Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Sifat Fisik Tanah terhadap Nilai Konstanta (k) pada Rumus Infiltrasi Horton Ardi Ainnur Rizky; Donny Harisuseno; Hari Siswoyo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.02

Abstract

This study tries to scrutinize entanglement the characteristic properties of physical land to constant to the soil. The object is counting the infiltration and the constant to soil described soil conditions based on texture, porosity, moisture content of the soil, and influence and identify the characteristic properties of physical land to constant to the soil. To identify the effects of the physical properties of land and constant approach to soil conducted using multiple linear regression. Research show value the slow infiltration. The constant value to soil based on the results of the analysis shows inferior value. Sand shows the dominant loam and clay. The results of linear regression simple show that the nature of the physical land except for the water level, influence at all on constant to the soil. On linear regression simple between free produced the porosity of variable and sand that most independent. With linear regression and the worship of idols between the porosity of and sand with a constant to soil produce an equation Y = -0,241 + 0,004 X1 + 0,003 X2. The value of R2 = 0,727 and NS = 0,719 means a model that is built quite accurate.Terbatasnya area vegetasi pada suatu kawasan menyebabkan terganggunya proses infiltrasi. Penelitian ini mencoba untuk meneliti keterkaitan karakteristik sifat fisik tanah terhadap konstanta untuk tanah. Tujuannya adalah menghitung besarnya laju infiltrasi dan konstanta untuk tanah, mendeskripsikan kondisi tanah berdasarkan tekstur, porositas, dan kadar air tanah, serta mengidentifikasikan pengaruh karakteristik sifat fisik tanah terhadap konstanta untuk tanah. Untuk melihat pengaruh antara sifat fisik tanah dan konstanta untuk tanah dilakukan menggunakan pendekatan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan nilai laju infiltrasi yang lambat. Nilai konstanta untuk tanah berdasarkan hasil analisis menunjukan nilai rendah. Pasir menunjukan hasil yang dominan dibandingkan lanau dan lempung. Hasil regresi linier sederhana menunjukkan bahwa sifat fisik tanah kecuali kadar air, mempengaruhi besarnya konstanta untuk tanah. Pada regresi linier sederhana antar variabel bebas dihasilkan porositas dan pasir yang paling independen. Dengan regresi linier berganda antara porositas dan pasir dengan konstanta untuk tanah menghasilkan persamaan Y = -0,241 + 0,004 X1 + 0,003 X2. Nilai R2 = 0,727 dan NS = 0,719 berarti model yang dibangun cukup akurat.
Studi Penilaian Kinerja Fisik dan Manajemen Aset Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Gogolatar Kabupaten Blitar Annisa Cahyaning Jannah; Hari Siswoyo; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.055

Abstract

Daerah Irigasi Gogolatar terletak pada Kali Jari dibangun untuk memenuhi kebutuhan pengairan irigasi di daerah Kaweron, Talun, Kabupaten Blitar. Maka untuk memastikan efektivitas pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi, perlunya pengecekan kondisi kinerja fisik sistem irigasi di daerah tersebut yang mengairi luasan sawah 129 Ha. Hasil inventarisasi pada 2022 menunjukkan bahwa terdapat 35 titik masalah yang perlu diatasi. Dari angka tersebut, terdapat 7 lokasi kerusakan pada bangunan utama, 9 lokasi masalah pada saluran pembawa, dan 19 lokasi yang memerlukan penanganan pada bangunan di saluran pembawa. Daerah Irigasi Gogolatar memperoleh nilai indeks kinerja prasarana fisik sebesar 29,28% dari total indeks skor 45% atau bisa dikategorikan kondisi sedang. Untuk mendapatkan biaya rehabilitasi bangunan yang diprioritaskan pada Daerah Irigasi Gogolatar menggunakan metode AHP, yang merupakan akronim dari Analytic Hierarchy Process dan ANP dengan akronimnya Analytical Network Process, didapatkan hasil yang sama yaitu bangunan utama dengan hasil nilai total 0,189 dan 0,126. Estimasi biaya rehabilitasi menunjukkan nilai sebesar Rp1.000.754.000,00.
Rehabilitasi dan Peningkatan Infrastruktur Jaringan Irigasi Jengkol di Kabupaten Subang Salman Ainun Wahab; Tri Budi Prayogo; Hari Siswoyo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.051

