Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI SOXHLETASI DAN MASERASI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH CABAI JAWA (PIPER RETROFRACTUM VAHL) DENGAN METODE DPPH Rahmatuzzahra, Rahmatuzzahra; Ardini, Dias; Indriyani, Dwi May; Rahayu, Pudji
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 1 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i1.11948

Abstract

Perubahan pola hidup masyarakat yang kurang baik dapat menyebabkan meningkatnya produksi radikal bebas di dalam tubuh. Senyawa antioksidan sangat berperan penting dalam mengatasi dan mencegah terjadinya stres oksidatif akibat peningkatan radikal bebas yang berlebih. Antioksidan dapat diperoleh secara alami dengan memanfaatkan tanaman obat, salah satunya adalah buah Cabai Jawa (Piper retrofractum Vahl). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam buah Cabai Jawa serta membandingkan aktivitas antioksidan buah Cabai Jawa berdasarkan perbedaan metode ekstraksi soxhletasi dan maserasi dengan menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian identifikasi metabolit sekunder menunjukkan bahwa buah Cabai Jawa mengandung senyawa alkaloid dan steroid. Uji antioksidan kedua ekstrak yang dibuat dengan variasi konsentrasi 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, dan 80 ppm, menunjukkan hasil bahwa aktivitas antioksidan buah Cabai Jawa yang diekstrak menggunakan metode soxhletasi lebih besar, dibanding dengan buah Cabai Jawa yang diekstrak menggunakan metode maserasi. Adapun nilai IC50 masing-masing ekstrak berturut-turut yaitu 66,677 µg/mL dan 96,828 µg/mL. 
PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI SOXHLETASI DAN MASERASI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH CABAI JAWA (PIPER RETROFRACTUM VAHL) DENGAN METODE DPPH Rahmatuzzahra, Rahmatuzzahra; Ardini, Dias; Indriyani, Dwi May; Rahayu, Pudji
Jurnal Analis Farmasi Vol 9, No 1 (2024): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v9i1.11948

Abstract

Perubahan pola hidup masyarakat yang kurang baik dapat menyebabkan meningkatnya produksi radikal bebas di dalam tubuh. Senyawa antioksidan sangat berperan penting dalam mengatasi dan mencegah terjadinya stres oksidatif akibat peningkatan radikal bebas yang berlebih. Antioksidan dapat diperoleh secara alami dengan memanfaatkan tanaman obat, salah satunya adalah buah Cabai Jawa (Piper retrofractum Vahl). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam buah Cabai Jawa serta membandingkan aktivitas antioksidan buah Cabai Jawa berdasarkan perbedaan metode ekstraksi soxhletasi dan maserasi dengan menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian identifikasi metabolit sekunder menunjukkan bahwa buah Cabai Jawa mengandung senyawa alkaloid dan steroid. Uji antioksidan kedua ekstrak yang dibuat dengan variasi konsentrasi 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, dan 80 ppm, menunjukkan hasil bahwa aktivitas antioksidan buah Cabai Jawa yang diekstrak menggunakan metode soxhletasi lebih besar, dibanding dengan buah Cabai Jawa yang diekstrak menggunakan metode maserasi. Adapun nilai IC50 masing-masing ekstrak berturut-turut yaitu 66,677 µg/mL dan 96,828 µg/mL. 
PROFIL TATALAKSANA TERAPI PADA PASIEN TERKONFIRMASI POSITIF COVID-19 DI WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG Julaiha, Siti; Khoirunnisa, Annisa; Indriyani, Dwi May
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9160

