Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Ahmadiyah dan Pengaruhnya di Dunia Barat Yusdiansyah, Yusdiansyah; Saripah, Saripah; Dahlan, M.; Syukur, Syamzan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.24863

Abstract

Gerakan Ahmadiyah, yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad pada akhir abad ke-19 di India, merupakan cabang dalam Islam yang mengklaim sebagai gerakan pembaruan dengan fokus pada ajaran Islam yang damai dan rasional. Meskipun kontroversial di dunia Muslim, Ahmadiyah telah berkembang pesat, terutama di dunia Barat, dengan kontribusi signifikan dalam bidang dakwah, sosial, dan dialog antaragama. Gerakan ini pertama kali memperkenalkan ajaran Islam melalui masjid, literatur, dan media, dengan slogan "Love for All, Hatred for None" yang mencerminkan komitmen mereka terhadap perdamaian dan toleransi. Seiring dengan perkembangan, Ahmadiyah menghadapi berbagai tantangan, termasuk diskriminasi dan penolakan dari mayoritas Muslim di beberapa negara. Di Barat, komunitas Ahmadiyah memainkan peran penting dalam mempromosikan Islam sebagai agama damai, namun juga menghadapi isu terkait Islamofobia, diskriminasi agama, dan tantangan identitas keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejarah berdirinya Ahmadiyah, bentuk-bentuk kegiatan mereka, serta pengaruh dan tantangan yang dihadapi komunitas ini di dunia Barat modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ahmadiyah berhasil menyebarkan ajaran Islam secara inklusif, meskipun tetap menghadapi tantangan internal dan eksternal yang kompleks dalam mempertahankan identitas mereka di tengah tekanan sosial dan politik
Peningkatan Produksi Kompos Biochar Pembenah Tanah melalui Rekayasa Konstruksi Mesin Pencacah Bahan Organik dalam Mendukung Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Pertanian bagi Masyarakat Kampung Belimau-Kelurahan Lempake, Kelurahan Sempaja Utara, Kota Samarinda Syafii, Syafii; Zarta, Abdul Rasyid; Akshar, Muh; Marroh, Zahrotul Isti'anah; Nurmarini, Eva; Patulak, Ita Merni; Alex, Taman; Tahrir, Muhammad; Zahroni, Teguh Rizali; Yusdiansyah, Yusdiansyah; Ridwan, Ridwan; Azzahrah, Nadia Fatimah
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i2.17412

Abstract

Background: Berkuranganya lahan subur, cekaman alam dan biotik terhadap lahan pertanian di Kalimantan Timur menuntut tindakan adaptasi yang bermuara pada peningkatan produktivitas dan keberlanjutan usaha pertanian. Adaptasi dan keberlanjutan menuntut inovasi kreativitas yang didasarkan riset, dengan adanya kegiatan produksi kompos biochar menggunakan mesin pencacah maka kuantitas hasil produksi akan semakin bertambah yang akan berpengaruh pada jumlah dan kualitas hasil pertanian. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai upaya peningkatan produksi kompos biochar pembenah tanah melalui rekayasa konstruksi mesin pencacah bahan organik. Mitra pada kegiatan pengabdian ini adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) P4S Puri Leisa. Metode: Untuk mengatasi permasalahan maka diadakan penyuluhan dan pelatihan terhadap 15 – 20 orang petani dan mahasiswa, dengan materi teori dan praktek pembuatan kompos biochar selama 1 hari (4 jam) antara lain Penyiapan Alat Pirolysis, Pemilihan Bahan Biochar, Proses Pembakaran, Pemantauan Suhu dan Pemadaman, Penjemuran, Aktivasi dan Penepungan, Analisis dan Distribusi.  Hasil: Pada tahap awal kegiatan pengabdian, para peserta pelatihan mendapatkan kulsponsi penjelasan prosedur cara membuat kompos biochar dari instruktur. Tahap kedua adalah praktik dengan memasukkan bahan-bahan organik yang berasal dari limbah pertanian dan serasah kehutanan ke mesin pencacah untuk menghasilkan serbuk yang seragam sebelum akhirnya diproses menjadi biochar.  Limbah pertanian serta limbah kehutanan atau limbah alami organik lainnya tidak membutuhkan perlakuan khusus maupun perlakuan pendahuluan seperti dengan menjemurnya atau membuatnya menjadi bagian-bagian dengan ukuran lebih kecil. Kesimpulan: Melalui penggunaan mesin pencacah bahan alami, produktivitas kompos meningkat menjadi 800 kg per hari dibandingkan sebelumnya hanya berkisar 100-200 jika menggunakan tenaga manual. 
Kemampuan Insulasi Suara Delapan Jenis Bahan Berbasis Serat Kayu Priyono, Joko; Yusdiansyah, Yusdiansyah
Jurnal Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.499

Abstract

Semakin berkembangnya aktivitas manusia menyebabkan berbagai gangguan kesehatan dan kenyamanan lingkungan seperti kebisingan. Gangguan tersebut dapat dieliminasi dengan memanfaatkan berbagai bahan insulasi yang mampu mencegah kebocoran suara antar ruang. Kemampuan insulasi suara dari suatu bahan ditunjukkan dengan besarnya nilai koefisien peredaman suara (α). Sebanyak delapan jenis bahan berserat dicobakan dalam penelitian dengan maksud mengetahui fungsinya sebagai material insulasi suara. Bahan tersebut terdiri atas karton (kardus), tatakan telur, kayu akasia, kayu sengon, papan partikel, papan gypsum dan kayu lapis. Semua bahan dibentuk lempengan dengan ukuran diameter 10 cm. Lempeng difungsikan sebagai insulator di tengah antar ruang pada sebuah tabung PVC yang di satu ujungnya dipasang bel pintu sebagai sumber suara dan ujung pipa lainnya dipasang alat Sound Level Meter (SLM) sebagai penerima suara. Nilai koefisien peredaman dihitung menurut Lewis dan Douglas (1993). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien peredaman tertinggi dan material dengan jumlah signifikan terbanyak diperoleh dari material kayu akasia mangium, kemudian berturut-turut diikuti oleh papan partikel tebal, papan partikel tipis, kayu sengon, kayu lapis, gypsum, tatakan telur dan karton, dengan rentang nilai α antara 0,13 sampai dengan 0,06.
Peran Pendidikan Islam Dalam Membentuk Karakter Bangsa Pasca Kemerdekaan Patriana, Patriana; Yusdiansyah, Yusdiansyah; Hasyim Haddade; Arnadi, Arnadi
Jurnal Ilmiah Edukatif Vol. 11 No. 1 (2025): Juni
Publisher : FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v11i1.3586

Abstract

This research aims to analyze the reality of Islamic education in post-independence Indonesia which plays a role in building the character of the Indonesian nation, focusing on developments, challenges and future prospects. The research method carried out is through a Systematic Literature Review (SLR) regarding the literature sources used. from an indexing machine with a publication period between 2014 and 2024. Based on the results of literature analysis, post-independence Islamic education contributed to the development of national character. Islamic education currently has challenges that need to be considered, namely problems of resources, infrastructure and teacher quality which are serious obstacles to the effectiveness of Islamic education. Apart from that, issues related to the curriculum being less relevant to community needs and community recognition of Islamic education are also challenges that need to be overcome. Despite having challenges, Islamic education has good prospects. By improving the quality and relevance of education through technological integration, policy changes, and international cooperation, Islamic education will become global in the future.