Abstract

Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jaringan irigasi dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Pekerjaanini berguna untuk mencukupi angka kebutuhanpangan yang semakin bertambah. Pada Daerah Irigasi Jengkol diketahui 60% kondisi talud saluran berupa tanah, serta terdapat 13 dari 28 bangunan irigasi mengalami kerusakan. Nilai indeks kondisi fisik jaringan irigasi Jengkol adalah 36% meliputi 14% nilai indeks saluran dan 22% nilai indeks bangunan.Berdasarkan Indeks Kinerja Sistem Irigasi tahun 2015 nilai indek yang kurang dari 60% perlu dilakukan pekerjaan rehabilitasi. Rehabilitasi yang dilakukan adalah perbaikan pasangan batu dan pergantian pintu-pintu pengatur. Biaya yang dibutuhkan dalam pekerjaan rehabilitasi ialah sebesar Rp 47.981.029.000.Sehingga angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi Jengkol pada tahun pertama adalah sebesar Rp 49.034.784.000. Sedangkan besaranbiaya operasi dan pemeliharaan setiap tahunnya adalah sebesar Rp 1.053.755.000 pertahun. Dan biaya untuk operasi dan pemeliharaan perhektar adalah Rp 341.000 pertahun.
Rainwater Quality Improvement Model as an Alternative Source for Drinking Water in Mojoagung District, Jombang Regency Galih M Fatian; Hari Siswoyo; Riyanto Haribowo
Civil and Environmental Science Journal (CIVENSE) Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.civense.2022.00502.1

Abstract

Water is a basic need for humans, yet often the quality and quantity become cronstrained as happened in Mojoagung District, Jombang Regency. During the dry season, the potential for water reserves available for use is rainwater that has been stored. Based on laboratory tests, the quality of the stored rainwater is below the quality standard due to its high KMnO4 (Calium Permanganate) content. Hence we need a simple filter to improve the water quality. Researchers have conducted experiments with the filter composition of zeolite, activated charcoal, activated sand, sterile cotton, and aquarium filter. The results of the filtration process showed a significant decrease in potassium permanganate. The filtration results from the filter with the composition of zeolite, activated charcoal, activated sand, sterile cotton, and an aquarium filter sequentially 5 cm, 10 cm, 15 cm, 4 cm, and 2 cm succeeded in reducing potassium permanganate levels from 11.73 to an average of 2.12 mg. /l. The best filter due to experimental activities will be integrated with rainwater harvesting structure system which has been discussed along with related social community and stakeholders.
Evaluasi Kinerja Perumda Tirta Kanjuruhan dalam Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Pelanggan Sumber Tlogo Jannah, Amelia Miftakhul; Hari Siswoyo; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.02.165

