provides a structured critique of students’ artworks. It examines how social media aesthetics guide their artistic decisions and influence their conceptual frameworks. The study uses qualitative methods, including interviews, observations, visual analyses, and documentation, to capture primary data on the interaction between digital media and creative expression. Findings reveal that social media informs students’ stylistic choices and prompts critical reflection on external influences affecting their artistic practice. Feldman’s framework aids students in critically analyzing existing works, enhancing their observational skills, and strengthening their contextual and conceptual thinking during the initial stages of creation. This approach offers a valuable alternative pedagogical method for painting courses in art universities, encouraging students to engage analytically with digital aesthetics in their creative development.
KAIN BERCORAK SEBAGAI NATAR-ALTERNATIF LUKISAN KONTEMPORER Rahim, Muhamad Ali; Ernawan, Erika
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 11 No 1 (2023): INOVASI DAN APLIKASI PADA KARYA VISUAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v11i1.2289

Abstract

Perkembangan seni rupa kontemporer demikian pesat dan menawarkan kemungkinan berbeda dalam visual maupun konteks yang diangkat—secara intrinsik maupun ekstrinsik. Wacana eklektik, apropriasi dan reproduksi gambar, hingga kini masih mempengaruhi geliat lukisan kontemporer. Salah-satunya ditunjukkan melalui peminjaman atau penambahan citraan baru pada suatu gambar dengan tujuan menghasilkan makna baru. Rancangan pelukisan ini menggunakan material lukis non-konvensional, yaitu kain bercorak sebagai natarnya. Penambahan citraan baru pada natar kain bercorak yang mengakibatkan penumpukan visual menawarkan keunikannya sendiri, sekaligus memperkaya alternatif pelukisan sebagai bagian dari dinamika seni rupa sesuai dengan perkembangan zaman. Rancangan karya seni lukis yang menggunakan kain bercorak sebagai alternatif natar ini diharapkan memberi kontribusi yang menambah keragaman visual dan pola cipta dalam perkembangan wacana seni rupa pascamodern.Kata Kunci: Corak, Kain, Lukisan kontemporer, Natar
Representasi Perempuan dalam Seni Lukis Kontemporer Berbasis Media Cat Air: Kajian Narasi Visual dan Identitas Sanjaya, Jesslyn; Djenmakani, Laurens Enrico; Baene, Basituasi; Ernawan, Erika; Suryana, Wawan
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 9 No. 2 (2025): Desember 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/titian.v9i2.50151

Abstract

The power of female figures is often invisible and implied, but in many works of art, women often become symbols of beauty and hidden strength. Identity, existence, and social reflection are often represented in female figures behind the visible visual side. The issue raised is how female figures depicted in visual form can still have a strong visual narrative and identity that supports the visual work. The aim of this research is to reveal the visual form of female figures represented in contemporary art based on watercolor media so that they have a strong visual narrative and identity. The method used is qualitative descriptive with literature studies and analysis of the works of artists who raise the theme of women.  The results show that with personal experience as a woman and comparing with other artists, the representation of female figures can also reveal emotional narratives and complex social identities behind their beautiful and aesthetic visual forms. This paper is expected to provide new insights into the representation of female figures in contemporary art, especially from the perspective of visual narrative and identity. Abstract Kekuatan dari sosok perempuan sering kali tidak terlihat dan tersirat langsung, namun dalam banyak karya seni rupa, perempuan sering menjadi simbol kecantikan sekaligus kekuatan yang terselubung. Identitas, eksistensi, dan refleksi sosial sering direpresentasikan ke dalam sosok perempuan dibalik sisi visual yang terlihat. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana sosok perempuan yang digambarkan ke dalam bentuk visual tetapi memiliki narasi visual dan identitas yang kuat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkapkan wujud visual figur perempuan yang direpresentasikan ke dalam seni kontemporer berbasis media cat air sehingga memiliki narasi visual dan identitas yang kuat. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan estetis.  Hasilnya menunjukkan bahwa dengan pengalaman pribadi yang direpresentasikan sebagai wujud visual perempuan dapat memperlihatkan narasi emosional dan juga identitas sosial yang kompleks dibalik bentuk visualnya yang terlihat cantik dan estetis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman baru tentang representasi figur perempuan dalam seni rupa kontemporer khususnya dari sisi narasi visual dan identitasnya.