Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH EKSTRAK LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata) TERHADAP DAYA HAMBAT BAKTERI Pseudomonas fluorescens SECARA IN VITRO Hidayati, Desy Amalia; Palinggi, Rifka Liling; Tampa, Ahazia Imanuel; Boikh, Lebrina Ivantry
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Serangan penyakit merupakan pemicu kegagalan budidaya. Penyakit yang menyerang organisme budidaya air tawar yaitu penyakit bacterial salah satu agen bakteri yang menginfeksi adalah bakteri P. fluorescens. Penggunaan antibiotik seringkali digunakan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri, sehingga perlu adanya alternatif dengan penggunaan bahan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak lengkuas merah (A. purpurata) terhadap daya hambat bakteri P. fluorescens secara In Vitro. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan, 2 kontrol dan 4 kali ulangan. Perlakuan A (100 ppm), perlakuan B (105 ppm), perlakuan C (110 ppm), perlakuan D (115 ppm), perlakuan E (120 ppm), kontrol positif menggunakan tetracyline 30 ppm, dan kontrol negatif tanpa pemberian ekstrak. Hasil penelitian didapat zona hambat tertinggi pada perlakuan E (120 ppm) dengan rerata zona hambat sebesar 10,53 mm dan terendah pada perlakuan A (100 ppm) dengan rerata zona hambat sebesar 8,15 mm. Zona hambat antar perlakuan menunjukkan grafik linier dengan persamaan y = -3,25 + 0,11x dan koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,8552. Kata kunci: Lengkuas Merah (A. purpurata), P. fluorescens, Antibakteri Abstract - Disease attack is a trigger for cultivation failure. Disease tat attack freshwater aquaculture organisms, namely bacterial disease, one of the bacterial agents that infect are P. fluorescens bacteria. The use of antibiotics is still often used to treat diseases caused by bacteria, so there is a need for alternatives to the use of natural ingredients. This study aims to determine effect of red galangal extract (A. pupurata) on inhibitory of P. fluorescens bacteria in vitro. This study used an experimental method with a completely randomized design (CRD) consisting of 5 treatments, 2 controls and 4 replications. Treatment A (100 ppm), treatment B (105 ppm), treatment C (110 ppm), treatment D (115 ppm), treatment E (120 ppm), positive control with 30 ppm tetracyline, and negative control without extract. The results showed that the highest inhibition zone was in treatment E (120 ppm) with an average inhibition zone of 10,53 mm and the lowest was in treatment A (100 ppm) with an average inhibition zone of 8,15 mm. The inhibition zone between treatments shows a linear graph with the equation y = -3,25 + 0,11x and the coefficient of determination (R2) is 0,8552. Key words: Red galangal (A. purpurata), P. fluorescens, Antibacterial
Performance of perisel as shelter and periphyton substrate in the floating cage of Pacific white shrimp culture Palinggi, Rifka Liling; Budiardi, Tatag; Djokosetiyanto, Daniel
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 20 No. 1 (2021): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.20.1.65-71