Abstract

Kabupaten Malang memiliki penyelenggara pengelolaan air minum yang bernama Perumda Tirta Kanjuruhan. Salah satu unit pelayanannya yakni Unit Singosari yang melayani wilayah Kecamatan Singosari dengan jumlah pelanggan 11.328 SR. Sumber Tlogo merupakan salah satu sumber dengan pelanggan terbanyak yakni sebanyak 4.432 SR dan melayani 5 desa. Beberapa pelanggan Unit Singosari yang mendapatkan air dari Sumber Tlogo hingga saat ini belum mendapatkan air secara kontinyu. Perumda Tirta Kanjuruhan bertanggung jawab untuk memberikan layanan penyediaan air bersih terbaik kepada masyarakat. Tujuan penelitian ini antara lain menyalakan kinerja Perumda Tirta dalam memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan Sumber Tlogo, memformulasikan strategi dalam memasok kebutuhan air bersih, dan menentukan strategi alternatif dalam memenuhi kebutuhan air bersih yang berasal dari Sumber Tlogo. Berdasarkan hasil penilaian kinerja Perumda Tirta Kanjuruhan Unit Singosari diperoleh nilai total kinerja sebesar 3,243, yakni kategori sehat berdasarkan BPPSPAM. Hasil analisis SWOT diperoleh alternatif strategi SO yakni, memperluas wilayah pelayanan dan penambahan kapasitas produksi, mengganti ukuran pipa dan melaksanakan uji kualitas air rutin dan melakukan evaluasi, melakukan sosialisasi mengenai pentingnya air dan cara menjaga ketersediaan air bersih, meningkatkan kualitas pelayanan air minum. Berdasarkan hasil analisis QSPM diperoleh prioritas strategi berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan skor TAS sebesar 7,02.
Penilaian Indeks Kinerja Daerah Irigasi Kamal, Kabupaten Kediri Menggunakan Aplikasi Epaksi Purba, Yoan Aditya Pratama Purba; Hari Siswoyo; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.02.079

Abstract

Penurunan kualitas kondisi dan fungsi dari aset bangunan irigasi menyebabkan turunnya kinerja dari sistem irgasi itu sendiri. Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini maka diperlukannya suatu sistem manajemen aset yang mengatur dan mempermudah kegiatan pemeliharaan aset irigasi sehingga dapat mengoptimalkan fungsi dari aset irgasi. Manajemen aset ini di kembangkan dalam bentuk aplikasi yaitu Elektronok Pengelola Aset dan Kinerja Sistem Irigasi (e-PAKSI) yang dikembangkan oleh Kementrian PUPR. Studi ini meneliti kinerja aset di Daerah Irigasi Kamal menggunakan aplikasi EPAKSI untuk menilai aset secara fisik dan non-fisik. Penilaian aset di Daerah Irigasi Kamal mendapatkan persentase akhir sebesar 69,87% menggunakan aplikasi EPAKSI. Dengan rerata faktor (K) = 0,9, dan produktifitas padi sebesar 3,42 ton/Ha. Jika dibandingkan dengan produktifitas padi Nasional maka mendapatkan persentase 55,8 %.
Penentuan Prioritas Pengelolaan Kinerja Irigasi Di Wilayah Sungai Bondoyudo-Bedadung Dengan Menggunakan Metode Multiple Attribute Decision Making Kevin Adrian Waso Dako; Rini Wahyu Sayekti; Hari Siswoyo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.02.119

Abstract

Pada tahun 2018, Indonesia memiliki 7,1 juta hektar jaringan irigasi permukaan, di mana sekitar 46% mengalami kerusakan. Kondisi ini menegaskan pentingnya evaluasi terhadap kinerja jaringan irigasi melalui Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) untuk memantau kondisi dan kinerja berbagai komponen sistem. Keterbatasan dana dan waktu menjadi kendala dalam menangani seluruh daerah irigasi secara bersamaan, sehingga diperlukan analisis prioritas pengelolaan menggunakan metode Multiple Attribute Decision Making (MADM). Metode ini memungkinkan pengambilan keputusan berdasarkan enam parameter kinerja irigasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri PUPR No. 12/PRT/M/2015, yakni prasarana fisik, produktivitas tanaman, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi, dan kondisi kelembagaan, serta mempertimbangkan biaya berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disesuaikan dengan harga satuan lokal. Penelitian dilakukan di wilayah Sungai Bondoyudo-Bedadung yang memiliki permasalahan umum seperti kerusakan saluran dan sedimentasi. Lima daerah irigasi yang dianalisis meliputi D.I Bondoyudo, D.I Talang, D.I Jatiroto, D.I Pondok Waluh, dan D.I Bedadung di Kabupaten Jember dan Lumajang, Jawa Timur. Hasil analisis menunjukkan bahwa Daerah Irigasi Jatiroto memperoleh nilai tertinggi dalam penilaian MADM, dengan kebutuhan biaya penanganan sebesar Rp 366.547.520 untuk aspek prasarana fisik.
Potensi Bahaya Salinitas Dan Bahaya Alkalinitas Air Irigasi Di Daerah Irigasi Mondoroko Wonatorey, Marthina Selfiana Mince; Hari Siswoyo; Linda Prasetyorini
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.098