Abstract

COVID-19 saat ini telah menjadi masalah kesehatan dunia. Tingkat penyebaran virus COVID-19 cukup pesat di berbagai negara. Di Indonesia, Kasus terkonfirmasi per 3 desember 2021 sebanyak 4,257,243 kasus. Provinsi Lampung memiliki urutan ke-18 tertinggi di Indonesia dari 34 provinsi dengan jumlah kasus terkonfirmasi yaitu sebanyak 49.721 kasus per tanggal 4 Desember 2021. Saat ini belum terdapat terapi atau pengobatan spesifik untuk COVID-19. Namun, beberapa obat yang potensial telah digunakan walaupun masih dalam status obat uji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil tatalaksana terapi pada pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah Kota Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan dengan memberikan kuesioner melalui google form, kemudian hasil data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pasien terkonfirmasi COVID-19 paling banyak adalah pasien dengan derajat ringan (62%), memiliki komorbid (16%). Komorbid terbanyak berupa gangguan imun (42,1%). Sebagian besar pasien melakukan isolasi mandiri di rumah (86%) dan  pengobatan mandiri (55%). Jenis terapi utama terbanyak digunakan berupa multivitamin (73%). Jenis tindakan preventif terbanyak yang dilakukan pasien berupa memakai masker (11,6%), jenis tindakan medis terbanyak yang diterima pasien berupa monitor saturasi oksigen (23,9%). Jenis informasi terbanyak yang didapatkan pasien adalah informasi terkait nama obat (24,6%) dan cara pakai obat (23,3%). 
PROFIL TATALAKSANA TERAPI PADA PASIEN TERKONFIRMASI POSITIF COVID-19 DI WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG Julaiha, Siti; Khoirunnisa, Annisa; Indriyani, Dwi May
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i1.9160

Abstract

COVID-19 saat ini telah menjadi masalah kesehatan dunia. Tingkat penyebaran virus COVID-19 cukup pesat di berbagai negara. Di Indonesia, Kasus terkonfirmasi per 3 desember 2021 sebanyak 4,257,243 kasus. Provinsi Lampung memiliki urutan ke-18 tertinggi di Indonesia dari 34 provinsi dengan jumlah kasus terkonfirmasi yaitu sebanyak 49.721 kasus per tanggal 4 Desember 2021. Saat ini belum terdapat terapi atau pengobatan spesifik untuk COVID-19. Namun, beberapa obat yang potensial telah digunakan walaupun masih dalam status obat uji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil tatalaksana terapi pada pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah Kota Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan dengan memberikan kuesioner melalui google form, kemudian hasil data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pasien terkonfirmasi COVID-19 paling banyak adalah pasien dengan derajat ringan (62%), memiliki komorbid (16%). Komorbid terbanyak berupa gangguan imun (42,1%). Sebagian besar pasien melakukan isolasi mandiri di rumah (86%) dan  pengobatan mandiri (55%). Jenis terapi utama terbanyak digunakan berupa multivitamin (73%). Jenis tindakan preventif terbanyak yang dilakukan pasien berupa memakai masker (11,6%), jenis tindakan medis terbanyak yang diterima pasien berupa monitor saturasi oksigen (23,9%). Jenis informasi terbanyak yang didapatkan pasien adalah informasi terkait nama obat (24,6%) dan cara pakai obat (23,3%). 
Gambaran Efek Samping Obat Beradasarkan Usia, Cara Minum, dan Dosis Obat Metformin pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rahayu, Siti; Julaiha, Siti; Ardini, Dias; Indriyani, Dwi May
Journal of Pharmaceutical Sciences and Technology Vol. 1 No. 1 (2024): Pharmatech Journal : Journal of Pharmaceutical Sciences and Technology
Publisher : Pharmacy Department, Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metformin merupakan obat antidiabetik oral yang umumnya direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk Diabetes Melitus Tipe II ketika kadar gula darah gagal dikontrol dengan perubahan gaya hidup. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran efek samping obat berdasarkan usia, cara minum, dan dosis obat metformin pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Rajabasa Indah Kota Bandar Lampung. Metode penelitian Cross-Sectional dengan analisa deskriptif kuantitatif dari data primer berupa wawancara terpimpin menggunakan lembar checklist dan data sekunder berupa dokumen rekam medik pasien diabetes melitus tipe 2 periode April-Mei 2023. Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling dengan jumlah sampel 65. Hasil penelitian berdasarkan usia terbanyak 46-65 tahun sebesar 75,38%. Penyakit penyerta tertinggi yaitu hipertensi 62,29%, kondisi penyerta terdapat nyeri sebesar 30,55%, dan pengunaan obat lainnya terdapat kombinasi amlodipine 20,87%, vitamin b komplek 18,13%, natrium diclofenak 9,34%, glibenclamid 8,79%. Pasien yang mengalami efek samping dari metformin ada sebesar 9,23% dan tidak ada sebesar 90,76%. Pasien yang mengalami efek samping 6 responden ESO yang banyak dialami pasien yaitu mual 66,66%, diare 16,66%, dan perut kembung 16,66%. Cara minum obat metformin yang banyak digunakan pasien yaitu sesudah makan sebesar 93,84%, dengan dosis obat 2x500 sebesar 53,84%. Pasien yang mengalami efek samping berdasarkan usia terdapat pada 46-65 tahun ESO mual 66,66%, diare dan kembung masing-masing 16,66%, pada cara minum sesudah makan ESO berupa mual 66,66%, perut kembung 16,66% dan sebelum makan terdapat diare 16,66%, pada dosis obat terdapat pada 2x500 mg dengan ESO mual 50%, diare dan perut kembung masing-masing 16,66%.
FORMULASI SEDIAAN FILM STRIP EKSTRAK ETANOL 96% DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) DENGAN VARIASI KONSENTRASI EKSTRAK Amelia S, Rahma Gusti; Mulatasih, Endah Ratnasari; Indriyani, Dwi May; Hartati, Ani
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inrpj.v8i2.7123