Abstract

Shrimp culture in the floating cage is expected to reduce the utilization of land and its possible negative impact to the environment. The advantages of shrimp farming in the sea include the high dissolved oxygen concentration and the better meat quality. This research aimed to enhance the production performance of shrimp through the utilization of periphyton as a natural feed for shrimp. A completely randomized design with 3 treatments (in triplicates) were applied in this experiment, i.e floating cage without perishel (control), floating cage with PE perishel and PA perishel. Shrimp with body weight of 2.5 ± 0.2 g were stocked at the initial density of 2,000 shrimp in each cage, and maintained for 90 days. No significant difference was observed in the survival amongst treatments. The lowest feed conversion ratio (1.74) and coefficient of variance (3.21) were showed in treatment PA. The highest attachment and abundances of periphyton were found in treatment PA. It was concluded that the addition of perishel inside the floating cage may contribute as natural feed source for the shrimp and thus increase the production performance of shrimp. Keywords: floating cage, Litopenaeus vannamei, periphyton, perisel, shelter ABSTRAK Budidaya udang di KJA diharapkan dapat menekan isu pemanfaatan daratan sebagai tambak yang berdampak pada permasalahan lingkungan. Keunggulan laut untuk budidaya udang, antara lain adalah kadar oksigen terlarut relatif tinggi sehingga tidak perlu kincir, dan mutu daging udang yang dihasilkan relatif lebih baik. Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja produksi dan memanfaatkan kesuburan perairan laut berupa perifiton sebagai pakan alami bagi udang. Penelitian ini terdiri atas tiga perlakuan, yakni: (A) kontrol (tanpa perishel), (B) jaring benang nilon (PE), dan (C) jaring benang serabut pendek (PA 6.6), masing-masing perlakuan terdiri dari tiga ulangan. Udang dengan bobot 2,5 ± 0,2 g ditebar sebanyak 2.000 ekor perwadah, dan dipelihara selama 90 hari. Hasil analisis kinerja produksi menunjukkan bahwa kelangsungan hidup tidak berbeda nyata antarperlakuan. Nilai konversi pakan terendah diperoleh pada perlakuan jaring benang PA dengan nilai 1,74. Nilai koefisien keragaman terendah diperoleh pada perlakuan jaring benang PA dengan nilai 3,21. Penempelan dan kepadatan perifiton yang cukup baik diperoleh pada jenis perishel jaring benang serabut pendek PA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan perishel sebagai shelter dan penumbuh perifiton diperoleh hasil produksi yang baik. Udang dapat memanfaatkan keberadaan perishel dalam wadah pemeliharaan sebagai tempat berlindung dan memperoleh makanan tambahan berupa pakan alami yang menempel pada perishel. Kata kunci: karamba jaring apung, perifiton, perisel, selter, udang vaname
Pola Penangkapan Ikan Pada Perikanan Skala Kecil di Pesisir Ohoi Hako, Kabupaten Maluku Tenggara Larwuy, Winster; Ayu, Lastri Sri; Boikh, Lebrina Ivantry; Armos, Nikanor Hersal; Hidayati, Desy Amalia; Palinggi, Rifka Liling; Tampa, Ahazia Imanuel
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 8 No 1 (2025): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Edisi Mei 2025
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v8i1.4575

Abstract

Ohoi Hako merupakan desa pesisir di Pulau Kei Besar yang ditempati oleh nelayan yang menjalankan aktivitas perikanan skala kecil, namun kondisi tersebut tidak didukung dengan informasi ilmiah terutama mengenai pola penangkapan ikan yang dilakukan nelayan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pola penangkapan ikan ditinjau dari aspek temporal dan aspek spasial. Penelitian dilakukan pada bulan September 2023 di Ohoi Hako, Kecamatan Kei Besar Selatan Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku. Pengambilan data dilakukan menggunakan teknik wawancara dan pemetaan partisipatif untuk memetakan waktu dan lokasi penangkapan melalui kalender musim dan peta daerah penangkapan. Tool yang digunakan untuk melakukan digitalisasi peta partisipatif adalah ArcGIS. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas penangkapan ikan berlangsung sepanjang tahun, dengan konsentrasi tinggi pada bulan Maret – April dan September – Desember, dan rendah pada bulan Januari – Februari dan Mei – Agustus. Gillnet hanya dapat dioperasikan selama enam bulan, sementara hand line dan troll line dapat dioperasikan sepanjang tahun. Lokasi penangkapan ikan meliputi perairan pantai sepanjang pesisir Ohoi Nerong ke Selatan hingga pesisir Ohoi Weduar Fer, meluas ke Saaru Rumaat hingga ke perairan sekitar Tanimbar Kei. Komposisi jenis tangkapan nelayan terdiri dari berbagai jenis ikan, dimana kerapu menjadi target utama tangkapan harian dan tongkol merupakan target utama musiman (Agustus – September).
Kesesuaian dan daya dukung ekowisata bahari di Pantai Boe dan Pulau Sanrobengi berdasarkan potensi sumberdaya alam pesisir dan pulau kecil Armos, Nikanor Hersal; Larwuy, Winster; Tampa, Ahazia Imanuel; Hidayati, Desy Amalia; Palinggi, Rifka Liling; Boikh, Lebrina Ivantry; Missa, Yudishinta
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v8i1.10444

Abstract