Abstract

Air untuk daerah irigasi mondoroko berasal dari sungai modoroko, dimana sungai mondoroko merupakan salah satu anak sungai dari sungai brantas. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2016, sungai brantas termasuk dalam kategori tercemar berat. Untuk itu perlu dilakukan penelitian potensi bahaya salinitas dan alkalinitas pada air irigasi mondoroko. Pada penelitian ini dilakukan uji kualitas air dengan parameter fisika berupa TDS dan suhu dan parameter kimia berupa pH, Na+, Ca2+, Mg2+, Cl- dan HCO3-. Selain pengujian air, dilakukan juga uji permeabilitas tanah pada sawah irigasi mondoroko. Analisis selanjutnya adalah menentukan jenis tanaman dan tanah yang sesuai dengan kualitas air irigasi berdasarkan metode Indeks Kualitas Air Irigasi (IWQI). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa air irigasi mondoroko memiliki bahaya salinitas dan alkalinitas yang rendah sehingga aman untuk irigasi dan dapat digunakan untuk mengairi semua jenis tanaman kecuali tanaman yang sensitif terhadap garam.
Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi Air Tanah di Daerah Oncoran SDMJ 552 Desa Purwojati Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokero Grant Walsen; Tri Budi Prayogo; Hari Siswoyo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.024

Abstract

Pada tahun 2012 Proyek Pengembangan Air Tanah (P2AT) Jawa Timur membangun sumur bor SDMJ 552 agar kebutuhan air irigasi di Desa Purwojati Kabupaten Mojokerto terpenuhi. Walaupun sudah dibangun sumur pompa seperti SDMJ 552, kurangnya sistem pengoperasian yang tepat menyebabkan sumur tersebut beroperasi kurang optimal, untuk menghindari mangkraknya SDMJ 552 pada studi ini akan dilakukan penilaian kinerja jaringan irigasi air tanah. Penilaian ini akan mencakup penilaian teknis dan non teknis berdasarkan parameter yang tercantum pada Permen PUPR No.12/PRT/M/2015. Aspek teknis yang dinilai meliputi kinerja pra sarana fisik dan sarana penunjang SDMJ 552, dimana dinilai dengan metode observasi/pengamatan di lapangan, mengukur efisiensi dari saluran irigasi, kemudian menilai produktivitas tanaman dengan menilai faktor K, realisasi luas tanam, pemenuhan kebutuhan air, produktivitas padi palawija dan nilai panen. Selain itu, wawancara akan dilakukan kepada petani terkait dengan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) untuk penilaian dari aspek sosial. Hasil penilaian indeks kinerja pada aspek teknis SDMJ 552 didapatkan nilai 87,78% untuk prasarana fisik yang termasuk dalam kategori baik dan dibutuhkan pemeliharaan secara berkala, sedangkan didapatkan nilai 40% untuk sarana penunjang dengan kategori buruk dan dibutuhkan perbaikan atau pengadaan komponen yang belum ada. Selain itu pada aspek ekonomi didapatkan nilai sebesar 89,6% untuk produktivitas tanaman dengan kategori sangat baik dan perlu dilakukan peningkatan sistem pemberian air agar produktivitas semakin optimal. Selanjutnya dari aspek sosial didapatkan nilai 49% dengan kategori buruk dan dibutuhkan upaya peningkatan kerjasama antar petani pemakai air dalam pengelolaan jaringan irigasi air tanah SDMJ 552.