Abstract

Daun salam merupakan salah satu tumbuhan obat yang tumbuh subur di Indonesia. Pemanfaatan daun salam dalam produk obat tradisional masih sederhana dan belum banyak variasi. Banyaknya produk yang beredar biasanya berbentuk serbuk, teh, dan sediaan padat seperti kapsul. Meski demikian, tumbuhan ini berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai obat tradisional dalam bentuk film strip. Film strip adalah obat tradisional dengan bentuk lembaran tipis yang mudah hancur saat terkena air liur sehingga mudah digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan  pemanfaatan ekstrak etanol daun salam  sebagai obat tradisional dalam bentuk film strip. Ekstraksi daun salam dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pembuatan film strip dilakukan dengan solvent casting method. Hasil penelitian didapati bahwa ekstrak etanol daun salam dapat diformulasikan menjadi film strip yang memiliki aroma khas daun salam, warna bening kecokelatan pada F1, agak cokelat untuk F2 dan F3, cokelat muda untuk F4, serta cokelat tua untuk F5 dengan rasa sangat manis di seluruh formula. Seluruh formula memenuhi syarat uji keseragaman bobot dengan rata-rata penyimpangan 0,644%, ketebalan film dengan rata-rata 0,3170 mm, waktu larut rata-rata 179,12 detik, dan stabil selama masa penyimpanan. Kelima formula film strip ekstrak etanol daun salam tidak memenuhi persyaratan pH, dengan pH rata-rata film sebesar 3,96.
Penerapan pola Kebersihan Lingkungan yang Baik di Desa Cimanuk Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran Gunawan, Indra; Rahayu, Pudji; Indriyani, Dwi May
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v7i1.371

Abstract

Upaya peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada Masyarakat di Desa Cimanuk berpedoman pada program Gerakan Masyrakat Sehat (Germas) yang menekankan pada paradigama sehat pada upaya promotif, salah satunya melalui penerapan pola kebersihan lingkungan yang baik dan ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang keberhasilan program. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan Tim Dosen Jurusan Farmasi dilakukan berdasarkan skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) telah memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan pengetahuan kelompok masyarakat Desa Cimanuk, tentang pentingnya pola hidup sehat dan lingkungan sehat melalui program pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat menghasilkan luaran berupa peningkatan pengetahuan masyarakat Desa Cimanuk terhadap kebersihan diri dan lingkungan dengan nilai delta (δ) sebesar 1,53; dan 2 unit SPAL rumah tangga sebagai proyek percontohan (pilot project). Evaluasi hasil kegiatan adalah masih diperlukannya pembinaan malaui pendampinag penggunaan SPAL dan penambahan unit SPAL melalui yang bersumber dari anggaran desa dan swadaya masyarakat.